berkembangnya keaktivan siswa dalam pembelajaran dan memperbaiki metode serta strategi guru dalam mengajar dengan menggunakan media yang
nyata sehingga menghasilkan pesan yang menarik dan meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Dan dengan penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar matematika konsep bilangan bulat siswa kelas IV SDN
Srondol Kulon 02 Semarang. Penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching
and Learning, dalam mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penggunaan metode tersebut diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman siswa khususnya dalam pembelajaran Matematika. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian
dengan judul:
”PENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PA DA SISWA KELAS IV SDN SRONDOL KULON 02 SEMARANG”
B. Rumusuan dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimana keaktifan guru dalam menerapkan pembelajaran bilangan
bulat melalui pendekatan kontekstual untuk memahamkan konsep bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Srondol Kulon 02 Semarang?
b. Bagaimana meningkatkan keaktifan siswa dalam menerapkan
pembelajaran bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual untuk memahamkan konsep bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Srondol
Kulon 02 Semarang? c.
Bagaimana meningkatan hasil belajar siswa dalam menerapkan pembelajaran bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual untuk
memahamkan konsep bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Srondol Kulon 02 Semarang?
2. Pemecahan Masalah
Dilakukan dengan pendekatan kontekstual, guru sebagai nara sumber dan fasillitator.
a. Konstruktivisme constructivism
Memberi problem yang diambil dari kehidupan siswa sekolah dasar yang berkaitan dengan bilangan bulat.
b. Inquiri inquiry
Siswa diberi kesempatan untuk menemukan penyelesaian masalah bilangan bulat dengan menggunakan ide awal yang telah mereka miliki.
c. Bertanya questioning
Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan antara siswa dengan siswa, atau antara guru dengan siswa terhadap hal-hal yang
dirasakan kurang jelas. d.
Masyarakat belajar Learning community Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen,
yang pandai membimbing yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat.
e. Pemodelan modeling
Siswa yang
telah menemukan
jawabannya diminta
untuk mengemukakan didepan teman sekelasnya. Anggota kelas yang kurang
jelas menanyakan penjelasannya. f.
Refleksi Reflection Siswa merespon terhadap materi yang baru diterimanya kemudian
mencatat apa yang telah dipelajari dan bagaimana kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu.
g. Penilaian sebenarnya authentic assesment
Guru mengidentifikasi siswa yang belum memahami masalah dan memberi banyak contoh atau saran yang diperlukan siswa
C. Tujuan Penelitian