Uji Validitas Reliabilitas Pengolahan Data

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Wahyudin,2006:140. Uji validitas angket adalah keadaan yang menggambarkan tingkat kemampuan dalam mengukur apa yang diukur. Rumusnya adalah r xy             2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan r xy =Koefisien korelasi antara x dan y X = nilai hasil uji coba Y = nilai rata-rata harian N = banyak peserta tes Selanjutnya koefisien korelasi yang telah diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi korelasi seperti berikut. Tabel 3.2 kriteria korelasi koefisien Koefisien Korelasi Interpretasi 0,00-0,20 hampir tidak ada korelasi 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,60 Cukup 0,61-0,80 Tinggi 0,81- 1,00 sangat tinggi Sumber :Purwanto, 2010 :144 Berdasarkan rumus di atas, dari ujicoba soal yang telah dilaksanakan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,70. Jadi, dapat diinterpretasikan bahwa soal yang telah diujikan memiliki validitas sedang dan instrumen layak untuk digunakan.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat ukur dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan menghasilkan hasil yang sama. Untuk menganalisis reabilitas dapat digunakan dengan rumus Alpha menurut Arikuntoadalah sebagai berikut: r tt = � �−1 1 − 2 � 2 Keterangan: r gg = koefisien reabilitas tes r tt = koefisien korelasi ganjil genap Pengkategorian koefisien reliabilitas digunakan menurut Suherman, 1990: 151 adalah dengan menggunakan skala yang dinyatakan pada tabel: Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Interpretasi 0,80 ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 0,60 ≤ 0,80 Validitas tinggi 0,40 ≤ 0,60 Validitas sedang 0,20 ≤ 0,40 Validitas rendah 0,00 ≤ 0,20 Validitas sangat rendah ≤ 0,00 Tidak valid Sumber: Suherman, 1990: 151 Berdasarkan rumus di atas, ujicoba soal yang telah dilaksanakan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,82. Jadi, soal yang telah diujikan memiliki reliabilitas sangat tinggi .

c. Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

Perbedaan Berpikir Kreatif Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran PBL dan STM Pada Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah

1 30 322

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI GAYA MELALUI Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA PAda Materi Gaya Melalui Strategi Pembelajaran Yang Menyenangkan (Joyfull Learning) Pada Sis

0 1 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN ( DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFATCAHAYA.

0 5 53

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN.

0 0 35

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF FLEXIBILITY SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.

29 105 54

PENGARUH PRAKTIKUM VIRTUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X PADA MATERI VERTEBRATA

0 1 96

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN JARAKAN.

0 8 211

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

1 1 10

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA KELAS X

0 0 16