commit to user
4. Pertumbuhan growth
Pemerintah daerah yang sedang berkembang mempunyai insentif untuk menyimpan kas dalam mengantisipasi pengeluaran masa depan dalam proyek
modal seperti perluasan infrastruktur. Pertumbuhan growth diukur sebagai perubahan populasi jumlah penduduk, mengikuti Baber dan Gore 2008. Menurut
Gore 2009 pertumbuhan berpengaruh positif terhadap cash holdings.
C. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Berbagai penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi cash holdings telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Fisman dan Hubbard 2005
menggunakan model nonprofit endowment sebagai fungsi precautionary savings. Temuan dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara
volatilitas pendapatan donasi dengan cash holdings. Artinya, ketika pemerintah daerah mempunyai sumber pendapatan yang mempunyai volatilitas yang tinggi,
manajer lebih mungkin untuk meningkatkan cash holdings dalam rangka perbaikan tingkat pelayanan.
Core 2006 menggunakan variabel CV Rev coefficient of variation of total revenue, log revenue, acces to debt, growth dan labor untuk menentukan
cash holdings pada perusahaan nirlaba. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa variabel CV Rev coefficient of variation of total revenue berpengaruh positif
terhadap cash holdings perusahaan. Semakin besar rasio ini, maka semakin besar cash holdings pada perusahaan nirlaba. Perusahaan yang mempunyai perubahan
arus kas yang tinggi, maka mengakumulasi kas lebih banyak.
commit to user
Gore 2009 menguji faktor-faktor yang mempengaruhi cash holdings daerah dengan menggunakan variabel, antara lain coefficient variation of revenue
CV Revenue, debt per capita, limited revenue, size, growth, state revenue, quarter, state, year. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa coefficient of
variation in revenue, growth dan Limited revenue sources berpengaruh positif terhadap municipal cash holdings. Sedangkan debt per capita, size berpengaruh
negatif terhadap cash holdings daerah. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pemerintah dengan variasi pendapatan yang lebih tinggi dan pertumbuhan
yang lebih tinggi mengakumulasi kas lebih banyak. Pemerintahan yang lebih besar, maka akan mengakumulasi kas lebih sedikit.
Atas dasar paparan tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini.
H
1
: Koefisien variasi pendapatan coefficient of variation of revenue berpengaruh positif terhadap cash holdings daerah pada pemerintah daerah di Indonesia.
Selain koefisien variasi pendapatan coefficient of variation of revenue, penelitian ini juga menggunakan debt per capita untuk menentukan cash holdings
sebagaimana digunakan dalam penelitian Opler et al. 1999 dan Gore 2009. Debt per capita dimasukkan untuk mereprentasikan akses ke pasar kredit.
Gore 2009 menggunakan rasio total utang terhadap total populasi untuk menentukan utang per kapita debt per capita. Penelitian ini berusaha menguji
pengaruh debt per capita terhadap municipal cash holdings. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa variabel debt per capita berpengaruh negatif terhadap
municipal cash holdings. Semakin kecil debt per capita, maka semakin besar
commit to user
cash holdings yang dimiliki pemerintah daerah karena semakin kecil debt per capita, maka kewajiban untuk membayar utang semakin kecil, sehingga cash
holdings yang dimiliki pemerintah daerah lebih besar. Atas dasar paparan tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
dapat dirumuskan seperti berikut ini. H
2
: Utang per kapita debt per capita berpengaruh negatif terhadap cash holdings daerah pada pemerintah daerah di Indonesia.
Opler et al. 1999 menguji determinan dan implikasi cash holdings perusahaan-perusahaan perdagangan di Amerika Serikat pada tahun 1971-1994.
Untuk memprediksi cash holdings ditentukan beberapa faktor antaralain firm size, leverage, market-to-book ratio, RDsales, riskiness of cash flow regulation,
leverage, growth dan access to the capital market. Temuan penelitian ini adalah bahwa variabel market-to-book ratio, RDsales, riskiness of cash flow
regulation, leverage, growth dan access to the capital market berpengaruh positif terhadap cash holdings perusahaan. Sedangkan variabel size dan leverage
berpengaruh negatif terhadap cash holdings perusahaan.. Perusahaan dengan pertumbuhan yang kuat dan perusahaan dengan aktivitas yang kecil risikonya
menahan lebih banyak kas daripada perusahaan lainnya. Perusahaan yang mempunyai akses ke pasar modal terbesar lebih sedikit menahan kas. Penelitian
ini juga menguji implikasi corporate cash holdings. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai cash holdings dapat digunakan untuk
berinvestasi ketika cash flow relatif rendah dan ketika dana yang dikeluarkan sangat mahal, untuk mengurangi akuisisi dan pembayaran terhadap pemegang
commit to user
saham. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa risiko manajemen dan cash holdings saling menggantikan.
Hardford et al. 2005 menguji faktor-faktor yang mempengaruhi cash holdings dengan menggunakan variable-variabel firm size, leverage, market to
book ratio, ratio of firm cash flow to total assets, standard deviation of cash flow for the past ten years, ratio of the network capital to total assets, ratio of research
and development to sales, ratio of capital expenditures to assets, ratio of acquisition spending to assets. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel firm size, leverage berpengaruh negatif terhadap cash holdings perusahaan. Sedangkan variabel market to book ratio, ratio of firm cash flow to
total assets, standard deviation of cash flow to total assets, ratio of the network capital to total assets, ratio of research and development to sales, ratio of capital
expenditures to assets, ratio of acquisition spending to assets berpengaruh positif terhadap cash holdings perusahaan. Perusahaan yang besar lebih mudah
mengeluarkan modal. Perusahaan yang mempunyai utang yang tinggi cenderung menjadi lebih reliant di pasar modal dan tunduk pada pengawasan, sehingga
mengurangi keinginan manajer untuk menimbun kas demi kepentingan pribadinya. Perusahaan yang mempunyai ketentuan antitakeover yang tinggi,
mempunyai cash holdings yang lebih kecil. Core 2006 menggunakan variabel size untuk menentukan cash holdings
pada perusahaan nirlaba. Untuk mengontrol size menggunakan logaritma populasi. Temuan dari penelitian ini adalah size berpengaruh negatif terhadap
commit to user
cash holdings perusahaan. Perusahaan yang mempunyai skala ekonomi yang besar, maka mempunyai cadangan kas lebih sedikit.
Gore 2009 menggunakan variabel size untuk menentukan cash holdings daerah municipal cash holdings. Variabel size merupakan logaritma populasi.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh negatif antara size dengan municipal cash holdings. Semakin kecil ukuran pemerintah daerah size,
maka semakin besar cash holdings pada pemerintah daerah. Pemerintah daerah yang mempunyai skala ekonomi yang besar, maka akan melakukan investasi
sehingga lebih sedikit menahan kas. Atas dasar paparan tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
dapat dirumuskan seperti berikut ini. H
3
: Ukuran pemerintah daerah size berpengaruh negatif terhadap cash holdings daerah pada pemerintah daerah di Indonesia.
Baber and Gore 2008 membandingkan karakteristik masalah utang pemerintah daerah dalam suatu Negara yang menggunakan GAAP dengan Negara
yang tidak menggunakan GAAP. Pengukuran utang daerah municipal debt dilakukan dengan total utang per kapita. Variabel kontrol yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: state imposed regulation, municipal size, growth, GFOA dan voluntary disclosure. Hasil penelitian mendukung pernyataan bahwa pernyataan
GAAP mengurangi biaya pinjaman pemerintah daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa peraturan pelaporan keuangan mengurangi biaya kontrak antara peminjam
dan meminjami. Pemerintah daerah yang mempunyai pertumbuhan populasi yang
commit to user
tinggi, mempunyai insentif untuk menyimpan kas dalam mengantisipasi pengeluaran masa depan dalam proyek modal seperti perluasan infrastruktur.
Gore 2009 menggunakan variabel growth untuk menentukan cash holdings daerah municipal cash holdings. Variabel growth merupakan
perubahan populasi selama kurang lebih lima tahun. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif antara growth dengan municipal cash
holdings. Semakin besar pertumbuhan growth, maka semakin besar cash holdings pada pemerintah daerah karena pemerintah yang mempunyai
pertumbuhan yang tinggi, maka sumberdaya manusia yang dimiliki juga tinggi, sehingga mampu menghasilkan kas yang tinggi juga.
Atas dasar paparan tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini.
H
4
: Pertumbuhan growth berpengaruh positif terhadap cash holdings daerah pada pemerintah daerah di Indonesia.
D. Kerangka Berpikir