V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit yang Digunakan Perusahaan
Tandan kosong kelapa sawit TKKS merupakan salah satu jenis limbah padat yang dihasilkan dalam industri minyak sawit. Jumlah TKKS ini cukup besar
karena hampir sama dengan jumlah produksi minyak sawit mentah.
Gambar 3. Pupuk kompos dari TKKS hasil pengolahan TBS
Bahan baku utama pupuk organik sangat mempengaruhi kualitas pupuk organik yang dihasilkan dan kandungan hara juga bervariasi, pupuk organik
mengandung senyawa anorganik dan organik hasil dekomposisi, bahan organik bahan utama penjamin kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah sebagai media
tumbuh Perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Aceh Tamiang memakai
kompos dari TKKS untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman sawit yang di
Universitas Sumatera Utara
budidayakan. Berdasarkan informasi pada saat penelitian diperoleh informasi dari perusahaan bahwa dari hasil analisa yang di lakukan perusahaan terhadap rerata
kandungan nutrisi yang terdapat di dalam tandan kosong kelapa sawit terutama unsur Nitrogen, Fosfor, Kalium, dan Magnesium memberikan peluang dan potensi
sebagai bahan pengganti sumber nutrisi bagi tanaman kelapa sawit.
Gambar 4. Pupuk kompos TKKS yang sudah dipress
Berdasarkan potensi kandungan nutrisi yang ada maka aplikasi tandan kosong kelapa sawit dapat dilakukan untuk menekan pemakaian pupuk kimia atau
pupuk pabrikan seperti pupuk Urea, TSP atau RP, MOP atau KCl, dan Kieserit. Selain sebagai pengganti sumber nutrisi, aplikasi tandan kosong kelapa sawit juga
dapat dikategorikan sebagai salah satu tindakan dalam implementasi pengelolaan lingkungan melalui program Produksi Bersih Cleaner Production. TKKS yang
digunakan perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Aceh Tamiang biasanya berasal dari limbah pabrik milik perusahaan sendiri dan dari limbah pabrik
perusahaan lain. Kemudian diolah dan disiram air limbah, aplikasi bakteri,
Universitas Sumatera Utara
sehingga didapat hasil kandungan unsur makro yang sangat pasti bisa mengantikan kandungan anorganik yaitu:
22 Kg Kompos dari TKKS sebanding dengan 1 Kg Urea, 0,60 Kg Phosphat, 0,46 Kg, KCl 1,51 Kg Kiserit. Pemakaian
normal pupuk anorganik dengan dengan kondisi tanaman tidak terjadi defesiensi unsur hara untuk 1 Ha selama setahun tanaman kelapa sawit yaitu: 250 Kg urea, 125 Kg
Phosphat, 250 Kg KCl, 125 Kg kieserit. Konversi biaya harga masing-masing pupuk anorganik jika harga untuk pupuk
urea sebesar Rp. 3.900Kg, Rp.2.000Kg untuk harga phosphat, Rp. 6.800Kg untuk harga KCl, dan Rp. 2.300Kg untuk harga Keiserit. Maka untuk 22 kg kompos dari TKKS
sebanding dengan harga pupuk anorganik yaitu sebesar Rp. 3.800,00 untuk harga urea, Rp.1.210,00 untuk harga Phospat, Rp. 3.116,67 untuk harga KCl, dan Rp. 3.483,62
untuk harga kieserit. Dengan total harga 22 Kg kompos dari TKKS dibandingkan dengan pupuk anorganik maka mempunyai harga sebesar Rp 11.671,28 22Kg kompos dari
TKKS.
Gambar 5. Pupuk kompos TKKS yang sudah dipress dan telah disiram limbah
cair dan penambahan bakteri
Universitas Sumatera Utara
5.2. Permintaan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit oleh Perusahaan