tergantung manusianya, karena saya merasakan selama di Hongkong memang benar ada jaminan keamanan yang lebih dibanding dengan negara tujuan lain.
4.4 Penggunaan Pendapatan
Remittance Ditambah Hasil Pendapatan Dari Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga TKI
Motif dasar perilaku manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan tersebut disadari ataupun tidak Koontz 1989 : 115. Sebagian dari kebutuhan tersebut
adalah kebutuhan primer, seperti kebutuhan-kebutuhan fisik makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan, dll dan kebutuhan-kebutuhan lain yang dipandang sebagai kebutuhan
sekunder, seperti kebutuhan akan kepemilikan barang yang bisa meningkatkan harga diri, pendidikan, status sosial, interaksi dengan orang lain, berprestasi, dll. Namun kebutuhan-
kebutuhan tersebut intensitasnya mengalami perubahan dari waktu ke waktu, bahkan suatu kebutuhan yang awalnya merupakan kebutuhan sekunder dengan perubahan ruang dan waktu
menjadi kebutuhan primer. Demikian halnya bagi para TKI yang sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, bahwa motivasi ataupun faktor pendorongnya adalah untuk
memenuhi berbagai kebutuhan dalam keluarga sebagai wujud untuk meningkatkan taraf kehidupan keluarga. Penggolongan kebutuhan secara primer atau sekunder dan seterusnya
bagi mereka juga dapat mengalami perubahan. Sebagai contoh telepon seluler HP pada masa-masa sebelum menjadi TKI merupakan kebutuhan sekunder karena ada kebutuhan lain
yang lebih prioritas, namun semasa menjadi TKI, telepon seluler menjadi kebutuhan primer, yaitu sebagai salah satu sarana informasi termudah dan tercepat untuk berhubungan dan
berinteraksi antara TKI dengan keluarga di Tanah Air. Secara mental hal tersebut kembali menjadi dorongan bagi TKI untuk lebih giat bekerja dan mengirimkan sebagian besar
penghasilannya remittance bagi keluarganya. Rata-rata gaji TKI yang bekerja di Asia Timur khususnya Hongkong dan Taiwan
adalah Rp. 5.000.000 bulan dan sebagian besar pendapatan tersebut menjadi remittance untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok keluarga, serta kebutuhan yang dikategorikan
berdasarkan waktu yaitu saat ini dan yang akan datang. Sementara kebutuhan tidak terduga merupakan kebutuhan yang tidak bisa diprediksi dan bersifat incidental, namun dengan
adanya sebagian pendapatan yang ditabung, maka kebutuhan tak terduga dapat dipenuhi dari tabungan TKI ataupun tabungan keluarga.
Berdasarkan penelitian diperoleh data sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5. Penggunaan Pendapatan Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga TKI
Kategori Kebutuhan Jenis kebutuhan keluarga
Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokok :
1. Primer
2. Sekunder
Rumah
Makan
Pakaian
Pendidikan
Hand Phone
Hiburan
Motor
Remittance
Keluarga
Remittance keluarga
Remittance
Keluarga dan
remittance
Keluarga
Remittance
Kebutuhan dari waktunya :
1. Sekarang
2. Akan datang
Kebutuhan rutin
Tabungan dan Investasi
Keluarga + remittance
Pendapatan TKI +
remittance
Sumber : Data Primer,2013
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa remittance sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Sugono 2008, jumlah penggunaan remittance adalah
cara rumah tangga TKI dalam mempergunakan uang dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga TKI. Dalam penggunaan pendapatan keluarga sejalan dengan ungkapan Sukirno
1994 bahwa pendapatan digunakan oleh setiap rumah tangga dengan tujuan memenuhi kebutuhan rumah tangga, diantaranya untuk membeli barang dan jasa yang diperlukan,
pendidikan, dan lainnya. Disamping itu pendapatan dialokasikan untuk ditabung sebagai alternatif dalam menghadapi kemungkinan kebutuhan dimasa yang akan datang.
Sehingga dari teori dan hasil penelitian yang ada dapat dikaji bahwa dalam sebagian besar remittance digunakan untuk kebutuhan perbaikan serta pembelian rumah, namun
sebagian kebutuhan rutin juga dibiayai dari remittance. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa telepon seluler HP digunakan untuk menunjang kelancaran komunikasi oleh TKI
dan keluarganya sudah menjadi kebutuhan primer. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil wawancara dengan Nur Amin sebagai berikut :
“ Kalau ditanya kebutuhan yang harus dipenuhi dalam keluarga ini banyak, untuk rehab rumah, belikan baju buat anak-anak, bayar listrik tapi yang terpenting adalah bisa makan sehari
– hari dan kalau untuk anak-anak kami merasa puas jika mereka bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,
ibunya mencari uang juga salah satunya untuk biaya sekolah anak, untuk bulanan dan uang saku anak
kami yang besar saja sudah menghabiskan rata – rata Rp. 400.000.- belum buat beli buku dan lain-lain,
belum lagi adiknya yang baru masuk MI uang pangkalnya sampai Rp. 1.000.000.- mbak”
Bahkan hand phone menurutku sangat penting, kadang mending makan seadanya yang penting pulsa terbeli”
Rumah atau tempat tinggal juga merupakan bagian dari kebutuhan primer yang dipenuhi melalui remittance karena kondisi rumah yang tidak memadai sehingga perlu dilakukan
renovasi agar lebih layak huni, menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi keluarga. Pernyataan di atas juga diperkuat melalui penuturan Basuki suami dari Suyatmi bahwa:
“ Kalau kebutuhan yang lain bisa dicari sambil jalan, tapi yang paling utama adalah bisa makan sehari-hari, dan tidur tidak kehujanan, makanya istri saya lebih memilih bekerja ke luar negeri karena
kondisi kami memang harus di perbaiki seperti yang kita lihat saat ini”
Tidak berbeda dengan penuturan Kamelia :
“Selama mbak Kamelia di luar negeri, kalau kirim uang hal terpenting selain untuk perbaikan rumah, adalah biaya kesehatan ibu dan sekolah Rangga, untuk itu kakak selalu mengirim khusus kepada kami
Rp. 750.000.- bulan untuk biaya sekolah Rangga, sedangkan kiriman yang lain tak terhitung ”
Adapun kebutuhan sekunder yang utama, dipenuhi oleh keluarga TKI melalui remittance adalah sepeda motor dan perabot rumah tangga seperti yang diungkapkan Nur Amin di
bawah ini :
“Kiriman istri juga dibelikan motor, biar untuk transportasi kalau mau pergi-pergi.
Demikian halnya penuturan Kamelia bahwa :
“Kalau makan tidak khawatir, berasnya pasti ada dari hasil seleb, makanya kami berani beli motor dan perabot yang lainnya”
Kebutuhan yang dikeluarkan dalam jumlah besar dari keluarga TKI ataupun TKI itu sendiri adalah kategori kebutuhan yang akan datang. Adapun kebutuhan sekarang biasanya termasuk
kebutuhan pokok sehingga seperti makan, minum, keperluan pendidikan anak, sarana transportasi bensin, dll, sudah dianggap kebutuhan yang memang harus dipenuhi dan tidak
mengeluarkan biaya yang langsung dalam jumlah besar. Kebutuhan yang akan datang cukup mendapat perhatian dari TKI dan keluarga, termasuk di dalamnya adalah tabungan, rumah
untuk disewakan, dan juga menambahmembeli lahan berupa sawah dan kebun. Seperti yang diungkapkan Kalimah sebagai berikut :
“ untung saya punya sisa tabungan yang setiap bulan disisihkan, ya rencananya untuk saya pakai modal buat jualan ayam potong di pasar pagi, maklum sekarang masih pengangguran”
Tabungan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan tidak terduga, misalnya, konsultasi kesehatan hingga pengobatan penyakit yang diderita anggota keluarga,
seperti penuturan Kalimah bahwa :
“ pada saat akan berangkat yang kedua kalinya ada saja mbak, ibu saya harus operasi mata sehingga saya harus balik kanan untuk pulang kerumah dan membiayai penyembuhannya sampai baik,
sayangnya sampai sekarang ibu tetap tidak bisa melihat”
4.5 Kontribusi Remittance Terhadap Pendapatan Keluarga dan Sektor Pertanian