Variabel Penelitian Data Hasil Penelitian dan Analisis Data .1 Hasil Tes 19775

94 Gambar di atas menunjukkan paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua variabel dependen. Variabel independen yaitu X, sedangkan variabel dependen adalah Y 1 dan Y 2 Untuk mencari besarnya hubunga antara X dengan Y 1, dan X dengan Y 2 digunakan teknik korelasi sederhana. Demikian juga jika ingin mencari hubungan antara Y dengan Y 2 analisis regresi dapat digunakan.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, variabel dalam penelitian ini yaitu satu variabel independen dengan dua variabel dependen. Variabel independennya adalah Model Pembelajaran Elaborasi, sedangkan variabel dependennya adalah Struktur Pembentuk Puisi, dan Lapis Makna Puisi. 3.3 Desain Penelitian 3.3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain dalam penelitian yang digunakan adalah True Ekperimental dengan bentuk The Randomized Pretest- Posttest Control Group Design. Ciri dari desain ini adalah bahwa sampel yang digunakan untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diambil secara random dari populasi. Jadi cirinya adalah adanya dua kelompok yang dipilih secara random. 95 Dua kelompok yang dipilih secara random tersebut kemudian diberi prates untuk mengetahui kemampuan awal kelompok. Hasil prates yang baik bila nilai kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan Sugiyono, 2010: 75-76. Observasi dilakukan pada kedua kelompok yang menjadi subjek penelitian, kemudian keduanya diberikan pascates. Diagram desain penelitian ‘The Randomized Pretest-Posttes Control Group Design’ sebagai berikut; Treatment group R O X O Control group R O C O Keterangan: R = Random O = Prates O = Pascates X = Perlakuan Eksperimen C = Perlakuan Kontrol Fraenkel Wallen, 2007: 274, Sugiyono, 2010: 76. 3.3.2 Teknik Penelitian 3.3.2.1 Tes Tes yang digunakan adalah prates dan pascates. Prates dimaksudkan untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan siswa sebelum mendapatkan perlakuan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran 96 elaborasi, dan pascates dimaksudkan untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan.

3.3.2.1.1 Kisi-kisi Tes Memahami Struktur Pembentuk Puisi Indonesia

N O KEMAMPUAN ASPEK YANG DIUKUR K E T. KATA BUNYI RIMA LARIK BARIS BAIT TIPO GRAFI S k S d M d S k S d M d S k S d M d S k S d M d S k S d M d 1 Penggantian arti displacing 1 2 3 3 2 Penyimpangan arti distorting 4 5 6 7 4 3 Penciptaan arti creating of meaning 8 9 1 3 Aminuddin 1991: 136 dan Riffateree Pradopo, 2009: 212. Keterangan: Sk = Sukar Sd = Sedang Md = Mudah 97

3.3.2.1.2 Kisi-kisi Tes Memahami Lapis Makna Puisi Indonesia

N O KEMAM PUAN ASPEK YANG DIUKUR K E T TEMA Sense POKOK PIKIRAN Subject Matter RASA Feeling NADA Tone MAKNA KESELU RUHAN Total of Meaning AMA NAT Intention S k S d M d S k S d M d S k S d M d S k S d M d S k S d M d S k S d M d 1 Lapis bunyi sound stratum 1 1 2 Lapis arti unit of meaning 2 3 2 3 Lapis dunia digambark an penyair 4 5 2 4 Lapis dunia titik pandang tertentu implied 6 7 8 3 5 Lapis dunia metafisis kontempla si 9 1 2 I. A. Richards Aminuddin, 1991: 149 dan Ingarden Pradopo, 2009: 14 Keterangan: Sk = Sukar Sd = Sedang Md = Mudah 98

3.3.2.1.3 Instrumen Bahan Tes

SINETRON GAYA BARU sepotong roti yang kau lapisi dengan mentega, tidak cukup mengganjal perutku yang lapar dan aku belum menyantapnya selagi acara di televisi tayangkan tangis orang-orang pinggiran, yang cekik harga melambung tinggi di sebuah pasar aku melihat seorang ibu tua memungut sisa sayur-mayur yang dibuang orang ke dalam tong sampah. Aku melihatnya begitu nyata. lihat, mata ibu tua itu: kini tampak bercahaya ketika mendapat sebuah wortel segar, seperti mendapat sekantung uang. “aduh, sinetron itu bagus banget Siapa sih sutradaranya?” tanyamu. Dan aku tak bisa berkata, selain menatap wajahmu. Dan berita pagi pun usai sudah, sebelum kopi dan sepotong roti menghuni perutku yang buncit di huni lemak dan segudang penyakit kontemporer Opera Malam, Maulana 2008: 35.

3.3.2.1.4 Instrumen Soal Tes Struktur Pembentuk Puisi Indonesia Petunjuk

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar 1. Temukan kata-kata dalam puisi tersebut yang mengandung makna kiasan minimal dua kata dan kutiplah kata-kata itu a. ………………………………………………………………………….. b. …………………………………………………………………………. 2. Temukan kata-kata yang mengandung makna kias Metafora a. …………………………………………………………………………. b. ………………………………………………………………………… 99 3. Dalam bait keberapa terdapat kata-kata yang mengandung makna kias Personifikasi? Temukan dan kutiplah kata tersebut a. ………………………………………………………………………… b. ………………………………………………………………………… 4. Temukan kalimat yang mengandung arti ganda ambigu dalam puisi tersebut minimal dua kalimat a. ………………………………………………………………………… b. ………………………………………………………………………… 5. Pada bait keberapa terdapat kata-kata atau kalimat nonsense tidak mengandung arti leksikal? Kutiplah kata atau kalimat tersebut a. ………………………………………………………………………….. b. ………………………………………………………………………….. 6. Adakah kata atau kalimat yang kontradiksi dalam baris atau bait puisi tersebut? a. Ada b. Tidak ada Jika ada kutiplah kata atau kalimat tersebut …………………………………………………………………………... 7. Apakah tipografi puisi tersebut khas sehingga mempunyai makna atau arti tersendiri? a. Biasa Konvensional b. Khas Jika khas apa makna dari tipografi tersebut? ………………………….. 100 8. Adakah kata atau kalimat dalam puisi tersebut yang menyatakan intensitas? a. Ada b. Tidak ada Jika ada kutiplah kata atau kalimat tersebut …………………………………………………………………………. 9. Bait atau baris keberapa saja terjadi kesejajaran arti simitri? Kutiplah kata atau kalimat tersebut ……………………………………………………………………………… 10. Adakah baris atau bait yang paralelisme dalam puisi tersebut? a. Ada b. Tidak ada Jika ada kutiplah baris atau bait tersebut …………………………………………………………………………..

3.3.2.1.5 Instrumen Soal Tes Lapis Makna Puisi Indonesia Petunjuk

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar 1. Bagaimana rasa sikap penyair dalam menghadapi permasalahan yang ada? a. Simpati b. Tidak peduli c. Biasa-biasa saja Berikan alasan …………………………………………………………... 101 2. Apakah diksi pilihan kata yang dipilih penyair sudah mencerminkan permasalahan yang ada? a. Sudah b. Belum Berikan alasan …………………………………………………………… 3. Pesan pengarang yang paling inti dalam puisi itu terdapat pada bait keberapa? Kutiplah pesan tersebut ………………………………………………………………………………. 4. Apakah tema puisi itu? ………………………………………………………………………………. 5. Adakah pelakutokoh dalam puisi itu? a. Ada b. Tidak ada Jika ada siapa saja pelaku itu ……………………………………………. 6. Pencitraan penggambaran apa saja yang terdapat dalam puisi itu? Temukan minimal dua pencitraan dan kutiplah kata-kata yang mendukung temuan tersebut ………………………………………………………………………………. 7. Apa pokok masalah yang ditonjolkan penyair dalam puisi tersebut? ….………………………………………………………………………… 8. Apakah amanat pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu? a. Tersirat b. Tersurat 102 Tuliskan amanatnya …………………………………………………… 9. Apakah isi puisi tersebut masih sesuai dengan situasi sekarang? Jelaskan ………………………………………………………………………………. 10. Buatlah parafrasa dari puisi tersebut minimal dua bait ………………………………………………………………………………

3.3.2.2 Pengamatan

Pengamatan atau observasi, adalah penilaian dengan cara mengadakan pengamatan terhadap suatu hal secara langsung, teliti, dan sistematis. Pengamatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan terstruktur dan tidak terstruktur. Pengamatan terstruktur, kegiatan pengamat telah diatur, dibatasi dengan kerangka kerja tertentu yang telah disusun secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Sedangkan pengamatan tidak terstruktur, adalah pengamatan yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. 103

3.3.2.2.1 Kisi-kisi Pedoman Pengamatan Kegiatan Guru

VARIABEL INDIKATOR ASPEK YANG DIAMATI NOMOR ITEM INSTRUMEN 1. Persiapan pra pembelajaran 2. Membuka pembelajaran apersepsi 3. Kegiatan inti 4. Penutup Pelaksanaan model pembelajaran 1. Pra pembelajaran 2. Membuka pembelajaran 3. Kegiatan inti pembelajaran: a. Penguasaan materi pembelajaran b. Pendekatan strategi pembelajaran c. Pemanfaatan sumber belajarmedia pembelajaran d. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa e. Penilaian proses dan hasil belajar 4. Penutup 1. Kesiapan 2. Pembukaan 3. Kegiatan inti proses pembelajaran: a. Penguasaan materi b. Strategi pembelajaran c. Penggunaan media pembelajaran d. Pembelajaran yang interaktif e. Penilaian proses dan hasil pembelajaran 4. Penutup 1,2 3,4,5,6 7,8,9,10, 11,12 13,14,15, 16,17,18,19 20,21,22 23,24,25, 26,27,28 29,30 31,32 Instrumen Penilaian Praktik Mengajar Peserta PLPG, Depdiknas 2008 dengan penyesuaian. 104

3.3.2.2.2 Kisi-kisi Pedoman Pengamatan Kegiatan Siswa

VARIABEL INDIKATOR ASPEK YANG DIAMATI NOMOR ITEM INSTRUMEN 1. Persiapan pra pembelajar an 2. Orientasi belajar apersepsi 3. Kegiatan inti 4. Penutup Pelaksanaan model pembelajaran elaborasi 1. Pra pembelajaran 2. Orientasi pembukaan pembelajaran 3. Kegiatan inti pembelajaran: a. Hubungan wawasan pengetahuan dengan materi pembelajaran b. Motivasi belajar c. Responsif terhadap penggunaan sumber belajarmedia pembelajaran d. Pembelajaran yang kondusif, aktif, dan tertib e. Responsif terhadap penilaian proses dan hasil belajar 4. Penutup 1. Kesiapan 2. Pembukaan 3. Kegiatan inti proses pembelajaran: a. Hubungan wawasan pengetahuan dengan materi b. Respon belajar c. Antusias menggunakan sumbermedia pembelajaran d. Pembelajaran yang aktif, interaktif, responsive, dan kondusif e. Respon terhadap penilaian proses dan hasil pembelajaran 4. Penutup 1,2 3,4,5,6 7,8,9,10, 11,12,13 14,15,16,17, 18,19 20,21,22 23,24,25, 26,27 28,29 30,31 Instrumen Penilaian Praktik Mengajar Peserta PLPG, Depdiknas 2008 dengan penyesuaian. 105

3.3.2.2.3 Instrumen Pedoman Pengamatan Kegiatan Guru Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara memberi tanda ceklis √ pada kolom skor A, B, C, D sesuai dengan kriteria sebagai berikut; A = 4 sangat baik B = 3 baik C = 2 cukup D = 1 kurang NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR KET. A B C D I PRA PEMBELAJARAN 1 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 2 Memeriksa kesiapan siswa II MEMBUKA PEMBELAJARAN 3 Melakukan kegiatan apersepsi 4 Membagikan teks puisi 5 Memberikan kesempatan pada siswa untuk membacakan puisi di depan kelas atau dilakukan oleh guru langsung 6 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pembelajaran 7 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 8 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan untuk pembentukan karakter dan jatidiri 106 9 Menjelaskan bagian-bagian yang belum dimengerti siswa 10 Membantu mengurai unsur pembentuk puisi 11 Membantu mengurai unsur lapis makna puisi 12 Menggunakan unsur sosio kultural B PendekatanStrategi Pembelajaran 13 Memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan kepada siswa 14 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan urutan pembelajaran elaborasi 15 Melaksanakan pembelajaran secara runut 16 Menguasai kelas 17 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 18 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 19 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan C Pemanfaatan Media Pembelajaran 20 Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran 21 Membuat proses pembelajaran yang hidup 22 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa 23 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 24 Merespon positif partisipasi siswa 25 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan siswa 26 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 27 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 28 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E Penilaian Proses dan Hasil Belajar 29 Memantau kemajuan belajar 30 Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi 107 IV Penutup 31 Melakukan refleksi hubungan materi pembelajaran dengan pembentukan karakter dan jatidiri 32 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedialpengayaan SKOR TOTAL I - IV SKOR AKHIR = skor total : 128 x 100 Catatan: …………………………………………………………………… …………………………………………………………………… Batujajar, ………………………… 2011 Pengamat, ……………………………………

3.3.2.2.4 Instrumen Pedoman Pengamatan Kegiatan Siswa

Petunjuk Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara memberi tanda ceklis √ pada kolom skor A, B, C, D sesuai dengan kriteria sebagai berikut; A = 4 sangat baik B = 3 baik C = 2 cukup D = 1 kurang 108 NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR KET. A B C D I PRA PEMBELAJARAN 1 Siswa berdo’a atau membuka salam 2 Mempersiapkan buku pelajaran dan alat tulis II ORIENTASI PEMBELAJARAN 3 Menjawab pertanyaan apersepsi 4 Menerima teks puisi 5 Perwakilan siswa membacakan puisi di depan kelas 6 Mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan kompetensi yang akan dicapai serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Hubungan Wawasan Pengetahuan dengan Materi Pembelajaran 7 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 8 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan yang b erhubungan dengan karakter dan jatidiri 9 Menanyakan bagian-bagian yang belum jelas 10 Mengelaborasi puisi 11 Menemukan unsur-unsur pembentuk puisi 12 Menemukan unsur-unsur lapis makna puisi 13 Membuat parafrasa puisi B MotivasiRespon Belajar 14 Aktif merespon pertanyaan-pertanyaan pancingan dari guru 15 Dapat memahami puisi sesuai dengan urutan pembelajaran elaborasi 16 Dapat melaksanakan urutan mengelaborasi secara runut 17 Mendukung suasana kelas kondusif, toleransi, menghargai pendapat orang lain 18 Kerjasama dengan teman secara positif 19 Belajar sesuai dengan waktu yang dialokasikan 109 C Responsif terhadap Penggunaan Media Pembelajaran 20 Merespon dengan antusias pemanfaatan media pembelajaran 21 Proses belajar menjadi hidup dan menyenangkan 22 Aktif terlibat dalam pemanfaatan media pembelajaran D Pembelajaran yang Aktif, Interaktif, Responsif, dan Kondusif 23 Termotivasi untuk partisipasi aktif dalam pembelajaran 24 Aktif bertanya atau menjawab pertanyaan baik yang diajukan guru atau teman 25 Menjalin terjadinya interaksi guru dan siswa dengan baik 26 Menunjukkan sikap terbuka terhadap perbedaan pendapat 27 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif dan toleran E Responsif terhadap Penilaian Proses dan Hasil Belajar 28 Serius dalam belajar 29 Menjawab pertanyaan dalam penilaian akhir sesuai kompetensi IV Penutup 30 Merefleksi hubungan materi dengan karakter dan jatidiri 31 Melaksanakan tindak lanjut kegiatan atau tugas sebagai bagian remedialpengayaan SKOR TOTAL I - IV SKOR AKHIR = skor total : 124 x 100 Catatan:………………………………………………………………………… Batujajar, ………………………… 2011 Pengamat, …………………………………… 110

3.3.2.3 Wawancara

Wawancara atau interviu, merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dari responden siswa, orang yang diwawancarai dengan melakukan tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu wawancara secara terpimpin dan bebas. Wawancara terpimpin, pihak pewawancara atau pengevaluasi telah menyiapkan sejumlah pertanyaan secara sistematis. Demikian pula halnya dengan jawaban yang diharapkan dari responden, juga sudah dipersiapkan sehingga dalam menjawab pertanyaan itu responden tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan. Sedangkan wawancara bebas sebaliknya, responden diberi kebebasan untuk menjawab berbagai pertanyaan sesuai dengan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh pewawancara.

3.3.2.3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Untuk Guru

VARIABEL INDIKATOR ASPEK YANG DIUKUR NOMOR ITEM INTRUMEN 1. Pernah menggunakan model 2. Mudah dalam melaksanakan model 3. Kelebihan dan kekurangan penggunaan model 4. Menumbuhkan pembentukan karakter dan jatidiri Model pembelajaran elaborasi 1. baru atau ada sebelumnya 2. paham atau belum 3. pernah atau belum 4. mudah atau sulit 5. sesuai atau tidak 6. hambatan yang dirasakan 1. baru atau lama model elaborasi 2. paham atau belum mengenai model elaborasi 3. pernah atau belum menggunakan model elaborasi 4. mudah atau sulit menggunakan model elaborasi 1 2 3 4, 5 111 7. keunggulan atau kelemahan 8. tumbuh atau tidak 9. menerapkan atau tidak 5. sesuai atau tidak model elaborasi untuk mengajarkan pemahaman puisi 6. hambatan yang dirasakan ketika menggunakan elaborasi 7. keunggulan dan kelemahan model elaborasi 8. menumbuhkan pembentukan karakter dan jatidiri atau tidak 9. menerapkan pembelajaran karakter dan jatidiri atau tidak 6 7 8 9 10 Sugiyono, 2010: 114 dengan penyesuaian.

3.3.2.3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Untuk Siswa VARIABEL

INDIKATOR ASPEK YANG DIUKUR NOMOR ITEM INSTRUMEN 1. Proses pembelajaran menyenangkan 2. Meningkatkan minat dan motivasi siswa belajar puisi 3. Menumbuhkan pembentukan karakter dan jatidiri Pelaksanaan model pembelajaran elaborasi 1. mudah atau sulit 2. respon meningkat atau tidak 3. senang atau tidak 4. manfaat atau tidak 5. menarik atau tidak 6. menyenangkan atau tidak 1. menjadi lebih mudah atau tetap sulit 2. meningkatkan respon pembelajaran atau tidak 3. menyenangkan atau tidak 4. manfaat atau kurang bermanfaat 5. menarik atau tidak menarik 6. menyenangkan atau tidak 1 2 3 4 5 6 112 7. membuat tidak jenuh atau jenuh 8. bervariasi atau monoton 9. meningkatkan minat atau tidak 10. meningkatkan motivasi atau tidak 11. memberikan kebebasan atau mengikat 12. pertanyaan memancing atau tidak 13. melatih berpikir atau tidak 14. menumbuhkan pembentukan karakter dan jatidiri atau tidak 7. tidak jenuh atau menjenuhkan 8. bervariasi atau monoton 9. meningkatkan minat atau tetap 10. meningkatkan motivasi atau tidak 11. pemberian kebebasan atau mengikat dalam memahami puisi 12. memberikan pertanyaan yang memancing atau tidak 13. melatih berpikir menganalisis atau tidak 14. menumbuhkan pembentukan karakter dan jatidiri atau tidak 7 8 9 10 11 12 13 14,15 Sugiyono, 2010: 114 dengan penyesuaian.

3.3.2.3.3 Instrumen Pedoman Wawancara Untuk Guru

1. Menurut BapakIbu apakah model pembelajaran elaborasi dalam memahami struktur pembentuk dan lapis makna puisi merupakan model baru? 2. Apakah BapakIbu sebelumnya sudah paham tentang model elaborasi? 3. Pernahkah BapakIbu menerapkan model elaborasi dalam memahami puisi? 4. Apakah model elaborasi mudah dilaksanakan? 5. Apakah model elaborasi mudah diikuti siswa? 6. Apakah model elaborasi sesuai untuk pembelajaran memahami puisi? 113 7. Hambatankesulitankelemahan apa yang BapakIbu rasakan ketika pembelajaran memahami puisi dengan menggunakan model elaborasi? 8. Keunggulankemudahankenyamanan apa yang BapakIbu rasakan ketika pembelajaran memahami puisi menggunakan model elaborasi? 9. Apakah model elaborasi dapat menumbuhkan pembentukan karakter dan jatidiri siswa? 10. Bagaimana cara BapakIbu menerapkan pembelajaran karakter dan jatidiri siswa dalam pembelajaran puisi?

3.3.2.3.4 Instrumen Pedoman Wawancara untuk Siswa

1. Apakah pembelajaran yang baru saja dilakukan memudahkan kalian atau tetap sulit dalam memahami puisi? 2. Apakah respon kalian terhadap pemahaman puisi lebih meningkat atau tetap dengan cara mengajar seperti itu? 3. Apakah cara mengajarkan pemahaman puisi seperti itu menambah kalian menjadi lebih senang untuk membaca dan mempelajari puisi lebih dalam? 4. Apakah memahami puisi itu ada manfaatnya atau tidak bagi kalian? 5. Menurut pendapat kalian apakah model mengajar memahami puisi yang dilaksanakan guru menarik? 6. Menurut pendapat kalian apakah model pembelajaran yang dilakukan tadi dalam memahami puisi menyenangkan? 7. Apakah model mengajar memahami puisi yang dilaksanakan tadi tidak membuat kalian jenuh? 114 8. Menurut pendapat kalian apakah model mengajar memahami puisi yang dilaksanakan guru bervariasi atau monoton? 9. Apakah cara guru mengajar yang dilakukan tadi dapat meningkatkan minat belajar kalian untuk lebih giat membaca dan mempelajari puisi? 10. Apakah model mengajar yang dilaksanakan tadi dapat meningkatkan motivasi kalian untuk mempelajari puisi lebih dalam? 11. Apakah guru memberikan kebebasan kepada kalian atau tidak dalam memahami puisi tersebut? 12. Apakah guru dalam mengajar memahami puisi tersebut sering memberi pertanyaan yang memancing kalian untuk lebih cepat memahaminya atau tidak? 13. Apakah model mengajar memahami puisi yang dilaksanakan guru dapat melatih pikiran kalian untuk berpikir kritis serta peka terhadap situasi dan keadaan lingkungan sekitar? 14. Apakah pembelajaran memahami puisi yang dilaksanakan guru seperti tadi dapat menumbuhkan kalian untuk kerjasama team dan toleransi saling menghargai? 15. Apakah model mengajar memahami puisi yang dilakukan tadi dapat menumbuhkan akhlak mulia pada kalian? 115

3.4 Pengujian Instrumen Penelitian 3.3.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2010: 121. Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi content validity dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total, dan uji beda dilakukan dengan menguji signifikansi perbedaan antara 27 skor kelompok atas dan 27 skor kelompok bawah Sugiyono, 2010: 129. Uji validitas korelasi sederhana atau korelasi bivariate dapat dengan menggunakan SPSS 17 korelasi Kendall’s tau-b atau Spearman. Langkah-langkah analisis dengan SPSS sebagai berikut: 1 bukalah program SPSS; 2 klik variable view pada SPSS data editor; 3 pada kolom name baris pertama ketik sebelum prates, pada decimal ganti menjadi 0, pada label ketik struktur pembentuk pada kolom measure pilih ordinal, pada kolom name baris kedua ketik setelah pacates, pada label ketik lapis makna, pada kolom measure pilih ordinal, kolom lainnya bisa diabaikan; 4 masuklah ke dalam data view dengan klik data view; 5 isikan data sebelum tes dan sesudah tes; 116 6 selanjutnya klik analyze, correlate, bivariat; 7 masukkan variable “sebelum tes” dan “sesudah tes” ke kotak variables 8 pada correlation coefficients hilangkan tanda centang pada pearson, kemudian beri tanda centang pada Kendall’s atau Spearman; dan 9 klik OK Priyatno, 2009: 114-118. Pada analisis korelasi Kendall’s tau-b koefisien mendekati 1 dapat disimpulkan hubungan antara tes awal dan tes akhir adalah erat. Angka koefisien positif menunjukkan hubungan positif, yaitu jika perlakuan meningkat maka kemampuan juga meningkat.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2010: 121. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retes stability, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu Sugiyono, 2010: 130. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian internal consistency dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Sugiyono, 2010: 131. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam 117 penelitian ini, sesuai dengan paradigma penelitian adalah analisis regresi linier. Analisis regresi linier dapat dengan menggunakan SPSS 17. Langkah- langkah menguji reliabilitas instrumen dengan SPSS adalah sebagai berikut: 1 bukalah program SPSS; 2 klik variable view pada SPSS data editor; 3 pada kolom name baris pertama ketik sebelum prates, pada label ketik struktur pembentuk pada kolom measure pilih scale, pada kolom name baris kedua ketik setelah pacates, pada label ketik lapis makna, pada kolom measure pilih scale, kolom lainnya bisa diabaikan; 4 masuklah ke dalam data view dengan klik data view; 5 isikan data sebelum tes dan setelah tes; 6 selanjutnya klik analyze, regression, linier; 7 masukkan variable “sebelum tes” ke kotak dependent dan variable “struktur Pembentuk” ke kotak independents. 8 klik tab statistics, kemudian akan muncul kotak dialog; 9 pada residuals berilah tanda centang pada casewise diagnostics, kemudian pilih all cases. Selanjutnya klik continue dan akan kembali ke kotak dialog sebelumnya; dan 10 klik OK Priyatno, 2009: 128-131. Hasil penghitungan uji reliabilitas instrumen tersebut dapat disimpulkan dengan t hitung yaitu pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh variabel 118 X terhadap Y. Untuk mengetahui signifikan atau tidak, angka t hitung harus dibandingkan dengan t tabel. Jika – t tabel t hitung t tabel, maka Ho diterima dan jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak Priyatno, 2009: 136. Sama artinya dengan Ha diterima . 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 1993: 102. Populasi data yang dijadikan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Batujajar, kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

3.5.2 Sampel

Sampel penelitian diambil menggunakan teknik random dengan cara diundi yaitu setiap kelas diberi gulungan kertas yang terlebih dahulu diberi kode, kemudian perwakilan dari setiap kelas mengambil satu gulungan kertas dan terpilihlah dua kelas sebagai calon kelas eksperimen dan calon kelas kontrol. 3.6 Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data 3.6.1 Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dibagi menjadi empat tahap yaitu tes awal prates, pengamatan saat pelaksanaan perlakuan pembelajaran, tes akhir pascates, dan wawancara. 119 Tahap pertama, diadakan tes awal prates di kedua kelas. Hasil tes ini berfungsi sebagai data awal sebelum diberikan perlakuan, yang nantinya dijadikan standar ada atau tidaknya perubahan. Tahap kedua, pelaksanaan pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung kepada guru dan siswa dengan memberikan tanda ceklis √ pada setiap item subjek yang diamati. Tahap ketiga, tes akhir pascates untuk mengukur hasil perlakuan pada proses pembelajaran penggunaan model pembelajaran elaborasi pada kelas eksperimen dan model pembelajaran induktif pada kelas kontrol. Tahap keempat, wawancara dengan guru dan siswa berkaitan dengan pelaksanaan model pembelajaran elaborasi sebagai subjek penelitian.

3.6.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan, tabulasi data, dan penerapan data sesuai pendekatan penelitian.

3.6.2.1 Persiapan

Tahap persiapan dalam melakukan analisis data yaitu memilih atau menyortir data sedemikan rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tinggal. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1 Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi; 120 2 Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data termasuk kelengkapan lembaran instrumen; dan 3 Mengecek macam isian data.

3.6.2.2 Tabulasi

Tabulasi data dimaksudkan untuk memindahkan data hasil mentah kedalam data hasil siap diolah atau diuji. Termasuk kedalam kegiatan ini antara lain: 1 Memberikan skor skoring terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket, rating scale, dan sebagainya. 2 Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi kode. 3 Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisa yang digunakan. 4 Memberikan kode coding dalam hubungan dengan mengolah data.

3.6.2.3 Penerapan Data sesuai Pendekatan Penelitian

Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian dimaksudkan adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan- aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain penelitian yang digunakan. 121 3.6.3 Uji Hasil Analisis Data 3.6.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji penyebaran data normal atau tidak normal ordinal. Apabila data yang dianalisis berbentuk sebaran normal, maka peneliti boleh menggunakan teknik statistik parametrik, sedangkan apabila data yang diolah tidak merupakan sebaran normal atau ordinal maka peneliti harus menggunkan statistik nonparametrik. Sebagian cara untuk pengujian normalitas dengan menggunakan rumus chi-kuadrat χ² atau chi-sequare Arikunto, 1993: 272. Uji normalitas dengan chi sequare dapat menggunakan SPSS 17 yaitu analyze nonparametric χ² test, chi sequare χ². Langkah-langkah analisis chi sequare adalah sebagai berikut: 1 bukalah program SPSS; 2 klik variable view pada SPSS editor; 3 pada kolom name ketik jenis, pada decimal ganti menjadi 0, pada label ketik jenis tes, kolom measure pilih scale, kolom lainnya bisa diabaikan; 4 masuk ke halaman dalam data view; 5 isikan data nilai hasil tes; 6 selanjutnya, klik analyze, nonparametric test, chi sequare; 7 setelah itu akan tampil kotak dialog chi sequare test. Masukkan variable jenis ke kotak test variable list; dan 8 klik OK. 122 Pedoman yang dipakai dalam uji normalitas adalah jika χ² hitung χ² tabel, maka Ho diterima, dan jika χ ² hitung χ² tabel, maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima. Berdasarkan signifikansi jika 0.05 maka Ho ditolak artinya Ha diterima, dan jika 0.05 maka Ho diterima Priyatno, 2009: 176-180.

3.6.3.2 Uji Homogenitas

Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu juga melakukan pengujian terhadap kesamaan homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya vaiansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama Arikunto, 1993: 280. Dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan didasarkan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen. Uji homogenitas dengan t tes dapat menggunakan SPSS 17 yaitu analyze, compare means, paired sample t test. Dengan menggunakan t-tes uji t kita memeriksa efektivitas perlakuan. Langkah-langkah analisis uji t dua sampel berpasangan adalah sebagai berikut. 1 bukalah program SPSS; 2 klik variable view pada SPSS data editor; 3 pada kolom name baris pertama ketik sebelum prates, pada label ketik struktur pembentuk, pada kolom measure pilih scale, pada kolom name baris kedua ketik setelah pacates, pada label ketik struktur 123 pembentuk pada kolom measure pilih scale, kolom lainnya bisa diabaikan; 4 masuklah ke dalam data view dengan klik data view; 5 isikan data sebelum tes dan sesudah tes; 6 selanjutnya klik analyze, compare means, paired sample t test; 7 masukkan variable “sebelum prates” dan “sesudah pascates” ke kotak paired variables variable 1 dan variable 2; dan 8 klik OK. Pedoman yang dipakai adalah jika -t tabel ≤ hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima, dan jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak artinya Ha diterima. Berdasarkan signifikansi jika signifikan 0.05, maka Ho ditolak artinya Ha diterima, dan jika 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Priyatno, 2009: 78-81.

3.6.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan diterima atau ditolaknya hipotesis sebuah penelitian. Jika sebuah populasi berdistribusi normal, maka akan tergambar dalam kurva normal. Jika ditentukan taraf kepercayaan 95 dengan pengetesan dua ekor, maka akan terdapat dua daerah kritik, yaitu di ekor kanan dan diekor kiri kurva, masing- masing 2½ 5: 2. Daerah kritik merupakan daerah penolakan hipotesis Ho dan disebut daerah signifikansi. Sebaliknya daerah yang terletak diantara dua daerah 124 kritis yaitu badan kurva dengan tingkat kepercayaan 95 dinamakan daerah penerima hipotesa, atau daerah non signifikansi Arikunto, 1993: 69. Sebagian cara untuk menguji hipotesis dapat dengan menggunakan SPSS 17, paired samples t test atau uji-t. Paired samples t test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua sampel yang berpasangan, apakah ada perbedaan nilai tes antara sebelum dan setelah diadakan perlakuan. Langkah-langkah melaksanakan paired samples t test dengan menggunakan SPSS 17 adalah sebagai berikut: 1 bukalah program SPSS; 2 klik variable view pada SPSS data editor; 3 pada kolom name baris pertama ketik sebelum prates, pada label ketik struktur pembentuk, pada kolom measure pilih scale, pada kolom name baris kedua ketik setelah pacates, pada label ketik struktur pembentuk, pada kolom measure pilih scale, kolom lainnya bisa diabaikan; 4 masuklah ke dalam data view dengan klik data view; 5 isikan data sebelum tes dan sesudah tes; 6 selanjutnya klik analyze, compare means, paired sample t test; 7 masukkan variable “sebelum prates” dan “sesudah pascates” ke kotak paired variables variable 1 dan variable 2; dan 8 klik OK. Kriteria pengujian adalah jika -t tabel ≤ hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima, dan jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka maka Ho 125 ditolak, ini berarti Ha diterima. Berdasarkan signifikansi jika signifikansi 0.05, maka Ho ditolak sama artinya dengan Ha diterima, dan jika signifikansi 0.05, maka Ho diterima, artinya Ha ditolak Priyatno, 2009: 78-81. 242 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MODEL PEMBELAJARAN ELABORASI DALAM MEMAHAMI STRUKTUR PEMBENTUK DAN LAPIS MAKNA PUISI INDONESIA 5.1 Model Pembelajaran Elaborasi 5.1.1 Orientasi Model Model pembelajaran elaborasi dikategorikan sebagai strategi pengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro, karena model pembelajaran elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian pembelajaran dengan mengikuti urutan dari umum ke rinci Wena, 2009: 25. Pengurutan pembelajaran dengan menggunakan model elaborasi dilakukan dengan cara menampilkan epitome, yaitu menampilkan sturuktur isi, dan mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitome secara lebih rinci. Epitome sendiri dapat dipadankan dengan “kerangka isi” yang hanya mencakup sebagian kecil isi bidang studi yang amat penting. Reigeluth Uno, 2010: 144 menyarankan dalam mengorganisasikan pengajaran elaborasi sebaiknya dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: 1 penyajian epitome 2 elaborasi tahap pertama 3 pemberian rangkuman dan sintesis antar bagian 243 4 elaborasi tahap kedua, dan 5 rangkuman dan sintesis akhir 5.1.2 Gambaran Kebutuhan Pembelajaran Puisi di SMAN 1 Batujajar 5.1.2.1 Guru Pada saat pembelajaran puisi kebutuhan yang dirasakan oleh guru SMAN 1 Batujajar adalah perlunya penambahan wawasan ilmu sastra baik teori sastra, sejarah sastra maupun praktik apresiasi sastra. Buku-buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel yang dimiliki perlu terus ditambah koleksinya sehingga banyak dan bervariasi. Lomba baca puisi, menulis puisi, baca cerpen, menulis cerpen, dan pasanggiri drama harus menjadi agenda rutin sekolah atau guru bahasa dan sastra Indonesia minimal setahun sekali untuk unjuk kreativitas para guru dan siswa. Mendatangkan penyair atau ahli sastra kesekolah salah satu upaya penyegaran bagi para guru untuk praktik bersastra.

5.1.2.2 Siswa

Kebutuhan bagi siswa adalah situasi dan kondisi pembelajaran yang kreatif, tidak monoton, menggunakan media pembelajaran yang menarik, menjadikan semangat untuk belajar dan menyenangkan. Penambahan buku-buku bacaan yang bervariasi dan baru mendorong untuk datang ke perpustakaan dan membaca, atau paling tidak melihat gambar- gambarnya. 244 5.1.2.3 Sarana Pendukung 5.1.2.3.1 Perpustakaan Perpustakaan SMAN 1 Batujajar sebagai tempat baca sudah cukup representatif, pemeliharaan koleksi buku dan pengelolaannya cukup baik, hanya saja sebagian besar koleksi buku yang dimiliki merupakan buku paket buku bahan ajar, dan hanya sebagian kecil buku-buku referensi untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teori-teori lainnya. Pengunjung perpustakaan dengan tujuan membaca hanya sebagian kecil siswa yang mengunjungi itupun karena ada tugas dari guru untuk membaca, sebagian besar siswa berada dikantin, atau nonton temannya bermain basket atau footsal, setelah selesai jam sekolah langsung pulang. Guru, kurang dari separohnya yang mendatangi perpustakaan. Karyawan dan pimpinan lebih jarang lagi dibandingkan dengan siswa dan guru.

5.1.2.3.2 Referensi Buku Sastra

Buku-buku referensi sastra yang menjadi koleksi perpustakaan baik kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, naskah drama, apalagi teori sastra masih perlu penambahan. Guru juga jarang menambah koleksi buku referensi selain buku-buku yang pernah dibeli pada waktu kuliah. Berkunjung ke perpustakaan daerah, lokasi sekolah dengan perpustakaan letaknya sangat jauh, rumah baca tidak ada, sehingga untuk kegiatan membaca buku sastra memerlukan waktu khusus dan anggaran khusus pula. 245

5.1.2.3.3 Minat Baca

Minat baca pada diri siswa masih kalah oleh minat untuk ngobrol dan nonton, baik di sekolah, rumah, maupun di perjalanan menuju sekolah. Siswa lebih hapal tokoh-tokoh cerita dalam sinetron atau tokoh-tokoh sepak bola, dibandingkan dengan tokoh-tokoh besar yang tercatat dalam sejarah, yang namanya tidak terhapus walau zaman terus berubah. Siswa lebih senang melihat kehidupan yang glamor seperti dalam sinetron dengan cara mengejar mimpi daripada bekerja keras untuk meraih yang dicita-citakan.

5.1.3 Pelaksanaan Perlakuan Model Pembelajaran Elaborasi pada Proses Pembelajaran

5.1.3.1 Persiapan 5.1.3.1.1 Kondisi Kelas Kondisi kelas setiap rombongan belajar berjumlah 38 siswa, kehadiran dalam kelas jarang sekali 100 siswa hadir, pasti selalu saja ada yang tidak masuk kelas dengan alasan sakit, ada keperluan keluarga, atau mengikuti kejuaraan olah raga. Kelengkapan untuk menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran masih banyak kekurangannya. Ukuran meja dan kursi yang beraneka ukuran membuat kerapihan meja sulit diatur, sehingga kelas tidak rapih, dan pasir yang jatuh dari sepatu belum sempat dibersihkan membuat suasana kelas kurang nyaman. 246

5.1.3.1.2 Silabus

Satuan Pendidikan : SMA MA Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : X Semester : 2 Standar Kompetensi : 14. Mengung-kapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi Kompetensi Dasar : 14.1 Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi Materi Pembelajar- an Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Sumber Bahan Alat 1 gambaran pengindera -an 2 gambaran perasaan 3 gambaran pikiran 4 penggam- baran imajinasi 5 maksud puisi 1 Membaca puisi 2 Mendis- kusikan isi puisi gambaran pengindera -an,perasa- an, pikiran, dan imajinasi 3 Melaporkan hasil diskusi 4 Menang- gapi isi laporan diskusi 1 Mendiskusi -kan isi puisi gambaran pengindera -an, perasaan, pikiran, dan imajinasi 2 Mendiskusi -kan maksud makna puisi Jenis Tagihan: tugas kelompok Bentuk Instrumen: a. unjuk kerja b. format pengam atan c. uraian bebas 4 Jam Pelajaran a. kumpulan puisi b. Kompeten Berbahasa Indonesia, Erlangga c. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia

5.1.3.1.3 Bahan Ajar

Bahan ajar yang dipilih terlebih dahulu diseleksi dengan pertimbangan kontekstual, bahasanya mudah dipahami siswa, permasalahan yang dikemukakan sederhana, dan bermuatan pembentukan karakter jatidiri siswa. 247 SINETRON GAYA BARU sepotong roti yang kau lapisi dengan mentega, tidak cukup mengganjal perutku yang lapar dan aku belum menyantapnya selagi acara di televisi tayangkan tangis orang-orang pinggiran, yang cekik harga melambung tinggi di sebuah pasar aku melihat seorang ibu tua memungut sisa sayur-mayur yang dibuang orang ke dalam tong sampah. Aku melihatnya begitu nyata. lihat, mata ibu tua itu: kini tampak bercahaya ketika mendapat sebuah wortel segar, seperti mendapat sekantung uang. “aduh, sinetron itu bagus banget Siapa sih sutradaranya?” tanyamu. Dan aku tak bisa berkata, selain menatap wajahmu. Dan berita pagi pun usai sudah, sebelum kopi dan sepotong roti menghuni perutku yang buncit di huni lemak dan segudang penyakit kontemporer 2005 Opera Malam, Maulana 2008: 35.

5.1.3.1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SMA N 1 Batujajar Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Semester : X 2 Alokasi Waktu : 90 menit

A. Kompetensi Dasar

14.1 Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi.

B. Tujuan

Setelah membahas puisi diharapkan siswa memiliki kemampuan antara lain; 1. Memahami gambaran penginderaanstruktur pembentuk puisi; dan 2. Memahami gambaraan perasaan, pikiran, imajinasilapis makna puisi dan nilai-nilai karakter jatidiri. 248

C. Indikator

1. Gambaran penginderaanstruktur pembentuk puisi yaitu: kata, bunyirima, larik, bait, tipografi, penggantian arti, penyimpangan arti, penciptaan arti. 2. Gambaraan perasaan, pikiran, imajinasilapis makna puisi yaitu: sound stream, unit of meaning, lapis dunia yang digambarkan penyair, implied, kontemplasi, tema, subject matter, feeling, tone, totalitas makna, amanat, dan nilai-nilai karakter jatidiri

D. Materi Pokok

1. Teks Puisi 2. Gambaran penginderaanstruktur pembentuk puisi yaitu: kata, bunyirima, larik, bait, tipografi, penggantian arti, penyimpangan arti, penciptaan arti. 3. Gambaran perasaan, pikiran, imajinasilapis makna puisi yaitu: sound stream, unit of meaning, lapis dunia yang digambarkan penyair, implied, kontemplasi, tema, subject matter, feeling, tone, totalitas makna, amanat, dan nilai-nilai karakter jatidiri.

E. Skenario Pembelajaran

NO JENIS KEGIATAN WAKTU METODE 1. 2. 3. Prapembelajaran 1.1 Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. 1.2 Memeriksa kesiapan siswa. Pendahuluan 2.1 Orientasi materi tentang gambaran penginderaanstruktur pembentuk, dan gambaran perasaan, pikiran, dan imajinasilapis makna puisi. 2.1 Membagikan teks puisi 2.2 Memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca puisi di depan kelas atau dilakukan guru. 2.3 Menyampaikan kompetensi dan nilai-nilai karakter jati diri yang akan dicapai serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan Kegiatan Inti Langkah-langkah pembelajaran model elaborasi yaitu: 3.1 Epitomekerangka isi; menjelaskan gambaran umum , yang paling dimengerti tentang isi pelajaran. 2 menit 8 menit 75 menit Penjelasan singkat Diskusi Inkuiri Tanya- jawab 249 NO JENIS KEGIATAN WAKTU METODE 4. 3.2 Elaborasi tahap pertama; menyajikan uraian tiap bagian dari bagian penting ke bagian lainnya. 3.3 Rangkumansintesis antar bagian; menunjukkan bagian yang dielaborasi. 3.4 Elaborasi tahap kedua; memerinci sub-sub bagian pada tahap pertama. 3.5 Rangkumansintesis akhir; rangkumansistesis seluruh isi. 3.6 Melaporkan hasil elaborasi perkelompok. 3.7 Menanggapi isi laporan dengan tanya jawab. Penutup 4.1 Melakukan refleksi proses pembelajaran dengan penguatan nilai-nilai karakter dan jatidiri. 4.2 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas sebagai remedialpengayaan. 5 menit

F. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber : buku kumpulan puisi; teori sastra dan apresiasi; Kompeten Berbahasa Indonesia, Erlangga, Jakarta; Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Pusbuk, Depdiknas, Jakarta. Media : teks puisi, kartu parafrasa, puzzle.

G. Evaluasi

Jenis Tagihan : tugas kelompok dan individu. Bentuk Instrumen : laporan diskusi dan tes tertulis esai terbatas postes. Batujajar Juni 2011. Guru Pelaksana, ................................. NIP. ………………… 250

5.1.3.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model elaborasi melalui beberapa tahapan. Pertama, pra pembelajaran yaitu memeriksa kesiapan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran, memeriksa media pembelajaran yang akan digunakan, memeriksa kelas, dan memeriksa kesiapan siswa untuk dilaksanakannya perlakuan. Kedua, pembukaan pembelajaran yaitu memeriksa kehadiran siswa, melakukan apersepsi, membagikan teks puisi, menyebutkan tujuan yang akan dicapai beserta langkah-langkah yang akan dikerjakan, membacakan puisi di depan kelas. Ketiga, kegiatan inti pelaksanaan model pembelajaran elaborasi yaitu guru menganalogikan puisi dengan puzzle. Puzzle dapat dibongkar dan dipasangkan kembali secara utuh, begitupun puisi. Untuk memahami puisi, puisi tersebut bisa dilihat terlebih dahulu secara utuh, kemudian dibongkar dielaborasi dengan rinci mulai dari bait, larik, sampai pada pemaknaan kata-kata, setelah itu disintesakan disusun kembali. Siswa dibuat berkelompok, kemudian diberi kartu-kartu yang berisi puisi utuh, puisi yang sudah dielaborasi dari bait, larik, dan kata-kata yang harus ditemukan maknanya dengan berdiskusi. Siswa menentukan unsur-unsur struktur pembentuk dan lapis makna dalam puisi Sinetron Gaya Baru karya Soni Farid Maulana. Pada proses pesintesaan siswa membuat parafrasa dari puisi yang didiskusikan dan melaporkannya. 251 Siswa terlihat antusias mengelaborasi dengan menggunakan kartu-kartu tersebut, semua aktif mencoba mencocokkan dan mencari makna yang cocok untuk kata-kata yang bermakna kiasan dan utterance. Mereka berebut pendapat, saling memberikan alasan, dan menyepakati makna yang dimaksud dalam puisi berdasarkan mengerti atau sepaham disebabkan alasan yang dapat mereka terima. Keempat, melakukan refleksi materi pembelajaran hubungannya dengan kehidupan, nilai-nilai, norma-norma, toleransi, simpati, empati, sebagai upaya pembentukan karakter dan jatidiri. Kelima, memberikan pascates sebagai alat ukur keberhasilan proses perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model elaborasi atau ketidakberhasilan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami puisi.

5.1.3.3 Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan disini adalah refleksi pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model elaborasi dibandingkan dengan model-model lain yang sering digunakan guru dalam mengajarkan pemahaman puisi. Model pembelajaran elaborasi dapat digunakan dalam proses pembelajaran memahami puisi, karena langkah-langkah model ini jelas dan sistematis, juga siswa kelihatan senang pada saat berdiskusi untuk menemukan dan menentukan struktur pembentuk dan lapis makna puisi. Sehingga Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan PAKEM terlaksana dengan baik. 252 5.2 Data Hasil Penelitian dan Analisis Data 5.2.1 Hasil Tes

5.2.1.1 Struktur Pembentuk Puisi

Data hasil tes pembelajaran memahami struktur pembentuk puisi kelas eksperimen yang menggunakan model elaborasi dan kelas kontrol yang menggunakan model induktif disajikan dalam tabel 5.1 dan 5.2 sebagai berikut. Tabel 5.1 Hasil Tes Pembelajaran Memahami Struktur Pembentuk Puisi Indonesia Modern Menggunakan Model Elaborasi No Prates X Struktur Pembentuk Pascates Y Struktur Pembentuk X² Y² XY 1 35 45 1225 2025 1575 2 50 50 2500 2500 2500 3 20 40 400 1600 800 4 45 60 2025 3600 2700 5 15 30 225 900 450 6 20 40 400 1600 800 7 45 50 2025 2500 2250 8 55 55 3025 3025 3025 9 40 30 1600 900 1200 19 35 35 1225 1225 1225 11 25 45 625 2025 1125 12 55 45 3025 2025 2475 13 35 50 1225 2500 1750 14 35 35 1225 1225 1225 253 15 25 50 625 2500 1250 16 15 35 225 1225 525 17 30 20 900 400 600 18 30 40 900 1600 1200 19 20 45 400 2025 900 20 15 25 225 625 375 21 50 25 2500 625 1250 22 40 40 1600 1600 1600 23 40 30 1600 900 1200 24 30 45 900 2025 1350 25 25 50 625 2500 1250 26 25 35 625 1225 875 27 45 40 2025 1600 1800 28 55 45 3025 2025 2475 29 20 35 400 1225 700 30 25 40 625 1600 1000 31 40 50 1600 2500 2000 JML 1040 1260 39550 53850 43450 Rata-rata 33.54

40.54 19775

26925 21725 Correlations 0.336 Signifikansi 0.064 Berdasarkan tabel 5.1 rata-rata kemampuan awal siswa hasil prates dalam memahami struktur pembentuk puisi adalah 33.54, sedangkan rata-rata pascates 40.54. Nilai korelasi sebesar 0.336 dan signifikansi 0.064. 254 Tabel 5.2 Hasil Tes Pembelajaran Memahami Struktur Pembentuk Puisi Indonesia Modern Menggunakan Model Induktif No Prates X Struktur Pembentuk Pascates Y Struktur Pembentuk X² Y ² XY 1 20 35 400 1225 700 2 20 30 400 900 600 3 25 25 625 625 625 4 40 45 1600 2025 1800 5 35 30 1225 900 1050 6 30 25 900 625 750 7 45 45 2025 2025 2025 8 35 50 1225 2500 1750 9 20 35 400 1225 700 19 35 60 1225 3600 2100 11 30 50 900 2500 1500 12 30 40 900 1600 1200 13 35 55 1225 3025 1925 14 45 45 2025 2025 2025 15 30 40 900 1600 1200 16 35 30 1225 900 1050 17 25 30 625 900 750 18 25 40 625 1600 1000 19 35 50 1225 2500 1750 20 10 25 100 625 250 21 40 45 1600 2025 1800 22 15 20 225 400 300 23 35 35 1225 1225 1225 24 25 35 625 1225 875 255 25 35 40 1225 1600 1400 26 30 35 900 1225 1050 27 35 35 1225 1225 1225 JML 820 1030 26800 41850 32625 Rata-rata 30.37

38.14 13400