Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pengertian Audit Internal

Dalam prakteknya, auditor internal harus mampu melihat sejauh mana masing-masing bagian dalam perusahaan tersebut mematuhi kebijaksanaan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Auditor internal membandingkan pelaksanaan karyawan pada setiap bagian dengan peraturan yang dibuat perusahaan. Auditor internal memiliki kebebasan atau independensi yang cukup terhadap bagian-bagian yang diauditnya sehingga diperlukan suatau kedudukan yang strategis bagi auditor internal dalam struktur organisasi. Dengan demikian, auditor internal memiliki wewenang yang kuat untuk memeriksa dan mengawasi setiap bagian yang ada dalam perusahaan. Menyadari pentingnya fungsi dan kedudukan auditor internal untuk menjamin pengawasan yang baik bagi setiap perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, maka penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam skripsi yang berjudul “Fungsi dan Kedudukan Auditor Internal pada PT. Tor Ganda Medan.”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang menjadi dasar dalam penyusunan skripsi ini yaitu “Bagaimana peran fungsi dan kedudukan auditor internal pada PT. Tor Ganda Medan.” Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauh mana fungsi dan kedudukan auditor internal berperan demi tercapainya audit intern yang baik pada perusahaan tersebut. 2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh auditor internal dalam melaksanakan fungsinya pada perusahaan tersebut. 3. Untuk dapat memberikan sumbangan pikiran kepada pihak perusahaan, dalam hal ini PT. Tor Ganda Medan yang mungkin bermanfaat dalam perbaikan fungsi dan kedudukan auditor internalnya.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah waawasan dan pengetahuan di bidang fungsi dan kedudukan auditor internal dalam suatu perusahaan. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi perusahaan. 3. Bagi pihak lain, sebagai bahan penelitian selanjutnya yang sejenis. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Audit Internal

Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit internal tidaklah ada. Menurut para ahli, audit internal dalam suatu organisasi merupakan suatu fungsi yang bebas untuk menelaah dan menilai aktivitas- aktivitas perusahaan guna memberikan saran-saran kepada manajemen. Dalam perusahaan besar biasanya manajemen tidak dapat mengikuti dan mengawasi secara langsung semua operasi perusahaan. Dengan keterbatasan yang ada, mengharuskan manajemen mendelegasikan wewenangnya kepada bawahannya. Oleh karena itu, manajemen mau tidak mau harus meneruskan pedoman kerja, kebijaksanaan, rencana, metode serta prosedur yang berhubungan dengan seluruh aktivitas atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebaliknya, pihak bawahan wajib memikul tanggung jawab tersebut dan berkewajiban melaporkan pertanggung jawabannya. Menurut Kosasih 1981 : 169, pengertian internal audit yaitu: Internal audit adalah serangkaian proses dan tehnik yang menjadi saluran untuk meyakinkan management dengan observasi langsung apakah pengendalian yang telah ditetapkan management berjalan baik dan efektif, apakah pembukuan dan laporan keuangan telah menunjukkan gambaran aktivitas yang sesungguhnya, teliti dan cepat serta apakah setiap bagianunit benar-benar melaksanakan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. Internal auditing telah berkembang menjadi alat management, yang berfungsi untuk menilai efisiensi seluruh aktivitas perusahaan. Universitas Sumatera Utara Agoes 2004 : 221, mengemukakan pengertian internal audit sebagai berikut: Internal audit pemeriksaan intern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya, peraturan dibidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Berdasarkan pengertian tersebut, audit internal pada dewasa ini tidak terbatas fungsinya hanya dalam bidang pemeriksaan keuangan tetapi telah mengalami perluasan ke bidang lainnya seperti pemeriksaan manajemen, pemeriksaan lingkungan hidup, pemeriksaan sosial dan lain-lain. 2.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal 2.2.1. Tujuan Audit Internal