Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Tinjauan Pustaka

konsep kebenaran sebagian, dimana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary 0 atau 1. Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penentuan ketidakpastian dalam logika fuzzy. Antara lain, metode Mamdani, metode Sugeno dan metode Tsukamono. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode logika Fuzzy- Sugeno. Dengan berdasarkan logika fuzzy akan digunakan model Fuzzy-Sugeno yang mampu memperkirakan jumlah stok beras. .

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan stok beras yang seharusnya ditetapkan Depot Logistik Sumatera Utara berdasarkan pendekatan Fuzzy-Sugeno.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Data yang digunakan adalah data sekunder. 2. Penelitian difokuskan hanya pada masalah faktor – faktor yang mempengaruhi persediaan stok beras yaitu penerimaan beras dan penyaluran beras. 3. Metode yang digunakan adalah metode Fuzzy-Sugeno. 4. Pengolahan data menggunakan bantuan software Matlab. 5. Faktor biaya tidak dibahas. 6. Harga beras tidak diperhitungkan.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jumlah stok beras yang seharusnya dilakukan oleh Depot Logistik Sumatera Utara dengan pendekatan Fuzzy- Universitas Sumatera Utara Sugeno yang memperhatikan faktor persediaan stok beras, penerimaan beras dan penyaluran beras yang dilakukan Depot Logistik Sumatera Utara.

1.5 Kontribusi Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai masukan dan informasi bagi pihak Depot Logistik Sumatera Utara dalam menentukan persediaan stok beras. 2. Menambah aplikasi ilmu pengetahuan dalam penerapan konsep logika fuzzy khususnya metode Sugeno. 3. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan untuk mahasiswa matematika, terlebih bagi mahasiswa yang hendak melakukan penelitian sejenis.

1.6 Tinjauan Pustaka

Fuzzy Set adalah himpunan yang setiap unsur – unsurnya mempunyai derajat keanggotaan atau kesesuaian dengan konsep yang merupakan syarat keanggotaan himpunan tersebut. Fuzzy Set pertama sekali diperkenalkan oleh Prof.Lotfi.A.. Zadeh pada tahun 1965 dari California University. Sri Kusumadewi 2002 menyatakan bahwa fungsi keanggotaan membership function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik–titik input data ke dalam nilai keanggotaannya sering juga disebut dengan derajat keanggotaan yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan antara lain : a. Representasi Linier b. Representasi Kurva Segitiga Universitas Sumatera Utara c. Representasi Kurva Trapesium d. Representasi Kurva Bentuk Bahu e. Representasi Kurva-S f. Representasi Kurva Bentuk Lonceng Bell Curve Pada prinsipnya himpunan fuzzy adalah perluasan himpunan tegas crisp, yaitu himpunan yang membagi sekelompok individu ke dalam dua kategori, yaitu anggota dan bukan anggota Heny Nurhaidayanty, 2010. Sri Kusumadewi 2003 menyatakan bahwa pada himpunan tegas crisp nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A , sering ditulis dengan μ A[x], yang memiliki 2 kemungkinan yaitu 1satu dan 0nol. Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik bertambah secara monoton dari kiri ke kanan. Semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif Domain himpunan logika fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan logika fuzzy. Sistem inferensi fuzzy metode Takagi-Sugeno Kang TSK merupakan metode inferensi fuzzy untuk aturan yang direpresentasikan dalam bentuk IF-THEN, dimana output konsekuen sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa kostanta atau persamaan linier. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985 Setiadji, 2009. Bulog dalam PJPT 1 halaman 79-91 mengatakan ada 3 jenis cadangan stok pangan, yaitu : a. Stok Operasional, adalah stok minimum bagi operasi rutin Bulog untuk pasokan kepada Golongan Anggaran. Biasanya jumlah stok operasional adalah sekitar 500.000 ton pada setiap saat. Universitas Sumatera Utara b. Stok Penyangga, adalah suatu stok untuk menstabilkan harga selama musim paceklik dan jumlahnya antara 800.000-1.000.000 ton. Stok ini dapat pula disebut sebagai stok cadangan keamanan pangan. c. Stok Surplus, jumlah beras yang dibeli Bulog kadang-kadang melebihi kebutuhan untuk memenuhi stok operasional dan stok penyangga. Kelebihan stok beras di atas kebutuhan stok operasional dan stok penyangga itu disebut stok sisa. Jumlahnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat produksi, kebijakan umum Pemerintah dan sebagainya.

1.7 Metodologi Penelitian