PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

(DIRECT INSTRUCTION) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA

KELAS XI SMK NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan pendidikan Teknik bangunan

Oleh

DIMAR SITANGGANG 5103111012

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Dimar Sitanggang, NIM 5103111012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2Pematangsiantar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Apakah hasil belajar Praktek Kerja Batu siswa yang memliki minat belajar tinggi yang diajar dengan Model Pembelajaran Langsung lebih efektif dari pada siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran konvensional. 2) Apakah hasil belajar Praktek Kerja Batu siswa memiliki Minat Belajar Rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional lebih efektif dari pada sisa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung. 3) Apakah terdapat interaksi Model Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap hasil belajar Praktek Kerja Batu pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/2017. Data Variabel Minat Belajar ini dijaring dengan menggunakan angket, sedangkan untuk Kemampuan Praktek Kerja Batu dijaring dengan menggunakan Job Sheet dengan aspek penilaian yang telah di tentukan sebelumnya..

Dari hasil penelitian diperoleh hasil siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan diajar dengan Model pembelajaran Langsung lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional dengan

Fhitung= 6,66>Ftabel = 4,26, pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan df = (1,24).

Sedangkan hasil belajar siswa yang memiliki minat belajarrendahyang diajar dengan model pembelajaran konvensional lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar rendah yang diajar dengan model pembelajaran langsung Fhitung= 44,90>Ftabel= 4,26. Terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan minat belajarterhadap hasil belajar Menggambar Teknik Dasar. Diperoleh Fhitung= 4,30 >Ftabel= 4,26. Dapat disimpulkan: 1) Bagi siwa yang memiliki minat belajar tinggi, penggunaan model pembelajaran langsung memiliki hasil belajar praktek kerja batu yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional 2) Bagi siswa yang memiliki minat belajar rendah penggunaan model pembelajaran konvensional memiliki hasil belajar praktek kerja batu yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran langsung 3)Terdapat Interaksi antara model Pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar Praktek Kerja Batu.


(6)

ABSTRACT

Dimar Sitanggang, NIM 5103111012, Direct Influence Learning Model And Interest in Learning To Work Practice Learning Outcomes Batu Students of Class XI SMK Negeri 2Pematangsiantar.

This study aims to determine: 1) Is the learning outcomes of Internship stone students who possess a high interest in learning taught by Direct Learning l is more effective than students taught by conventional Learning Model. 2) Is the learning outcomes of Internship Batu Low Interest in Learning students have taught with conventional learning model is more effective than the rest of which are taught by direct learning model. 3) Is there an interaction of Learning and Interest in Learning the learning outcomes of Internship Stone in class XI student Skills Program and Concrete Construction Engineering SMK Negeri 2

Pematangsiantar Academic Year 2016/2017. Data Variable Interest in Learning is captured by using questionnaires, while for Job Training Capability captured using Job Sheet with aspects of the assessment that has been set before .. From the research results of students who have a high interest in learning and being taught by Direct learning model in higher than student learning outcomes are taught using conventional learning models with Fhitung = 6.66> F table =

4.26, at significance level α = 0.05 with df = (1.24). While the learning outcomes of students who have an interest belajarrendahyang taught with conventional learning models in higher than student learning outcomes that have a low interest in learning taught by direct learning model of F = 44.90> F table = 4.26. There is no interaction between the use of learning model with interest belajarterhadap learning outcomes Basic Drawing Techniques. Retrieved Fhitung = 4.30> F table = 4.26. It can be concluded: 1) For Shiva who has interest in learning high, the use of direct instructional model has learning outcomes work practices stone higher than the use of conventional learning models 2) For those students who have an interest in learning the low use of conventional learning models have learning outcomes practice stone higher than the use of direct instructional model 3) There are interactions between models of learning and interest in learning the learning outcomes of Internship stone


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat, kasih dan anugerah-Nya berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI TKB SMK Negeri 2 Pematangsiantar, yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dari berbagai pihak, baik materi, dukungan dan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Nathanael Sitanggang, ST.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, arahan, bimbingan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi penelitian ini.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd. selaku Dosen Narasumber dan Dosen Pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan.

6. Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd, selaku Dosen Narasumber

7. Bapak/Ibu Dosen dan Pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.


(8)

8. Drs Mansur Sinaga selaku Kepala Sekolah di SMK Negeri 2 pematangsiantar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan observasi dan penelitian.

9. Bapak Drs. Sunggul Nainggolan guru mata pelajaran Praktek Kerja Batu di SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang telah memberikan arahan dan dukungan selama penulis melakukan penelitian.

10. Ayah dan ibu tercinta, P Sitanggang dan K Br Sitohang yang selalu memberikan cinta kasihnya, dengan sabar mendidik, membesarkan, dan mendoakan penulis.

11. Kakak dan adikku terkasih ( Ridoi Sitanggang S.Pd, Rolika Sitanggang, Only Sitanggang SH, dan adik Mega Sitanggang SH dan Olmar Sitanggang) atas kasih sayangnya yang mereka berikan yang selalu mendukung dalam doa. 12. Sahabat terbaik selama kuliah Brian Simatupang S.Pd,Yohannes Silaban

S.Pd, Oriza Sipayung S.Pd, Chuksen Sitanggang S.Pd, Herman S.Pd, Mery Sitanggang S.Pd, dan Fredy Simanjorang S.Pd

13. Teman-teman mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Bangunan stambuk 2010 sebagai teman seperjuangan yang telah memberikan informasi dan saran demi menyempurnakan skripsi ini.

14. Teman kos yang selalu memberi saran dan menghibur penulis Jito prastikawa , Andika Sitohang , Faijan ( Pak haji), Ivo sihombing, Liong sinaga, kalian terbaik

15. Serta adik-adik stambuk yang Lawak-lawak , Partahi siagian, Elpis, Tumbur, Frans, Fauzi, Maju simanjuntak dan semuanya yang tidak tersebutkan satu persatu,

16. Gaol printing, abang alumni yang memberi saran dan nasehat serta membantu dalam bidang percetakan dalam penyelesaian skripsi ini,

Dan akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan.


(9)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Januari 2017 Penulis,

Dimar Sitanggang NIM. 5103111012


(10)

iv

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masala ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 13

A. Landasan Teoritis ... 13

1. Hakikat model pembelajaran langsung ... 13

2. Hakikat hasil belajar praktek batu beton ... 21

3. Hakikat hasil belajar ... 25

4. Hakikat model pembelajaran konvensional... 27

5. Hakikat minat belajar ... 29


(11)

C. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 38

C. Desain Penelitian ... 39

D. Variabel Penelitian ... 41

E. Defenisi Operasional ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

G. Instrumen Penelitian ... 49

H. Kerangka Penelitian... 50

I. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN58 A. Deskripsi Data ... 58

B. Pengujian Persyaratan Analisi ... 71

1. Uji Normalitas Data... 71

2. Uji Homogenitas Data ... 74

C. Pengujian Hipotesis ... 77

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

E. Keterbatasan Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Implikasi ... 89

C. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91


(12)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel I Prolehan Nilai Hasil Mata Pelajaran Praktek Batu Beton

Kelas XI TA2013/2014... 5

Tabel II Prolehan Nilai Hasil Mata Pelajaran Praktek Batu Beton Kelas XI TA 2015/2016... 7

Tabel III Sintaks Model Pembelajaran Langsung... 17

Tabel IV Rancangan Penelitian ... 40

Tabel V Format Penilaian Sebelum Perlakuan ... 43

Tabel VI Format Penilaian Seudah Perlakuan ... 44

Tabel VII Kriteria Tes Penilaian Praktek ... 45

Tabel VIII Kisi-Kisi Minat Belajar... 48

Tabel IX Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Langsung ... 59

Tabel X Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Diajarkan Dengan Model Konvensiolal... 61

Tabel XI Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Tinggi ... 63

Tabel X Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Rendah ... 64

Tabel XI Deskripsi Hasil belajar Praktek Kerja Batu siswa yang memiliki Minat Belajar tinggi dan diajarkan dengan Model Pembelajaran Langsung (A1,B1) ... 66

Tabel XII Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Tinggi Dan Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Konvensional (A2,B1) ... 67

Tabel XIII Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Rendah Dan Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Langsung (A1,B2)... 69


(13)

Tabel XIV Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Yang Memiliki

Minat Belajar Rendah Dan Diajarkan Dengan Model

Pembelajaran Konvensional (A2,B2)... 70 Tabel XV Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu

Kelompok Subjek A1Dan A2 ... 72 Tabel XVI Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu

Kelompok Subjek B1Dan B2 ... 73 Tabel XVII Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu

Kelompok Subjek A1Dan A2... 73 Tabel XVIIIPerhitungan Uji Homogenitas Varians KelompokSubjek A1dan

A2... 74 Tabel XIX Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Kelompok

Subjek B1dan B2 ... 75 Tabel XX Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Antara

Kelompok ... 76

Tabel XXI Ringkasan Data Hasil Penelitian untuk ANAVA Faktor 2x2 ... 77

Tabel XXII Ringkasan Data Hasil Penelitian untuk ANAVA Faktor 2x2 78


(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Pasangan sudut siku-siku dua tembok dengan tebal 1

batahubungan silang... 23

Gambar II Proyeksi miring pasangan sudut siku-siku dua

tembokdengan teba1 bata hubungan silang ... 23

Gambar III Pasangan pertemuan siku-siku dua tembok dengan tebal 1

bata hubungan silan 24

Gambar IV Proyeksi miring pasangan pertemuan siku-siku dua

tembokdengan tebal 1 bata hubungan silang 25 Gambar V Histogram Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang

Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Langsung ... 60

Gambar VI Histogram Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang

Diajarkan Dengan Model Konvensional ... 62

Gambar VII Histogram Deskripsi Hasil Belajar Praktek Kerja Batu

Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Tinggi ... 63

Gambar VIIIHistogram Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang

Minat Belajar Berprestasi Rendah ... 65

Gambar IX Histogram Hasil belajar Praktek Kerja Batu siswa yang memiliki Minat Belajar tinggi dan diajarkan dengan

Model pembelajaran Langsung (A1,B1) ... 66

Gambar X Histogram Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Tinggi Dan Diajarkan Dengan


(15)

Gambar XI Histogram Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Rendah Dan Diajarkan Dengan

Model Pembelajaran Langsung (A2,B1) ... 69

Gambar XII Histogram Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Yang

Memiliki Minat Belajar Rendah Dan Diajarkan Dengan

Model Pembelajaran Konvensional (A2,B2) ... 71

Gambar XIII Interaksi Antara Minat Belajar Dengan Model


(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen 1

Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen 2

Lampiran 4 RPP Kelas Kontrol 1

Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol 2

Lampiran 6 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 7 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Lampiran 8 Angket Minat Be;ajar Siswa

Lampiran 9 Data Hasil Penelitian Data Angket Minat Belajar Pada Kelompok Siswa Model Pembelajaran Langsung

Lampiran 10 Data Hasil Penelitian Data Angket Minat Belajar Pada Kelompok Siswa Model Konvensional

Lampiran 11 Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Kelas Model Pembelajaran Langsung

Lampiran 12 Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Siswa Kelas Model Pembelajran

Konvensional

Lampiran 13 Data Hasil Penelitian

Lampiran 14 Data Hasil Penelitian Masing- Masing Kelompok

Lampiran 15 Ringkasan Hasil Penelitian Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Berdasarkan Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar

Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu

Lampiran 17 Perhitungan Rerata, Varians, Standar Deviasi, Modus dan Median


(17)

Lampiran 19 Uji Homogenitas Varians Smpel

Lampiran 20 Uji Analisis Vaians Dua Jalur

Lampiran 21 Uji Lanjut (Uji Scheffe’) Lampiran 22 Job Sheet 1

Lampiran 23 Job Sheet 2

Lampiran 24 Format Penilaian Kelas 1

Lampiran 25 Format Penilaian Kelas 2

Lampiran 26 Aspek Penilaian 1

Lampiran 27 Aspek Penilaian 2

Lampiran 28 NILAI KRITIS UNTUK UJI LILIEFORS

Lampiran 29 NILAI NILAI r PRODUCT MOMENT


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatan kecerdasan dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan yang dicapai. Pentinggnya pendidikan tercermin dalam Undang-Undang dasar 1945 yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Denga demikian program pendidikan memiliki andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi dan kesejahtrahan suatu bangsa.

Pembangunan dibidang pendidikan meliputi pembangunan pendidikan secara formal maupun non formal. Titik berat pendidikan formal adalah peningkatan mutu dan perluasan pendidikan dasar, selain itu perluasan kesempatan belajar pada jenjang yang lebih tinggi. Untuk mencapai sasaran tersebut, berbagai upaya dilakukan pemerintah, misalnya dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, kualitas guru, dan penyempurnaan kurikulum.

Sekolah menengah kejuruan SMK adalah salah satu lembaga pendidika formal yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruan. Berdasarkan Undand-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 15, pendidikan kejuruan merupakan


(19)

2

pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu.

Oleh karena itu upaya meningkatkan kualitas manusia melalui pendidikan terus dilakukan oleh lembaga pemerintah dan masyarakat (stakeholder) yang peduli pendidikan dalam arti luas, seperti penelitian dan perkembangan, pelatihan dan pendidikan/kualifikasi guru serta pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, progaram-program di sekolah diarahkan pada tujuan jangka panjang pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa, agar ketika mereka sudah meninggalkan bangku sekolah, mereka akan mampu mengembangkan diri sendiri dan mampumemecahkan masalah yang muncul. Pendidikan kejuruan harus merencanakan dan mengusahakan proses pembelajaran yang berorientasi pada nilai dan moral sejalan dengan program pembangunan karakter bangsa.

Pakpahan (1995) merumuskan 4 misi pendidikan yaitu (1) Menghasilkan sumber daya manusia yang dapat menjadi faktor keunggulan dalam berbagai faktor pembangunan. (2) Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset pembaangunan yang produktif. (3) Menghasilkan tenaga kerja propesional untuk memenuhi tuntutan industri khususnya tuntutan pembangunan pada umumnya. (4) Membekali peserta didik untuk dapat mengembangkan dirinya secara berkelanjutan.

Untuk mewujutkan tujuan pendidikan, SMK N 2 Pematangsiantar telah melakukan berbagai upaya antara lain peningkatan mutu proses belajar mengajar melalui strategi pembelajaran, penataan kurikulum, mengadakan fasilitas praktek,


(20)

3

fasilitas laboratorium, dan peningkatan kualitas pengajarran, namun dalam kenyataan bahwa lulusan SMK tidak sepenuhnya dapat diterima didunia kerja dikarenakan belum sesuainya harapan dari dunia kerja baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan sebagai mana yang di ungkapkan Slamet (2003) bahwa selain kesiapan kerja luluusan SMK masih rendah, juga kurang dapat beradaptasi dengan sarana dan fasilitas yang terdapat di dunia kerja, hal ini mengakibatkan terjadinya penganguran.

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan di SMK adalah masih rendahnya kopetensi lulusan, sehingga kurang mampu memenuhi tuntutan kerja. Kualitas pembelajaran yang dilakukan saat ini masih kurang efektif, dan tidak mampu meningkatkan minat siswa. Banyak yang mempengaruhi kualitas pembelajaran, diantaranya adalah strategi pembelajaran. Salah satu jalan yang di tempuh oleh guru dalam usaha kearah pencapaian/ peningkatan hasil belajar adalah membenahi stategi pembelajaran dengan memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai kondisi yang ada.

Hal ini menunjukan bahwa kualitas pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih kurang efektif, kurang efisien, dan tidak mampu meningkatkan minat belajar siwa. Banyak faktor yang yang dirasakan dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran, diantaranya adalah pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan sumber utama dalam menetukan tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.


(21)

4

Oleh karena itu, SMK dituntut untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan berkompeten dibidangnya masing-masing, sehingga tantangan yang dihadapi siswa nantinya dapat teratasi.

SMK Negeri 2 Pematangsiantar merupakan salah satu SMK yang memiliki jurusan bangunan dengan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, dan Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Terdapat berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan, salah satu mata pelajaran produktif Program KeahlianTeknik Konstruksi Batu dan Beton adalah praktek kerja batu. Materi praktek kerja batu untuk semester genap pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar adalah membahas dan mempraktekkan ikatan ½ bata, ikatan 1 bata, jenis-jenis tebal ikatan dan jenis-jenis hubungan ikatan bata.Untuk pembuatan pasangan batu bata diperlukan pengetahuan dan keterampilan agar pasangan konstruksi tersebut rapi, kuat dan mudah mengerjakannya.

Pada saat ini, guru mata pelajaran praktek batu SMK Negeri 2 Pematangsiantar melaksanakan proses pembelajaran dengan metode demonstrasi. Pembelajaran konvensional dengan metode praktek langsung yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan cara guru mengajar sebelum diterapkannya model pengajaran langsung (direct instruction) dimana guru menjelaskan materi yang akan dipelajari dari depan ruang praktek, lalu membagikan job sheet kepada siswa dan kemudian menyuruh siswa mengerjakan apa yang telah diajarkan dengan memperhatikan kembali instruksi yang ada di lembar kerja (job sheet). Setelah itu guru memperhatikan siswa dari depan ruang praktek dan sesekali mendampingi siswa dalam mengerjakan prakteknya. Hal ini dapat membuat siswa bermain-main


(22)

5

dan kurang menguasai materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dan keterangan dari guru yang mengajar praktek kerja batu bahwa hasil belajar praktek kerja batu masih kurang optimal. Hasil belajar praktek kerja batu siswa SMK Negeri 2 pematang Siantar dapat dilihat dari tabel daftar nilai, berikut ini :

Tabel I

Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2013/2014

No. Interval Nilai F absolut Persentase Keterangan 1. 90100 2 7,68% Sangat Kompeten 2. 80–89 5 19,24 % Kompeten

3. 70–79 15 57,69 % Cukup Kompeten

4. < 70 4 15,38 % Tidak Kompeten

Jumlah 26 100 %

Sumber :Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Praktek Kerja Batu SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Tabel II.

Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2014/2015

No. Interval Nilai F absolut Persentase Keterangan 1. 90–100 4 13,30% Sangat Kompeten

2. 8089 9 30 % Kompeten

3. 7079 10 33,30 % Cukup Kompeten 4. < 70 7 23,40% Tidak Kompeten

Jumlah 30 100 %


(23)

6

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai sangat kompeten dan pada nilai kompeten masih rendah, angka kelulusan siswa masih dominan pada tingkat cukup kompeten. Tentunya hal ini masih kurang optimal untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan berkompeten. Hal ini diutarakan, karena hasil belajar siswa diharapkan mencapai tingkat kelulusan sangat berkompeten sehingga tingkat kelulusan lebih optimal.

Rendahnya hasil belajar yang dialami siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2003:65), ada 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu (1) faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang terbagi menjadi 3, yaitu factor jasmani (mencakup factor kesehatan dan cacat tubuh), factor psikologis (mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan factor kelelahan; (2) faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar diri siswa yang terbagi menjadi 3, yaitu factor keluarga (mencakup cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar belakang kebudayaan), factor sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan factor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat). Salah satu dari faktor eksternal tersebut adalah metode mengajar yang dilakukan guru terhadap siswa.


(24)

7

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai materi pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Salah satu metode mengajar yang diharapkan mampu untuk meningkatkan hasil belajar praktek kerja batu adalah model pengajaran langsung (direct instruction). Menurut Arends dalam Trianto (2009:41), model pengajaran langsung adalah salah satu metode mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.Selain itu model pengajaran langsung ditujukan pula untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

Model pengajaran langsung (direct instruction) terdiri dari 5 tahap aktivitas yakni orientasi, presentasi, praktek yang terstruktur, praktek dibawah bimbingan dan praktek mandiri. Sesuai dengan namanya, inti dari model ini adalah aktivitas praktek dimana tiga tahap dalam model ini berkaitan erat dengan praktek dalam situasi bantuan yang berbeda-beda. Siswa dibimbing ketika melakukan praktek terstruktur dimana guru menuntun siswa melalui contoh dan langkah-langkah praktek. Setelah melewati praktek yang terstruktur, siswa melakukan praktek dengan cara mereka sendiri dan guru tetap mengontrol kerja siswa dengan tetap memberikan respons yang korektif terhadap ragam kesalahan


(25)

8

yang dilakukan siswa. Setelah itu siswa melaksanakan praktek mandiri yang dilaksanakan diluar jam pelajaran dimana latihan mandiri yang diberikan merupakan kelanjutan pelatihan untuk pembelajaran berikutnya. Menurut Joyce, Weil & Calhoun (2009:426) bahwa salah satu prinsip model pengajaran langsung (direct instruction) dilakukan berdasarkan panjang atau lamanya sesi masing-masing latihan. Semakin sering seseorang mempraktekkan suatu keahlian, maka akan semakin lama waktu yang ia butuhkan untuk melupakannya. Maka diharapkan dengan digunakannya model pengajaran langsung (direct instruction) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan keterangan diatas, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul :“Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk memfokuskan penelitian ini, perlu dilakukan identifikasi masalah penelitian yang berkaitan dengan dengan pendekatan pembelajaran praktek kerja batu yang berlandaskan kemampuan dan potensi yang dimiliki siwa. Dengan demikian diidentifikasi masalah sebagai berikut; (1) Apakah guru telah merencanakan pengajaran dengan baik. (2) Bagaimana pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengajarkan praktek kerja batu. (3) Apakah guru mempertimbangkan karakteristik dan hakikat dari mata pelajaran yang diasuhnya dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. (4) Apakah guru


(26)

9

mengetahui berbagai pendekatan dalam mengajar. (5) Apakah guru menggunakan pendekatan pembelajaran sesuai dengan tujuan dan bahan ajar yang disampaikan. (6) Apakah guru telah memperhatikan Karakteristik siswa pada waktu merencanakan pengajaran. (7) Faktor-faktor apa sajakah yang turut mempengaruhi hasil belajar praktek kerja batu pada kelas XI SMK?. (8) Apakah bahan penunjang yang dimiliki guru dan yang disediakan sudah memadai untuk proses pembelajaran. (9) Bagaimana hasil belajar siswa SMK yang di ajarkan dengan model pengajaran langsung pada mata pelajaran praktek kerja batu. (10) Apakah guru telah memperhatikan minat Belajar siswa dalam belajar praktek kerja batu.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini di batasi pada :

1. Hasil belajar siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction)

2. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction).

3. Siswa yang memiliki karakteristik minat belajar tinggi dan minat belajar rendah.


(27)

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagi siswa yang memiliki minat tinggi, Apakah penggunaan model pengajaran langsung (direct instruction) memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada penggunaan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktek kerja batu.

2. Bagi siswa yang memiliki minat rendah, Apakah penggunaan model pengajaran konvensional memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibanndingkan penggunaan model pembelajaran langsung (direct instruction) pada mata pelajaran praktek kerja batu.

3. Apakah terjadi interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran praktek kerja batu.

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK Negeri 2 Pematangsiantar pada mata diklat praktek kerja batu mengetahui lebih lanjut model pengajaran langsung dan minat belajar siswa. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui bagi siswa yang memiliki minat tinggi, model pengajaran langsung (direct instruction) memiliki hasil belajar siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran


(28)

11

konvensional pada mata pelajaran praktek kerja batu pada siswa kelas XI Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar

2. Untuk mengetahui bagi siswa yang memiliki minat rendah, model pembelajaran konvensional memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran langsung (direct

instruction) pada mata pelajaran praktek kerja batu pada siswa kelas XI

Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar

3. Untuk mengetahui interaksi antara model pengajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar praktek kerja batu siswa kelas XI Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan model pengajaran langsung ( direct

instruction) dan hubungannya dengan minat belajar siswa serta sebagai


(29)

12

2. Secara Praktis :

a) Sebagai informasi dalam mengambil kebijakan agar diperoleh hasil belajar yang baik pada mata diklat praktek kerja batu di SMK Negeri 2 Pematangsiantar,

b) Sebagai bahan informasi bagi guru dan pihak sekolah untuk dapat memperkenalkan model pembelajaran langsung dalam proses belajar mengajar yang berguna untuk memperbaiki proses belajar mengajar, c) Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan siswa pada

mata diklat praktek kerja batu disamping ini penelitian ini juga diharapkan dapat memeberikan informasi ada tidaknya pengaruh minat belajar yang berbeda terhadap hasil belajar praktek kerja batu.


(30)

87

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesiampulan sebagai berikut:

1. Bagi siswa yang memiliki minat belajar tinggi penggunaan model pembelajaran langsung memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional 2. Bagi siswa yang memiliki minat belajar rendah penggunaan model

pembelajaran konvensional memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung

3. Terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan tingkat minat belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran praktek kerja batu pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/2017, dimana ( = 4,30> ).


(31)

88

B. Implikasi

Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Pematangsiantar dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar praktek kerja batu. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan mengubah model pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran praktek kerja batudengan penerapan model pembelajaran langsung.

Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka setiap penyampaian materi pelajaran harus memperhatikan karakteristik minat siswa, apakah siswa tersebut memiliki minat belajar tinggi atau minat belajarrendah yang dapat mempengaruhi hasil belajar pengetahuan praktek kerja batu. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam memperbaiki minat belajar siswa adalah memberikan dukungan kepada siswa untuk berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik, rasional dalam meraih keberhasilan, memberi tanggungjawab pribadi untuk sukses, mengarahkan siswa untuk rasio dalam meraih keberhasilan.

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang menyatakan adanya interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan mianat belajarterhadap hasil belajar siswa, maka perlu ada kesesuaian antara penggunaan strategi pembelajaran dengan karakteristik yang dimiliki siswa serta diperlukan peran guru untuk mendorong dan menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga siswa memiliki keyakinan serta sungguh-sungguh dalam belajar sehingga mendapat hasil belajar yang lebih baik dibandingkan hasil belajar yang sudah diperolehnya.


(32)

89

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dapat dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Model pembelajaran langsung dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran di dalam meningkatkan hasil belajar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar praktek kerja batu menggunakan model pembelajaran langsung lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Selain dari pada itu, guru juga harus memperhatikan faktor internal dari siswa dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah miant belajar yang membuat siswa berkeinginan untuk meraih sesuatu. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah sampel penelitian dengan waktu penelitian yang lebih lama sehingga generalisasi hasil penelitian benar-benar menggungkapkan kendala yang sebenarnya dalam mengatasi rendahnya hasil belajar praktek kerja batu.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan model pembelajran langsung menggunakan media belajar yang lengkap dalam peragaan pekerjaan yang akan di pelajari, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.


(33)

91

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin. (2003, 2006 ,2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

(Edisi Revisi) . Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

http://www.slideshare.net/ ( Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan Nasional). Rabu 11 Maret 22.25

Wib.

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail Bloom, B. S. ed. et al. (1977). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook I, Cognitive

Domain. New York: David McKay. Rabu 11 Maret 22.25

John Wiley & Sons Inc, (1973). Practical Nonparametric Statistic Statistics. Conover. W.J.

Lumban Batu Laspinta. (2010). pengaruh pembelajaran dan motivasi berprestasi

terhadap kemampuan mahasiswa menulis karya ilmiah di sekolah tinggi ilmu kesehatan sumatera utara. Skripsi. Medan: Universitas Negeri

Medan.

Manurung, Nikosari. (2013). Penerapan Metode Pembelajaran Pelatihan Industri

(Training Within Industry) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Mudjiono, Dimyanti. (2009). Belaja dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Panjaitan,R. (2006). Motivasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rasul, dkk. (1998). Gambar Teknik Bangunan. Bandung : Angkasa

Rumahorbo, Indra. (2012). Pengaruh Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (

Training Within Industry) terhadap hasil belajar menerapkan dasar-dasar teknik digital (MDDT) pada siswa kelas X ta v SMK Negeri 1 Sipispis T.A 2012/2013. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.


(34)

92

Sanjaya Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. (2000, 2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Situmorang. Reslyani. (2010). Penerapan Metode Training Within Industry (TWI)

untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Konstruksi Kayu pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.A 2010/2011.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2001, 2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Wena Made. (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

2. Secara Praktis :

a) Sebagai informasi dalam mengambil kebijakan agar diperoleh hasil belajar yang baik pada mata diklat praktek kerja batu di SMK Negeri 2 Pematangsiantar,

b) Sebagai bahan informasi bagi guru dan pihak sekolah untuk dapat memperkenalkan model pembelajaran langsung dalam proses belajar mengajar yang berguna untuk memperbaiki proses belajar mengajar, c) Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan siswa pada

mata diklat praktek kerja batu disamping ini penelitian ini juga diharapkan dapat memeberikan informasi ada tidaknya pengaruh minat belajar yang berbeda terhadap hasil belajar praktek kerja batu.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesiampulan sebagai berikut:

1. Bagi siswa yang memiliki minat belajar tinggi penggunaan model pembelajaran langsung memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional 2. Bagi siswa yang memiliki minat belajar rendah penggunaan model

pembelajaran konvensional memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung

3. Terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan tingkat minat belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran praktek kerja batu pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/2017, dimana ( = 4,30> ).


(3)

B. Implikasi

Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Pematangsiantar dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar praktek kerja batu. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan mengubah model pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran praktek kerja batudengan penerapan model pembelajaran langsung.

Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka setiap penyampaian materi pelajaran harus memperhatikan karakteristik minat siswa, apakah siswa tersebut memiliki minat belajar tinggi atau minat belajarrendah yang dapat mempengaruhi hasil belajar pengetahuan praktek kerja batu. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam memperbaiki minat belajar siswa adalah memberikan dukungan kepada siswa untuk berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik, rasional dalam meraih keberhasilan, memberi tanggungjawab pribadi untuk sukses, mengarahkan siswa untuk rasio dalam meraih keberhasilan.

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang menyatakan adanya interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan mianat belajarterhadap hasil belajar siswa, maka perlu ada kesesuaian antara penggunaan strategi pembelajaran dengan karakteristik yang dimiliki siswa serta diperlukan peran guru untuk mendorong dan menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga siswa memiliki keyakinan serta sungguh-sungguh dalam belajar sehingga mendapat hasil belajar


(4)

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dapat dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Model pembelajaran langsung dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran di dalam meningkatkan hasil belajar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar praktek kerja batu menggunakan model pembelajaran langsung lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Selain dari pada itu, guru juga harus memperhatikan faktor internal dari siswa dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah miant belajar yang membuat siswa berkeinginan untuk meraih sesuatu. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah sampel penelitian dengan waktu penelitian yang lebih lama sehingga generalisasi hasil penelitian benar-benar menggungkapkan kendala yang sebenarnya dalam mengatasi rendahnya hasil belajar praktek kerja batu.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan model pembelajran langsung menggunakan media belajar yang lengkap dalam peragaan pekerjaan yang akan di pelajari, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin. (2003, 2006 ,2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) . Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

http://www.slideshare.net/ ( Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan Nasional). Rabu 11 Maret 22.25 Wib.

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail Bloom, B. S. ed. et al. (1977). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook I, Cognitive Domain. New York: David McKay. Rabu 11 Maret 22.25

John Wiley & Sons Inc, (1973). Practical Nonparametric Statistic Statistics. Conover. W.J.

Lumban Batu Laspinta. (2010). pengaruh pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap kemampuan mahasiswa menulis karya ilmiah di sekolah tinggi ilmu kesehatan sumatera utara. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Manurung, Nikosari. (2013). Penerapan Metode Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industry) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Mudjiono, Dimyanti. (2009). Belaja dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Panjaitan,R. (2006). Motivasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rasul, dkk. (1998). Gambar Teknik Bangunan. Bandung : Angkasa


(6)

Sanjaya Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. (2000, 2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Situmorang. Reslyani. (2010). Penerapan Metode Training Within Industry (TWI) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Konstruksi Kayu pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.A 2010/2011.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2001, 2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Wena Made. (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA SISWA SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 3 28

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MENDESKRIPSIKAN RANCANGAN MENU SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 8 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU ANTARA METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BALIGE PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU BETON.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BENGKEL BANGUNAN DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK BATU PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 1 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 4 23

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 13

PHUBUNGAN ANTARA FASILITAS BENGKEL BANGUNAN DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BALAJAR PRAKTEK BATU PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMK SWASTA TELADAN PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

1 4 25

PRAPENGARUH MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 25

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT Pengaruh Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri minat berwirausaha pada siswa kelas XI Program keahlian Akuntansi SMK Muhammadiya

0 0 15