Ruri Zuherni, 2014 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Tentang Perubahan Sifat Benda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang
merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi. Dengan demikian, halnya pada pembelajaran IPA sangatlah penting saat ini,
untuk menumbuhkan cara berfikir yang nyata dan ilmiah, bukan hanya
menebak-nebak saja, tetapi harus membuktikannya.
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya pada penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pelajaran IPA diberikan kepada peserta didik khususnya di Sekolah Dasar harus mengacu pada
kurikulum berbasis kompetensi dan berpedoman pada Undang Undang Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan Tujuan Nasional Pendidikan. Tujuan pendidikan Nasional yang menjadi tolak ukur pendidikan disetiap tingkat pendidikan yaitu
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yng Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Depdiknas, 2006:5. Untuk mencapai tujuan luhur
tersebut diwujudkan dalam kegiatan pendidikan dengan memberikan pengajaran berbagai mata pelajaran diantaranya IPA.
Ruri Zuherni, 2014 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Tentang Perubahan Sifat Benda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada pembelajaran IPA hendaklah dititik beratkan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hal ini perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Dengan konsep
saling temas Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat. Salah satu bahan ajar yang dianggap rumit untuk disampaikan kepada
siswa adalah pembelajaran perubahan sifat benda, karena dikhawatirkan adanya verbalisme pada siswa. Verbalisme terjadi apabila guru terlalu
menggunakan metode ceramah, atau hanya menggunakan kata-kata dalam menjelaskan isi pelajaran, memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang
diperlukan tanpa melibatkan siswa. Situasi belajar seperti tersebut di atas dengan mudah dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa, apalagi kata
yang digunakan banyak yang terasa asing atau diluar pengetahuan siswa. Kenyataannya, masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang
berkualitas, tidak efisien, dan kurang mempunyai daya tarik bahkan cenderung membosankan, sehingga motivasi belajar anak tidak optimal, dan
tentu mempengaruhi hasil belajar anak. Contohnya, guru hanya memberikan materi pada papan tulis, lalu siswa menyalin, kemudian guru memberikan
ceramah tentang materi yang telah ditulisnya di papan tulis. Sehingga situasi belajar mengajar di kelas tidak hidup dan membosankan. Hal ini berlawanan
dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang cenderung aktif, kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat kuat. Kegiatan belajar mengajar yang
klasikal seperti itu dapat mematikan kreatifitas dan rasa ingin tahu siswa, dan dikhawatirkan siswa menjadi pasif dan tidak kreatif sehingga sikap tersebut
dapat terbawa hingga ia dewasa. Untuk itu, guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai
dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia.
Keberhasilan pembelajaran secara khusus dan pembelajaran secara umum merupakan harapan dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah.
Keberhasilan pembelajaran dilandasi oleh keaktifan dan partisipasi anak,
Ruri Zuherni, 2014 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Tentang Perubahan Sifat Benda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
seperti dalam pembelajaran perubahan sifat benda, siswa diajak untuk bereksperimen sehingga dalam proses belajar mengajar lebih menarik serta
dapat meningkatkan motivasi belajar dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran perubahan sifat benda..
Menurut Schoenherr dalam Palendeng 2003:81 mengungkapkan: „Metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains,
karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa
diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya. Selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
‟ Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan
fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat
diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
Penyampaian pokok bahasan perbahan sifat benda di Sekolah Dasar dapat menggunakan metode eksperimen.
Dalam pelaksanaan pembelajaran perubahan sifat benda di Sekolah Dasar Negeri Subangjaya I dirasa masih belum optimal, ini diduga kuat
bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah, dan tidak menggunakan metode eksperimen. Hal ini dapat kita lihat
dari hasil belajar yang telah dilaksanakan sebelum perbaikan, menunjukkan bahwa tindakan pembelajaran dengan nilai rata-rata kelas 64.03 dan jika
dilihat dari ketuntasaan belajar siswa, hanya 14 orang siswa 45 dari 31 orang siswa yang tuntas belajar, dalam hal ini ketuntasan belajar siswa
dikategorikan kurang yang mana KKM yang harus dicapai siswa adalah 70. Dengan melihat hal tersebut diatas penulis tertarik utuk memperbaiki
kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat. Melalui Penelitian Tindakan Kelas PTK penulis mencoba untuk menggunakan metode eksperimen dalam
Ruri Zuherni, 2014 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Tentang Perubahan Sifat Benda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Subangjaya I pokok bahasan “Perubahan Sifat Benda‟‟.
B. Rumusan Masalah