Unit Deffuzikasi Sistem Inferensi Fuzzy

dengan ∙ adalah operator misal : or atau and, dan � � adalah variabel linguistik dengan semesta pembicaraan � � �=1,…,� .

2.8.4 Unit Deffuzikasi

Unit defuzzifikasi digunakan untuk menghasilkan nilai variabel solusi yang diinginkan dari suatu daerah konsekuen fuzzy. Karena sistem inferensi hanya dapat membaca nilai yang tegas, maka diperlukan suatu mekanisme untuk mengubah nilai fuzzy output itu menjadi nilai yang tegas. Itulah peranan unit defuzzifikasi yang memuat fungsi-fungsi penegasan dalam sistem itu. Pemilihan fungsi defuzzifikasi biasanya ditentukan oleh beberapa kriteria: 1. Masuk akal, artinya secara intuitif bilangan tegas t� dapat diterima sebagai bilangan yang mewakili himpunan fuzzy � . kesimpulan dari semua himpunan fuzzy output untuk setiap aturan. 2. Kemudahan komputasi, yaitu diharapkan perhitungan untuk menentukan bilangan defuzzifikasi dari semua aturan pada fungsi penegasan adalah sederhana dan mudah. 3. Kontinuitas, diartikan perubahan kecil pada himpunan fuzzy � tidak mengakibatkan perubahan besar pada bilangan defuzzifikasi t � . Terdapat beberapa metode defuzzifikasi dalam pemodelan sistem fuzzy, misalnya: Metode Centroid, Metode Bisektor, Metode Mean of Maximum dan Metode Center Average Defuzzyfier . Untuk metode centroid pengambilan keputusan dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy Frans Susilo, 2006. Pada metode ini, solusi tegas diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy. Untuk metode bisektor solusi tegas diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan setengah dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Untuk metode mean of maximum MOM solusi tegas diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Universitas Sumatera Utara Untuk metode center average defuzzyfier output atau nilai tegas yang dihasilkan diperoleh dengan cara kali jumlah dari setiap α-prediket hasil inferensi pada setiap aturan dengan derajat keanggotaan nilai keluaran dari setiap aturan kemudian dibagikan dengan jumlah total semua α-prediket pada setiap aturan.

2.9 Metode Sugeno