Hubungan antara Persepsi terhadap Struktur Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi

Terkait dengan topik komitmen organisasi, peneliti akan memfokuskan penelitian ini pada kelompok service shop, khususnya rumah sakit. Selain membutuhkan tingkat loyalitas yang tinggi dari karyawan serta adanya hirarki organisasi rumah sakit yang sifatnya datar, rumah sakit juga dihadapkan pada tantangan perkembangan teknologi yang sangat cepet seiring dengan mudahnya perpindahan barang antarnegara dalam era globalisasi ini. Pemilihan rumah sakit sebagai organisasi tempat penelitian dilakukan didukung pula oleh pernyataan Jamalul Insan, seorang penilik kesehatan dalam tulisannya yang dimuat dalam situs surat kabar harian nasional, www.kompas.com pada tahun 2005, bahwa dibanding lembaga usaha yang lain, rumah sakit memiliki kekhasan yaitu pada sejarah kehadiran dan perkembangannya, perannya dalam masyarakat, jenis jasa yang diberikan, keluhuran profesi pemberi jasa yang bekerja di dalamnya, sifat konsumen yang dilayani, serta muatan tanggung jawab moral, kemanusiaan, dan sosial yang diembannya.

E. Hubungan antara Persepsi terhadap Struktur Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi komitmen seorang karyawan terhadap organisasinya, peneliti tertarik pada dua faktor umum, yaitu karakteristik organisasi serta sifat dan kualitas pengalaman kerja. Karakteristik organisasi meliputi berbagai atribut yang ada pada suatu organisasi, seperti struktur, desain, dan budaya atau iklim organisasi, serta gaya kepemimpinan yang diterapkan. Dalam hal budaya organisasi, Eisenberger 1990 menemukan adanya korelasi yang positif antara dukungan dari organisasi yang dipersepsi karyawan dengan tingkat komitmennya terhadap organisasi. Sedangkan gaya kepemimpinan diteliti oleh Purwanto 2000 dan Chen 2004 dengan menunjukkan adanya pengaruh penerapan suatu gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. Budaya organisasi sebagaiman dijelaskan oleh Smither, dkk. 1996 merupakan kepercayaan dan nilai yang dimiliki bersama yang diteruskan oleh organisasi pada setiap anggota barunya tentang cara berperilaku yang diterima, peran, dan norma. Hal ini berkaitan erat dengan struktur organisasi yang diterapkan dalam organisasi karena menggambarkan posisi dan peran yang harus dijalankan setiap anggota organisasi. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa bila budaya organisasi, seperti pemberian dukungan bagi anggota, dapat mempengaruhi tingkat komitmen karyawan terhadap organisasi, maka begitu pula dengan persepsi karyawan terhadap struktur yang dianut oleh organisasi. Persepsi karyawan terhadap struktur organisasi, khususnya tingkat formalisasi telah diteliti pengaruhnya terhadap kepuasan kerja oleh Goh pada tahun 2001. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tingkat formalisasi memiliki hubungan negatif dengan tingkat kepuasan kerja. Peneliti pun berasumsi bahwa kedua unsur struktur organisasi yang lain, yaitu sentralisasi dan kompleksitas, juga memiliki hubungan yang negatif pula dengan tingkat kepuasan kerja. Sedangkan tingkat kepuasan kerja itu sendiri juga memiliki korelasi positif yang kuat terhadap tingkat komitmen organisasi Feinstein Vondrasek, 2000; Okpara, 2004. Berdasarkan hubungan yang ada, diasumsikan bahwa persepsi karyawan terhadap struktur organisasi memiliki pengaruh secara tidak langsung pada tingkat komitmen karyawan pada organisasi yang diikutinya melalui hubungan kepuasan kerja. Kepuasan kerja telah banyak dikupas dalam penelitian di berbagai negara Okpara, 2004. Dalam penelitian ini, kepuasan kerja akan ditempatkan sebagai variabel yang dipengaruhi oleh persepsi terhadap struktur organisasi sekaligus sebagai variabel yang mempengaruhi komitmen organisasi.

F. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN SUMBER STRES DI TEMPAT KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT BANGSAL RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA.

0 3 11

LANDASAN TEORI SUMBER STRES DI TEMPAT KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT BANGSAL RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA.

0 4 16

PENUTUP SUMBER STRES DI TEMPAT KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT BANGSAL RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA.

0 3 8

TESIS PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta).

0 4 14

PENDAHULUAN PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta).

0 3 8

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta).

0 2 19

PENUTUP PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perawat Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta).

0 3 31

PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA PDHI.

3 11 127

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

0 0 123

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA.

0 1 135