Cara-Cara Resolusi Konflik Penyelesaian Konflik Secara Tradisional

20  Ketiga, kedua pihak mulai mencari alternatif solusi kea rah perdamaian. Keempat, problem solving resolution, kesedian pihak yang berkonflik untuk menyediakan suasana yang kondusif bagi proses resolusi. Salah satu bentuk resolusi konflik, biasanya dipakai yakni intervensi pihak ketiga. Seringkali pihak-pihak yang berkonflik tidak mampu untuk menyelesaikan konflik. Hal ini bisa terjadi karena salah satu bahkan bisa kedua-duanya tidak bisa saling menerima kesalahan masing-masing. Dalam kondisi tersebut, intervensi pihak ketiga sangat diperlukan. Pihak ketiga yang disebut intervener, melakukan intevensi kedalam konflik. Resolusi konflik ditempuh melalui pihak ketiga merupakan kontinum dengan keputusannya tidak mengikat. Keputusannya hanya mengikat para pihak berkonflik sampai pihak ketiga tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan mengenai konflik. Pihak ketiga bisa berupa lembaga pemerintah, lembaga arbitrase dibentuk berdasarkan undang- undang. Lembaga mediasi hingga pihak ketiga, dibentuk berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang berkonflik.

2.2.1 Cara-Cara Resolusi Konflik

Ada banyak cara yang ditempuh dalam proses resolusi terhadap konflik. Resolusi ditempuh melalui kekerasan, cara yang menghasilkan menang kalah atau cara damai sehingga tidak ada yang merasa dikalahkan. Dari berbagai macam resolusi yang ada maka Kovach 2004 menggolongkan resolusi menjadi 21 beberapa macam yaitu dengan cara tradisional, jalur hukum dan ADR Alternative Despute Resolution.

2.2.2 Penyelesaian Konflik Secara Tradisional

Secara tradisional konflik biasanya dipandang sebagai pergulatan peperangan atau pertarungan antara dua belah pihak yang terlibat dalam masalah. Penyelesaian konflik dengan cara tradisional biasanya menggunakan kekerasan, kekuasaan, dan paksaan dimana kedua belah pihak mempertahankan kedudukan masing-masing. Penyelesaian konflik secara tradisional juga dilakukan dalam bentuk peperangan yang mengandalkan kemampuan masing-masing pihak. Oleh karena itu, cara seperti ini seringkali menghasilkan penyelesaian konflik dengan menang - kalah atau benar - salah. Pihak yang kalah akan dianggap bersalah dan yang menang adalah pihak yang benar. Dari penyelesaian tersebut, paling tidak ada salah satu pihak yang tidak memiliki kuasa sehingga merasa kecewa dan dirugikan. Sementara pihak yang memiliki kuasa mungkin bisa menang dan dianggap benar, terlepas dari realita siapa yang benar dan siapa salah. Konseling, juga merupakan salah satu cara penyelesaian konflik secara tradisional. Cara tersebut dilakukan dengan memberi pendampingan bagi pihak - pihak yang berkonflik. Dalam prosesnya, pihak yang bertugas sebagai konselor yang melakukan konseling cendrung mendekati pihak yang dianggap bersalah dan secara tidak langsung pihak yang dianggap bersalah akan didorong untuk mengakui kesalahannya. Cara seperti itu akan berakhir dengan penyelesaian menang - kalah atau benar - salah, meski pun tidak menggunakan kekerasan fisik. 22 Paradigma penyelesaian konflik secara tradisional ternyata memiliki konsekuensi menentukan siapa yang benar dan yang salah. Pada akhirnya penyelesaian konflik akan berakhir pada kekecewaan salah satu pihak. Mungkin juga konflik yang terjadi tidak dapat diselesaikan karena kedua pihak memiliki kekuatan yang sama dan tidak ada yang merasa diri bersalah. Model penyelesaian konflik seperti itu, dianggap kurang relevan karena belum tentu dapat menjanjikan penyelesaian masalah.

2.2.3 Penyelesaian Konflik Melalui Ranah Hukum

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Konflik di Dalam Gereja (Tinjauan Terhadap Suatu Resolusi Konflik Dari Perspektif Teori Mediasi) T2 912012013 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Konflik di Dalam Gereja (Tinjauan Terhadap Suatu Resolusi Konflik Dari Perspektif Teori Mediasi) T2 912012013 BAB IV

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Konflik di Dalam Gereja (Tinjauan Terhadap Suatu Resolusi Konflik Dari Perspektif Teori Mediasi) T2 912012013 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Konflik di Dalam Gereja (Tinjauan Terhadap Suatu Resolusi Konflik Dari Perspektif Teori Mediasi)

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Usaha Pasca Konflik T2 092010007 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB II

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB IV

0 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial

0 0 14