3. Model pembinaan pada remaja korban napza
Model pembinaan yang diteliti adalah model yang dilaksanakan oleh panti asuhan rehabilitasi baik model
rehabilitasi medis atau rehabilitasi keagamaan maupun gabungan kedua model tersebut. Dalam rehabilitasi medis para korban
yang mengalami sakaw dapat diberi obat pengganti oleh dokter, dan pada model keagamaan rehabilitasi dapat dilakukan dzikir
semalam oleh kiai.
E. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian terdiri atas sumber data utama dan sumber data tambahan. Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong
2007: 157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata- kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain. Data yang diperoleh dari penelitian ini dihimpun dari:
1. Sumber data primer
yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari subjek penelitian melalui wawancara dan pengamatan. Yang menjadi sumber
data primer dalam penelitian ini adalah: a
Responden Responden adalah orang yang dimintai memberikan keterangan
tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi angket, lisan
ketika menjawab wawancara Arikunto, 2010: 188.
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah remaja korban napza yang dibina di Panti Asuhan Rehabilitasi At Tauhid
kecamatan Tembalang Kota Semarang sebanyak 11 orang b
Informan Informan adalah seseorang yang memberikan informasi. Dengan
pengertian ini informan dapat dikatakan sama dengan responden, apabila pemberian keterangannya dipancing oleh pihak peneliti
Arikunto, 2010: 188 Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pengelola
panti yang membina remaja korban napza di Panti Asuhan Rehabilitasi Narkoba At Tauhid Kecamatan Tembalang Kota Semarang, yaitu
Ketua Panti, Bapak Kyai selaku pemilik dan Pengasuh Klien, Koordinator Bidang Rehab Narkoba.
2. Sumber data sekunder
yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui kepustakaan library research dan studi dokumen. Sumber data ini
diperoleh dari buku-buku, majalah-majalah, serta artikel-artikel yang berhubungan dengan model pembinaan remaja korban napza di Panti
Asuhan Rehabilitasi Narkoba At Tauhid Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Dari data-data sekunder ini diharapkan dapat menambah
wacana dan wawasan yang lebih luas lagi bagi peneliti sehingga hasil penelitian tentang model pembinaan remaja korban napza di Panti
Asuhan Rehabilitasi Narkoba At Tauhid Kecamatan Tembalang Kota
Semarang dapat tercapai.
F. Metode Pengumpulan Data