Unit Analisis Data Metode Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id metodologi penelitian. Bab ini merupakan gambaran umum isi penelitian secara keseluruhan yang bersifat informatif serta sebagai pijakan dasar dalam melaksanakan penelitian.

BAB II Cinta Kepada Rasul yang berisi pandangan teoritis

mengenai unsur-unsur yang dijadikan obyek penelitian meliputi Cinta secara etimologis, agama, sufisme dan Filsafat. Kemudian dilanjutkan pembahasan mengenai cinta kepada Rasul yang mengupas sisi normativitasnya serta shalawat yang digunakan untuk mengekspresikannya.

BAB III Seni Hadrah di Jawa Timur, berisi sejarah hadrah di Jawa

Timur dan profil ISHARI Jawa Timur sebagai wadah organisasi yang menaungi hadrah meliputi sejarah, perkembangan, organisasi dan amalan ISHARI. Amalan ISHARI itu sendiri terdiri dari tata cara pelaksanaan, unsur- unsur yang harus dipenuhi, bacaan, lagu, rebana, ketukan dan tarian.

BAB IV Makna Simbol dalam Seni Hadrah ISHARI, berisi

analisis hermeneutik untuk menemukan makna simbol-simbol dalam seni hadrah dan tarian roddat ISHARI. Analisis hermeneutika yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika Paul Ricouer. Hasil analisis ini kemudian dikaitkan dengan cinta kepada rasul. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 28

BAB II CINTA RASUL

A. CINTA MAH}ABBAH

1. Etimologi Cinta

Penggunaan kata “cinta” atau padanannya dalam kehidupan sehari-hari memiliki berbagai macam arti tergantung pada intensi pembicaranya. Setidaknya ada tiga konotasi makna yang terkandung di dalamnya yakni untuk mengekspresikan rasa senang atau mengindikasikan perhatian berlebihan terhadap seseorang, suatu kegiatan atau barang. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya dalam sub bab definisi operasional, cinta yang dimaksud disini dan kebanyakan pembahasan filsafat adalah kasih sayang interpersonal saja. Dalam berbagai tradisi di berbagai belahan dunia, kata cinta memiliki bermacam makna. Pada masa Yunani klasik, para filosof memiliki istilahnya masing-masing yang bisa disepadankan dengan kata cinta yaitu: eros, agape dan philia. 1 a. Eros, berarti rasa cinta yang menekankan hasrat, nafsu dan gairah terhadap suatu obyek utamanya gairah seksual. Secara singkat, Nygren menyebut eros sebagai cinta yang egois dan 1 A. Nygren, Agape and Eros Philadelphia: Westminster Press, 1953, 89. Pembahasan mengenai hal ini banyak dilakukan saat symposium dan paedrus pada masa filsafat Socrates dan Plato. Untuk lebih lengkapnya, lihat: Michael Foucault, The History of Sexuality II: The Use of Pleasure New York: Vintage, 1990, 228.