Jaringan Jalan dan Aksesibiltas
43
44
ANALISIS DAN SINTESIS
Kearifan Lokal
Menurut Syukri 2009 dan informan Ibnu Hajar, dapat disusun karakteristik kearifan lokal kawasan Danau Laut Tawar. Karakteristik
disusun berdasarkan jenis kearifan lokal dalam harmonisasi penataan ruang dan budaya untuk mengoptimalkan potensi kawasan. Jenis kearifan lokal
yang dimaksud adalah tata kelola, sistem nilai, tata cara atau prosedur, dan ketentuan khusus. Tabel 11 menguraikan karakteristik kearifan lokal
beserta evaluasi pada kawasan Danau Laut Tawar dengan melihat dari setiap jenis kearifan lokal yaitu potensi dan kendala yang terdapat pada kawasan
Danau laut Tawar.
Tabel 11 Evaluasi Jenis Kearifan Lokal Kawasan Danau Laut Tawar
Jenis Kearifan Lokal Kawasan Danau Laut Tawar
Usulan Perbaikan Potensi
Kendala
Tata Kelola Terdapat lembaga
adat yang masih hidup didalam
lapisan masyrakat kawasan Danau
Laut Tawar yaitu Sarakopat
Mempunyai sistem penentuan ketua
dan pengurus yang sudah jelas
Mempunyai fungsi dan peranan yang
berdampak baik ke lingkungan sekitar,
khususnya untuk kawasan Danau
Laut Tawar sendiri Hanya terdapat di
dua wilayah di kawasan Danau
Laut Tawar, yaitu kecamatan
Bintang, dan Kebayakan
khususnya untuk pengelolaan Danau
Laut Tawar
Tidak ada regenarasi
kepengurusan, karena minat yang
semakin sedikit kalangan muda
Sudah tercampur dengan sistem
kepemerintahan yang modern
Mengajak masyarakat untuk
kembali memahami sistem
pemerintahan Sarakopat dan
berpartisipasi di lembaga tersebut
Sistem Nilai Terdapat Syariat
Islam yang mendasari
peraturan berkehidupan di
provinsi Aceh keseluruhan
Sarakopat mempunyai
wewenang untuk mengatur dan
Membuat peraturan di kabupaten Aceh
Tengah, khususnya kawasan Danau
Mengajak masyarakat untuk
memahami kembali nialai Syariat Islam
dan peraturan sarakopat yang
telah dimusyawarahkan
bersama.
45
Laut Tawar untuk mengelola
kehidupan bermasyarakat di
sekitar kawasan
Tata Cara atau Prosedur
Mempunyai perangkat dalam
kelembagaan yang memiliki peran
untuk menentukan waktu dan sistem
bersawah
Tetap mempertahankan
sistem penentuan bersawah yang
terpusat oelh perangkat lembaga
adat
Ketentuan Khusus Adanya
penyangkulen, yaitu gubuk
penangkap ikan tradisional milik
warga sekitar kawasan Danau
laut Tawar
Adanya dedisen, yaitu sistem
penangkapan ikan dengan
memanfaatkan aliran muara
sungai untuk dijadikan
perangkap ikan
Baik penyangkulen maupun dedisen
sangat berguna untuk
keberlanjutan ekosistem danau,
karena alat ini menangkap ikan
sesuai proporsi ukuran tubuh ikan
Bersawah yang merupakan salah
satu kegiatan yang banyak dilakukan
oleh masyarakat kawasan DLT
Terkenal dengan tanaman Kopi yang
sudah tersertifikasi oleh Indikasi
Geografis Penyangkulen tidak
ada yang menggunakan lagi
karena harga pembuatannya yang
mahal, dan pengelolaanya yang
susah
Dedisen hanya tersisa sedikit,
karena warga sekitar banyak yang
menggunakan alat tangkap ikan praktis
dan muara sungai danau banyak yang
kering dan kualitas airnya tidak baik
untuk dibuat dedisen Memunculkan
kembali penyangkulen dan
dedisen sebagai sistem penangkap
ikan yang ramah lingkungan dan
dijadikan sebagai salah satu indikator
kualitas dan kuantitas air
maupun ikan di Danau Laut Tawar
Tabel 11 Evaluasi Jenis Kearifan Lokal Kawasan Danau Laut Tawar Lanjutan
46
Bio-fisik a.
Kawasan Lindung
Analisis lahan yang dilakukan untuk menentukan kepekaan fisik lahan pada kawasan Danau Laut Tawar, dimana daerah yang memiliki nilai
kepekaan tinggi diperuntukkan menjadi kawasan lindung. Berdasarkan overlay tiga jenis peta tematik, yaitu Peta Kemiringan Lahan Gambar 22,
Peta Jenis Tanah Gambar 23, dan Peta Sebaran Curah Hujan Gambar 24 diperoleh penilaian berdasarkan kriteria yang ditetntukan pada Tabel 3 ,
Tabel 4, dan Tabel 5. Skor pada tiap kriteria tersebut dijumlahkan dan ditentukan tingkat kesesuaiannya berdasarkan rentang skor, yaitu kawasan
yang sesuai skor 175, cukup sesuai skor antara125-175 dan tidak sesuai skor 125.
Peta tematik yang telah di overlay menghasilkan peta komposit kesesuaian lahan dengan luasan masing-masing tercatat pada Tabel 12.
Kawasan dengan kriteria sesuai memiliki luas 7954 ha, cukup sesuai 9740 ha, dan tidak sesuai untuk peruntukan kawasan lindung 1503 ha Gambar
25.
Tabel 12 Presentase dan Luas Kesesuaian Kawasan Lindung DLT
Kriteria Kawasan Luas ha
Presentasi Luas
Sesuai 8268
31,84 Cukup Sesuai
9740 39
Tidak Sesuai 1503
6,02 Danau
5472 23,2
Total
24983 100
Sesuai peruntukannya, luas lahan yang masuk kategori sesuai akan diperuntukkan untuk hutan lindung dan ditetapkan sebagai hutan dengan
penutupan vegetasi secara tetap guna untuk fungsi hidrologi, yaitu tata air, mencegah banjir dan erosi, serta memelihara kesuburan tanah bagi kawasan
disekitarnya.