Perumusan Masalah Tinjauan Pustaka

sebaiknya pemerintah mencari tahu apa penyebabnya dan data ini juga membantu pemerintah untuk memikirkan bagaimana cara mengatasinya, dan apabila data ramalannya meningkat maka pemerintah dan dinas pertanian harus mempertahankan dan memikirkan bagaimana caranya agar produksi kedelai ini bisa bertahan, apalagi dengan adanya perdagangan bebas saat ini, tentu pemerintah dan dinas pertanian harus lebih keras lagi memikirkan hal ini, agar kualitas produk sendiri tidak kalah saing dengan negara luar yang masuk di perdagangan bebas kita. Yang pada intinya adalah bahwa penulis ingin memberikan gambaran kepada pemerintah dan dinas pertanian agar bisa mengantisipasi jumlah produksi kedelai, mau itu meningkat ataupun menurun, pemerintah dan dinas pertanian harus mulai memikirkan caranya dan mencari sebab akibat dari semua jawaban yang nantinya akan diperoleh. Tentu hal ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, karena Indonesia adalah salah satu konsumen terbesar kacang kedelai. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam sebuah karya tulis berbentuk tugas akhir dengan judul PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI KACANG KEDELAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan jumlah produksi kacang kedelai yang kadang menaik dan menurun secara tajam tanpa bisa ditentukan secara pasti, sesuai dengan luas lahan yang akan ditanami kacang kedelai tersebut, maka penulis ingin meramalkan berapa besar jumlah produksi kacang kedelai di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan luas lahan dengan menggunakan regresi non linier model kuadratik. Penulis menggunakan data tahunan jumlah produksi kacang kedelai dalam ton yang diganti dengan variabel Y Universitas Sumatera Utara dan luas lahan dalam ha yang diganti dengan variabel X pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2009. Penulis ingin mengetahui persamaan regresinya untuk meramalkan jumlah produksi kacang kedelai di periode yang akan datang berdasarkan luas panen yang diketahui.

1.3 Tinjauan Pustaka

Analisa regresi merupakan salah satu uji statistika yang memiliki dua jenis pilihan model yaitu linear dan non linear dalam parameternya. Model linear memiliki dua sifat yaitu regresi sederhana dan regresi berganda dengan kurva yang dihasilkan membentuk garis lurus, sedangkan untuk model non linear dalam parameternya bersifat kuadratik dan kubik dengan kurva yang dihasilkan membentuk garis lengkung. Dalam meramalkan jumlah produksi kacang kedelai, maka dapat digunakan beberapa buku antara lain : Assauri, S [1] menguraikan tentang definisi peramalan adalah kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah situasi atau kondisi yang diperlukan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atasa bermacam-macam cara yang dikenal dengan metode peramalan. Pratisto, Arif [2] menguraikan tentang penggunaan regresi linier dan non linier, korelasi, time series, validitas dan realibilitas dan sebagainya di SPSS 17 serta penjelasan interpretasinya pada output yang terdapat di SPSS. Universitas Sumatera Utara Soekartawi [3] menguraikan tentang fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang berupa output Y dan variabel yang menjelaskan berupa input X misalnya input atau sarana produksi berupa luas lahan produktif mempengaruhi output atau produksi kedelai dalam batas-batas tertentu. Spiegel, M [4] menguraikan tentang jenis kurva pendekatan dengan persamaan-persamaan yang bersangkutan. Semua huruf selain X dan Y menyatakan bilangan konstanta. Variabel-variabel X dan Y sering dinyatakan berturut-turut sebagai variabel-variabel bebas independen dan tak bebas dependen, meskipun peranannya dapat saling ditukarkan. Jenis-jenis kurva tersebut antara lain kurva linier, kurva logaritma, kurva kuadratik, kurva eksponensial, kurva geometri, kurva gompertz, kurva logistik, kurva S dan sebagainya. Untuk menentukan kurva mana yang harus dipakai, sebaiknya dibuat diagram-diagram pencar dari variabel-variabel yang di transformasikan. Adapun rumus kurva model kuadratik yaitu : 2 2 1      i i X b X b b Y Sudjana [5] menguraikan tentang data yang terdiri atas dua atau lebih variabel untuk mempelajari cara bagaimana data itu berhubungan. Hubungan yang di dapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Untuk keperluan analisis, variabel bebas akan dinyatakan dengan X 1 ,X 2 , . . . ,X k k 1 sedangkan variabel tak bebas akan dinyatakan dengan Y. Sudjana juga menggunakan rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 2 2 1      i i X b X b b Y Di buku ini juga dijelaskan bagaimana cara mencari nilai b , b 1 , b 2 , yakni dengan menggunakan persamaan rumus sebagai berikut :                     4 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 Xi b Xi b Xi b Y Xi Xi b Xi b Xi b XiYi i X b i X b nb Yi Steel dan Torrie [6] Regresi non linear model kuadratik merupakan hubungan antara dua peubah yang terdiri dari variabel dependen Y dan variabel independen X sehingga akan diperoleh suatu kurva yang membentuk garis lengkung menaik 2  0 atau menurun 2  0. Wahana Komputer [7] menguraikan tentang penggunaan SPSS dimana SPSS tersebut merupakan aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data statistik. Aplikasi ini banyak digunakan karena kemudahan pengoperasian dan dukungan metode analisis yang lengkap. Dalam buku ini terdapat penjelasan mengenai cara menggunakan program SPSS 17.0, yang diawali dengan penjelasan-penjelasan mengenai seluruh penggunaan tampilan pada toolbar SPSS tersebut dan diperjelas dengan gambar serta penjelasan mengenai output yang diberikan Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian