a 39.83 a-b Respon Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Cekaman Kekeringan Pada Fase Vegetatif Dan Generatif
Gambar 8. Berat kering akar A dan Panjang akar B tanaman kedelai pada berbagai kondisi cekaman. F1= Fase Vegetatif; F2= Fase generatif;
I1, I2, I3= Cekaman kekeringan dengan interval penyiraman 2 hari, 5 hari, dan 10 hari. Angka di atas diagram menunjukkan persentase
penurunan berat kering akar dan panjang akar dibandingkan dengan cekaman 2 hari.
Penurunan berat akar pada saat cekaman disebabkan karena adanya gangguan pertumbuhan akibat terhambatnya pembelahan sel karena kekurangan
air. Kekurangan air juga menyebabkan terganggunya proses fotosintesis sehingga hasil fotosintat yang terbentuk sangat sedikit yang disebar ke seluruh bagian tubuh
tanaman, termasuk akar sehingga mengakibatkan pembentukan akar terhambat. Hal ini juga mempengaruhi pertumbuhan akar sehingga pada perlakuan cekaman
kekeringan, menyebabkan penurunan panjang akar dibandingkan yang tidak tercekam. Pertumbuhan akar semakin tertekan seiring dengan meningkatnya
cekaman kekeringan, namun penurunan relatif pertumbuhan akar pada genotipe toleran lebih rendah dibandingkan dengan genotipe peka Himim 1996;
Efendi 2009. Pada umumnya, saat tanah mengering dari permukaan tanah hingga ke lapisan tanah bawah akan menghambat pertumbuhan akar di lapisan tanah
yang dangkal, karena sel-selnya tidak dapat mempertahankan turgor yang diperlukan untuk pemanjangan Campbell et al. 2003. Tanaman dengan volume
akar yang besar akan mampu mengabsorbsi air lebih banyak sehingga mampu bertahan pada kondisi kekurangan air Palupi dan Dedywiryanto 2008.
Tanaman kedelai yang toleran kekeringan akan melakukan mekanisme adaptasi dengan pangaturan morfologi akar, salah satunya pemanjangan akar
untuk meningkatkan penyerapan air. Pada penelitian ini, perlakuan cekaman kekeringan kurang memberi respon terhadap panjang akar Lampiran 13. Selain
itu, penggunaan bolybag juga mempengaruhi ruang adaptasi akar sehingga pemanjangan akar untuk meningkatkan penyerapan air menjadi terbatas. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Gardner et al. 1991 bahwa tanaman yang ditanam dalam pot-pot kecil memiliki sistem perakaran yang terbatas dan lebih cepat
mengalami kekurangan air dibandingkan tanaman yang ditanam pada kondisi lapangan. Pada saat akar tidak mampu meningkatkan penyerapan air, maka akar
akan mengirimkan signal pada tajuk tanaman untuk melakukan respon merfologi yang dapat mengurangi laju kehilangan air. Pada saat kekurangan air
36 36
57 49
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0
Dering Argomulyo
B er
at Ker
in g
A k
ar g
A
12 5
16 11
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
Dering Argomulyo
P an
jan g
A k
ar cm
B
F1I1 F1I2
F1I3 F2I1
F2I2 F2I3