Metode Pengambilan Sampel Tanah

Tabel 5 Hasil analisis sifat fisik tanah pada plot penelitian Tegakan Stabilitas agregat Keterangan Bobot isi gcm 3 2005 67.23 Agak stabil 0.93 2006 53.78 Tidak stabil 1.22 2007 57.62 Tidak stabil 1.09 2008 72.25 Agak stabil 1.04 2009 69.05 Agak stabil 1.21 2010 65.12 Agak stabil 1.38 2011 70.16 Agak stabil 1.31 2012 66.31 Agak stabil 1.32 Buffer zone 54.58 Tidak stabil 1.25 Sumber: Hardjowigeno 2007.

3.2.2 Sifat Kimia Tanah pada Areal TPTJ

Kandungan C-organik dan N-total diukur sebagai indikasi adanya bahan organik tanah. Hasil analisis sifat kimia tanah pada areal TPTJ PT. Suka Jaya Makmur pada RKT 2005 –2012 dan pada buffer zone disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil analisis sifat kimia tanah pada plot penelitian Tegakan C-organik Keterangan N-total Keterangan 2005 1.20 Rendah 0.11 Rendah 2006 1.28 Rendah 0.12 Rendah 2007 1.00 Rendah 0.10 Rendah 2008 1.28 Rendah 0.12 Rendah 2009 2.80 Sedang 0.20 Rendah 2010 2.56 Sedang 0.19 Rendah 2011 1.36 Rendah 0.12 Rendah 2012 1.56 Rendah 0.13 Rendah Buffer zone 1.00 Rendah 0.10 Rendah Sumber: Hardjowigeno 2007. Tabel 6 menunjukkan bahwa penerapan sistem silvikultur TPTJ secara umum tidak berpengaruh nyata terhadap C-organik dan N-total tanah. Hal ini dapat dilihat dari nilai kedua sifat kimia tersebut yang relatif stabil. 3.2.3 Sifat Biologi Tanah pada Areal TPTJ Hasil analisis sifat biologi tanah pada areal TPTJ PT. Suka Jaya Makmur pada RKT 2005 –2012 dan pada buffer zone disajikan pada Tabel 7. Sifat biologi tanah yang menjadi parameter pengamatan yaitu C-biomassa microorganisme. Tabel 7 Hasil analisis sifat biologi tanah pada plot penelitian Tegakan C-biomassa mic mgkg 2005 741.49 2006 812.78 2007 676.37 2008 800.45 2009 825.89 2010 815.76 2011 813.67 2012 820.45 Buffer zone 650.89 Tabel 7 menunjukkan bahwa perbedaan umur tanaman tidak memiliki perbedaan nilai C-biomassa mic yang terlalu besar. Nilai C-biomassa mic terbesar terdapat pada tegakan 2009 sebesar 825.89 mgkg, dan nilai terendah terdapat pada plot buffer zone sebesar 650.89 mgkg.

3.2.4 Nilai Kualitas Tanah

Penentuan nilai kualitas tanah menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Pamoengkas 2006. Kemudian kategori nilai kualitas tanah ditentukan berdasarkan pada nilai batas ambang yang disajikan pada Tabel 2. Hasil perhitungan nilai kualitas tanah dan pengelompokan kategorinya disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil analisis nilai kualitas tanah dan kategorinya Tegakan Nilai kualitas tanah Kategori 2005 5.38 Sedang 2006 5.04 Sedang 2007 4.42 Sedang 2008 5.31 Sedang 2009 5.93 Sedang 2010 5.70 Sedang 2011 4.74 Sedang 2012 5.28 Sedang Buffer zone 4.19 Sedang Hasil perhitungan nilai kualitas tanah yang disajikan pada Tabel 8 menunjukkan bahwa kategori kualitas tanah pada semua plot penelitian tegolong ke dalam kelas sedang. Tabel 8 juga memperlihatkan tidak adanya perbedaan antara kualitas tanah pada areal TPTJ dengan areal buffer zone.

Dokumen yang terkait

Komposisi dan Struktur Tegakan pada Areal Bekas Tebangan Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat)

3 21 271

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Pertumbuhan Tanaman Shorea leprosula Miq dalam Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat)

1 9 81

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) Dalam Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di Areal IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah)

1 15 5

Kualitas Tanah pada Areal Tebang Pilih Tanam Jalur di IUPHHK/HA PT. Sari Bumi Kusuma Provinsi Kalimantan Tengah

0 6 5

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Kualitas tanah pada sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur(TPTJ) di areal kerja IUPHHK/HA PT. Sari Bumi Kusuma provinsi Kalimantan Tengah

1 14 77

Kondisi Vegetasi Pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di Kalimantan Tengah

8 55 134

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

1 21 29

Komposisi Functional Species Group pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Area IUPHHK-HA PT Sarpatim, Kalimantan Tengah

0 12 37