3. Orang-orang yang dilarang undang-undang untuk melakukan perbutan-perbuatan hukum terentu, misalnya orang yang dinyatakan pailit. pasal 1330 jo UU Kepailitan
Jadi orang yang cakap untuk melakukan perbuatan hukum adalah orang yang dewasa dan sehat akal pikirannya derta tidak dilarang oleh suatu undang-undang untuk melakukan
perbuatan-perbuatan hukum tertentu. Orang-orang yang belum dewasa dan orang-orang yang ditaruh dibawah pengampuan
curatele dalam melakukan perbuatan-perbuatan hukum diawali oleh orang tuanya, walinya atau pengampuannya curator. Sedangkan penyelesaian hutang-piutang orang-orang yang dinyatakan
pailit dilakukan oleh Balai Harta Peninggalan weeskamer Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan
pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang - Undang.
Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan.
Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan. Sedangkan, debitor pailit adalah debitor yang
sudah dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan. Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta
Debitor Pailit di bawah pengawasan Hakim Pengawas sesuai dengan Undang-Undang.
1.2 Identifikasi Masalah
1.1 Mengapa seseorang dapat dikatakan pailit?
1.2 Apakah akibat dari seseorang yang dinyatakan pailit terhadap statusnya sebagai
subjek hukum?
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kepailitan
Secara etimologi, istilah kepailitan berasal dari kata pailit. Selanjutnya istilah pailit berasal dari kata Belanda faillet yang mempunyai arti kata ganda yaitu sebagai kata benda dan
kata sifat. Istilah faillet sendiri berasal dari Perancis yaitu Faillete yang berarti pemogokan atau kemacetan pembayaran, sedangkan orang yang mogok atau berhenti membayar dalam bahasa
Perancis disebut Le failli. Kata kerja failir berarti gagal; dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata to fail yang mempunyai arti sama dalam bahasa latin yaitu failure. Di negara-negara yang
berbahasa Inggris untuk pengertian pailit dan kepailitan mempergunakan istilah-istilah bankrupt dan bankruptcy.
Dalam undang-undang kepailitan Nomor 37 Tahun 2004, Pasal 1 butir 1 menyebutkan definisi dari kepailitan yaitu : Sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan
dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Diantara beberapa sarjana ditentukan adanya pendapat yang berbeda tentang pengertian kepailitan. Kepailitan adalah suatu usaha bersama untuk mendapatkan pembayaran semua
piutang secara adil. Pendapat yang lain menyebutkan bahwa kepailitan merupakan penyitaan umum atas kekayaan si pailit bagi kepentingan semua penagihannya sehingga Balai Harta
Peninggalanlah yang ditugaskan dengan pemeliharaan serta pemberesan budel dari orang yang pailit. Adapula yang menyebutkan bahwa kepailitan adalah suatu sitaan
dan eksekusi atas seluruh kekayaan si debitor untuk kepentingan seluruh kreditornya bersama- sama, yang pada waktu kreditor dinyatakan pailit mempunyai piutang dan untuk jumlah piutang
yang masing-masing kreditor miliki pada saat itu.
3
Berdasarkan beberapa definisi atau pengertian yang diberikan oleh beberapa sarjana tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kepailitan mempunyai unsur-unsur:
1. Adanya sita dan eksekusi atas seluruh kekayaan debitor. 2. Sita itu semata-mata mengenai harta kekayaan.
3. Sita dan eksekusi tersebut untuk kepentingan para kreditornya secara bersama-sama
2.2 Subjek Pernyataan Pailit