45 peningkatan rata-rata dapat dihitung dengan uji gain ternormalisasi dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan : = skor rata-rata tes akhir
= skor rata-rata tes awal Kriteria faktor gain
: g ≥ 0,7
= tinggi 0,3 ≤ g 0,7 = sedang
g 0,3 = Rendah
Hake,1998
3.9.2 Analisis Data Observasi
Lembar observasi berisi beberapa keterampilan berpikir kritis yang diasumsikan dapat muncul ketika siswa berkegiatan bersama teman sekelas. Teknik penskoran
lembar observasi adalah dengan pemberian angka skala 1-4. Nilai akhir merupakan rata-rata semua aspek yang dinilai.
Dengan Σx : jumlah skor tiap-tiap aspek
N : nilai yang diperoleh siswa
46 Adapun kriteria berpikir asosiatif-kritis berdasarkan hasil observasi adalah
sebagai berikut : Tabel 3.7 Kriteria berpikir asosiatif-kritis
nilai kriteria
0 ≤ N ≤12,5 Sangat kurang kritis dan sangat kurang asosiatif
12,5 N ≤ 37,5 Kurang kritis dan kurang asosiatif
37,5N≤ 62,5 Cukup kritis dan cukup asosiatif
62,5N≤87,5 Kritis dan asosiatif
87,5N≤100 Sangat kritis dan sangat asosiatif
Jihad Haris, 2012: 177
62
BAB 5 PENUTUP
5.1. Simpulan
Perbedaan minat siswa terhadap bidang ilmu kajian IPA menimbulkan kesulitan bagi guru untuk memadukan beberapa bidang kajian dalam IPA. Sebagian justru
mengesampingkan pentingnya proses pembelajaran interdisipliner sehingga berimbas pada tidak terbiasanya siswa berpikir asosiatif. Penelitian berupa penerapan model
pembelajaran linked courses dilakukan untuk mengatasi masalah di atas. Hasil yang didapat adalah bahwa model pembelajaran linked courses dapat memberikan
pengaruh yang signifikan dan peningkatan dalam taraf sedang terhadap kemampuan berpikir asosiatif-kritis dan hasil belajar siswa dengan faktor gain sebesar 0,53. Selain
itu, model pembelajaran linked courses dapat membuat siswa dapat mencapai KKM secara klasikal.
Peningkatan terbesar pada kemampuan berpikir asosiatif-kritis terjadi pada indikator membandingkan, sebesar 54. Sementara itu, pengamatan kegiatan siswa
yang mencerminkan kemampuan berpikir asosiatif-kritis siswa menunjukkan bahwa peningkatan terbesar terjadi pada kemampuan menarik kesimpulan sebesar 7.
Peningkatan terbesar hasil belajar kognitif siswa terjadi pada indikator pemahaman, sebesar 49. Peningkatan terendahnya pada indikator menganalisis
yaitu 15. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa peningkatan