Teori Munasabatul Ayat KAIDAH ANALISIS TAFSIR

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. M a’t}ufah Secara umum dapat dikatakan bahwa adanya huruf ‘At}af ini mengisyaratkan adanya hubungan pembicaraan. Ini dapat dilihat misalnya dalam surat al-Baqarah ayat 245:      Namun demikian, ayat-ayat yang m a’thuf itu dapat diteliti melalui bentuk susunan berikut. 1 ة اا ملا perlawananbertolak belakang antara satu kata dengan kata yang lain Misalnya kata امحرلا disebut setelah ااااعلا . kata ا غرلا sesudah اا رلا; menyebut janji dan ancaman sesudah menyebut hukum-hukum. Hubungan ini banyak terdapat dalam surah al-Baqarah, al-Nisa’ al-Maidah. 38 Misal lain seperti dalam surah al-Baqarah ayat 6:            Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Q.S al-Baqarah: 6. 39 Ayat ini menerangkan watak orang kafir yang pembangkang, keras kepala, tidak percaya kepada kitab-kitab Allah. Sedangkan pada ayat 38 Prof. DR. H. rahmad syafei, Pengantar Ilmu Tafsir, hlm. 40 39 Q.S al-Baqarah: 6. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebelumnya Allah menerangkan watak orang mukmin yang berlawanan dengan orang-orang kafir. 40 al-Baqarah ayat 3-4:                     yaitu Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 3 Dan mereka yang beriman kepada kitab al-Qur ’an yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. 41 4 2 ةارطتااسَا pindah kekata lain yang ada hubungannya atau penjelasannya lebih lanjut. Misalnya surah al-A ’raf; 26:                      Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa. Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat. 42 Ayat tersebut menjelaskan tentang nikmat Allah. Sedang Ditengah dijumpai kata اَ لَو َواْ تلا yang mengalihkan pada penjelasan ini pakaian. 40 Abu Anwar. Ulumul Quran Sebuah Pengantar. hlm. 72 41 aDepertemen Agama RI, QS. al-Baqarah: 3-4 , hlm. 2 42 Departemen Agama RI, QS. al- Ara’af: 26, hlm. 206 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam hal ini Munasabah yang dapat dilihat adalah antara menutup tubuh atau aurat dengan kata-kata taqwa. 3 ختاالا melepaskan kata kesatu ke kata lain, tetapi masih berkaitan Misalnya ayat 35 surat al-Nur ayat 35:                                                        Ada lima اص ختلا , yaitu : 1. Menyebut وان dengan perumpamaanya, lalu di Takhallush-kan ke اَجاَج لا dengan menyebut sifatnya. 2. Kemudian menyebut وان dan اَنوتْ َ yang meminta bantu darinya, lalu di takhallush dengan menyebut َرَجَش. 3. Dari َرَجَش di- takhallush dengan menyebut sifat zaitun. 4. Lalu di-takhallush dari menyebut sifat وتْ َ َ ن ke sifat ون. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Tidak ada Ma’t}ufah Dalam hal ini tidak ada Ma’thufah dapat dicari hubungan maknawiyahnya, seperti hubungan sebab akibat. 43 Ada tiga bentuk yaitu: 1. ريظ تلا Berhampiranberserupaan Misalnya dalam surah al-Anfal ayat 4 dan 5:                        Huruf al-Kaf pada ayat lima brfungsi sebagai pengingat dan sifat bagi َi’il yang tersembunyi لعفرما . Hubungan itu tampak dari jiwa itu. Maksud ayat itu, Allah menyuruh untuk mengerjakan urusan harta rampasan, seperti yang kalian lakukan pada perang badar meskipun kaummu membenci cara demikian itu. Allah Swt, menurunkan ayat ini agar kaum Nabi Muhammad Saw, mengingat nikmat yang telah diberikan Allah dengan diutusnya Rasul dari kalangan mereka QS. surah al-Baqarah:151 اَ ْ َسْ َأ اَمَك ْ ْ ا َواسَ ْ ياف, sebagai mana juga kaummu membencimu Rasul ketika engkau mengajak mereka keluar dari rumah untuk berjihad. Hubungan ini terjadi dengan ayat yang jauh sebelumnya. 44 43 Rahmad syafei, Pengantar Ilmu Tafsir, hlm 42 44 M. Qhuraish Shihab, hlm. 10-11 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. ةارطتسَا pindah ke perkataan lain yang erat kaitannya Misalnya surat al- A’raf: 26 tentang pakaian takwa lebih baik. Allah menyebutkan pakaian itu untuk mengingatkan manusia bahwa pakain penutup aurat itu lebih baik. Pakain berfungsi sebagai alat untuk memperbagus apa yang telah Allah ciptakan. Pakaian adalah penutup aurat dan kebejatan karena membuka aurat adalah hal yang jelek dan bejat. Sedangkan penutup aurat adalah pintu takwa. 3. ة ا ملا perlawanan Misalnya surah al-Baqarah ayat 6.            Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. 45 Allah tidak memberi petunjuk kepada mereka yang kafir itu. Ayat ini berlawanan dengan ayat-ayat sebelumnya yang menyebutkan tentang kitab, orang mukmin, dan petunjuk. Hal ini berkaitan dengan surah al-Baqarah: 23                     Adapun hikmahnya adalah agar mukmin merindukan dan memantapkan iman berdasarkan petunjuk Allah Swt. ا ع وا ثلا و ا وثتلا لوَا. 45 Departemen Agama RI, QS. al-Baqarah: 6, hlm. 2 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Kebahasaan dalam Pendekatan ‘Ilmu al-Balaghah

1. Pengertian ‘Ilmu al-Balaghah Istilah „Ilmu Balaghah terdiri atas dua kata, yaitu „Ilmu dan al-Balaghah. Kata „ilm dapat ditujukan sebagai nama suatu bidang tertentu. Kata „ilm juga diartikan sebagai materi-materi pembahasan dalam kajian suatu disiplin ilmu al- Qadlaya al-Lati Tubhathu Fihi. Kata „ilm juga dapat diartikan sebagai pemahaman yang dimiliki oleh seseorang tentang materi kajian dalam suatu bidang tertentu. 46 Sedangkan kata Balaghah di definisikan oleh para ahli dalam bidang ini dengan definisi yang beragam, diantaranya adalah: a. Menurut Ali Jarim dan Must}afa Amin dalam al-Balaghah al-Wadlihah. َ أ ْ لاا َ َل َغ َ ف َ َت ْأ ة َ ْ لا َم ْع َ ْ لا َج ْي ل َو ا ح ب ا ع َ َ ا َص ح ْي َح َ ل َ ف ا ْ لا ْ ف َ أ َث ٌر خ َل ٌ َ َ َع َل ئ َم َك َل ل ْ َم ْو لا ْ َ َلا ف ْي َو َْ لا ْ ش َخ ا لا ْ َ َخ ا ْو َ Adapun Balaghah itu adalah mengungkapkan makna yang estetik dengan jelas mempergunakan ungkapan yang benar, berpengaruh dalam jiwa, tetap menjaga relevansi setiap kalimatnya dengan tempat diucapkannya ungkapan itu, serta memperhatikan kecocokannya dengan pihak yangdiajak bicara.” 47 b. Menuerut Dr. Abdullah Syahhatah َ ا ْل َح د صلا ح ْي ح ل ْ َ َل َغ ف ْ ْ لا َ َل َو َأ ْ َ ْ َغ ب ْ لا م َت َ ْ َا ر ْ د ْ َن ْف سلا ا ب إ َب َ ْو ْ لا ْ ق َ ا َ ْ لا َع ْ ل َو ْ لا و ْج َد ا 46 Wahbah al-Zuhaili, Us}ul al-Fiqh al-Islami, jilid I, Bairut: Dar al-Fikr, 1997, hlm 5 47 Ali al-Jarim Must}afa Amin, al-Balaghah al-Wadlihah, kairo: Dar al- Ma’arif, tt, hlm 8 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Definisi yang benar untuk term Balaghah dalam kalimat adalah keberhasilan si pembicara dalm menyampaikan apa yang dikehendakinya ke dalam jiwa pendengar penerima, dengan tepat mengena kesasaran yang ditandai dengan kepuasan akal dan perasaan. 48 c. Menurut Khatib al-Qazwini yang dikutip oleh Prof. Dr. Abdul Fattah Lasyim. َ ا ْل َ َل َغ َ َ ط با َ َ ْ لا َ َل ل م ْ َت ْ لا َح لا َ َ َ ف َص ا َح ت Balaghah adalah keserasian antara ungkapan dengan tuntunan situasi disamping ungkapan itu sendiri sudah fasih. 49 Dari beberapa definisi di atas, dapat di tarik suatu pengertian bahwa inti dari Balaghah adalah penyampaian suatu pesan dengan menggunakan ungkapan yang faseh, rerevan antara lafaz} dengan kandungan maksudnya, tetap memperhatikan situasi dan kondisi pengungkapannya, menjaga kepentigan pihak penerima pesan, serta memiliki pengaruh yang signifikan dalam diri penerima pesan tersebut. Ilmu Balaghah berarti suatu kajian yang berisi teori-teori dan materi yang berkaitan dengan cara-cara penyampaian ungkapan yang bernilai Balaghah itu sendiri. Ilmu al-Balaghah dibagi menjadi beberapa kelompok seperti: 1 ‘Ilmu Ma’ani: Ilmu Ma’ani yang mempelajari susunan bahasa dari sisi penunjukan maknanya, ilmu yang mengajarkan cara menyusun kalimat agar sesuai dengan Muqtadla al-hal. Definisinya yaitu : 48 Abd Jalal, Ulumul Qur’an, cet. ke-II Surabaya: Dunia Ilmu, 2000, hlm. 370 49 Abd Fattah Lasyim, al- Ma’anin Fi Dlau’ Asalib al-Qur’an Kairo: Dar al-Fikr al-„Arabi, 2003, hlm. 71 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ع ْ ْ لا َم َع نا ْ َو أ ص ْو ل َو َ ق َو عا ٌد َ ْع َر ْف ب َ ا َأ ْح َو ْلا ْ لا َ َل ْ لا َع َر ب ْ لا ت َ ْو ب َ ا َ ط با ا ل َم ْ َت َ ْ لا َح لا ب َح ْي ث َ ْو َو ْ ف ْ لا َغ ْر لا س ْي ٌ َ ل Ilmu Ma’ani ialah ketentuan-ketentuan pokok dan kaidah-kaidah yang dengannya diketahui ihwal keadaan kalimat Arab yang sesuai dengan keadaan dan relevan dengan tujuan pengungkapannya. 2 ‘Ilmu Bayan: ilmu yang mempelajari cara-cara penggambaran imajinatif. Definisinya yaitu: ع ل م لا ب ي نا ه و أ ص و ل و ق و عا د ي ع ر ف ب ها إ ي ر دا لا م ع ن ى لا و حا د ب ط ر ق ي خ ت ل ف ب ع ض ها ع ن ب ع ض ف ي و ض و ح دلا ل ل ة لا ع ق ل ي ة ع ل ى ن ف س ذ ل ك لا م ع ن ى Ilmu Bayan ialah beberapa ketentuan pokok dan kaidah yang dengannya dapat diketahui penyampaian makna yang satu dengan berbagai ungkapan, namun terdapat perbedaan kejelasan tunjukan makna antara satu ungkapan dengan ungkapan lainnya yang beragam tersebut. 3 ‘Ilmu Badi’: Ilmu yang mempelajari karakter lafaz} dari sisi kesesuaian bunyi atau kesesuaian makna. 50 Definisinya yaitu: َ ا ْل َ د ْ َو ع ْ ٌ َ ْع َر ف ب ْ لا و ج ْو َو ْ لا َم َ َا لا ا ت ْ َت ْ د ْ لا َ َل َح َس ا َو َ َل َو َو َت ْ س ْو ب َ ءا َو َ ْو َن ا َب ْع َد َ ط با َ ت ل م ْ َت َ ْ لا َح لا Ilmu Badi ’ ialah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui bentuk- bentuk dan keutamaan-keutamaan yang dapat menambah nilai keindahan dan estetika suatu ungkapan, membungkusnya dengan bungkus yang dapat memperbagus dan mepermolek ungkapan itu, disamping relevansinya dengan tuntutan keadaan. 50 Ali Ibn Nayif al-Shahud, al-Khulasah Fi ‘Ilm al-Balaghah, Juz 1, hlm. 1. Aly al-Jarim, Mustafa Amin, al-Balaghah al-Wadlihah Mesir: Darul Ma’arif, tt, hlm, 3. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. Penerapan Teori Ilmu al-Balaghah dalam Tafsir Mengenai penerapan ‘Ilmu al-Balaghah ini, penulis berusaha melacak berbagai sumber tentang Ilmu ini terutama dalam kaitannya dengan kajian al- Qur ’an. Akhirnya penulis berkesimpulan bahwa fungsi utama yang melekat pada Ilmu Balaghah dalam kaitannya dengan kajian ini Dalam kajian para Mufasir, pembahasan Ilmu ini tidak bisa dielakkan lagi, bahkan keberadaan Ilmu ini sangat penting dan urgen. ‘Ilmu al-Balaghah merupakan perangkat media yang dapat menghantarkan seseorang kepada pengetahuan tentang i’jaz al-Qur’an. ‘Ilmu al-Balaghah merupakan salah satu instrumen yang dapat membantu seorang yang berintraksi dengan al-Qur ’an, terutama mufasir dalam memahami kandungan isi al-Qur ’an dan pesan-pesan yang tertuang di dalamnya. 51 Seorang mufasir harus mampu mengklarifikasi ayat-ayat al-Qur ’an yang mengandung Balaghah. Dengan demikian, ia akan dapat mengungkap dan menyingkap rahasia yang ada di sebalik kata, kalimat ataupun ungkapan bahasa al- Qur ’an. Banyak terdapat ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung Balaghah, dan menjadi pembahasan Ulama ilmu ini dalam karya-karya tersebut. 3. Contoh Penerapan Teori „Ilmu al-Balaghah Pemahaman ayat-ayat al-Qur ’an yang mengandung Balaghah, dalam pemehaman Surah al-Isra ’ Ayat 29. 51 Ibid, hlm. 4 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id              Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu kikir, dan jangan pula engkau terlalu mengulurkannya sangat pemurah nanti kamu menjadi tercela.” Surah al-Isra ’: 29. 52 Memahami ayat diatas dengan terjemahan atau zahirnya saja tidak cukup. Pemahaman secara zahir bisa saja membawa kekeliruan dan kesalahatn dalam pemahaman ayat tersebut. ‘Ilmu al-Balaghah adalah di antara ilmu yang bisa menjelaskan makna sebenarnya dan terserat yang terkandung di balik ayat tersebut. Sehingga ia dapat mengungkap makna yang mulia dari setiap ayat al- Qur ’an. Melihat terjemah di atas hanya memberikan penjelasan yang singkat, yaitu kikir dan terlalu pemurah kepada perempumaan yang disampaikan oleh ayat tersebut. Penjelasan singkat seperti ini belum bisa di fahami oleh pembaca terjemhan al-Qur ’an, sebagaimana terjemahan ini belum mengantarkan seseorang kepada maksud yang dikehendaki oleh ayat yang mulia ini. Apabila ayat ini dikaji dari aspek Balaghah al-Qur ’an, maka ia akan memiliki makna yang sangat tinggi dan menjadi Mukjizat dari ketinggian bahasa al-Qur ’an. Dalam ayat ini terdapat kinayah yang sangat sempurna, sebagaimana al- Qur”an itu telah menjadi Mukjizat sejak di turunkannya pada masa Rasulullah 52 Depertemen Agama RI, QS. al- Isra’: 29 . hlm. 388