2.3.2 Parameter Mutu Minyak Pala
Beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui standar mutu minyak pala meliputi, bobot jenis, indeks bias, penentuan kelarutan dalam etanol
Badan Standarisasi Nasional, 2006.
2.3.2.1 Bobot Jenis Minyak Pala
Prinsip bobot jenis minyak pala didasarkan pada perbandingan antara berat minyak dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Cara penentuan bobot
jenis minyak pala yaitu dengan menggunakan alat piknometer. Piknometer dicuci dan dibersihkan, kemudian dibasuh berturut-turut dengan etanol dan dietil eter.
Bagian dalam piknometer dan tutupnya dikeringkan dengan arus udara kering dan sisipkan tutupnya. Didiamkan pinometer di dalam lemari timbangan selama 30
menit dan ditimbang m Badan Standarisasi Nasional, 2006. Piknometer diisi dengan air suling yang telah dididihkan pada suhu 20°C.
sambil menghindari adanya gelembung gelembung udara. Piknometer dicelupkan ke dalam penangas air pada suhu 20°C ± 0,2°C selama 30 menit sisipkan
penutupnya kemudian dikeringkan piknometernya. Piknometer didiamkan dalam lemari timbangan selama 30 menit, kemudian ditimbang dengan isinya m1.
Piknometer tersebut dikosongkan, dan dicuci dengan etanol dan dietil eter. Kemudian dikeringkan dengan arus udara kering. Piknometer diisi dengan contoh
minyak dan hindari adanya gelembung-gelembung udara. Piknometer dan penutupnya dimasukkan kembali dalam penangas air pada suhu 20°C ± 0,2°C
selama 30 menit dan dikeringkan piknometer tersebut. Piknometer dibiarkan di
Universitas Sumatera Utara
dalam lemari timbangan selama 30 menit kemudian ditimbang dengan isinya m2 Badan Standarisasi Nasional, 2006.
2.3.2.2 Indeks Bias Minyak Pala
Prinsip indeks bias minyak pala didasarkan pada pengukuran langsung sudut bias minyak yang dipertahankan pada kondisi suhu yang tetap Badan
Standarisasi Nasional, 2006. Cara penentuan indeks bias minyak pala yaitu dengan menggunakan alat refraktometer. Air dialirkan melalui refraktometer agar
alat ini berada pada suhu dimana pembacaan akan dilakukan, suhu kerja harus diperhatikan dengan toleransi ± 0,2°C. Sebelum minyak tersebut diletakkan di
dalam alat, minyak harus berada pada suhu yang sama dengan suhu dimana pengukuran akan dilakukan. Pembacaan dilakukan bila suhu sudah stabil Badan
Standarisasi Nasional, 2006.
2.3.2.3 Penentuan Kelarutan Minyak Pala dalam Etanol