2. Depositoris
Terdiri dari bank-bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Simpanan deposito yang ditempatkan oleh deposan kepada suatu bank berdasarkan hubungan
kepercayaan.
B. Aspek Hukum Jaminan Kredit dengan Jaminan Deposito
Di bidang dunia usaha atau perusahaan pasti terjadi hubungan hukum, artinya suatu hubungan subyek hukum, yang akibat dari hubungan itu diatur oleh
hukum. Di bidang dunia usaha, termasuk di dunia perbankan hubungan hukum itu kebanyakan terjadi karena perjanjian. Perjanjian adalah suatu hubungan hukum
antara 2 dua pihak atau lebih, dimana para pihak dengan sengaja mengikatkan diri atau saling mengikatkan diri, yang mana satu pihak mempunyai hak
kreditur, sedangkan pihak lain mempunyai kewajiban Pasal 1313 KUHPerdata. Di dalam suatu perjanjian, masing-masing terdapat suatu kewajiban yang disebut
prestasi, yang isinya:
35
1.
Memberi sesuatu,
2. Berbuat sesuatu misal: membuat bangunan, mengirim barang, mengangkut
orang tersebut,
3. Tidak berbuat sesuatu. Dilihat dari jenisnya, maka ada beberapa jenis
perjanjian, yaitu:
35
Ssihab.Blogspot.Com200911Aspek Hukum Perjanjian Kredit Bank.diakses tanggal 17 Oktober 2014.
a. Perjanjian timbal balik, yaitu perjanjian yang menimbulkan kewajiban
pokok kepada kedua belah pihak. contohnya: perjanjian jual-beli, sewa-
menyewa, hutang-piutang,
b. Perjanjian sepihak, yaitu perjanjian yang memberikan keuntungan bagi
salah satu pihak saja, contohnya hibah.
c. Perjanjian pokok dan tambahan principale dan accessoir, cotohnya
perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok dan perjanjian jaminan atau
perjanjian hak tanggungan sebagai perjanjian tambahan.
d.
Perjanjian konsensuil dan perjanjian riil
e.
Perjanjian bersyarat dan ketentuan waktu
f. Dilihat dari segi bentuknya: perjanjian tertulis yang di Amerika disebut
contract dan perjanjia tidak tertulis lesan.
C.
Deposito Pihak Ketiga Sebagai Jaminan Kredit
Jaminan diperlukan sebagai salah salah satu sumber pembayaran kredit jika kredit yang diberikan bermasalah maka deposito belakangan ini juga
berkembang menjadi trend yang berlakuditerima sebagai jaminan kredit.
Diterimanya deposito sebagai jaminan kredit tidak terlepas dari sifat kepastian jumlahnya yang memang sangatpasti
dan sangat likuid dibanding dengan jaminan-jaminan kredit lainnya.
Sehingga dapat
dikatakan bahwa pemberian kredit dengan jaminan deposito
memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi dan pasti bagi kreditur. Apalagi jika deposito tersebut keberadaannya penempatannya
berada di bank pemberi kredit.
Selain karena sifatnya yang sangat likuid tersebut, dari sudut debitur, faktorpendorong deposito diserahkan sebagai jaminan kredit, adalah pertimbanganproses permohonan dan
approval kredit serta biaya. Dibandingkan dengan kreditdengan jaminan selain deposito, proses permohonan dan approval kreditnyasangat cepat dan tidak berbelit-belit. Demikian juga
dengan biaya, dalam kreditdengan jaminan deposito back to back loan, biaya kredit yang dikeluarkan olehdebitur dapat ditekan sedemikian rupa sehingga bisa jauh lebih
murahdibandingkan dengan kredit umum dengan jaminan lainnya. Hal ini disebabkankarena dua hal
1. Seluruh pengikatan kredit dan jaminannya cukup dilakukan secara dibawahtangan;
2. Karena kepentingan kreditur yang tidak mau kehilangan bisnis dari sisipendanaan, yaitu
dengan penempatan depositonya di bank yang sama dengan kreditur, maka bagi kreditur, deposito jaminan ini juga membawa keuntungantersendiri sebagai bagian dari pemenuhan
target pengumpulan dana-dana pihak ketiga. Sehingga karenanya, terdapat bargaining position yang relatif lebih kuat dibanding dengan jenis-jenis kredit dengan jaminan selain
deposito. 3.
Tata Cara Pengikatan Deposito Sebagai Jaminan Kredit Deposito termasuk dalam kategori benda bergerak yang tidak berwujud, sehingga atasnya, dapat dibebani dengan hak gadai.
Terhadap gadai atas bendabergerak tersebut maka hukum yang berlaku adalah ketentuan dalam KUHPerdata Pasal 1150 sampai dengan Pasal 1160
Jaminan diperlukan sebagai salah salah satu sumber pembayaran kredit jika kredit yang diberikan bermasalah maka deposito belakangan ini juga
berkembang menjadi trend yang berlakuditerima sebagai jaminan kredit. Diterimanya deposito sebagai jaminan kredit tidak terlepas dari sifat kepastian
jumlahnya yang memang sangat pasti dan sangat likuid dibanding dengan jaminan-jaminan kredit lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian
kredit dengan jaminan deposito memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi dan pasti bagi kreditur. Apalagi jika deposito tersebut keberadaannya
penempatannya berada di bank pemberi kredit
36
Selain karena sifatnya yang sangat likuid tersebut, dari sudut debitur, faktor pendorong deposito diserahkan sebagai jaminan kredit, adalah
pertimbangan proses permohonan dan approval kredit serta biaya. Dibandingkan dengan kredit dengan jaminan selain deposito, proses permohonan dan approval
kreditnya sangat cepat dan tidak berbelit-belit. Demikian juga dengan biaya, dalam kredit dengan jaminan deposito back to back loan, biaya kredit yang
dikeluarkan oleh debitur dapat ditekan sedemikian rupa sehingga bisa jauh lebih murahdibandingkan dengan kredit umum dengan jaminan lainnya. Hal ini
disebabkan karena dua hal
37
Untuk efektifnya pengikatan jaminan deposito, perlu diperhatikan bagaimana status keberadaan deposito tersebut,
apakah merupakan harta bersama dalam
perkawinan atau tidak. Untuk itu perlu diperhatikan status perkawinan daripadadebitur atau penjaminnya. Jika di dalam perkawinan
tersebut ada perjanjian kawinyang menyebabkan tidak ada percampuran harta, maka dalam hal pengikatannya, pemilik deposito dapat bertindak sendiri tanpa adanya persetujuan dari isteri
atausuaminya. Tetapi jika
di dalam perkawinannya tidak ada perjanjian kawin,
sehingga demi hukum harus dipandang bahwa telah terjadi persatuan harta secarabulat, maka diperlukan persetujuan
penjaminan dari isteri atau suami pemilik deposito.
36
Ahmad, Anwari , Op.cit hlm 54
37
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999 hlm. 23-24.
Ini penting guna memenuhi ketentuan hukum dalam penjaminan hartabersama di dalam perkawinan, sehingga dengan terpenuhinya pengikatan yang dibuat benar-benar mengamankan pihak
bank selaku penerima jaminan
BAB IV PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN DEPOSITO