2.1.3.3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kontekstual
Prinsip pembelajaran kontekstual tidak lepas dari komponen utama pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Setiap komponen utama tersebut
memiliki prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan ketika akan menerapkanya dalam pembelajaran. Prinsip dasar yang dimaksud ada tujuh, yaitu
konstruktivisme, menemukan inquiry, bertanya questioning, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, refleksi reflection, dan
penilaian autentik authentic assessment. Adapun komponen yang akan lebih diperhatikan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah komponen konstruktivisme
dan menemukan inquiry. Konstruktivisme dipilih karena komponen ini merupakan landasan
filosofis berpikir dari pendekatan kontekstual. “Pembelajaran yang berciri
konstruktivisme menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif berdasarkan pengetahuan bukanlah serangkaian fakta,
konsep, dan k aidah yang siap dipraktikkannya” Muslich, 2007:44. Sedangkan
menemukan inquiry ini dipilih karena merupakan kegiatan inti dalam pendekatan kontekstual. Kegiatan menemukan inquiry ini bertujuan agar siswa
dapat menemukan sendiri fakta yang dihadapi, bukan hanya mengingat seperangkat fakta yang ada.
Prinsip utama yang paling penting dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, yaitu guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan
kepada siswa. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual siswa harus membangun pengetahuan sendiri. Guru hanya sebagai
fasilitator yang membantu proses tersebut dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi relevan dan bermakna bagi siswa. Caranya yaitu
dengan memberikan kesempatan kepada siswa agar bisa mengeksplorasi pemikiran nya dan menerapkannya serta menggunakan strategi belajar mereka
sendiri.
2.1.3.4 Kelemahan dan Kelebihan dari Strategi Pembelajaran Kontekstual