F. Hipotesis Tindakan
Menurut Soehartono 2000:26, hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Sedangkan Cholid Narbuka
2001:13 menyatakan bahwa hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui satu penelitian, dan hipotesis
terbentuk sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dari pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu dibuktikan kebenaranya melalui
penelitian. Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Dengan pemakaian model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mata pelajaran IPA dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat maka
aktivitas belajar murid kelas IV SD Negeri 1 Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dapat meningkat”.
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas classroom action research. Berdasarkan seting dan lokasi, penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang biasanya dilaksanakan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praktis pembelajaran Depdikbud, 2002:3.
Sedangkan menurut Wardhani, 2004:4 , Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Prosedur penelitian yang digunakan adalah siklus. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi berlangsung dalam beberapa siklus sehingga
tercapai tujuan. Dalam Penilitian ini dilaksanakan 2 Siklus. Dalam sebuah siklus terdapat 4 tahap yang terangkai yang harus berlangsung
sesuai dengan aturanya yaitu: Perencanan planning, pelaksanaan action, pengamatan observation, dan reflektif reflect,Aqib, 2006: 31.