7 Bea Meterai yang belum digunakan karena sesuatu hal,
dapat dialihkan untuk pengisian deposit mesin teraan meterai, atau pencetakan Bea Meterai Lunas dengan
teknologi percetakan.
8 Penerbit dokumen yang melakukan pengalihan Bea Meterai
harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Dirjen Pajak dengan mencantumkan alasan dan jumlah Bea
Meterai yang dialihkan.
36
b. Penggunaan Bea Meterai Penggunaan benda meterai dalam pelunasan Bea Meterai di
atur dalam Pasal 6 ayat 3 sampai dengan ayat 9 UUBM, sebagai berikut :
3 Meterai tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan Bea Meterai.
4 Meterai tempel direkatkan di tempat di mana tanda tangan akan dibubuhkan.
5 Pembubuhan tandatangan disertai dengan pencantuman tanggal, bulan, dan tahun dilakukan dengan tinta atau sejenis dengan itu,
sehingga sebagian tanda tangan ada di atas kertas dan sebagian lagi di atas meterai tempel.
36
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 122dPJ.2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas dengan Sistem Komputerisasi.
6 Jika digunakan lebih dari satu meterai tempel, tanda tangan harus dibubuhkan sebagaian di atas semua meterai tempel dan sebagian
diatas kertas. 7 Kertas meterai yang sudak digunakan, tidak boleh digunakan lagi.
8 Jika isi dokumen yang dikenakan Bea Meterai terlalu panjang untuk dimuat seluruhnya di atas kertas meterai yang digunakan,
maka untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakan kertas tidak bermeterai.
9 Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sampai dengan ayat 8 tidak dipenuhi, dokumen yang bersangkutan
dianggap tidak bermeterai. Ketentuan penggunaan meterai di atas secara eksplisit
menegaskan bahwa sehelai kertas meterai hanya dapat digunakan untuk sekali pemakaian, sekalipun dapat terjadi tulisan atau keterangan
yang dimuat dalam kertas meterai tersebut hanya menggunakan sebagaian saja dari kertas meterai. Andaikan bagian yang masih
kosong atau tidak terisi tulisan atau keterangan, akan dimuat tulisan atau keterangan lain, maka atas pemuatan tulisan atau keterangan lain
tersebut terhutang Bea Meterai tersendiri yang besarnya disesuaikan dengan besarnya tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. Jika
sehelai kertas meterai karena sesuatu hal tidak jadi digunakan dan dalam hal ini belum ditanda tangani oleh pembuat atau yang
berkepentingan, sedangkan dalam kertas meterai telah terlajur ditulis
dengan beberapa kata atau kalimat yang belum merupakan suatu dokumen yang selesai dan kemudian tulisan yang ada pada kertas
meterai tersebut dicoret dan dimuat tulisan atau keterangan baru maka kertas meterai yang demikian dapat digunakan dan tidak perlu
dibubuhi meterai lagi.
37
Jadi, apabila penggunaan meterai digunakan tidak sesuai dengan sebagaimana hal-hal yang telah diuraikan di atas maka
konsekuensinya terhadap dokumen yang diberikan meterai tersebut baik tempel maupun kertas meterai akan dianggap tidak bermeterai,
hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 5 ayat 3 UUBM.
6. Pemeteraian Kemudian