Sertifikasi Guru Ditinjau dari Segi Upah

23

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan kelayakan sertifikasi guru sebagai program pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme guru dan, mengangkat harkat dan martabat guru ditinjau dari segi upah, kompetensi guru, penilaian portofolio, dan hakekat pendidikan.

A. Sertifikasi Guru Ditinjau dari Segi Upah

Profesional berhubungan dengan upah atau gaji dari apa yang dikerjakan, baik pekerjaan - pekerjaan yang dilakukan secara sempurna atau tidak. Upah dalam kriteria Glenn Langford Kompas, 15 september 2007 menempati urutan pertama, karena upah merupakan sesuatu yang paling utama, dengan upah seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan primer. Upah yang seimbang akan mampu memberi motivasi seseorang untuk bekerja maksimal, disamping itu manakala upah terabaikan dalam suatu organisasi terjadi gejolak dan kelesuan kerja. Pelaksanaan ujian sertifikasi guru tidak relevan diterapkan di Indonesia karena tidak sesuai dengan mentalitas para guru pada umumnya. Dalam penyelenggaraan sertifikasi diharapkan para guru memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup diatas minimum dan jaminan kesejahteraan sosial UUGD pasal 14 1. Tetapi bagi para guru yang melakukan sertifikasi dan dinyatakan lulus, terutama bagi para guru di luar pulau jawa, tunjangan sertifikasi yang telah dijanjikan pemerintah hal belum terealisasi contohnya, di daerah NTB dan NTT para guru yang telah lulus sertifikasi sudah satu tahun lebih belum mendapatkan tunjangan profesionalnya Suara Merdeka, 25 September 2007. Seharusnya sejak awal pelaksanaan sertifikasi dilakukan dan hasilnya diketahui pemerintah melakukan keadilan dalam bentuk kemerataan dalam memberikan hak dan kewajiban yang telah dijanjikan. Di sisi lain masih banyak guru-guru yang telah mengabdi lebih dari 30 tahun tidak bisa mengikuti ujian sertifikasi guru dikarenakan gaji yang tidak cukup untuk melanjutkan ke tingkat sarjana Kompas, 17 September 2007. Ujian sertifikasi juga menumbuhkan sikap mental atau penurunan moral karena banyak terjadi manipulasi untuk lolos sertifikasi dan ingin mendapat upah di atas minimum 2 kali gaji upah , sehingga ujian sertifikasi tidak dapat dipakai sebagai bentuk kesejahteraan saja tetapi sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan, yakni keberadaan guru yang berkualitas.

B. Sertifikasi Guru Ditinjau dari Segi Kompetensi Guru