83
2. Uji Coba Luas
Jumlah pengumpulan data pada nilai uji coba luas sebanyak 31 siswa untuk kelayakan media pembelajaran mendapat skor 752. Sesuai
dengan rumus dari Sugiyono 2009: 99, maka dapat dihitung persentase kelayakan dari uji coba terbatas sebagai berikut:
� = �
� � � � � �� �
� �
x 100 � =
752 4 7 31
x 100
� = 752
896 x 100
� = 83,92 Berdasarkan tabel 19 tentang kriteria persentase likert scale
instrumen penelitian dengan Skala 1-4 dibagi rata maka untuk persentase kelayakan media sebesar 83,92 termasuk dalam kategori sangat baik
sehingga media pembelajaran layak untuk didistribusikan dengan revisi sesuai saran namun sebaiknya dilakukukan uji Efektivitas terhadap media
tersebut. Distribusi frekuensi penilaian kelayakan media oleh responden uji
luas adalah sebagai berikut:
84 Gambar 21. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Kelayakan Uji Luas
Hasil uji coba media secara luas pada tanggal 17 Juni 2013 kelas X TFL2 secara umum penilaiannya juga baik dan tidak ada saran, kritik
masukan yang substansial untuk dipertimbangkan menjadi revisi.
E. Uji Hiposetis
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil penelitian dan uji persyaratan analisis yang telah dilakukan diatas. Berdasarkan tabel 18 didapat
bahwa kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik nonparametris, yaitu Mann-Whitney U-Test.
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran yang dibuat berdasarkan prestasi belajar akibat penggunaan
media video pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi antara siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
11 91
115
20 40
60 80
100 120
140
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik Baik
Sangat Baik NI
L AI
Kriteria
85 Pengujian hipotesis menggunakan hasil belajar siswa yang diperoleh
dari nilai posttest. Pengujian hipotesis ini dilakukan pada perbedaan hasil belajar siswa untuk kelas eksperimenX TFL 2 yang menggunakan media
video dan kelas kontrolX TFL 1 yang tidak menggunakan media video dalam pembelajaran. Karena jumlah sampel yang digunakan lebih dari 20,
maka sesuai dengan rumus oleh Signey Siegel 1994: 151 dapat dihitung dengan pendekatan kurve normal rumus z. Kriteria penerimaan atau
penolakan Ho pada taraf signifikansi 5 dapat dilihat melalui harga z
hitung
di tabel, jika harga z
hitung
lebih besar dari taraf kesalahan yang ditetapkan harga z
hitung
0,05 maka Ho diterima sedangkan jika harga z
hitung
0,05 maka Ho ditolak. Berdasarkan pada lampiran 21 didapat data sebagai berikut:
Tabel 20. Data Uji Hipotesis
No. Kelas
n R
U
1 Eksperimen
31 1262.5
225.5 2
kontrol 32
753.5 766.5
Dalam hal ini U yang digunakan yakni U denga nilai yang kecil yaitu 225,5. Sesuai dengan rumus oleh Signey Siegel 1994: 151 maka
perhitungan rumus z disajikan sebagai berikut: =
1 2
2
=
31.32 2
= 496
=
1 2 1
+
2
+1 12
=
31.3264 12
= 72,73
� =
�−
� =
225. −496
72.73
86 � = -3,71 3,71
Berdasarkan tabel harga-harga kritis z, untuk z = 3,71 maka diketahui harganya taraf signifikan yaitu 0,00011 yang mana lebih kecil dari taraf
signifikan yang ditetapkan yakni 0,05. Berdasarkan analisis tersebut di atas dapat diketahui bahwa harga z
hitung
0,05 sehingga Ha yang menyatakan terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen sesudah mendapat
perlakuan pembelajaran
menggunakan media
pembelajaran video
menggunakan alat ukur mekanik presisi diterima. F.
Hasil Perhitungan
Penggunaan media pembelajaran video untuk meningkatkan pemahaman penggunaan alat ukur mekanik presisi ini melalui beberapa tahap
pengujian. Hal tersebut ditujukan agar media yang dibuat memiliki kualitas yang baik. Adapun rincian hasil perhitungan secara urut pada proses rekayasa
media pembelajaran ini yakni sebagai berikut: 1. Berdasarkan keseluruhan penilaian ahli media didapatkan skor 66.
Setelah dilakukan perhitungan persentase, maka skor 66 memporeh persentase kelayakan media sebesar 73,33.
2. Penilaian ahli materi secara keseluruhan memperoleh skor 43, setelah dilakukan perhitungan persentase, maka skor 43 memporeh persentase
kelayakan materi sebesar 78,18. 3. Uji terbatas dilakukan setelah dilakukanya validasi ahli, pada uji terbatas
didapat skor penilaian sebesar 145. Setelah dilakukan perhitungan