Masa Pemerintahan Sultan Johan Alamshah, 1787-1817 Masa Pemerintahan Tuanku Sultan Thaf Sinar Basarshah, 1817-1850

BAB 5 BENTUK DAN SISTEM PEMERINTAHAN KESULTANAN SERDANG

1. Kelahiran dan Evolusi Pemerintahan KeSultanan Serdang

1

a. Masa Pemerintahan Sultan Johan Alamshah, 1787-1817

Negara KeSultanan Serdang kemudian dilanjutkan oleh putranya Tuanku Ainan Johan Alam Shah. Sedangkan adiknya Tuanku Sabjana ditempatkan sebagai Raja Muda di kampung Kelambir pinggir Sungai Tuan. Di bawah kepemimpinan Tuanku Ainan, Negara KeSultanan Serdang mengalami perkembangan dengan melebarkan wilayah kekuasaan hingga ke Percut dan Serdang Hulu. KeSultanan Siak memberi gelar ”Sultan” pada Tuanku Ainan di tahun 1814. istrinya adalah putri dari Raja Perbaungan, yakni Tuanku Sri Alam. Anak-anak Tuanku Ainan membuka dan memimpin perkampungan-perkampungan baru. Pada masa ini, Negara KeSultanan Serdang sudah merdeka penuh. Senembah, Tg. Morawa, Negeri Denai, Negeri Perbaungan, Negeri Percut, berada di bawah kedaulatan Baginda. Usaha baginda selanjutnya ialah melebarkan kekuasaan ke Tanah Batak sambil membawa agama Islam dan kebudayaan Melayu masuk Melayu. Oleh sebab itu, di Serdang yang menjadi Melayu tidak lagi terikat kepada faktor genealogis keturunan hubungan darah tetapi dipersatukan oleh faktor kultural budaya Melayu yang sama yaitu beragama Islam, berbahasa Melayu, beradat-istiadat Melayu, dan pengakuan sebagai orang Melayu dengan ikatan kekeluargaan Parental. Baginda menerbitkan Motto Serdang: Al Wasiku Billah berpegang pada tali Allah dan jangan bercerai berai, Surah Al-Imran; 102. Baginda Sultan Johan Alamshah mangkat ditahun 1817. Putera baginda yang tertua, Tengku Besar Zainal Abidin, lebih dahulu mangkat tewas di Pungai ketika pasukan Serdang membantu salah satu pihak di dalam perang saudara di Langkat Marhom Mangkat di Pungei. Maka adindanya, Tengku Thaf Sinar, diangkat oleh Orang Besar dan rakyat menjadi Sultan Serdang ke-3 di tahun 1817.

b. Masa Pemerintahan Tuanku Sultan Thaf Sinar Basarshah, 1817-1850

Setelah Tuanku Ainan mangkat di Tahun 1817, maka Tuanku digantikan oleh putra keduanya, Tengku Sinar karena putra pertamanya Tengku Zainal Abidin tewas dalam pertempuran membantu mertuanya di Kampung Punggai. Tengku Sinar kemudian diberi gelar Paduka Sri Sultan Thaf Sinar Bashar Shah. Pada zaman inilah Negara KeSultanan Serdang mengalami kejayaan dengan perdegangan dan pemerintahan yang adil. Perjanjian dagang dengan Inggris dibuat tahun 1823. Tercatat ekspor ketika itu berjumlah 8.000 pikul terdiri lada, tembakau, kacang putih, emas dan kapur barus. Sedangkan Inggris 1 Bagian ini diambil dari tulisan yang berjudul Adat Kontrak Sosial Antara Raja Dan Rakyat Kesultanan Serdang, Oleh Tuanku Luckman Sinar Basarshah II, SH – dibuat pada 3 Januari 2011 pukul : 06:32 Wib. memasok kain-kain buatan Eropa. Wilayah kekuasan sudah melebar mulai dari Percut, Padang Bedagai, Sinembah, Batak Timur sampai Negeri Dolok. 2 Masa pemerintahan Baginda ditandai oleh beberapa peristiwa besar. antara lain : Lembaga Dewan Diraja, kawan raja musyawarah diperteguh yaitu: 1 Raja Muda kemudian puteranya pengganti bergelar Bendahara Luhak Lubuk Pakam. 2 Sri Maharaja Luhak Ramunia. Datuk Paduka Raja Batangkuis keturunan Kejeruan Lumu Aceh. Datuk Maha Menteri Araskabu Disebut WAZIR BEREMPAT atau Dewan Diraja, yang harus bersama Sultan memutuskan sesuatu. 3 Majelis Orang Besar, yaitu Raja dan Kepala Negeri yang ditaklukkan, dan jajahan. Oleh sebab itu, Tuanku Sultan Thaf Sinar Basarsha h memakai gelar “Sri Paduka Duli Yang Maha Mulia Tuanku Thaf Sinar Basar Shah Sultan Kerajaan Serdang dengan Rantau, Jajahan, dan Takluknya”. 4 Baginda menaklukkan negeri Padang dan Bedagai serta mengangkat Wakil Sultan di sana. 5 Baginda mengadakan hubungan politik dan dagang dengan Pemerintah Inggris di Penang Missi John Anderson 1823. 6 Baginda memajukan perdagangan dan industri dan kemakmuran sehingga banyak saudagar negeri-negeri lain mengekspor melalui Serdang termasuk dari Pantai Barat Sumatera Barus, Alas. Karena kemakmuran negeri Serdang maka Kerajaan Siak datang menyerang sehingga Sultan Sinar terpaksa mengakui hegemoni Siak di tahun 1817; ditetapkan bahwa fungsi Raja Serdang ialah: Sebagai Kepala Pemerintahan, Sebagai Kepala Agama Islam dan Sebagai Kepala Adat. Banyak raja dan kepala daerah tunduk karena sifat yang baik dimiliki Baginda: Pemurah, adil, dan memerintah dengan lemah lembut; Elok berkata-kata manis dan lemah lembut budi bahasanya; Selalu pandai mengambil hati rakyatnya sehingga bertambah-tambah kemakmuran negeri; Ringan tangan dan kasih sayang membantu orang susah; Berani di dalam peperangan sehingga para panglima dan prajurit setia dan berbakti pada baginda; Sangat gemar belajar mengenai berbagai hal di dunia. Baginda mangkat dalam tahun 1850, sebagai penggantinya; Baginda digantikan puteranya Tengku Basyaruddin.

c. Masa Pemerintahan Sultan Basyaruddin Syaiful Alam Shah 1850-28 Desember 1880