62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Hotel Bringin didirikan oleh Bapak Handoko dan mulai beroperasional sejak 1 Maret 1969. Pada mulanya hotel
tersebut hanya terdiri dari beberapa kamar saja 4 kamar, kemudian seiiring pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga yang
sangat pesat, kamar-kamar dan fasilitas hotel selalu bertambah mengikuti permintaan kebutuhan.
Setelah Bapak Handoko wafat operasional hotel diwariskan kepada putra putrinya. Untuk tanggung jawab
utama diberikan kepada Bapak Ir. Roy Budhianto Handoko yang saat ini menjadi Direktur Utama Hotel Beringin.
Saat ini Hotel Bringin memiliki 66 buah kamar berbagai jenis atau tipe, yaitu : 10 standard room, 10 superior room, 10
deluxe room, 34 executive room, dan 2 suite room.
B. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dilakukan dengan penyusunan alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Angket Produktivitas Kerja
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket Produktivitas Kerja. Angket Produktivitas
Kerja dalam penelitian ini ini diadopsi dan dikembangkan 47
63
berdasarkan teori dari Ranfd dalam Timpe, 1992 yang dikutip oleh Sasmita 2007.Bentuk item dari skala terdiri
dari tipe unfavorable dan favorable, dimana jumlah
angket tipe unfavorable ada 16 item dan tipe angket
favorable ada 16. Kemudian masing-masing item tersebut diberikan empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Tidak
Setuju STS, Tidak Setuju TS, Setuju S, dan Sangat Setuju SS. Dari hasil pengisian angket tersebut dapat
diketahui tingkat produktivitas kerja subyek penelitian, semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat
produktivitas kerja subyek tersebut, dan sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat
produktivitas kerja subyek tersebut. Adapun
ketentuan yang
digunakan dalam
pengukuran angket Produktivitas Kerja adalah jika r hitung dan nilainya positif + serta r-tabel maka maka
butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid Ghozali, 2002, sedang suatu angket dikatakan
realibel atau tidak realibel jika memenuhi kkriteria sebagai berikut :
α
0,7 : tidak reliabel, 0,7
≤ α
0,8 : cukup reliabel, 0,8
≤ α
0,9 : reliabel baik,
α ≥
0,9 : sangat reliabel sangat baik Azwar, 2006.
2. Angket Lingkungan Kerja Fisik
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket Lingkungan Kerja. Angket Lingkungan
64
Kerja dalam penelitian ini ini diadopsi dan dikembangkan berdasarkan teori dari teori dari Moekijat 2002. Bentuk
item dari skala terdiri dari tipe unfavorable dan favorable,
dimana jumlah angket tipe unfavorable ada 12 item dan
tipe angket favorable ada 12. Kemudian masing-masing
item tersebut diberikan empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Setuju S,
dan Sangat Setuju SS. Dari hasil pengisian angket tersebut dapat diketahui kondisi lingkungan kerja fisik
karyawan, semakin tinggi skor maka lingkungan kerja fisik dinilai semakin baik atau sangat baik, dan sebaliknya
semakin rendah skor maka dinilai semakin kurang baik. Adapun
ketentuan yang
digunakan dalam
pengukuran angket Lingkungan Kerja Fisik adalah jika r hitung dan nilainya positif + serta r-tabel maka maka
butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid Ghozali, 2002, sedang suatu angket dikatakan
realibel atau tidak realibel jika memenuhi kkriteria sebagai berikut :
α
0,7 : tidak reliabel, 0,7
≤ α
0,8 : cukup reliabel, 0,8
≤ α
0,9 : reliabel baik,
α ≥
0,9 : sangat reliabel sangat baik Azwar, 2006.
C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas