Pemeriksaan ini dilakukan segera setelah klien mengalami imobilisasi. Data yang diperoleh tersebut kemudian menjadi standar data dasar yang akan di
bandingkan dengan data selama periode imobilisasiMubarok, Nurul Chayatin, 2007.
2.3 Pola Aktivitas Pasien Rheumatoid Arthritis
Berdasarkan dari pengalaman para pasien rheumatoid arthritis aktivitas yang dilakukan sehari-hari dapat terganggu. Hal ini disebabkan adanya gerakan
sendi yang terbatas. Rheumatoid arthritis mengurangi kemampuan seseorang untuk menggerakkan sendi mereka dalam jangkauan gerakan yang penuh. Sumber
utama dari perubahan aktivitas ini adalah rasa tidak nyaman pada fisik penderita rheumatoid arthritis karena sendi yang kaku dan sakit. Saat pasien mengeluh rasa
lemah dan lelah pada dokter mereka, mereka disarankan untuk mengurangi jumlah kegiatan mereka, dan bukannya mendorong untuk menambahnya tetapi
untuk istirahat yang banyak. Fakta lain menunjukkan bahwa istirahat yang berlebihan dapat merusak kesehatan Gordon, 2002. Pengaruh negatif dari sistem
otot dan tulang yang tidak bergerak, mencakup: terhentinya pertumbuhan otot, tendon, ligament dan tulang. Melemahnya otot otot, tendon, ligament dan tulang.
Merosotnya kondisi tulang rawan sendi, bertambahnya risiko tulang yang patah karena hilangnya massa tulang, suatu kondisi yang disebut dengan osteoporosis.
Pola aktivitas pasien rheumatoid arthritis yang tergaggu diterjemahkan dalam kapasitas fungsional yang semakin rendah atau kemampuan melakukan
aktivitas semakin berkurang. Kemampuan yang menurun seperti : membungkuk
Universitas Sumatera Utara
untuk memungut sesuatu, membersihkan kebun, menyisir rambut, bangun dari tempat tidur pada pagi hari, berjalan, dan berdiri Gordon, 2002. Selain itu juga
pasien dengan rheumatoid arthritis mengalami kesulitan melakukan kegiatan normal sehari-hari dalam hal berpakaian, berdandan, mencuci, menggunakan
toilet, menyiapkan makanan, dan melakukan pekerjaan rumah. Gejala-gejala rheumatoid arthritis dapat juga menganggu kerja bagi orang banyak. Setengah
dari pasien-pasien rheumatoid tidak lagi mampu bekerja 10-20 tahun setelah kondisi mereka didiagnosis.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan adanya pola aktivitas sehari-hari pada pasien rheumatoid arthritis di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Pada pasien stadium lanjut aktivitas dan kualitas hidupnya menurun. Rheumatoid arthritis biasanya mengakibatkan
ketidakmampuan yang bisa berlangsumg lama. Peradangan pada sendi menyebabkan nyeri, kekakuan dan bengkak. Rheumatoid arthritis paling sering
menyerang sendi kecil seperti tangan, kaki, pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Gejala ini mengakibatkan ketidaknyamanan.
Gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari terjadi pada pasien rheumatoid arthritis sehingga pasien tersebut
mengalami kesulitan. Pasien mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan perawatan diri dan pekerjaan rumah. Adanya keterbatasan gerak maka pasien
tersebut tidak mampu melakukan aktivitas yang sewajarnya dilakukan. Sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari pada pasien. Pasien yang
biasanya mampu melakukan kegiatan sehari-hari menjadi tidak mampu untuk melakukannya. Misalnya, dalam keadaan duduk ataupun terlentang. Pasien
Universitas Sumatera Utara