BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1. Alat a. Bejana pemasak digester
b. Shuttle convenyor pengumpulan chip kedalam digester c. Weightometer alat pengukur berat chip
d. Chip moisture analizer alat pengukur kandungan air dan berat jenis chip
e. Telescopi chutte alat untuk menuangkan chip dalam digester f. Gas relief control Pengontrol pembuangan gas
g. Pompa FRC-2018 pengontrol jumlah cairan pemasak h. Liquor heater pemanas cairan pemasak
i. Steam control valve alat pengontrol steam j. Blow valve alat memblow pulp
k. Blow valve gass alat memblow gas l. Blow tank tempat pulp yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Bahan a. Serpihan kayu
b. White liquor terdiri dari NaOH, Na
2
S dan NaCO
3
c. Black liquor sisa hasil pencucian yang telah dievaporasi d. Uap air steam
Untuk proses pemasakan di digester di PT.Toba Pulp Lestari,Tbk menggunakan dua jenis steam yaitu :
-Medium pressure steam MPS, steam bertekanan menengah -Low pressure steam LPS, steam bertekanan rendah.
e. Air Air ini berasal dari cairan pemasak dan kandungan air yang terdapat
dalam serpihan.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Cara Kerja Lapangan
3.2.1. Chip filling Chip filling merupakan proses pengisiahan serpihan kayu chip
kedalam digester . Chip dituangkan kedalam digester melalui telescopic chutte yang di kontrol dengan weightometer. Selama pengisian chip
dialirkan steam bertekanan rendah kedalam digester, yang mengakibatkan terjadinya gerakan turbulen yang dapat meratakan chip kedalam digester
sehingga tercapai kapasitas yang diinginkan. Proses pengisian chip berlangsung kurang lebih 25 menit.
i. PHK Ramping
Merupakan tahap awal dari proses pemakan setelah pengisian chip dimana tujuannya untuk mengelolah terlebih dahulu serpihan kayu
sebelum kayu dimasak dengan alkali. PHK Ramping merupakan proses pemasakan dengan MP Medium Pressure steam hingga temperatur 170
o
C dan tekanan 7 atm. Proses ini berlangsung kurang lebih 25 menit.
ii. PHK Cooking
PHK cooking merupakan proses mendiamkan selama 30 menit hingga masak yang ditandai dengan nilai P-factor sekitar 2100-2500.
Universitas Sumatera Utara
iii. PHK relief
PHK relief merupakan proses penurunan tekanan dalam digester dengan melepaskan gas dalam digester selama kurang lebih 20 menit.
Tujuan dari PHK relief ini adalah untuk mencegah keluarnya chip dari dalam digester ketika akan memasukkan cairan pemasak pada tahap
berikutnya, sehingga perlu proses menurunkan tekanan dengan mengeluarkan gas yang ada di dalam digester.
iv. Liquor Filling
Pada proses BKP pengisian liquor dilakukan setelah prehydrolisis, dimana pada proses BKP engisian ini dilakukan setelah pengisian chip.
Larutan pemasak panas yang dimasukan ke dalam digester didapat dari relief heat recovery sistem dengan temperatur 120
o
C harus dengan perbandingan yang sesuai sebagaimana dibutuhkan untuk pemasakan dan
black liquor penambah sebagai pengencer juga harus benar perbandingan yang sesuai.
v. Kraft Ramping
Kraft ramp merupakan proses pemanasan liquor hingga temperatur 170
o
C dengan menggunakan alat penukar panas liquor heater dan disirkulasikan keatas dan kebawah digester dengan menggunakan pompa
sirkulasi agar liquor terdistribusi merata, kurang lebih 50 menit.
Universitas Sumatera Utara
vi. Kraft Cooking
Proses pemasakan secara kraft dilaksanakan setelah penambahan white liquor dan black liquor kedalam chip. Kraft cooking merupakan
proses mendiamkan selama 110 menit hingga chip yang ada didalam digester masak yang ditandai dengan nilai H-faktor sekitar 1500.
vii. Blow
Blow merupakan pemindahan hasil pemasakan chip dari dalam bejana digester ke blow tank untuk dicuci kurang lebih 20 menit.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN