14 • Suatu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal
dihitung sebagai satu koloni
d. Uji Organoleptik Soekarto, 1990
Uji organoleptik merupakan uji dengan menggunakan indera manusia sebagai instrumennya. Uji organoleptik yang akan dilakukan adalah uji
penerimaan dimana setiap panelis diharuskan mengemukakan tanggapan pribadinya terhadap produk yang disajikan. Tujuan dari uji penerimaan ini
adalah untuk mengetahui apakah produk obat kumur gambir ini disukai. Uji penerimaan yang dilakukan adalah uji hedonik dengan menggunakan 30
panelis agak terlatih. Pada uji ini, panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya
terhadap warna, rasa dan aroma dari sampel obat kumur gambir yang diberikan. Tanggapan tersebut dapat berupa tanggapan suka ataupun
ketidaksukaan. Skala hedonik yang digunakan adalah 1-7, dimana angka 1 = sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = agak tidak suka, 4 = netral, 5 = agak
suka, 6 = suka, 7 = sangat suka. Data yang diperoleh, ditabulasikan dan dianalisis dengan analisis sidik ragam.
C. RANCANGAN PERCOBAAN
Model rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor yaitu konsentrasi gambir Faktor A dengan lima
taraf 1, 2, 3, 4, dan 5 dan waktu penyimpanan obat kumur Faktor B dengan lima taraf minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3,
dan minggu ke-4. Model matematikanya adalah sebagai berikut:
Y
ijk
= μ + A
i
+ B
j
+ AB
ij
+
ε
k
ij
Keterangan: Y
ijk
= Variabel respon hasil observasi ke-k yang terjadi karena
pengaruh bersama taraf ke-i faktor A, dan taraf ke-j faktor B
μ = Rata-rata yang sebenarnya
K
l
= Pengaruh kelompok ke-l A
i
= Pengaruh taraf ke-i faktor konsentrasi gambir i = 1,2,3,4,5
15 B
j
= Pengaruh taraf ke-j faktor waktu penyimpanan obat kumur j = 1,2,3,4,5
AB
ij
= Pengaruh interaksi taraf ke-i faktor konsentrasi gambir dengan taraf ke-j faktor waktu penyimpanan
ε
k
ij
= Efek unit percobaan ke-k dalam kombinasi perlakuan ij
16 Gambar 2. Diagram Alir Metodologi Penelitian Obat Kumur Gambir
Gambir Tanin Tinggi, Katekin Rendah, Katekin
Tinggi
Pencampuran
Sampel Uji
Pengujian Aktivitas Antibakteri
Pencampuran Sakarin dan
Air Panas
Obat Kumur Gambir
1. Pengujian Aktivitas Antibakteri
2. Pengujian Stabilitas Obat Kumur
3. Uji Organoleptik
Air Panas
Gambir Terbaik Penyaringan
Penyaringan
Peppermint Oil Pengecilan Ukuran
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENELITIAN PENDAHULUAN
Pada penelitian pendahuluan dilakukan pemilihan jenis gambir yang akan digunakan untuk obat kumur. Jenis gambir yang akan digunakan pada
penelitian ini ada tiga macam, yaitu gambir dengan kandungan tanin tinggi, katekin rendah, dan katekin tinggi Tabel 3. Menurut Amos et al 2005,
komposisi kandungan kimia gambir yang berbeda tersebut sangat bergantung pada cara pengolahan atau perlakuan pengolahan yang diberikan pada daun
gambir. Pemilihan gambir terbaik untuk obat kumur didasarkan pada
kemampuan gambir dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
, melalui pengujian aktivitas antibakteri. Kemampuan gambir dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans aktivitas antibakteri
dinyatakan dalam persen penghambatan. Tabel 3. Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri Gambir
Jenis Gambir
Ulangan No Nt
Penghambatan Rata-rata
Penghambatan
1 7.4 x
10
7
5.36 x
10
7
27.57 Tanin
tinggi 2 2.61
x 10
7
1.66 x
10
7
36.40 31.98
1 7.5 x
10
7
4.32 x
10
7
42.40 Katekin
rendah 2 5.3
x 10
7
3.12 x
10
7
41.13 41.77
1 9.6 x
10
6
9.4 x
10
6
2.08 Katekin
tinggi 2 4.2
x 10
7
4.08 x
10
7
2.86 2.47
1 1.88 x
10
7
1.98 x
10
7
-5.32 Kontrol
Air 2 1.74
x 10
7
1.82 x
10
7
-4.60 -4.96
Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri gambir pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa rata-rata penghambatan ketiga jenis gambir sebesar 2.47-41.77.
Rata-rata penghambatan yang terbesar dari ketiga jenis gambir tersebut dimiliki oleh jenis gambir katekin rendah, yaitu sebesar 41.77. Kontrol air memiliki
rata-rata penghambatan sebesar -4.96. Nilai penghambatan yang negatif pada