41 memberikan informasi dan keterangan-keterangan
yang memadai sesuai dengan aspek kajian yang diru- muskan. Selebihnya adalah data tambahan guna me-
lengkapi dan mendukung sumber data utama, seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini adalah
dokumen, seperti data prestasi dan program Unggulan SD Negeri Peterongan Semarang, format Prestasi SD
Negeri Peterongan Semarang, foto-foto lomba, dan sebagainya.
3.3.3 Nara Sumber
Dalam penelitian kualitatif, informan tidak dise- but sebagai subjek penelitian, karena sumber data
menyangkut orang yang mempunyai kedudukan yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam peneli-
tian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci key person atau orang yang berkompeten.
Dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru SD Negeri Peterongan Semarang.
3.4 Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah kepala seko- lah, guru, dan staf karyawan SD Negeri Peterongan
Semarang. Lokasi penelitian adalah SD Negeri Peterongan
Semarang yang beralamatkan di Jalan Kompol Maksum Nomor 292 Semarang, terletak di wilayah
Kecamatan Semarang Selatan. Alasan pemilihan lokasi
42 penelitian SD Negeri Peterongan yaitu tempat bekerja
peneliti sehingga mempermudah bagi peneliti dalam proses pengambilan data serta peneliti memahami
lokasi penelitian. Alasan lain pemilihan lokasi SD Negeri Peterongan, meskipun sekolah di tengah kota
tetapi mayoritas peserta didik berasal dari masyarakat pinggiran dengan kondisi latar belakang ekonomi,
sosial, budaya, dan pendidikan orangtua tergolong kelas bawah. Menurut kepala sekolah hal tersebut
mempengaruhi tingkat perhatian terhadap belajar anak kurang intensif sehingga perhatian terhadap
belajar anak cenderung rendah. Orangtua menyerah- kan pendidikan anak-anak mereka sepenuhnya kepa-
da sekolah.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan karakteristik data yang diperlu- kan dalam penelitian ini, dan untuk memperkaya
pengumpulan data, maka teknik yang digunakan:
1. Wawancara Mendalam In-Depth-Interview
Wawancara yang digunakan untuk mendapat- kan informasi bagaimana peran kepala sekolah dalam
menerapkan MMT SD Negeri Peterongan Semarang menggunakan wawancara terbuka dengan pertanyaan
yang makin fokus pada masalah agar informasi yang dikumpulkan cukup mendalam sesuai karakteristik
penilaian kualitatif, yaitu peneliti alat pengumpul data.
43 Informan yang diwawancarai adalah kepala sekolah,
guru, dan staf karyawan SD Negeri Peterongan Semarang.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan data mengenai Penerapan MMT di SD
Negeri Peterongan Semarang. Nasution 2003: 56 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan, data yang diperoleh merupakan fakta mengenai kenyataan yang diperoleh melalui
observasi. Data yang diperlukan dalam bentuk pene- rapan MMT dalam pelayanan jasa pembelajaran ter-
hadap peserta didik. Pelaksanaan pemberian tang- gungjawab dan ketelibatan dalam pengambilan kepu-
tusan dalam upaya perbaikan mutu sekolah kepada seluruh guru dan staf karyawan SD Negeri Peterongan
Semarang.
3. Mencatat Arsip dan Dokumen
Dokumen resmi internal berupa memo, pengu- muman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat
tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri, termasuk di dalamnya risalah atau laporan rapat.
Dokumen internal dapat menyajikan informasi tentang keadaan, aturan, disiplin dan dapat menentukan
petunjuk kepemimpinan
Moleong, 2006;
219. Dokumen dalam penelitian ini adalah profil sekolah,
Daftar strurktur organisasi sekolah, data prestasi
44 sekolah, dan dokumen penerapan MMT SD Negeri
Peterongan Semarang.
4. Focus Group Discussion FGD
Bungin 2008:131 berpendapat bahwa Focus Group Discussion FGD merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan
makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Focus Group Discussion FGD atau Diskusi
Kelompok Terarah adalah suatu proses pengumpulan informasi dari suatu masalah tertentu yang sangat
spesifik melalui diskusi kelompok. Lebih lanjut Bungin 2008: 131-132 menjelas-
kan FGD dibangun berdasarkan asumsi:
a keterbatasan individu selalu tersembunyi pada ketidaktahuan
kelemahan pribadi
tersebut; b masing-masing anggota kelompok saling mem-
beri pengetahuan satu dengan lainnya dalam per- gaulan kelompok; c setiap individu dikontrol oleh
individu lain, sehingga ia berupaya agar menjadi yang terbaik; d kelemahan subjektif terletak pada
kelemahan individu yang bersangkutan; e inter- subjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik
pada saat itu.
FGD yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menge- tahui hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam
penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang.
45
3.6 Teknik Analisis Data