PD. BKK. Jebres SARAN

cxxii j Tingkat Non Performing Loan NPL PD. BKK. Banjarsari tergolong sehat karena berada di bawah 5, yaitu sebesar 2.567. Untuk memperkecil nilai Tingkat Non Performing Loan NPL, maka PD. BKK. Banjarsari harus memperkecil Aktiva Produktif Kredit Yang Diberikan yang tergolong Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet dengan cara membentuk kebijakan mengenai prosedur perjanjian kredit dengan mempertimbangkan 5 C Character, Capability, Capital, Condition, dan Collateral serta adanya agunan sekurang-kurangnya 100 dari hutang peminjam.

2. PD. BKK. Jebres

a Current Ratio PD. BKK. Jebres sudah baik karena berada di atas 100, yaitu sebesar 1.4634. Tetapi tidak ada salahnya di tahun depan PD. BKK. Jebres dapat lebih menaikkan nilai dari Current Ratio, sehingga PD. BKK. Jebres lebih banyak memiliki ketersediaan aset likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dalam rangka membiayai kegiatan operasi maupun pembayaran utang dan bunga jatuh tempo. Untuk menaikkan Current Ratio, perusahaan sebaiknya menaikkan aktiva lancar dan perusahaan tidak menambah utang jangka panjang karena unsur terbesar dari utang lancar adalah utang jangka panjang yang jatuh tempo. b Quick Ratio PD. BKK. Jebres sudah baik karena berada di atas 100, yaitu sebesar 1.2208. Tetapi tidak ada salahnya di tahun depan PD. cxxiii BKK. Jebres dapat lebih menaikkan nilai dari Quick Ratio, sehingga PD. BKK. Jebres lebih banyak memiliki ketersediaan aset paling likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dalam rangka membiayai kegiatan operasi maupun pembayaran utang dan bunga jatuh tempo. Untuk menaikkan Quick Ratio, perusahaan sebaiknya menaikkan kas dan efek dan perusahaan tidak menambah utang jangka panjang karena unsur terbesar dari utang lancar adalah utang jangka panjang yang jatuh tempo. c Cash Ratio PD. BKK. Jebres tergolong sehat karena berada di atas 4.05, yaitu sebesar 29.03. Tetapi tidak ada salahnya di tahun depan PD. BKK. Jebres dapat lebih menaikkan nilai dari Cash Ratio, sehingga PD. BKK. Jebres lebih banyak memiliki ketersediaan alat likuid Kas dan Antar Bank Aktiva untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dalam rangka membiayai kegiatan operasi maupun pembayaran utang dan bunga jatuh tempo. Untuk menaikkan Cash Ratio, perusahaan sebaiknya menaikkan alat likuid Kas dan Antar Bank Aktiva dan perusahaan tidak menambah utang jangka panjang karena unsur terbesar dari utang lancar adalah utang jangka panjang yang jatuh tempo. d Loan to Debt Ratio PD. BKK. Jebres tergolong sehat karena berada di bawah 94.75, yaitu sebesar 83.84. Agar nilai Loan to Debt Ratio PD. BKK. Jebres dapat terus tergolong sehat di tahun – tahun mendatang, maka PD. BKK. Jebres dalam memberikan kredit kepada cxxiv masyarakat harus disesuaikan dengan dana yang ada modal. Jika ingin menaikkan jumlah kredit kepada masyarakat, maka seharusnya PD. BKK. Jebres juga harus menaikkan dana yang digunakan untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat modal. e Capital Adequate Ratio Rasio Kecukupan Modal PD. BKK. Jebres tergolong sehat karena berada di atas 8, yaitu sebesar 34.96. Untuk menaikkan nilai Capital Adequate Ratio Rasio Kecukupan Modal, PD. BKK. Jebres harus memperbesar modal inti dan modal pelengkap. f Kualitas Aktiva Produktif KAP PD. BKK. Jebres tergolong sehat karena berada di antara 0 – 10.35, yaitu sebesar 3.78. Untuk memperkecil nilai Kualitas Aktiva Produktif KAP, PD. BKK. Jebres harus memperbesar Total Aktiva Produktif Kredit Yang Diberikan dan Penempatan Pada Bank Lain dan memperkecil Aktiva Produktif Kredit Yang Diberikan yang tergolong Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. g Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP PD. BKK. Jebres tergolong cukup sehat karena berada di antara 66 – 81, yaitu sebesar 75.28. Untuk menaikkan nilai Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP, PD. BKK. Jebres harus memperkecil Aktiva Produktif Kredit Yang diberikan yang tergolong kurang lancar, diragukan dan macet dengan cara membentuk kebijakan mengenai prosedur perjanjian kredit dengan mempertimbangkan 5 C Character, Capability, Capital, Condition, dan Collateral. Dan membentuk cxxv cadangan kerugian piutang penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP yang memadai dengan melihat jumlah aktiva produktif kredit yang diberikan h Return on Asset ROA PD. BKK. Jebres tergolong sehat karena berada di atas 1.215, yaitu sebesar 3.32. Untuk menaikkan nilai Return on Asset ROA, PD. BKK. Jebres harus memperbesar jumlah laba. i Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO PD. BKK. Jebres tergolong sehat karena berada di bawah 93.52, yaitu sebesar 79.55. Untuk memperkecil nilai Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO, PD. BKK. Jebres harus memperbesar jumlah pendapatan operasional dan memperkecil jumlah biaya operasional. j Tingkat Non Performing Loan NPL PD. BKK. Jebres tergolong sehat karena berada di bawah 5, yaitu sebesar 4.816. Untuk memperkecil nilai Tingkat Non Performing Loan NPL, maka PD. BKK. Jebres harus memperkecil Aktiva Produktif Kredit Yang Diberikan yang tergolong Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet dengan cara membentuk kebijakan mengenai prosedur perjanjian kredit dengan mempertimbangkan 5 C Character, Capability, Capital, Condition, dan Collateral serta adanya agunan sekurang-kurangnya 100 dari hutang peminjam. cxxvi

3. PD. BKK. Laweyan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Restrukturisasi Kredit Terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

40 207 60

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 113

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Analisis Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Non Performing Loan Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan

1 43 82

Analisis Non Performing Loan (Npl) Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah

24 299 81

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Non Performing Loan (NPL) Perbankan di Sumatera Utara

1 31 116

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128