Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

48

4.2.4.2. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah residu data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui melalui uji Jarque-Bera Uji J-B. Nilai probabilitas J-B kemudian dibandingkan dengan 0,05, jika nilai J-B dari 0,05 maka data yang digunakan berdistribusi normal. Uji ini dilakukan dengan bantuan Histogram-Normality Test Jarque-Bera Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa residual terdistribusi normal. Hal ini ditunjukan oleh nilai Probabilitas taraf nyata 5 0,05 yaitu sebesar 0,321362

4.2.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu masalah heteroskedastisitas yang muncul adalah apabila residual dari model regresi memiliki varians yang tidak konstan. Padahal varians menurut asumsi model OLS harus bersifat homoskedastisitas. Cara 1 2 3 4 5 6 7 -400000 -200000 200000 400000 600000 Series: Residuals Sample 1986 2009 Observations 24 Mean -2.76e-10 Median -104482.4 Maximum 602100.8 Minimum -324009.4 Std. Dev. 271125.1 Skewness 0.600750 Kurtosis 2.090732 Jarque-Bera 2.270371 Probability 0.321362 49 mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas antara lain dapat dilakukan menggunakan metode Breusch-Pagan-Godfrey. Tabel 4.7 Hasil uji Heteroskedastisitas dengan metode Breusch-Pagan-Godfrey Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic 0.622461 Prob. F3,20 0.6087 ObsR-squared 2.049500 Prob. Chi-Square3 0.5622 Scaled explained SS 0.776200 Prob. Chi-Square3 0.8552 Untuk memutuskan terdapat heteroskedastisitas atau tidak, pertama harus ditentukan terlebih dahulu nilai probabilitasnya. Dari hasil estimasi di atas menunjukan nilai probabilitas dari R 2 dikalikan dengan jumlah observasi n sebesar 0,5622 0,05. Maka model yang digunakan terbebas dasi masalah heteroskedastisitas.

4.2.4.4. Uji Autokorelasi

Adalah keadaan dimana faktor-faktor pengganggu yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Pengujian terhadap gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Lagrange Multiplier LM. 50 Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.481575 Prob. F2,18 0.1117 ObsR-squared 5.187250 Prob. Chi-Square2 0.0747 Dari hasil estimasi di atas, pengujian autokorelasi dengan metode LM, model terbebas dari autokorelasi jika x 2 hitung x 2 tabel. Dari hasil uji LM diatas nilai x 2 hitung = 5.18 dan nilai x 2 tabel df 2 = 5.99, jadi x 2 hitung x 2 tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari masalah Autokorelasi.

4.3. Pembahasan

Setelah melakukan uji asumsi klasik dan hasilnya tidak ditemukan masalah terhadap model dan data, maka langkah selanjutnya yaitu mengintrepertasikan koefisien regresi dari variabel-variabel independen dan dependen. Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dalam penelitian ini menunjukan adanya pengaruh signifikan melalui uji secara serentak variabel Modal, Tenaga Kerja, dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pekalongan tahun 1986-2009 sebesar 86,9 variasi pertumbuhan ekonomi yang dijelaskan oleh variabel bebas Modal, Tenaga Kerja, dan Pendapatan Asli Daerah.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Analisa Hubungan Antara Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) Kabupaten Simalungun

0 58 95

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Labuhan Batu

0 35 113

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara)

1 39 97

Pengaruh pendapatan asli daerah (PAD) dan pengeluaran pembangunan terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di kota Padang Sidumpuan tahun (2004-2009)

2 24 109