Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna Pada PT. Bank Sumut KCP USU

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT

KCP USU

Oleh:

AINUL MARDIAH 112102026

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkat rahmat dan karuniaNya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Adapun judul tugas akhir yang penulis kemukakan dalam tugas akhir ini

adalah “ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA

PADA PT.BANK SUMUT KCP USU” disusun guna melengkapi dan memenuhi tugas dan syarat untuk meraih gelar Amd di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dimana hal tersebut merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa/i yang ingin menyelesaikan perkuliahannya.

Di dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA., sebagai Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E., M.Ec., Ak., sebagai Pembantu

Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA., sebagai Ketua Program Studi DIII

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Penulis yang telah meluangkan waktunya dan memberikan banyak masukan dan dukungan kepada penulis

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak., sebagai Sekretaris Program Studi


(5)

5. Bapak Erwin Hanavi, sebagai Pemimpin PT.Bank SUMUT KCP USU Medan.

6. Seluruh Pegawai PT.Bank SUMUT KCP USU Medan, khususnya (Bang

Fikri, Bang Fandi, Bang Razid, Bang Rizky, Bang Azhari) yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi-informasi saat penulisan tugas akhir ini.

7. Teristimewa kepada Orangtua tercinta, Ayahanda Tamimi Usman dan

Ibunda Nurlaili Piliang yang telah membesarkan dan mendidik Penulis dengan kasih sayang yang tak hentinya memberikan motivasi, semangat dan mendoakan setiap langkah Penulis dalam mencapai cita-cita.

8. Sahabat sahabat penulis terima kasih atas perhatian, dukungan dan kerja

sama serta doa kalian semua.

Penulis menyadari bahwa dalam menyajikan tugas akhir ini masih banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan, dan jauh dari kesempurnaan. Penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun untuk tugas akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D.Rencana Penulisan ... 6

1. Jadwal Penelitian... 6

2. Rencana Isi ... 6

BAB II : PT. BANK SUMUT KCP USU A.Sejarah Ringkas ... 8

B.Struktur Organisasi ... 13

C.Job description ... 15

D.Jaringan Usaha/Kegiatan ... 34

E. Kinerja Terkini ... 35

F. Rencana Usaha/Kegiatan ... 36

BAB III : ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP USU


(7)

A. Pengertian Kredit ... 38

B. Unsur-Unsur Kredit ... 39

C. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 40

D. Pengertian Analisis Kelayakan Pemberian Kredit ... 43

E. Syarat-syarat Pemberian Kredit Multi Guna ... 44

F. Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna ... 45

G. Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna ... 50

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II.1 Logo PT. Bank SUMUT……….. 11 II.2 Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT KCP USU….. 14


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Surat Izin Riset dari PT. Bank SUMUT………. 64

2 Formulir Permohonan Kredit Multi Guna Bank SUMUT………... 65

3 Surat Pernyataan dan Kuasa………... 66

4 Perjanjian Kerja Sama………. 68

5 Memorandum Pengusulan Kredit………... 71

6 Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK)………… 73

7 Surat Pemberitahuan Penolakan Permohonan Kredit.. 74


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi merupakan tolak ukur pembangunan nasional dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pembangunan ekonomi ini juga tidak terlepas dari peran sektor perbankan. Peran itu diwujudkan dalam fungsi utama Bank sebagai lembaga intermediasi atau institusi perantara antara debitur dan kreditur. Dengan demikian, pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk menunjang kegiatannya dapat terpenuhi dan kemudian roda perekonomian bergerak.

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan Menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Definisi ini menunjukkan bahwa objek aktivitas utama bank adalah masyarakat luas karena dana yang terhimpun dari masyarakat akhirnya akan disalurkan kepada masyarakat juga termasuk individu.

Kredit menurut Undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.


(12)

Tugas pokok bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang memerlukannya. Oleh karena itu, peranan kredit dalam operasi bank sangat besar/penting. Sebagian besar bank masih mengandalkan sumber pendapatan utamanya dari bisnis perkreditan. Dengan demikian, untuk mendapatkan margin yang baik diperlukan pengelolaan perkreditan secara efektif dan efisien. Bank merupakan bisnis yang berdagang dalam kredit dan uang. Bisnis utama suatu bank didasarkan pada kepercayaan. Dapat dikatakan bahwa Bank adalah lembaga kepercayaan. Kontribusi terbesar sebagai sumber penghasilan sebuah usaha bank berasal dari penyaluran kredit.

Dalam pemberian kredit perlu adanya pengawasan kredit yang mana pengawasan kredit ini merupakan usaha penjagaan dan pengamanan dalam pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan efisien, guna menghindarkan terjadinya penyimpangan dengan cara mematuhi kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi yang benar, yang mana pengawasan kredit berfungsi mengetahui secara dini penyimpangan yang terjadi atas pemberian kredit ke debitur (nasabah peminjam).

Untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi maka perlu analisis kredit. Analisis kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya maka, sebelum kredit diberikan bank terlebih dulu mengadakan analisis kredit, analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang


(13)

diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman dalam arti uang yang disalurkan pasti kembali. Analisis kredit ini merupakan salah satu poin yang terpenting dalam pemberian kredit jika analisis kredit tidak terlaksana dengan baik maka akan besar kemungkinan terjadinya kredit bermasalah.

PT. Bank SUMUT KCP USU adalah lembaga keuangan

yang mengumpulkan dana dari pihak ketiga atau nasabah berupa tabungan martabe, deposito, giro dan menyalurkan kembali dananya dalam bentuk kredit. PT. Bank SUMUT KCP USU senantiasa menjaga performance kreditnya sehingga dapat mencapai hasil yang optimal terhadap return kreditnya bagi laba usaha perusahaan.

Semua kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank SUMUT KCP USU telah mempunyai Standard Operasional Prosedur (SOP) yang sama kalaupun ada perbedaan itu lebih disebabkan karena kebijaksanaan yang diambil dari Pimpinan Unit menyesuaikan dengan kondisi pasar yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Kebijaksanaan yang diambil juga tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Bank Indonesia tentang prosedur penyaluran kredit. Untuk KCP USU, produk paling dominan yang disalurkan adalah Kredit Multi Guna ( KMG ). Produk kredit ini merupakan kredit yang diberikan secara perorangan kepada pegawai yang sumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan pemberiannya melalui Dinas/ Instansi/ Koperasi Pegawai/ Lembaga/ Perusahaan tempat pegawai yang bersangkutan bekerja, dengan tujuan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif, investasi,


(14)

dan modal kerja. Prosedur awal dari Kredit Multi Guna ini melibatkan Dinas/ Instansi/ Koperasi Pegawai/ Lembaga/ Perusahaan yang bersangkutan karena pihak Bank terlebih dahulu harus melakukan kerja sama atau MOU dengan Dinas/ Instansi/ Koperasi Pegawai/ Lembaga/ Perusahaan yang terkait.

Dengan adanya latar belakang yang telah terpaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis kelayakan pemberian Kredit Multi Guna yang disalurkan oleh PT.Bank SUMUT KCP USU untuk para nasabahnya. Berdasarkan uraian diatas maka mendorong penulis untuk mempelajari kelayakan pemberian Kredit Multi Guna yang disalurkan oleh PT. Bank SUMUT KCP USU, dan penulis akan memaparkannya melalui tugas akhir ini

dengan Judul “ Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna pada

PT. Bank SUMUT KCP USU”.

B. Rumusan Masalah

Analisis kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya maka, sebelum kredit diberikan bank terlebih dahulu mengadakan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya untuk menghindari yang namanya kredit macet atau kredit bermasalah. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas, maka

penulis merumuskan masalah pokok yaitu: “Bagaimana cara PT. Bank

SUMUT KCP USU menganalisa Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna yang akan diberikan kepada nasabahnya?


(15)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

a. Bagi Penulis untuk melengkapi syarat guna menyelesaikan pendidikan

Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

b. Untuk mengetahui prosedur dan syarat-syarat serta ketentuan dalam

pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP USU.

c. Untuk mengetahui apakah Pemberian Kredit Multi Guna yang akan

diberikan kepada debitur PT. Bank SUMUT KCP USU layak diberikan .

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Bagi Penulis, sebagai bahan masukan jika sewaktu-waktu penulis

dihadapkan pada masalah yang berhubungan dengan Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP USU serta untuk menambah wawasan yang lebih luas dan akan lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

b. Bagi perusahaan, sebagai sarana sumbangan pikiran dalam menentukan

kebijaksanaan kredit yang diberikan kepada nasabah juga sebagai gambaran terhadap bagaimana analisis yang telah dilakukan oleh PT. Bank SUMUT KCP USU pada masa sekarang dan untuk kedepannya.

c. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini dapat berguna bagi pengembangan

ilmu pengetahuan yang dijadikan sebagai masukan dan referensi penelitian berikutnya.


(16)

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian untuk penyusunan tugas akhir ini terdiri dari berbagai kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian berikut:

Tabel I.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan Juni 2014

I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Untuk mengarahkan dan mempermudah penyusunan tugas akhir ini, penulis membuat rencana isi sebagai berikut:


(17)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri atas jadwal penelitian dan rencana isi.

BAB II : PT. BANK SUMUT KCP USU

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas PT.

Bank SUMUT, struktur organisasi, Job description, jaringan

usaha / kegiatan, kinerja terkini dan rencana usaha/ kegiatan. BAB III : ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MULTI

GUNA PADA PT.BANK SUMUT KCP USU

Berdasarkan judul yang telah disetujui untuk Penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis akan membahas mengenai Pengertian Kredit, Unsur-Unsur Kredit, Tujuan dan Fungsi Kredit, Pengertian Analisis Kelayakan Pemberian Kredit, Syarat-syarat pemberian Kredit Multi Guna, Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna Serta Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini Penulis menarik beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan yang terdapat dalam Tugas Akhir ini.


(18)

BAB II

PT. BANK SUMUT KCP USU A. Sejarah Ringkas

Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara, atau sekarang yang disebut PT.Bank SUMUT didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100.000.000 dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama Bank SUMUT. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp 400.000.000.000 Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No. 31, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000. Sesuai dengan Akta No.39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution, SH, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta


(19)

Penegasan No.05 tanggal 10 November 2008 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01-87927.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03 Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 triliun.

Anggaran dasar bank telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir sesuai dengan Akta No. 12, tanggal 18 Mei 2011 dari Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H., mengenai Pernyatan Keputusan Rapat PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Perubahan anggaran dasar ini telah mem peroleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-33566.AHU.01.02 Tahun 2011 tanggal 5 Juli 2011, dimana modal dasar mengalami perubahan dari Rp. 1 triliun menjadi Rp. 2 triliun.

PT. Bank Sumut KCP USU merupakan salah satu kantor cabang pembantu Bank Sumut yang beralamat Jl. Dr. Mansyur No.9 Kampus USU Medan, PT. Bank Sumut KCP USU memulai operasionalnya pada tanggal 26 September 2005. Selama 9 tahun beroperasi PT. Bank Sumut KCP USU telah mengalami 5 kali pergantian pimpinan mulai dari masa Bapak Samuel Surbakti, Bapak A. Manan Jaya, Bapak Christian Hutabarat, Bapak Ahmad Mursalin Lubis, dan sekarang dipimpin oleh Bapak Erwin Hanavi.


(20)

PT. Bank SUMUT berhasil ditetapkan sebagai Bank Umum Devisa. Hingga 31 Desember 2013 , Bank SUMUT telah memiliki 1 Kantor Pusat, 30 Kantor Cabang Konvensional, 5 Kantor Cabang Syariah, 103 Kantor Cabang Pembantu Konvensional, 17 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 12 Kantor Kas, 35 Payment Point Samsat dan 23 Kas Mobil, dan 233 unit ATM.

Visi dan Misi PT. Bank SUMUT

Visi dari PT. Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Adapun yang menjadi misi PT. Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada

prinsip-prinsip compliance.

Untuk mendukung mewujudkan visi misi tersebut, Bank Sumut selalu berusaha mencapai pertumbuhan usaha yang wajar dan berkesinambungan dengan kualitas aktiva produktif yang sehat diikuti oleh rentabilitas yang juga meningkat dari waktu ke waktu. Selain mempertahankan serta meningkatkan keunggulan pasar yang dimiliki, Bank secara terus menerus berupaya meningkatkan pangsa pasar pada sektor produktif usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain itu Bank SUMUT juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu berupa bantuan beasiswa kepada anak yatim, bantuan kepada anak-anak yang berada dipanti asuhan,


(21)

bantuan kepada fakir miskin serta turut berpartisipasi dalam pembangunan rumah ibadah dan kegiatan akademis, ibadah dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.

Motto (Statement Budaya PT. Bank SUMUT) “MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK”

Logo Dan Filosofi PT. Bank SUMUT

Gambar II.1 Gambar II.1 Logo PT. Bank SUMUT

Sumber : Website PT. Bank SUMUT (www.banksumut.com)

Kata kunci logo adalah “SINERGY” yaitu kerjasama yang erat sebagai

langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras yang didasari dengan profesionalisme dan siap memberikan pelayanan yang terbaik. Bentuk logo menggambarkan dua

elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergy

membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “SUMUT”. Sebuah

penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara.


(22)

Warna “Orange” sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang

dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna “Biru” yang sportif

dan professional. Warna “Putih” sebagai ketulusan hati untuk melayani

sebagaimana statement Bank SUMUT.

Jenis huruf “Platina Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan

bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

Fungsi PT. Bank SUMUT

Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dalam bidang perbankan, PT. Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Umum.

Fungsi Kantor Cabang Pembantu

Selain memiliki Kantor Cabang, PT. Bank SUMUT juga memiliki beberapa Kantor Cabang Pembantu yang memiliki beberapa fungsi yang berguna untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Adapun beberapa fungsi tersebut dapat dijabarkan seperti berikut ini :

a. Menyelenggarakan kegiatan usaha perbankan berupa penghimpunan dana, penyaluran kredit, dan jasa-jasa perbankan lainnya sesuai


(23)

ketentuan yang berlaku.

b. Membantu Kantor Cabang Induk dalam melaksanakan fungsinya

sesuai ketentuan yang berlaku.

B. Struktur Organisasi

Sesuai dengan surat keputusan direksi PT. Bank SUMUT No. 515/ Dir / DPr-PP / SK / 2008 Tentang Uraian Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab Kantor Cabang Pembantu Kelas 1 Kantor Cabang Pembantu USU Medan digolongkan kepada kantor cabang pembantu kelas I.

Struktur organisasi merupakan suatu mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status atau pun orang-orang yang menunjukkan tanggungjawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, struktur organisasi PT. Bank SUMUT KCP USU adalah berbentuk pyramid, dimana yang memegang wewenang tertinggi adalah Pemimpin Cabang Pembantu dan menggunakan

jenis struktur organisasi garis dan staff (Line and Staff Organization), dimana


(24)

Gambar II.2

Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT KCP USU Sumber : Data dari PT. Bank SUMUT KCP USU MEDAN

Pemimpin Cabang Pembantu Seksi Pemasaran Seksi Pelayanan Nasabah Seksi Operasional Pelaksana Pemasar & Analis Kredit Pelaksana Pelayanan Nasabah (CS) Pelaksana Teller/OB Pelaksana : - Verifikasi - Transfer Kliring - Administrasi

Kredit

- Akuntansi IT & Laporan

- Umum & Kepegawaian


(25)

C. Job Description

Adapun Tugas Pemimpin Cabang Pembantu:

1. Memimipin, mengkoordinir, mengarahkan, membimbing, mengawasi dan

mengendalikan serta mengevaluasi :

a. Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran

jasa-jasa bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja bank.

b. Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian

kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan standar

operasional prosedur di lingkungan kantor cabang pembantu.

d. Pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh pejabat dan

pegawai di lingkungan kantor cabang pembantu.

e. Pelaksanaan standar pelayanan Bank SUMUT oleh pejabat dan

pegawai di lingkungan kantor cabang pembantu.

f. Penggunaan teknologi informasi oleh pejabat dan pegawai di

lingkungan kantor cabang pembantu.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris kantor cabang

pembantu untuk dituangkan kedalam rencana kerja anggaran tahunan bank.

3. Menyusun program kerja kantor cabang pembantu sehubungan dengan


(26)

mengevaluasi pelaksanaannya.

4. Menindaklanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari control intern /

satuan pemeriksaan internal (SPI) / pemeriksa eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pemimpin cabang induk.

5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan

risiko-risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

6. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap

kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan risiko lainnya.

7. Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan

kantor cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk.

8. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang

dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transaction) dan transaksi

keuangan mencurigakan (suspicious transaction).

9. Melakukan evaluasi atas kinerja kantor cabang pembantu.

10.Mengelola dana pemerintah daerah (untuk kantor cabang pembantu yang

ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain.

11.Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga

/ surat barang agunan kredit.

12.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus

kredit atas permohonan kredit yang diajukan.

13.Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan,


(27)

secara periodic dalam rangka peningkatan kerja, pengetahuan dan pelayanan.

14.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang

tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

15.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor cabang induk

maupun unit kerja dibawah kantor cabang lainnya.

16.Mewakili bank dalam mengadakan hubungan / kerjasama dengan pihak

lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.

17.Membuat laporan terkait operasional bank sesuai ketentuan yang berlaku.

18.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang.

Adapun Wewenang Pemimpin Cabang Pembantu:

1. Menilai manajemen kinerja pejabat dan pegawai kantor cabang pembantu

dan memberikan persetujuan atas penilaian manajemen kinerja pegawai yang dinilai oleh pejabat dibawahnya.

2. Menandatangani/mengesahkan semua transaksi keuangan, warkat-warkat,

laporan-laporan, surat-surat yang berhubungan dengan operasional kantor cabang pembantu sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk kliring dan surat keterangan penolakan warkat kliring.

3. Menandatangi dan mengesahkan sertifikat deposito, bilyet deposito, kartu

speciment dan surat-surat keluar sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Menyetujui pembayaran (flat bayar) atas tabungan, deposito dan giro serta

transaksi lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.


(28)

membuka kredit serta berkas pencairan kredit sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Menandatangani berita acara serah terima barang agunan yang diserahkan

kepada debitur.

7. Menandatangani surat pemberitahuan realisasi kredit.

8. Menyetujui menandatangani surat jaminan bank (bank garansi) dengan

jaminan tunai atau giro blokir dan kontra garansi sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Menandatangani surat-surat dan laporan-laporan yang bersifat intern.

10.Menyetujui pengeluaran biaya-biaya rutin sesuai ketentuan yang berlaku.

11.Memberikan usulan/masukan kepada pemimpin cabang induk berkaitan

dengan hal-hal baru mengenai manajemen resiko yang bersifat konstruktif maupun penerapan KYCP.

12.Melaksanakan rotasi pegawai dalam lingkungan kantor cabang pembantu.

13.Mengusulkan kegiatan promosi di wilayah kerja kantor cabang pembantu

dalam rangka menunjang pemasaran produk bank.

14.Memberi persetujuan atas izin permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat,

melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan pejabat dan pegawai kantor cabang pembantu dan menyampaikan tembusan surat persetujuannya kepada pemimpin cabang induk.

15.Memberikan teguran lisan/tulisan dan merekomendasikan sanksi hukuman

atas pelanggaran disiplin pejabat dan pegawai kantor cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk.


(29)

16.Menggunakan menu aplikasi OLIB’s sesuai ketentuan yang berlaku.

17.Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun Tanggung Jawab Pemimpin Cabang Pembantu:

1. Bertanggung jawab atas :

a. Seluruh operasional kantor cabang kepada pemimpin cabang induk.

b. Kinerja kantor cabang dengan mengacu pada rencana kerja

anggaran tahunan dan standar rasio yang sehat.

c. Pencapaian program kerja kantor cabang pembantu.

d. Terjaminnya likuiditas bank sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Kelayakan dan kualitas kredit yang diberikan.

f. Pengeluaran biaya yang terjadi di kantor cabang pembantu.

g. Kebenaran dan Ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.

h. Pemahaman dan Kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

standar operasional prosedur dilingkungan kantor cabang pembantu.

i. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan kantor cabang

pembantu.

j. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan bank SUMUT

dilingkungan kantor cabang pembantu.

k. Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai dilingkungan kantor

cabang pembantu.

l. Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’s.


(30)

kekayaan perusahaan yang berada dilingkungan kantor cabang pembantu.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank.

Adapun Tugas Pemimpin Seksi Pemasaran

1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :

a. Kegiatan memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan

syariah (office channeling) sesuai rencana kerja bank.

b. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi yang

terdiri dari :

1) Meninjau lokasi usaha / proyek yang akan dibiayai.

2) Memeriksa data calon debitur melalui system informasi debitur.

3) Melakukan taksasi barang agunan.

4) Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha/ keaslian surat

barang agunan / kebenaran atau keabsahan surat perintah kerja (SPK) maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang.

5) Membuat undangan rapat anggota komite pemutus kredit.

6) Membuat surat persetujuan / penolakan pemberian kredit.

c. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan standar

operasional prosedur dilingkungan seksi pemasaran.

d. Mengawasi pelaksanaan tata kelola (GCG) oleh pegawai

dilingkungan seksi pemasaran.

e. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan bank SUMUT oleh


(31)

f. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan seksi pemasaran.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran untuk

dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank.

3. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya

pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern /

satuan pemeriksaan internal (SPI) / pemeriksa eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pemimpin cabang pembantu.

5. Melakukan kunjungan ke lokasi usaha / proyek yang telah dibiayai secara

periodik dalam rangka pengawasan atas kredit yang diberikan.

6. Melakukan kunjungan kepada debitur yang menunggak sebagai upaya

pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang dihadapi debitur untuk mencari solusi pemecahannya.

7. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang

pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

8. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan

risiko-risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas tolernasi yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

9. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap

kegiatan operasional di seksi pemasaran.


(32)

pemasaran kepada pemimpin cabang pembantu.

11.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus

kredit atas permohonan kredit yang diajukannya.

12.Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan,

transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodik dalam rangka peningkatan kerja, pengetahuan dan pelayanan.

13.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang

tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

14.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor cabang pembantu

maupun di kantor cabang induk.

15.Mewakili pemimpin cabang pembantu dalam mengadakan hubungan /

kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.

16.Membuat laporan terkait operasional seksi pemasaran sesuai ketentuan

yang berlaku.

17.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang

pembantu.

Adapun Wewenang Pemimpin Seksi Pemasaran:

1. Menilai manajemen kinerja pegawai seksi pemasaran.

2. Menandatangani / membubuhkan paraf pada dokumen analisa kredit /

bank garansi.


(33)

dalam rangka menunjang pemasaran produk bank.

4. Memberi rekomendasi kepada pemimpin cabang pembantu atas izin

permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan bagi pegawai seksi pemasaran.

5. Memberikan teguran lisan / tulisan dan merekomendasikan sanksi

hukuman atas pelanggaran disiplin pegawai seksi pemasaran kepada pemimpin cabang pembantu.

6. Menggunakan menu aplikasi OLIB’s sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun Tanggung Jawab Pemimpin Seksi Pemasaran:

1. Bertanggung jawab kepada pemimpin cabang pembantu atas :

a. Seluruh operasional seksi pemasaran.

b. Kinerja seksi pemasaran dengan mengacu pada rencana kerja

anggaran tahunan dan standar rasio yang sehat.

c. Pencapaian program kerja seksi pemasaran.

d. Kelayakan dan kualitas kredit yang diberikan.

e. Kebenaran dan Ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.

f. Pemahaman dan Kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

standar operasional prosedur dilingkungan seksi pemasaran.

g. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan seksi pemasaran.

h. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan bank SUMUT

dilingkungan seksi pemasaran.


(34)

pemasaran.

j. Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’s.

k. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh

kekayaan perusahaan yang berada dilingkungan seksi pemassaran.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank.

Adapun Tugas Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah:

1. Membantu pemimpin cabang dalam:

a. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga

likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.

b. Mengelola dana pemerintah daerah (untuk unit kantor yang ada

rekaning kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain.

c. Menjamin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan

instansi pemilik dana.

d. Mengawasi jumlah dana tunai yang di kuasai para teller agar tetap

dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar

Operasional Prosedur di Lingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

f. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh

pegawai lingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

g. Mengawasi pelayanan standar pelayanan Bank SUMUT oleh

pegawai di Lingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.


(35)

Lingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris Seksi Pelayanan

Nasabah untuk dituangkan kedalam Rencana Kerja Anggaran Tahun Bank.

3. Menyusun program kerja Seksi Pelayanan Nasabah sehubungan dengan

upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari control

intern/Satuan Pemerikasa Internal (SPI) / Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pemimpin Cabang Pembantu untuk diteruskan kepada pemimpin Cabang Induk.

5. Memeriksa status calon nasabah Simpanan Giro dalam daftar Hitam Bank

Indonesia.

6. Mengadministrasikan pembukaan dan penutupan rekening serta membuat

dan memelihara Buku Register Nasabah dan Daftar Hitam (black list).

7. Melayani penjualan blanko cek/bilyet giro dan membebankan biaya yang

berkenan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukaan dan penutupan rekening.

8. Membuat Refrensi Bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan yang

berlaku.

9. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi

penarikan/penyetoran tabungan, giro dan penerbitan/pencairan

deposito/sertifikat deposito serta mensahkannya sesuai batas


(36)

10.Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan poerincian kas serta mencocokannya dengan jumlah uang dalam kluis.

11.Menyesuaikan cetakan hasil rekapitulasi mutasi harian kas dengan

penerimaan setoran/bayaran tunai oleh teller.

12.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang

Pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

13.Memerikasa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan

risiko-risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan Bank lain saat ini maupun masa yang akan datang.

14.Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap

kegiatan operasi seksi pelayanan nasabah.

15.Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Seksi

Pelayanan Nasabah kepada Pemimpin Cabang Pembantu.

16.Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, pengarahan, transfer of

knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

17.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dikantor cabang pembantu

maupun dikantor cabang induk.

18.Mewakili Pemimpin Cabang Pembantu dalam mengadakan

hubungan/kerja sama dengan pihak lain berlkaitan pelaksanaan Fungsi Kantor Cabang Pembantu.

19.Membuat laporan terkait Operasional Seksi Pelayanan Nasabah sesuai


(37)

20.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor Cabang Pembantu.

Adapun Wewenang Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah:

1. Menyetujui pembayaran (flat bayar) penarikan rekening Tabungan,

Simpanan Giro dan Deposito sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Mensahkan transaksi setoran rekening Tabungan/Deposito.Tabungan Giro

dengan menandatangi warkat setoran sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Menandatangani/mensahkan warkat-warkat setoran dan penarikan lainnya

yang berhubungan dengan operasional Kantor Cabang Pembantu, termasuk setoran warkat kliring.

4. Melakukan pemblokiran atas nomor Seri Cek/Bilyet Giro sesuai dengan

perintah blokir yang diterima dari pihak eksterm maupun intern sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Menutup rekening nasabah yang telah melakukan penarikan cek/giro

kosong dan yang termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia setelah terlebih dahulu memeriksa kebenarannya sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Menilai kinerja manejemen pegawai Seksi Pelayanan Nasabah.

7. Memberikan teguran lisan/tulisan dan merekomendasikan sanksi hukuman

atas pelanggaran disiplin pegawai Seksi Pelayanan kepada Pemimpin Cabang Pembantu.

8. Memberikan rekomendasi kepada Pemimpin Cabang Pembantu atas izin

permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan bagi pegawai Seksi Pelayanan Nasabah.


(38)

9. Menggunakan menu aplikasi OLIB’s sesuai ketentuan yang berlaku.

10.Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun Tanggung Jawab Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah:

1. Bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang atas:

a. Penerimaan/pengeluaran kas dan atau pemindahbukuan serta

seluruh operasional di Seksi Pelayanan Nasabah.

b. Penerimaan dan pengeluaran kas dan atau pemindahbukuan.

c. Keselamatan blanko cek/Giro, Deposito/Sertifikattt Deposito,

wesel, Kartu ATM, Pin Miller dan surat berharga lainnya.

d. Kinerja Seksi Pelayanan Nasabah dengan mengacu kepada

Rencana Kerja Anggaran Tahunan dan standar rasio yang sehat.

e. Pencapaian program kerja Seksi Pelayanan Nasabah.

f. Kebenaran dan ketepan waktu laporan yang diterbitkan.

g. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

standar Operasional Prosedur di Lingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

h. Penerapan tata kelola perusahaan di Lingkungan Seksi Pelayanan

Nasabah.

i. Keberhasilan pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT di

Lingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

j. Disiplin kerja Pejabat, staf dan pegawai di Lingkungan Seksi

Pelayanan Nasabah.


(39)

l. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan perusahaan yang berada di Lingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

Adapun Tugas Pemimpin Seksi Operasional:

1. Membantu Pemimpin Cabang Pembantu dalam :

a. Memeriksa kebenaran posting atas seluruh transaksi keuangan

dikantor cabang.

b. Mengelola aktiva tetap, inventaris dan barang logistic berupa

peralatan tulis menulis serta barang cetakan operasional kantor cabang pembantu.

c. Mengelola sumber daya manusia kantor cabang pembantu.

d. Merawat, menata, dan menjaga kantor dan lingkungannya agar

senantiasa bersih, indah, dan aman.

e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar

Operasional Prosedur dilingkungan seksi operasional.

f. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh

pegawai dilingkungan Seksi Operasional.

g. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh

pegawai dilingkungan Seksi Operasional.

h. Mengawsi penggunaaan teknologi informasi oleh pegawai

dilingkungan Seksi Operasional.


(40)

Operasional yang akan dituangkan kedalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank.

3. Menyusun program kerja Seksi Operasional sehubungan dengan upaya

pencapaian target rencan kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari control intern /

Satuan Pemeriksan Internal (SPI) / Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Pembantu.

5. Memeriksa kebenaran,kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi

pengiriman uang pembebanan biaya dan test key.

6. Menerima dan memeriksa bukti/advice/informasi sehubungan dengan

transfer / inkasso / LLG.

7. Memeriksa dan mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan

dikliringkan / pengembalian dan daftar warkat-warkat pemindah bukuan.

8. Memerikasa surat keterangan penolakan warkat kliring.

9. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat-warkat kliring ke

komputer.

10.Memeriksa Nota selisih / Rekonsiliasi dan menyelesaikan transaksi yang

belum dibukukan.

11.Menerima, menyimpan, dan menata usahakan seluruh dokumen dan

surat-surat barang agunan yang berkenan dengan pencarian kredit.

12.Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib


(41)

13.Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit / perjanjian kredit dan pengikatan barang agunan serta akta perjanjian lainnya yang dibuat Notaris, yang berkenan dengan pencairan kredit, termasuk Bank Garansi.

14.Membuat Berita Acara dan surat-surat yang berkaitan dengan

pengembalian agunan.

15.Membuat nota-nota pembebanan yang berkaitan dengan pencairan kredit.

16.Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta

mencocokannya dengan neraca.

17.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar

pada akhir tahun buku.

18.Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan Kantor Cabang

Pembantu.

19.Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan

penyimpananya.

20.Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan

mengawasi, memelihara, serta mengatur ruang arsip Kantor Cabang Pembantu.

21.Menatausahakan Surat Edaran, Surat Instruksi, Surat Keputusan Nota

Dinas Direksi dan naskah tata dinas lainnya.

22.Memonitor dan mengerjakan pengiriman surat melalui tromol pos maupun

pengantar surat.


(42)

24.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang Pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya;

25.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dikantor cabang pembantu

maupun kantor cabang induk.

26.Membuat laporan terkait operasional Seksi Operasional sesuai ketentuan

yang berlaku.

27.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas Seksi Operasional.

Adapun Wewenang Pemimpin Seksi Operasional:

1. Menandatangani daftar mutasi harian, daftar transfer masuk/keluar dan

daftar inkasso masuk/keluar.

2. Mengesahkan Daftar Kliring Penyerahan dan Daftar Kliring Penolakan.

3. Menyetujui izin keluar kantor pegawai pada waktu jam kerja untuk

keperluan pribadi maupun keperluan dinas.

4. Menerima asli surat-surat barang jaminan dan mengirimkannya ke Notaris

untuk pengikatan dan keabsahannya.

5. Menerima kembali minit akte pengikatan barang jaminan beserta asli

surat-surat barang agunan dari Notaris.

6. Menandatangani Berita Acara serah terima barang agunan yang

dikembalikan kepada debitur.

7. Menilai manajemen kinerja pegawai Seksi Operasional.

8. Memberikan teguran lisan dan merekomendasikan sanksi hukuman atas

pelanggaran disiplin pegawai Seksi Operasional kepada Pemimpin Cabang Pembantu.


(43)

9. Memberikan rekomendasi kepada Pemimpin Cabang Pembantu atas izin permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan bagi pegawai Seksi Operasional.

10.Menggunakan menu aplikasi OLIB’s sesuai ketentuan yang berlaku.

11.Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun Tanggung Jawab Pemimpin Seksi Operasional :

1. Bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang Pembantu atas :

a. Seluruh operasional Seksi Operasional.

b. Kinerja Seksi Operasional dengan mengacu pada Rencana Kerja

Anggaran Tahunan dan standar rasio yang sehat.

c. Pencapaian program kerja Seksi Operasional.

d. Biaya yang terjadi yang berhubungan dengan Seksi Operasional

yang mengacu kepada standar ratio yang sehat.

e. Keamanan dan keselamatan serta kerahasiaan Test Key pengiriman

uang.

f. Keamanan dan keselamatan seluruh dokumen asli (agunan dan

berkas kredit).

g. Masa berlakunya pertanggungan asuransi barang agunan kredit.

h. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.

i. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

standar operasional prosedur dilingkungan Seksi Operasional.

j. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan Seksi Operasional.


(44)

dilingkungan Seksi operasional.

l. Disiplin kerja pejabat, staf, dan pegawai dilingkungan Seksi

Operasional.

m. Keamanan transaksi dan penggunaan OLIB’s.

n. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh

kekayaan perusahaan yang berada dilingkungan Seksi operasional.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh PT. Bank SUMUT KCP USU diluar perusahaan yaitu PT.Bank SUMUT KCP USU sebagai Bank Pembangunan Daerah yang sebagian dari kreditnya disalurkan untuk mensejahterkan para PNS, Pegawai BUMN, BUMD serta Pegawai Swasta lainnya.

Tidak hanya mengedepankan laba, tetapi PT. Bank SUMUT KCP USU juga turut peduli terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan yang diimplementasikan tidak terbatas terhadap kegiatan-kegiatan sosial, bantuan korban bencana alam tetapi juga tanggung jawab terhadap pelestarian budaya.

PT.Bank SUMUT KCP USU menyadari bahwa sepenuhnya kepercayaan dan dukungan masyarakat selama ini merupakan salah satu faktor yang membuat PT.Bank SUMUT KCP USU dapat berkembang seperti sekarang ini, maka sudah sewajarnya PT.Bank SUMUT KCP USU peduli kepada masyarakat. Aktivitas Sosial yang dilakukan oleh PT.Bank SUMUT KCP


(45)

USU diyakini akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya akan mendukung aktivitas bisnis PT.Bank SUMUT KCP USU.

E. Kinerja Terkini

Pada tahun 2013 PT. Bank SUMUT telah berhasil memperoleh suatu penghargaan yang diterima dari berbagai majalah yang berhubungan dengan perbankan antara lain:

1. Penghargaan The Best BUMD of The Year 2012 dari Majalah

Business Review.

2. Penghargaan Bank Daerah Terbaik 2- 2012 dari Majalah Business

Review.

3. Penghargaan The Best 1st Human Capital dari The Best 1st Human

Capital Management System Alignment.

4. Penghargaan The Best 2nd Finance dari Majalah Business Review.

5. Penghargaan The Best 3rd Performance Management System dari

Majalah Business Review.

6. Penghargaan The Best 3rd Marketing & Customer Satisfaction dari

Majalah Business Review.

7. Penghargaan Silver Brand Champion of Brand Equity Kategori :

Regional Bank dari Indonesia Brand Champion (Marketeers dan MarkPlus Insight).

8. Penghargaan 1st Rank The Most Expansive Financing dari KARIM


(46)

9. Penghargaan 3rd Rank The Best Customer Choice Medan Region dari KARIM Business Consulting.

10.Penghargaan BPD Aset diatas Rp.10 Triliun dari Majalah Investor.

11.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Finance”

Bank BPD, Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review & Perbanas Institute.

12.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “ Good

Corporate Governance” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic

Review & Perbanas Institute.

13.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “ Corporate

Social Responsibility” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic

Review & Perbanas Institute.

14.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “ Human

Capital” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review &

Perbanas Institute.

F. Rencana Usaha/Kegiatan

Ada beberapa rencana kegiatan yang telah dibuat oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional yang lebih baik lagi diantara nya adalah sebagai berikut :

1. PT.Bank SUMUT akan menjalin kerja sama yang lebih banyak lagi

kepada Dinas/Instansi/Lembaga yang berwenang untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.


(47)

2. PT. Bank SUMUT akan memperbaiki kinerja karyawan yang lebih baik lagi agar sesuai Standart Operasional yang berlaku.

3. PT. Bank SUMUT akan menambah fitur-fitur atau produk-produk baru

untuk meningkatkan daya saing antar Bank.

4. Melakukan rekrutmen pegawai untuk pegawai baru PT. Bank


(48)

BAB III

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP USU

A. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Latin, credo, yang berarti I believe, I trust, saya percaya, atau saya menaruh kepercayaan. Perkataan credo berasal

dari kombinasi perkataan Sanskerta cred yang berarti kepercayaan (trust) dan

perkataan Latin do, yang berarti saya menaruh atau bahasa sederhananya

kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari – hari.

Beberapa pengertian kredit antara lain : (1) penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (debitur) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak; (2) penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama dikemudian hari; (3) suatu tindakan atas dasar perjanjian di mana dalam perjanjian tersebut terdapat jasa dan balas jasa (prestasi dan kontraprestasi) yang keduanya dipisahkan oleh unsur waktu.

Kredit menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.


(49)

B. Unsur-Unsur Kredit

Kredit diberikan atas dasar kepercayaan. Artinya prestasi yang diberikan diyakini dapat dikembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan waktu dan syarat yang telah disepakati bersama. Berdasarkan hal di atas unsur-unsur dalam kredit dapat dijelaskan pada penjelasan di bawah ini :

a. Terdapat dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima

kredit (debitur).

b. Terdapat kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang

didasarkan atas credit rating penerima kredit.

c. Terdapat persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak

lainnya yang berjnji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit.

d. Terdapat penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit

kepada penerima kredit.

e. Terdapat unsur waktu (time element), Unsur waktu merupakan unsur

esensial kredit. Kredit ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun penerima kredit.

f. Terdapat unsur risiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit

maupun di pihak penerima kredit.

g. Terdapat unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi

kredit.

Untuk mengajukan permohonan Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP USU unsur-unsur kredit diatas harus diperhatikan agar terjadi


(50)

kesepakatan antara pihak debitur dengan pihak kreditur sehingga proses pengajuan Kredit Multi Guna tercapai.

C. Tujuan dan Fungsi Kredit

Kredit yang disalurkan oleh pihak Bank memiliki Tujuan dan Fungsi yang berjalan secara bersama-sama untuk mencapai hal yang telah ditetapkan. Tujuan dan Fungsi Kredit Pada dasarnya saling berkaitan, yaitu sebagai berikut:

a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul

unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan

(profitability) suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus

benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai

tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul

terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang


(51)

Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang. Para pengusaha

menikmati kredit dari bank untuk memperluas/memperbesar usahanya, baik untuk peningkatan produksi, perdagangan maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun usaha-usaha peningkatan produktivitas secara menyeluruh.

b. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang. Produsen dengan

bantuan kredit bank dapat memproduksi bahan jadi sehingga utility dari

bahan tersebut meningkat. Produsen dengan bantuan kredit dapat memindahkan barang dari suatu tempat yang kegunaannya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat.

c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan

melalui rekening Koran mendorong pengusaha untuk menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel, promes, dan sebagainya melalui kredit. Peredaran uang kartal maupun giral akan lebih berkembang karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha. Dengan demikian, penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif, apalagi secara kuantitatif.

d. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat. Bantuan kredit yang

diterima pengusaha dari bank dapat digunakan untuk memperbesar volume usaha dan produktivitasnya.


(52)

e. Alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk: (1) pengendalian inflasi, (2) Peningkatan ekspor, (3) Rehabilitasi sarana, (4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat. Untuk menekan arus inflasi, terutama untuk usaha, pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif dan sector-sektor prioritas yang secara langsung berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat.

f. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Dengan earnings

(pendapatan) yang terus meningkat, berarti pajak perusahaan pun akan terus bertambah. Di lain pihak, kredit yang disalurkan untuk merangsang pertambahan kegaiatan ekspor akan menghasilkan pertambahan devisa Negara. Apabila pengusaha, pemilik tanah, pemilik modal, dan buruh pendapatannya meningkat, pendapatan negara melalui pajak juga akan meningkat, penghasilan devisa bertambah, jadi, langsung atau tidak, melalui kredit, pendapatan nasional akan bertambah.

g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional. Bank

sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Melalui bantuan kredit antar negara, hubungan antar negara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat yang menyangkut hubungan perekonomian perdagangan.


(53)

D. Pengertian Analisis Kelayakan Pemberian Kredit

Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan.

Menurut Jhon J. Wild (2005:9) :

“Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk

mendapatkan kredit”. Kelayakan kredit ( creditworthiness ) yaitu

kemampuan perusahaan utnuk memenuhi kewajiban kreditnya.

Secara garis besar, Analisis kredit merupakan penulisan yang dilakukan

oleh account officer terhadap kelayakan perusahaan, kelayakan usaha

nasabah, kebutuhan kredit, kemampuan menghasilkan laba; sumber pelunasan

kredit serta jaminan yang tersedia untuk meng-cover permohonan kredit.

Tujuan utama analisis kredit adalah untuk memperoleh, meyakinkan apakah usaha nasabah layak, nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara baik, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Hal ini terjadi karena dalam pemberian kredit bank menghadapi risiko, yaitu tidak kembalinya uang yang dipinjamkan. Hal yang harus diperhatikan dalam dalam menganalisis kredit adalah kemauan dan kemampuan dari nasabah itu untuk memenuhi kewajibannya sehingga tidak ada pihak yang mengalami kerugian. Dalam menganalisis kredit harus mencakup penilaian kuantitatif maupun kualitatif.


(54)

E. Syarat-Syarat Pemberian Kredit Multi Guna

Kredit Multi Guna adalah kredit angsuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap untuk berbagai keperluan seperti biaya sekolah anak, biaya perbaikan rumah, biaya pengobatan, membeli barang-barang kebutuhan maupun untuk modal membuka usaha sampingan dengan bunga menarik, proses mudah dan cepat. Fasilitas Kredit multi guna diberikan kepada Pegawai dan Calon pegawai dinas/instansi/lembaga pemerintah, BUMN, BUMD, dan Swasta Nasional baik yang pembayaran gajinya melalui maupun tidak melalui Bank SUMUT.

Syarat-Syarat dan Ketentuan dalam Pemberian Kredit Multi Guna :

1. Pemohon adalah WNI, usia minimal usia 21 tahun atau telah

menikah.

2. Merupakan pegawai dan calon pegawai dinas/instansi/lembaga

pemerintah, BUMN, BUMD, dan swasta nasional.

3. Surat permohonan kredit dari instansi/dinas tempat bekerja dan

surat keterangan bekerja dari instansi tempat bekerja.

4. Lampiran permohonan berupa :

5. Formulir permohonan KMG (dari bank)

6. Surat pernyataan dan kuasa dari bank

7. Foto copi daftar gaji (bulan terakhir)

8. Foto copi KARPEG, SK pengangkatan pegawai

9. Foto copi identitas diri suami/istri


(55)

11. Jangka waktu maksimum 10 tahun untuk PNS, BUMN, BUMD

12. Pada saat jatuh tempo umur tidak melewati batas usia pensiun

13. Pinjaman di atas Rp 100.000.000 wajib melampirkan NPWP

14. Bunga 19 % (anuitas bulanan)

15. Maksimum kredit konsumtif untuk PNS, BUMN, BUMD

Pinjaman = 40 % x gaji bersih x jangka waktu

16. Maksimum kredit modal kerja dan investasi untuk PNS, BUMN,

BUMD. Pinjaman = 60 % x gaji bersih x jangka waktu

17. Biaya asuransi jiwa dihitung berdasarkan tabel asuransi

18. Suku bunga dihitung menggunakan metode bunga flat to anuitas

dan bersifat fixed rate.

19. Bebas biaya administrasi dan provisi.

F. Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna

Prosedur pemberian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda, yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak pada dokumen persyaratan dan ukuran-ukuran penilaian yang diterapkan oleh bank dengan pertimbangan masing-masing. Adapun prosedur pemberian kredit multi guna yang diterapkan oleh PT. Bank SUMUT KCP USU adalah:

1. Kantor cabang harus terlebih dahulu melakukan perjanjian kerjasama

dengan Dinas / instansi / koperasi pegawai / lembaga / perusahaan tempat calon debitur bekerja, serta dibuatkan speciment tandatangan


(56)

kedua pejabat tersebut yang dilengkapi dengan pas photo dari keduanya. Prosedur ini hanya dilakukan satu kali pada saat calon debitur perdana melakukan pinjaman. Namun apabila terjadi pergantian terhadap kedua pejabat tersebut, maka Cabang melakukan addendum terhadap induk Perjanjian Kerjasama yang telah

ditandatangani sebelumnya, sekaligus memelihara speciment

tandatangan kedua pejabat tersebut.

2. Pemohon mengisi formulir permohonan Kredit Multi Guna Bank

SUMUT dengan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan dan mengajukan ke Bank secara langsung. Syarat-syarat tersebut adalah :

a. Surat Pernyataan dan Kuasa.

b. Fotokopi daftar gaji yang telah dilegalisir (bulan terakhir).

c. Fotokopi SK Pengangkatan sebagai pegawai dan fotokopi SK

Kenaikan Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (bagi pegawai tetap) yang telah dilegalisir.

d. Fotokopi SK Pengangkatan CPNS dari instansi yang

berwenang atau SK Gaji CPNS (untuk CPNS) yang telah dilegalisir.

e. Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari

Dinas / Instansi / Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan.

f. Fotokopi identitas diri pemohon dan istri / suami (jika

pemohon telah menikah) yang masih berlaku (KTP, SIM, Paspor atau yang dipersamakan dengan itu).


(57)

g. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan pas photo pemohon dan suami/ istri pemohon

h. Fotokopi NPWP pribadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

(untuk pinjaman dengan plafond di atas 100 juta)

i. Surat izin usaha, untuk KMG Investasi dan KMG Modal

Kerja.

3. Bank melakukan proses penilaian dan pengambilan keputusan dengan

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Khusus untuk perusahaan swasta, Kantor Cabang agar meneliti

kontiniutas tempat pemohon bekerja,mengingat kredit

berjangka panjang dan sumber pengembalian utama kredit berasal dari penghasilan yang diterima pemohon.

b. Melakukan verifikasi dokumen dari pemohon untuk

memastikan kebenaran data sehingga keabsahan data tersebut tidak diragukan lagi dengan cara :

a) Membandingkan fotocopy / salinan dengan dokumen asli.

b) Memastikan dan melakukan konfirmasi atas data pemohon

khususnya kebenaran data gaji kepada instansi terkait.

c) Membubuhkan paraf pada dokumen yang diperiksa sebagai

bukti telah dilakukan verifikasi oleh petugas pemeriksa dan Pinbag / Pemimpin Seksi / Wakil Capem yang membidangi.

c. Memeriksa pada aplikasi OLIB’s dan SID mengenai kondisi /


(58)

d. Melaksanakan penilaian pemberian kredit dengan mengisi Formulir Permohonan Kredit Multi Guna Bank SUMUT, untuk mengambil keputusan apakah dapat dianalisa lebih lanjut atau ditolak.

e. Melakukan analisa kredit lebih lanjut terhadap Kredit Multi

Guna Bank SUMUT yang dilaporkan dalam bentuk Memorandum Pengusulan Kredit (MPK) untuk pengambilan keputusan persetujuan atau penolakan.

f. Jika disetujui Kantor Cabang membuat Surat Persetujuan

Pemberian Kredit (SPPK) kepada pemohon.

g. Jika tidak disetujui Kantor Cabang memberikan Surat

Penolakan kepada pemohon bahwa kredit yang dimohon tidak dapat dipenuhi / ditolak oleh Bank.

4. Melaksanakan pencairan kredit dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memeriksa kelengkapan berkas dan keabsahan surat-surat

pemohon, dan mempersiapkan berkas-berkas kredit melalui aplikasi LOS antara lain :

 Perjanjian Kredit

 Memorandum Pengusulan Kredit (MPK)

 Surat Persetujuan Permohonan Kredit (SPPK)

 Jadwal Angsuran


(59)

 Nota pembebanan Biaya Kredit dan Biaya Asuransi.

b. Melakukan penandatangan Perjanjian Kredit dengan debitur.

Pada saat penandatanganan harus diperiksa :

 Asli Kartu Tanda Penduduk debitur dan suami / istri

(KTP), serta Kartu Keluarga (KK) sekaligus melegalisir fotocopynya, kemudian asli KTP / KK dikembalikan kepada Debitur.

 Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai

atau Surat Keputusan kenaikan Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (untuk pegawai).

 Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS atau

SK Gaji CPNS (untuk CPNS).

 Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan

dari Dinas / Isntansi / Lembaga / Perusahaan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar bekerja pada Dinas / Instansi / Lembaga / Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.

c. Membuat Daftar Jadwal Angsuran berdasarkan hasil proses

aplikasi LOS (Loan Origination System), yang dibuat

berdasarkan jumlah pinjaman / plafond yang diperoleh masing-masing pemohon yang ditandatangani oleh Bank dan debitur.


(60)

d. Menjelaskan kepada debitur jumlah angsuran pokok dan bunga yang harus dibayar setiap bulannya sesuai dengan jadwal angsuran yang akan ditandatangani.

e. Mempersiapkan nota-nota pembebanan biaya kredit, biaya

asuransi dan lain-lain.

f. Membuka rekening pinjaman atas nama debitur pada aplikasi

OLIB’s PAPI.

PT. Bank SUMUT KCP USU telah menjalankan prosedur-prosedur pemberian Kredit Multi Guna secara efisien dan efektif sehingga tidak menyulitkan nasabah yang ingin mengajukan Kredit Multi Guna tersebut.

G. Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna

Kredit Mempunyai peranan yang sangat penting bagi dunia

perbankan,karena penghasilan bank yang paling dominan berasal dari bunga kredit. Disamping itu kredit juga merupakan bisnis yang sangat beresiko, karena ada kemungkinan kredit yang telah diberikan tidak tertagih, untuk itu dalam pemberian kredit yang diajukan oleh nasabah perlu adanya sebuah sistem analisis kredit, agar tujuan dari pemberian kredit itu dapat tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan bank.

Menurut Lukman Dendawijaya (2005:88) :

“Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk


(61)

debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank

bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible)”.

Ada beberapa prinsip-prinsip dalam penilaian analisis kredit yang sering dilakukan oleh pihak bank yang dikenal dengan analisis 5C, dan studi kelayakan.

Dalam bab ini penulis akan menjabarkan satu-per satu dari 2 analisis yang dilakukan dalam pemberian Kredit, Khususnya dalam hal ini Kredit Multi Guna yang ada Pada PT. Bank SUMUT KCP USU.

1. Analisis Pemberian Kredit Multi Guna dengan Analisis 5C

Pihak Bank sering menggunakan Analisis 5C dalam menilai layak tidaknya suatu kredit diberikan kepada pihak nasabahnya. Adapun Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Character

Pengertian Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini

calon debitur. Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit

benar-benar dapat dipercaya. Character merupakan ukuran untuk menilai

“kemauan” nasabah membayar kreditnya. Orang yang memiliki karakter

baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan berbagai cara.

Dalam penilaian Character ini kita dapat melihat watak debitur yang

sebenarnya melalui SID ( Sistem Informasi Debitur) apakah debitur itu masuk kategori Sandi 1,Sandi 2,Sandi 3,Sandi 4 ataupun Sandi 5.


(62)

SID merupakan singkatan dari Sistem Informasi Debitur, dimana SID yang berarti informasi yang diperoleh dari Bank Indonesia mengenai data-data nasabah, apakah nasabah tersebut tergolong nasabah aktif ataupun nasabah yang telah masuk dalam daftar nasabah yang diblacklist oleh Bank Indonesia. SID ini berupa sandi-sandi tentang masalah dari nasabah.

 Sandi 1 berarti pembayaran kredit lancar.

 Sandi 2 berarti pembayaran kreditnya dalam perhatian khusus.

 Sandi 3 berarti pembayaran kreditnya kurang lancar.

 Sandi 4 berarti pembayaran kreditnya diragukan.

 Sandi 5 berarti pembayaran kredit nasabah dikatakan dalam keadaan

macet.

2. Capacity (Capability)

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang

dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta

kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan seseorang, semakin besar kemampuannya untuk membayar kredit dan hal ini dapat membantu nasabah dalam membayar kredit yang telah diterimanya.

3. Capital

Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100%, artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata


(63)

lain, capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

4. Colleteral

Merupakan jaminan yang diiberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari risiko kerugian.

5. Condition of economy

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil, sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut di masa yang akan datang sehingga dapat meminimalisir risiko yang akan timbul jika terjadi hal yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Dari kelima persyaratan diatas PT. Bank Sumut KCP USU lebih

mengutamakan persyaratan pada character dan capacity dalam pemberian

kredit. Karena menurut pengalaman dari PT. Bank Sumut KCP USU,

nasabah dapat diketahui characternya pada saat wawancara, dapat

diketahui capacitynya dari daftar Gaji yang diterima setiap bulannya. PT.


(64)

menyalurkan kreditnya kepada nasabah sehingga terhindar dari kredit macet.

2. Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna dengan Studi Kelayakan

Dalam menilai suatu Kredit Multi Guna layak atau tidak layak diberikan kepada pihak debitur ada beberapa aspek yang perlu dianalisis, analisis kelayakan ini dilakukan oleh analis kredit untuk mencegah yang namanya kredit bermasalah atau kredit macet, tahap analis kredit ini dilakukan untuk memutuskan apakah permohonan pengajuan kredit yang diajukan oleh debitur diterima ataupun ditolak.

a. Aspek Hukum

Dalam aspek ini tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh Debitur. Penilaian aspek hukum ini juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa, sehingga menimbulkan masalah. Aspek Hukum merupakan salah satu aspek yang penting sekali dinilai oleh Pihak Bank. Adapun dokumen-dokumen yang harus diperiksa keaslian atau keabsahannya dalam hal pengajuan Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP USU adalah sebagai berikut :

 Surat Pengantar permohonan pinjaman dari Kepala

Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan ke Bank.

 Formulir Permohonan kredit yang telah ditandatangani pemohon dan


(65)

 Surat Pernyataan dan Kuasa yang ditandatangani oleh pemohon dan Suami/Istri pemohon yang diketahui Kepala Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan.

 Fotocopy daftar gaji pegawai yang dilegalisir (bulan terakhir) dari

Kepala Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan tempat pemohon bekerja.

 Asli SK Pengangkatan sebagai Pegawai atau SK. Kenaikan

Golongan/Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (bagi pegawai).

 Asli SK Pengangkatan CPNS dari instansi yang berwenang atau SK

Gaji CPNS (untuk CPNS).

 Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Kepala

Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan yang

bersangkutan dan menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah

benar bekerja pada Kepala Dinas/Instansi/Koperasi

Pegawai/Lembaga/Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.

 Fotocopy identitas diri pemohon dan istri/suami yang masih berlaku

(KTP,SIM,PASPOR, atau yang dipersamakan dengan itu).

 Fotocopy NPWP pribadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Apabila Dokumen-Dokumen yang diberikan oleh Debitur telah terbukti keaslian dan keabsahannya maka PT. Bank Sumut KCP USU dapat melanjutkan proses analisis ke aspek berikutnya.


(66)

b. Aspek Pemasaran

Merupakan aspek untuk menilai apakah kredit yang dibiayai akan laku di pasar dan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan. Dalam aspek ini yang akan dinilai adalah prospek usaha sekarang dan di masa yang akan datang. Aspek Pemasaran ini perlu dianalisis ketika seorang Debitur mengajukan Kredit Multi Guna yang bersifat Modal Kerja dan Investasi. Bagaimana para Debitur dapat memasarkan Bisnis yang akan mereka kelola sehingga akan memberikan hasil yang bagus terhadap bisnis mereka.

c. Aspek Keuangan

Untuk menilai Aspek Keuangan dalam hal pengajuan Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP USU, Daftar Gaji dan penghasilan tambahan dari Debitur sangat mempengaruhi untuk melihat maksimum Plafond yang akan diberikan sehingga Plafond yang diberikan tidak akan lebih besar dari Gaji yang diterima si Debitur sehingga tidak menimbulkan Kredit Bermasalah. Contoh : Bapak Herry merupakan salah satu dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang mana pihak Bank Sumut telah melakukan kerjasama pada instansi tersebut. Bapak Herry hendak mengajukan Kredit Multi Guna- Konsumtif pada Bank Sumut, Gaji per bulan Bapak Herry Rp 4.000.000. Pembayaran Gaji Bapak Herry melalui Bank Sumut dan hendak mengajukan Kredit Multi Guna-Konsumtif dengan jangka waktu 4 tahun sehingga maksimum Plafond yang boleh dipinjam adalah sebagai berikut :


(67)

= 40 % x Rp 4.000.000 x 48 bulan = Rp 76.800.000

Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa untuk menentukan aspek keuangan dibutuhkan daftar gaji dari dinas yang terkait untuk dapat menentukan maksimum plafond yang akan diberikan sehingga pada saat Debitur membayar angsuran dari kredit yang diajukan tidak mengalami masalah karena dapat langsung dipotong dari gaji yang mereka terima.

d. Aspek Teknis/ Operasi

Pada aspek ini analis kredit menilai masalah lokasi usaha, kemudian kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki, temasuk layout gedung dan ruangan. Dalam pengajuan Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP USU khususnya untuk KMG- yang bersifat modal kerja dan investasi debitur harus melengkapi dan menyerahkan berkas :

 Rincian hasil usaha dan pendapatan lain.

 Rincian pengeluaran usaha dan keluarga.

 Foto Usaha

 Surat Keterangan Usaha

Hal ini diperlukan untuk menganalisis apakah Usaha yang didirikan memang betul-betul ada sehingga kredit multi guna yang bersifat modal kerja dan investasi tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini juga

berfungsi sebagai penambah pendapatan debitur sehingga dapat


(68)

e. Aspek Manajemen

Aspek manajemen berfungsi untuk menilai pengalaman Debitur dalam mengelola usahanya, termasuk SDM yang dimilikinya. Apabila Debitur memiliki SDM yang bagus maka besar kemungkinan mereka akan bisa mengelola usahanya dengan baik dan akan menghasilkan pendapatan yang akan membantu proses pengembalian kredit yang dipinjam oleh debitur.

f. Aspek Jaminan

Salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam rangka pemberian kredit multi guna pada PT. Bank Sumut KCP USU adalah penyerahan jaminan oleh calon debitur. Suatu jaminan yang diserahkan oleh debitur dalam rangka pemberian kredit multi guna oleh bank harus diteliti dan dinilai secara baik untuk mendapatkan nilai prakiraan yang wajar. Adapun jaminan yang disertakan dalam Pengajuan Kredit Multi guna pada PT. Bank Sumut KCP USU adalah sebagai berikut :

 Gaji beserta hak lainnya yang dinyatakan dalam Gaji beserta hak

lainnya yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan dan Kuasa yang ditandatangani debitur beserta suami/istri dan diketahui Kepala Dinas/ Instansi/Korporasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan.

 Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai atau Surat

Keputusan Kenaikan Golongan/Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (untuk Pegawai).

 Asli Surat Keputusan Pengangkatan CPNS dari Instansi yang


(69)

 Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari

Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan yang

bersangkutan dan menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah

benar bekerja pada Dinas/ Instansi/Koperasi

Pegawai/Lembaga/Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.

 Penyimpanan dokumen asli Jaminan kredit sesuai dengan SOP kredit

komersil yang berlaku.

g. Aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Dalam penilaian aspek AMDAL hal yang harus dinilai oleh analis kredit adalah pengaruh usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh debitur terhadap sosial ekonomi masyarakat setempat khususnya di sekitar tempat tinggal debitur.

PT. Bank Sumut KCP USU sebagai salah satu bank yang menyalurkan Kredit Multi Guna baik yang bersifat konsumtif, investasi dan modal kerja telah melakukan analisis-analisis baik analisis 5C,dan analisis kelayakan dengan efektif dan efisien dari proses awal hingga proses pencairan Kredit Multi Guna tersebut.

Apabila dari analisis-analisis yang dilakukan tidak terdapat hal-hal yang bertolak belakang dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan baik pihak bank akan memberikan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK).

Apabila dari analisis-analisis yang dilakukan ditemukan hal-hal yang bertolak belakang dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan baik


(70)

pihak bank akan memberikan Surat Pemberitahuan Penolakan Permohonan Kredit. Hal ini dilakukan oleh PT. Bank Sumut KCP USU untuk menghindari kredit-kredit macet atau kredit bermasalah yang dapat merugikan pihak Bank.


(71)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Bank Sumut KCP USU adalah suatu lembaga keuangan yang

salah satu usaha pokoknya memberikan kredit khususnya Kredit Multi Guna kepada para PNS, BUMN, BUMD maupun Pegawai Swasta lainnya.

2. Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT KCP USU berbentuk

pyramid, dimana yang memegang wewenang tertinggi adalah Pemimpin Cabang Pembantu dan menggunakan jenis struktur

organisasi garis dan staff (Line and Staff Organization), dimana

dalam struktur organisasi ini terdapat spesialisasi (pembagian tugas).

3. Sistem pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP

USU sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Direksi PT.Bank SUMUT Nomor : 266/Dir/DKr-KRS/SK/2011.

4. Dalam pemberian kredit harus memperhatikan prinsip kehati-hatian

dan prosedur (SOP) karena dana dari masyarakat disimpan di bank atas dasar prinsip kepercayaan.

5. PT. Bank SUMUT KCP USU telah menggunakan prinsip 5C dan


(1)

Universitas Sumatera Utara


(2)

(3)

Universitas Sumatera Utara


(4)

(5)

Universitas Sumatera Utara 7.Surat Pemberitahuan Penolakan Permohonan Kredit


(6)