53
seseorang akan mengalami kebebasan dan akan merasakan tanpa beban. Sehingga pengemasan pembelajaran dengan metode bermain akan memberikan nuansa
pembelajaran yang sangat berbeda dengan pembelajaran saat di dalam kelas. Hal ini agar siswa dapat membangun tubuh yang sehat dan mampu bergerak aktif.
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran gerak dasar guling depan dengan
metode bermain kelas II SD Negeri Triharjo Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman yang telah diperoleh siswa maka secara keseluruhan terdapat 28 siswa
atau 80 tuntas belajar dan 7 siswa atau 20 belum tuntas belajar. Penelitian ini telah mencapai indikator keberhasian penelitian yaitu 80 siswa mempunyai
ketuntasan belajar minimal pada kategori tuntas belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimum sebesar 80, sehingga tidak perlu adanya tindakan lanjut
pada siklus selanjutnya.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Dengan diketahuinya peningkatan efektivitas hasil pembelajaran gerak dasar guling depan dengan metode bermain kelas II SD Negeri Triharjo Kecamatan
Sleman, Kabupaten Sleman, hasil penelitian ini mempunyai implikasi praktis bagi pihak-pihak yang terkait utamanya bagi pelaku pendidikan jasmani, yaitu:
1. Hasil penelitian ini sebagai sarana mengevaluasi keberhasilan dalam
pembelajaran yang mampu memperhatikan keaktifan dan hasil belajar siswa.
2. Peningkatkan ketuntasan belajar siswa melalui pembelajaran dengan metode
bermain akan memudahkan siswa dalam memahami dan mempraktikan keterampilan gerak dasar guling depan.
55
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai peningkatan hasi pembelajaran gerak dasar guling depan dengan metode bermain kelas II SD
Negeri Triharjo Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, maka penulis dapat mengemukakan
beberapa saran
yang sekiranya
dapat dijadikan
masukanpertimbangan: 1.
Untuk guru, dalam proses pembelajaran sebaiknya harus mengemas pembelajaran yang mudah dimengerti, dipahami dan dipraktikkan oleh
siswa agar peningkatan hasil pembelajaran siswa dapat dimaksimalkan. 2.
Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran, modifikasi media dan pengemasan pembelajaran yang lebih beragam dalam
setiap materi ajar agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti berusaha keras memenuhi segala ketentuan yang dipersyaratkan, namun bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan dan kekurangan. Beberapa
kelemahan dan kekurangan yang dapat dikemukakan disini antara lain: 1.
Peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil tes, seperti waktu istirahat, kondisi tubuh, faktor
psikologis, dan sebagainya. 2.
Peneliti sudah berusaha mengontrol kesungguhan tiap-tiap siswa dalam belajar.
56
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mahendra. 2001
. Pembelajaran Senam di sekolah Dasar
. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Aip Syarifuddin.1993.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
. Jakarta:Proyek Pembina Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti Depdikbud.
B.E.F. Montolalu, dkk.2008.
Bermain dan Permainan Anak
. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdiknas.2003.
Udang-Undang RI No.20 tentang Sistim Pendidikan Nasional.
Jakarta: Dikdasmen. . 2006.
Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah DasarMI.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Hernowo. 2008.
Guru Menjadi yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Menye nangkan. Cetakan ke 8
. Bandung: Mizan Learning Center. Imam Hidayat. 1981.
Senam dan Metodik
. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hendra Agusta.2009.
Pola Gerak Dalam Senam 2.
Jakarta: Ipa Abong. Pardjono, dkk.2007.
Panduan Penelitian Tindakan Kelas
. Yogyakarta Lemlit Universitas Negeri Yogyakarta.
Satrio Ahmad Y2007.
Senam
Bandung: PT. Indah Jaya Adi Pratama. Sugiyono. 1999.
Metodologi Penelitian
. Yogyakarta:BPFE. Suharsimi Arikunto.2010.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
. Jakarta: ` Rineka Cipta.
Sukintaka1992.
Teori Bermain untuk
PGSD. Jakarta: Dikdasmen. . 1998
. Majalah Ilmiah Olahraga
. Yogyakarta: FPOK IKIP. . 2011.
Majalah Ilmiah Olahraga
. Yogyakarta: FIK UNY. Yostinus Sukarmin.2014.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah
. FIK UNY dan
Model Pembelajaran Bermain Penjasorkes Materi Kebugaran Jasmani
.
di Sekolah Bawah
. 2013. FIK UNY. Bagus Panuntun 2010.
Peningkatan PembelajaranGuling Belakang melalui
Pendekatan PAKEM.Skripsi
. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan
57
Narti.2011.
Upaya peningkatan Pembelajaran Senam Lantai Guling Depan Melalui Pendekatan Bermain.Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Farida Mulyaningsih.2010.
PendidikanJasmani Olahraga Kesehatan
.Jakarta.Bse. Hendra Agusta.2009
. Pola Gerak Dalam Senam 2.
Jakarta.CV.Ipa Abong. Margaret E. Bell Gredler.1994.
Belajar dan Membelajarkan
. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Akhmad Sudrajat.2008 Teori-Teori Belajar. Online. Diakses dari
http:akhmadsudrajat.Wordpress.com20080202teori-teoribelajar.
Dardiyono.2014
.Materi workshop pembelajaran bermain
.Yogyakarta FIK UNY. Sri Winarni.2005.
Materi Penataran Pelatih Senam Tingkat Dasar
. Yogyakarta FIK UNY.
Biasworo Adisuyanto Aka.2009
. Cerdas Dan Bugar Dengan Senam Lantai.
Surabaya.PT Gramedia Widiasarana Indonesia. F. Suharjono.2013
. Materi Mata Kuliah Senam
.Yogyakarta FIK UNY. IG.A.K Wardani. 2010.
Perpektif Pendidikan SD
.Jakarta Universitas Terbuka. Etty Kartika dan Ngadi Marsinah. 2010.
Perpektif Pendidikan SD
. Jakarta UT.