T2 942012065 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Permasalahan dalam penelitian agar dapat ter-jawab sesuai dengan tujuan maka ditetapkan metode penelitian yang sesuai. Metode penelitian dapat dipe-takan menjadi: pertama, jenis penelitian serta pende-katan yang digunakan; kedua, metode penelitian yang digunakan; ketiga, subjek serta lokasi penelitian; keempat, sumber data; kelima, teknik pengambilan data; dan keenam, teknik analisis data.

3.1

Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif- kualitatif, yang difokuskan pada penerapan Manaje-men Mutu Terpadu (MMT) di SD Negeri Peterongan Semarang. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) dengan observasi partisipan. Menurut Bungin, B. (2008: 20) metode studi kasus merupakan studi yang bersifat komprehensip, intens, rinci, dan mendalam serta lebih diarahkan untuk menelaah masalah-masalah atau fenomena yang ber-sifat kontemporer, kekinian.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Sugiyono (2013: 12)


(2)

menje-laskan bahwa metode penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik, karena penelitian yang dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural setting). Sementara itu Moleong (2011: 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holis-tik, serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan metode alamiah. Sehingga penelitian kualitatif memiliki makna meng-ungkapkan realitas di lapangan yang akan dijabarkan dengan cara mendeskripsikan melalui suatu metode yang alamiah.

3.3

Data, Sumber Data dan Nara Sumber

3.3.1 Data

Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, di-alami dan bahkan dipikirkan oleh peneliti selama ke-giatan pengumpulan data dan merefleksikan keke-giatan tersebut ke dalam deskripsi dan uraian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang penerapan MMT di SD Negeri Peterongan Semarang.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, dengan harapan dapat


(3)

memberikan informasi dan keterangan-keterangan yang memadai sesuai dengan aspek kajian yang diru-muskan. Selebihnya adalah data tambahan guna me-lengkapi dan mendukung sumber data utama, seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini adalah dokumen, seperti data prestasi dan program Unggulan SD Negeri Peterongan Semarang, format Prestasi SD Negeri Peterongan Semarang, foto-foto lomba, dan sebagainya.

3.3.3 Nara Sumber

Dalam penelitian kualitatif, informan tidak dise-but sebagai subjek penelitian, karena sumber data menyangkut orang yang mempunyai kedudukan yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam peneli-tian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten. Dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru SD Negeri Peterongan Semarang.

3.4

Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah kepala seko-lah, guru, dan staf karyawan SD Negeri Peterongan Semarang.

Lokasi penelitian adalah SD Negeri Peterongan Semarang yang beralamatkan di Jalan Kompol Maksum Nomor 292 Semarang, terletak di wilayah Kecamatan Semarang Selatan. Alasan pemilihan lokasi


(4)

penelitian SD Negeri Peterongan yaitu tempat bekerja peneliti sehingga mempermudah bagi peneliti dalam proses pengambilan data serta peneliti memahami lokasi penelitian. Alasan lain pemilihan lokasi SD Negeri Peterongan, meskipun sekolah di tengah kota tetapi mayoritas peserta didik berasal dari masyarakat pinggiran dengan kondisi latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan orangtua tergolong kelas bawah. Menurut kepala sekolah hal tersebut mempengaruhi tingkat perhatian terhadap belajar anak kurang intensif sehingga perhatian terhadap belajar anak cenderung rendah. Orangtua menyerah-kan pendidimenyerah-kan anak-anak mereka sepenuhnya kepa-da sekolah.

3.5

Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan karakteristik data yang diperlu-kan dalam penelitian ini, dan untuk memperkaya pengumpulan data, maka teknik yang digunakan:

1. Wawancara Mendalam (In-Depth-Interview)

Wawancara yang digunakan untuk mendapat-kan informasi bagaimana peran kepala sekolah dalam menerapkan MMT SD Negeri Peterongan Semarang menggunakan wawancara terbuka dengan pertanyaan yang makin fokus pada masalah agar informasi yang dikumpulkan cukup mendalam sesuai karakteristik penilaian kualitatif, yaitu peneliti alat pengumpul data.


(5)

Informan yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru, dan staf karyawan SD Negeri Peterongan Semarang.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan data mengenai Penerapan MMT di SD Negeri Peterongan Semarang. Nasution (2003: 56) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, data yang diperoleh merupakan fakta mengenai kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data yang diperlukan dalam bentuk pene-rapan MMT dalam pelayanan jasa pembelajaran ter-hadap peserta didik. Pelaksanaan pemberian tang-gungjawab dan ketelibatan dalam pengambilan kepu-tusan dalam upaya perbaikan mutu sekolah kepada seluruh guru dan staf karyawan SD Negeri Peterongan Semarang.

3. Mencatat Arsip dan Dokumen

Dokumen resmi internal berupa memo, pengu-muman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri, termasuk di dalamnya risalah atau laporan rapat. Dokumen internal dapat menyajikan informasi tentang keadaan, aturan, disiplin dan dapat menentukan petunjuk kepemimpinan (Moleong, 2006; 219). Dokumen dalam penelitian ini adalah profil sekolah, Daftar strurktur organisasi sekolah, data prestasi


(6)

sekolah, dan dokumen penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Bungin (2008:131) berpendapat bahwa Focus Group Discussion (FGD) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah adalah suatu proses pengumpulan informasi dari suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

Lebih lanjut Bungin (2008: 131-132) menjelas-kan FGD dibangun berdasarmenjelas-kan asumsi:

(a) keterbatasan individu selalu tersembunyi pada

ketidaktahuan kelemahan pribadi tersebut;

(b) masing-masing anggota kelompok saling mem-beri pengetahuan satu dengan lainnya dalam per-gaulan kelompok; (c) setiap individu dikontrol oleh individu lain, sehingga ia berupaya agar menjadi yang terbaik; (d) kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang bersangkutan; (e) inter-subjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik (pada saat itu).

FGD yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menge-tahui hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang.


(7)

3.6

Teknik Analisis Data

Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan (Nasution: 2003: 126). Lebih lanjut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moloeng (2011: 248) menyatakan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilaku-kan dengan jalan bekerja dengan data, mengorga-nisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses mengolah data hasil dari penelitian melalui berbagai tahapan sehingga menghasilkan kesimpulan yang mudah dipahami diri sendiri dan orang lain.

Pada prinsipnya penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan teori dari data atau menguji teori yang sedang berlaku. Data hasil penelitian dianalisis dengan tahapan seba-gai berikut:

1. Pengumpulan Data

Dalam peneltian kualitatif data dapat diperoleh dari berbagai sumber. Moleong (2006: 247) menjelas-kan bahwa proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.


(8)

2. Reduksi Data

Nasution ( 2003: 129) menjelaskan reduksi data merupakan langkah untuk meringkas, merangkum, memilih tema atau polanya, dari bahan mentah disingkatkan, disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Lebih lanjut Harsono (2008: 168) menjelaskan bahwa Reduksi data merupakan serangkaian kegiatan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstrakasi

3. Penyajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan pengorga-nisasian secara informal dan deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan data peneli-tian dapat dirumuskan. Sajian data dapat berupa narasi kalimat, gambar/skema, jaringan kerja dan kaitan kerja, bahkan tabel sebagai pendukung narasi-nya (Harsono, 2008: 169). Sedangkan Sugiyono (2008: 349) menyatakan bahwa data yang diperoleh dari penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat atau para-grap, sehingga data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks atau uraian naratif. Data hasil penelitian disajikan juga dalam bentuk gambar, matrik dan skema.

4. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh semenjak menyusun pen-catatan, pola-pola, pernyataan-pernyataan,


(9)

konfigu-rasi, arahan sebab akibat dan berbagai proposisi (Harsono, 2008: 169). Kesimpulan dapat dilakukan selama proses penelitian belum berakhir, perlu dilaku-kan pengulangan dan pemantapan terus menerus melalui pengecekan kembali, verifikasi, dan berbagai uji data kualitatif lain.

3.7

Keabsahan Data

Sugiyono (2011: 327) menjelaskan bahwa, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Sedangkan Nasution (2003: 115) berpendapat bahwa triangulasi bertujuan untuk mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, serta dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa cara menguji apakah data itu valid atau tidak, dapat menggunakan cara triangulasi. Pada penelitian ini trianggulasi data mem-bandingkan studi dokumen atau observasi, wawan-cara, dan FGD.

Triangulasi dapat melalui berbagai cara:

1. Triangulasi sumber, berarti cara mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dengan kata lain mempertemukan tiga sumber informasi atau lebih untuk menentukan suatu informasi itu valid atau tidak. Untuk


(10)

menda-patkan data tentang penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan Kepala sekolah sela-ku pimpinan puncak dalam organisasi. Wawancara dengan guru sebagai informan, dan wawancara dengan staf karyawan sekolah untuk mendapatkan informasi terkait bagaimana teknik penyusunan administrasi program oleh kepala sekolah;

2. Triangulasi teknik atau metode, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang ber-beda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Untuk mendapatkan data tentang peran kepala sekolah dalam penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang peneliti menggunakan berbagai macam teknik dari sumber informasi yang sama. Peneliti menggunakan obsevasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama dan serempak;

3. Konfirmasi, adalah cara mengkonfirmasikan ulang suatu hasil wawancara dengan orang yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Biasanya hasil wawancara ditranskrip terlebih dahulu, kemudian nara sumber diminta membaca, dan menanda-tangani naskah itu. Dalam kaitannya dengan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Peterongan, setelah peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara dan studi dokumentasi sebelumnya kemudian dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapatkan keabsahan data;


(11)

4. Dependabilitas, adalah cara berkonsultasi kepada ahli yang sangat memahami apa yang diteliti untuk menguji kesahihan sebuah informasi atau lebih. Pada kegiatan ini, untuk mendapatkan data tentang adanya hambatan dalam penerapan MMT di SD Negeri Peterongan Semarang peneliti menga-dakan kegiatan FGD dengan menghadirkan ahli yang berkompenten.


(1)

sekolah, dan dokumen penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Bungin (2008:131) berpendapat bahwa Focus Group Discussion (FGD) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah adalah suatu proses pengumpulan informasi dari suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

Lebih lanjut Bungin (2008: 131-132) menjelas-kan FGD dibangun berdasarmenjelas-kan asumsi:

(a) keterbatasan individu selalu tersembunyi pada

ketidaktahuan kelemahan pribadi tersebut;

(b) masing-masing anggota kelompok saling mem-beri pengetahuan satu dengan lainnya dalam per-gaulan kelompok; (c) setiap individu dikontrol oleh individu lain, sehingga ia berupaya agar menjadi yang terbaik; (d) kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang bersangkutan; (e) inter-subjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik (pada saat itu).

FGD yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menge-tahui hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang.


(2)

3.6

Teknik Analisis Data

Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan (Nasution: 2003: 126). Lebih lanjut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moloeng (2011: 248) menyatakan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilaku-kan dengan jalan bekerja dengan data, mengorga-nisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses mengolah data hasil dari penelitian melalui berbagai tahapan sehingga menghasilkan kesimpulan yang mudah dipahami diri sendiri dan orang lain.

Pada prinsipnya penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan teori dari data atau menguji teori yang sedang berlaku. Data hasil penelitian dianalisis dengan tahapan seba-gai berikut:

1. Pengumpulan Data

Dalam peneltian kualitatif data dapat diperoleh dari berbagai sumber. Moleong (2006: 247) menjelas-kan bahwa proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.


(3)

2. Reduksi Data

Nasution ( 2003: 129) menjelaskan reduksi data merupakan langkah untuk meringkas, merangkum, memilih tema atau polanya, dari bahan mentah disingkatkan, disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Lebih lanjut Harsono (2008: 168) menjelaskan bahwa Reduksi data merupakan serangkaian kegiatan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstrakasi

3. Penyajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan pengorga-nisasian secara informal dan deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan data peneli-tian dapat dirumuskan. Sajian data dapat berupa narasi kalimat, gambar/skema, jaringan kerja dan kaitan kerja, bahkan tabel sebagai pendukung narasi-nya (Harsono, 2008: 169). Sedangkan Sugiyono (2008: 349) menyatakan bahwa data yang diperoleh dari penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat atau para-grap, sehingga data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks atau uraian naratif. Data hasil penelitian disajikan juga dalam bentuk gambar, matrik dan skema.

4. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh semenjak menyusun pen-catatan, pola-pola, pernyataan-pernyataan,


(4)

konfigu-rasi, arahan sebab akibat dan berbagai proposisi (Harsono, 2008: 169). Kesimpulan dapat dilakukan selama proses penelitian belum berakhir, perlu dilaku-kan pengulangan dan pemantapan terus menerus melalui pengecekan kembali, verifikasi, dan berbagai uji data kualitatif lain.

3.7

Keabsahan Data

Sugiyono (2011: 327) menjelaskan bahwa, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Sedangkan Nasution (2003: 115) berpendapat bahwa triangulasi bertujuan untuk mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, serta dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa cara menguji apakah data itu valid atau tidak, dapat menggunakan cara triangulasi. Pada penelitian ini trianggulasi data mem-bandingkan studi dokumen atau observasi, wawan-cara, dan FGD.

Triangulasi dapat melalui berbagai cara:

1. Triangulasi sumber, berarti cara mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dengan kata lain mempertemukan tiga sumber informasi atau lebih untuk menentukan suatu informasi itu valid atau tidak. Untuk


(5)

menda-patkan data tentang penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan Kepala sekolah sela-ku pimpinan puncak dalam organisasi. Wawancara dengan guru sebagai informan, dan wawancara dengan staf karyawan sekolah untuk mendapatkan informasi terkait bagaimana teknik penyusunan administrasi program oleh kepala sekolah;

2. Triangulasi teknik atau metode, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang ber-beda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Untuk mendapatkan data tentang peran kepala sekolah dalam penerapan MMT SD Negeri Peterongan Semarang peneliti menggunakan berbagai macam teknik dari sumber informasi yang sama. Peneliti menggunakan obsevasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama dan serempak;

3. Konfirmasi, adalah cara mengkonfirmasikan ulang suatu hasil wawancara dengan orang yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Biasanya hasil wawancara ditranskrip terlebih dahulu, kemudian nara sumber diminta membaca, dan menanda-tangani naskah itu. Dalam kaitannya dengan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Peterongan, setelah peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara dan studi dokumentasi sebelumnya kemudian dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapatkan keabsahan data;


(6)

4. Dependabilitas, adalah cara berkonsultasi kepada ahli yang sangat memahami apa yang diteliti untuk menguji kesahihan sebuah informasi atau lebih. Pada kegiatan ini, untuk mendapatkan data tentang adanya hambatan dalam penerapan MMT di SD Negeri Peterongan Semarang peneliti menga-dakan kegiatan FGD dengan menghadirkan ahli yang berkompenten.