Validitas Instrumen MODEL PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA YOGYAKARTA

Tabel 1. Distribusi Tingkat Usia Warga Masyarakat Code N o U sia Ju m la h 1 2 3 1 3-1 6 1 7-2 0 2 0 2 1 7 1 4 6 .0 6 5 1 .5 2 4 2 .4 2 Ju m la h 3 3 1 0 0 Pada table diatas dapat diketahui bahwa 33 responden, yang berusia 13-16 tahun 2 orang 6.6, 17-20 tahun 17 orang 33.33 dan diatas 20 tahun 14 orang 51.85 Table 2. Distribusi Tingkat Pendidikan Warga Masyarakat Code N o Pendidikan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 II SD VI SD Lulus SD I SLTP sederajat II SLTPs ederajat III SLTPs ederajat Lulus SLTP I SLTA II SLTA III SLTA Lulus SLTA 1 1 7 2 3 - 8 2 1 - 8 3.03 3.03 21.21 6.06 9.09 - 24.24 6.06 3.03 - 24.24 Jumlah 33 100 Pada tabel 2. dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan warga disekitar Code yang tergabung dalam paguyuban paling banyak lulus SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 8 orang 24.24 , sampai kelas VI SD 1 orang 3.03 , lulus SD 7orang 21.21 , I SLTPsederajat 6 orang 6.06 , II SLTP sederajat 3 orang 9.09 , I SLTA 2 orang 6.06 , II SLTA 1 orang 3.03 . Tabel 3. Pengalaman Belajar Warga Code Dalam Pelatihan N o Keterangan Jumlah 1 2 Pernah Tidak pernah 21 12 63.64 36.36 Jumlah 33 100 Pada Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa dari 33 responden yang telah mempunyai pengalaman dalam pelatihan adalah 21 orang 63.64 dan yang belum pernah mengikuti pelatihan sebanyak 12 orang 36.36 . JURNAL PENELITIAN 21 Tabel 4. Ketertarikan Warga Code Untuk Mengikuti Pelatihan No Jumla h Ta ta p Muka yan g d iin gin kan Ju mlah 1 2 3 4 5 6 Tiap h ari 2 ha ri seka li 3 ha ri seka li 4 ha ri seka li Tersera h Tid ak men ja wa b 2 16 6 2 3 4 6.06 4 8.4 8 1 8.1 8 6.06 9.09 1 2.1 2 Jumlah 27 10 0 Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 33 orang responden yang menginginkan pelatihan diselenggarakan tiap hari 2 orang 6.06 , 2 hari sekali paling banyak, yaitu 16 orang 48.48 , dan yang lain 3 hari sekali 6 orang 18.18 , 4 hari sekali 2 orang 6.06 , menjawab terserah 3 orang 9.09 dan 4 orang responden tidak memberikan jawaban. Tabel 5. Waktu Yang Diinginkan Warga Code Untuk Mengikuti pelatihan No Wak tu J um lah 1 2 3 4 S ore hari s es udah jam 15 S ore hari s es udah jam 16 S ore hari s es udah jam 18 Tidak m enjawab 13 9 4 7 39.39 27.27 12.12 21.21 J um lah 33 100 Pada Tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa bila diadakan pelatihan, waktu yang diinginkan oleh 33 responden adalah sore hari sesudah jam 15.00 sebanyak 13 orang 39.39 , sore hari sesudah jam 16.00 sebanyak 9 orang 27.27 dan sore hari sesudah jam 18.00 sebanyak 4 orang 12.12 . Tabel 6. Kegiatan Rutin Yang dilakukan warga Code Sehari-hari saat Ini Waktu Kegiatanacara yang dilakukan 08.00-10.00 Kepasar, memasak, mengurus anak, cuci, berbenah 10.00-12.00 C uci pakaian, mengantar ke sekolah dan menjemput, memasak, ambil cucian 12.00-14.00 Tidur siang, makan, istirahat, beribadah 14.00-16.00 Mengurus anak, santai, istirahat, setrika, tidur, mandi, jual rokok 16,00-18.00 Mandi, membimbing anak belajar, nyir am tanaman, membersihkan rumah, menyiapkan makan malam, pulang jualan JURNAL PENELITIAN 22 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam kegiatan sehari-hari mereka mengerjakan kegiatan rutin seperti ke pasar, mencuci, memasak, mengantar dan menjemput anak sekolah, setrika, dan lain-lain. Ada 1 orang berjualan rokok dan usaha makanan.

B. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan tertarik dan bersedia hal ini dimungkinkan karena mereka masih punya waktu luang dan belum punya penghasilan tetap yang betul-betul dapat diandalkan sebagai sumber kehidupan mereka. Kesibukan mereka dalam keseharian masih terbatas pada kesibukan rutin yang tidak memberikan penghasilan. Padatnya penduduk di sekitar Code dengan usia yang sebagian besar masih cukup potensial sebagai asset sumber daya manusia yang dimungkinkan dapat mendukung Yogyakarta sebagai daerah pariwisata. Yogyakarta sebagai daerah pariwisata merupakan wilayah yang memiliki potensi untuk mengembangkan program wisata maka kondisi sekitar Code yang seperti itu bila ditangani secara sungguh-sungguh diharapkan dapat meningkatkan asset Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pula bahwa waktu pelatihan yang dipilih mereka sangat bervariasi, namun sebagian besar antara jam 15 sampai dengan jam 18, hal ini mungkin karena kegiatan mereka berbeda-beda. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. hampir semua responden masyarakat tertarik dan siap 90.91 bila akan diselenggarakan pelatihan dengan memanfaatkan limbah industri sebagai cinderamata, 2. kelompok umur warga masyarakat code yang berminat untuk mengikuti pelatihan relative masih potensial karena berusia di bawah 40 tahun, 3. jenis pelatihan yang diminati berdasarkan contoh yang diberikan mereka tidak menentukan karena bagi mereka merupakan barang baru, 4. prospek ketahanan mengikuti latihan bagus, dimana dari 33 responden sebanyak 30 orang 90.91 menyatakan bersedia berlatih tidak hanya di tempat pelatihan, tetapi juga di rumah.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. karena ternyata sebagian besar responden menyatakan tertarik dan bersedia mengikuti pelatihan maka program pelatihan hendaknya segera direalisasikan, 2. program pelatihan hendaknya diberikan secara tuntas dan dapat dievaluasi sehingga betul- betul dapat memberikan kecakapan hidup yang bermanfaat, 3. program pelatihan hendaknya diikuti dengan tindak lanjut sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber untuk meningkatkan penghasilan tambahan. DAFTAR PUSTAKA Bambang sartono, 2003. Pengenalan Pelatihan Kewirausahaan dalam Rangka Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup, Semiloka pengembangan model pembelajaran, Lembaga Penelitian UNY, 13 Agustus 2003. Brolin, D.E. 1989. Life centered career Education: A competency Based Approach. Reston VA: the Council for Exeptional Children JURNAL PENELITIAN 23 _________. 2002. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan kecakapan Hidup. Buku I, II, dan III. Jakarta: Depdiknas. __________. 2003. Panduan Pembelajaran Berorientasi Pada Kecakapan Hidup. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Proyek Pengembangan Pendidikan Berorientasi Ketrampilan Hidup. Jakarta: Depdiknas. ___________. 2004. Pedoman Penyelenggaraan Kecakapan Hidup Life Skills Pendidikan Non Formal. Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. Jakarta: Depdiknas. Dinas Pendidikan Jawa Barat. 2002. Pendidikan Berbasis Luas Kecakapan Hidup dengan Model Pelaksanaan Pembelajaran Hidup di Sekolah. Bandung: CV Dwi Rama. Indrajati Sidi. 2002. Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup Life Skill melalui Pendidikan Berbasis Luas Broad-Based Education-BBE, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Kendall, John S dan Marzano, Robert J. 1997. Content Knowledge: A Compedium of Standards and Benchmarkes for K-12 Education Aurora, Colorado. USA: JURNAL PENELITIAN 24