15
h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. hal ini akan lebih, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan
yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya
akan lebih baik. j. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar
itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami
tujuan yang harus dicapai, karena sangat dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
Sardiman, 2001:90-93
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Max Darsono 2000:64-67, beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut :
16
a. Cita-cita atau
Aspirasi Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.
Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Target dapat diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung
makna bagi seseorang. Yang dimaksud dengan cita-cita atau aspirasi di sini ialah tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung
makna bagi seseorang W.S.Winkel, 1989:96. b. Kemampuan
Belajar Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini
meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi. Jadi siswa yang
mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses, sehingga
kesuksesan ini memperkuat motivasinya. c. Kondisi
Siswa Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi
kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya guru lebih cepat melihat
kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu, mengantuk, mungkin
disebabkan waktu berangkat sekolah belum sarapan , mungkin juga karena malam harinya begadang, atau mungkin juga sedang sakit. Contoh lain,
17
apabila sebelum berangkat ke sekolah, ada masalah dengan orang tua atau saudaranya, yang menimbulkan kemarahan, kejengkelan atau mungkin
kecemasan, perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan ini terbawa ke sekolah. Maka kondisi-kondisi fisik dan psikologis semacam itu dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan motivasi belajar siswa. d. Kondisi
Lingkungan Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar
diri siswa. Lingkungan siswa, sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Ketiga lingkungan tersebut dapat mendukung atau menghambat motivasi belajar.
e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi-
kondisi yang sifatnya kondisional. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain.
f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru
mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi
hasil belajar siswa dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut dilaksanakan
18
dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka diharapkan upaya tersebut dapat menimbulkan motivasi belajar.
Hal serupa juga dikemukakan Dimyati 1994:89-93 dalam buku Belajar dan Pembelajaran. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi, antara
lain sebagai berikut : a.
Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil, seperti
keinginan belajar berjalan, dapat membaca, dan lain sebagainya. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan
bergiat, bahkan di kemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa,
nilai-nilai kehidupan, dan perkembangan pribadi. Cita-cita akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar. sebab
tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. b.
Kemampuan Siswa Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Sehingga keberhasilan yang diperoleh akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Jadi, secara ringkas dapat
dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
19
c. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang yang sedang sakit,
lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian atau konsentrasi belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan
mudah memusatkan perhatiannya pada pelajaran sehingga akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
d. Kondisi Lingkungan Siswa
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota
masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan indah, maka semangat
dan motivasi belajar mudah diperkuat. e.
Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang
mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal dan pergaulan juga
mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua
lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar. f.
Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa
20
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut : i
menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, ii membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu, pemeliharaan fasilitas
sekolah, iii membina belajar tertib pergaulan, iv membina belajar tertib lingkungan sekolah. Selain itu, tiap guru juga menghadapi anak didiknya
secara individual. Upaya pembelajarannya meliputi i pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajaran tertib belajar, ii pemanfaatan
penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat-guna, dan iii mendidik cinta belajar.
Dari uraian-uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi memilih program studi adalah :
a. Cita-cita atau Aspirasi
Setiap siswa mempunyai cita-cita untuk mencapai kesuksesan dalam belajar, namun tidak semua siswa mencapai kesuksesan tersebut.
Kesuksesan biasanya dapat meningkatkan cita-cita, dan kegagalan mengakibatkan rendahnya cita-cita. Semakin tinggi cita-cita yang ingin
dicapai oleh seseorang siswa, maka semakin tinggi pula motivasi siswa dalam memilih program studi.
b. Kemampuan Belajar
Setiap siswa mempunyai kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini diukur melalui taraf perkembangan berpikir siswa, dimana siswa yang
21
taraf perkembangan berpikirnya kongkrit tidak sama dengan siswa yang sudah sampai pada taraf perkembangan berpikir rasional. Siswa yang
merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, misalnya kemampuan dalam memilih program studi, maka motivasi siswa akan
semakin tinggi untuk dapat memilih program studi. c.
Kondisi Siswa Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi
psikologis. Dengan kondisi siswa yang baik maka akan mendukung motivasi dalam memilih program studi.
d. Kondisi Lingkungan
Lingkungan memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkan motivasi siswa dalam memilih program studi. Semakin besar dorongan
dan semangat yang diberikan keluarga maka semakin besar motivasi siswa untuk memilih program studi. Sekolah merupakan faktor pendidikan yang
sudah terstruktur, memiliki sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu
pengetahuan. Semakin baik kualitas sekolah maka akan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam memilih program studi. Demikian
juga dengan lingkungan masyarakat, jika kehidupan bermasyarakat rukun, tertib, aman dan tentram maka akan memperkuat motivasi siswa dalam
memilih program studi.
22
e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar berarti unsur-unsur yang diperlukan dalam belajar yang keadaannya dapat berubah-ubah. Unsur-
unsur itu mencakup tujuan belajar, lingkungan belajar dan perubahan proses belajar mengajar.
Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan, yang apabila tercapai akan memuaskan kebutuhan individu. Tujuan yang jelas
dan disadari akan mempengaruhi kebutuhan yang pada gilirannya akan mendorong motivasi. Ini berarti, bahwa suatu tujuan dapat
membangkitkan motivasi siswa dalam memilih program studi. Lingkungan belajar meliputi media dan suasana belajar. Media
sangat penting untuk menunjang keativitas dan motivasi siswa dalam belajar. Dengan adanya media cetak dan media elektronik, maka siswa
dapat memperoleh informasi yang mungkin tidak diperoleh dari guru dan akan memotivasi siswa dalam memilih program studi. Sedangkan suasana
belajar merupakan suatu keadaan pada saat proses belajar mengajar berlangsung di sekolah. Suasana fisik yang nyaman dan suasana
psikologis yang menyenangkan menjadi faktor yang kondusif bagi siswa dalam memilih program studi dan mencapai hasil belajar yang optimal.
23
Demikian juga dengan adanya perubahan dalam proses belajar mengajar akan mendukung motivasi siswa dalam memilih program studi.
f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa
Secara umum, guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi siswa. Sedangkan secara khusus, guru perlu
melakukan berbagai upaya tertentu secara nyata untuk meningkatkan motivasi siswa salah satunya adalah motivasi dalam memilih program
studi.
B. Tinjauan Tentang Belajar dan Prestasi Belajar 1. Pengertian