Habitat dan Adaptasi Sebaran Spasial dan Potensi Reproduksi Populasi Siput Gonggong (Strombus turturela) di Teluk Klabat Bangka Belitung

9 endapan pigmen berwarna. Periostrakum berfungsi untuk melindungi lapisan dibawahnya yang terdiri dari kalsium karbonat terhadap erosi. Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan atau lebih, yang terkuat adalah prismatik atau palisade, lapisan tengah atau lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre atau hypostrakum. Lapisan prismatik terdiri atas kristal kalsite yang tersusun vertikal, masing-masing diseliputi matrik protein yang tipis, Lapisan tengah dan lapisan nakre terdiri atas lembaran-lembaran aragonite dalam matrik organik tipis Suwignyo dkk, 2005. Sebagian besar jenis-jenis siput mempunyai tutup cangkang yang disebut operkulum yang menempel pada kakinya. Pada saat sedang tidak sedang berjalan, operkulum ini menutupi bagian bukaan cangkang Kozloff, 1990

2.3. Habitat dan Adaptasi

Di alam siput gonggong menyukai habitat pasir berlumpur. Menurut Amini 1986, siput gonggong banyak terdapat hidup di perairan pantai dengan dasar pasir berlumpur dan kondisi perairan dimana banyak ditemukan rumput laut. Sedangkan menurut Dharma 1988, Strombus hidupnya diatas pasir, jika berjalan seperti melompat-lompat dengan menggunakan operkulum atau penutup cangkangnya yang berbentuk seperti pisau berduri. Salinitasnya berkisar antara 26 – 32 o, pH antara 7,1 – 8,0, oksigen terlarut 4,5 – 6,5 ppt, kecerahan air 0,5 – 3,0 meter serta suhu berkisar antara 26 – 30 Asosiasi antara rumput laut dengan Gastropoda, famili Strombidae khususnya, banyak ditemukan oleh para peneliti. Menurut Amini 1986, Strombus canarium banyak ditemukan pada substrat pasir berlumpur yang di tumbuhi rumput laut samo-samo Enhalus accoroides dan Thalassia spp. Dari C Amini, 1986. Sedangkan Latama dan Nessa 1994, melakukan penelitian komposisi dan densitas Gastropoda di Pulau Kodingareng Keke, Sulawesi Selatan, yang berdasarkan kisaran kedalaman. Diperoleh hasil, pada kedalaman 1-5 meter kepadatan tertinggi didominasi oleh marga Strombus dengan substrat terdiri dari pasir dan karang mati. Menurut Litaay 1994, Strombidae dan Cypraeidae mendominasi keberadaanya di rataan terumbu Pulau Samalona Sulawesi Selatan yang bersubstrat pasir. 10 hasil penelitian Aswandy dan Hutomo 1988 di Teluk Banten, menemukan 10 jenis moluska yang berasosiasi dengan padang Lamun. Famili Strombidae merupakan famili yang dominan keberadaannya di Teluk Kotania Seram Barat Cappenberg,1996; Patterson J K 1995. Sedangkan Peristiwady 1994 dari hasil penelitiannya di pantai Selatan Lombok mendapatkan sedikitnya terdapat 4,99 dari seluruh jenis makrofauna yang berasosiasi dengan padang Lamun adalah moluska. Dari tiga teluk yang ada di pantai Selatan Lombok ditemukan sebanyak 70 spesies moluska yang berasosiasi dengan padang Lamun dan yang kelimpahannya tertinggi adalah Strombus labiatus, S. Luhuanus, kondisi perairan dengan salinitas berkisar antara 33,20 – 33,50 o, suhu antara 26,50 – 26,59 C dan kandungan oksigen 2,79 – 4,12 mgl serta pH berkisar antara 8,30 – 8,35. Menurut Stoner et al 1996, anakan siput dari marga Strombus biasanya selalu berasosiasi dengan tumbuhan lamun jenis Thalassia testudinum dan Syringodium filiforme Gambar 4. Gambar 4. Siput Gonggong di salah satu habitatnya Dody, 2007 11

2.4. Reproduksi dan Siklus Hidup