7
Dipuasakan 25 ekor hewan uji selama 16-18 jam, kemudian diukur kadar kolesterol totalnya baseline.
Gambar 2. Skema Jalannya Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman
Determinasi yaitu mengidentifikasi bagian demi bagian untuk menentukan ciri- cirinya yang khas. Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan kebenaran
identitas tanaman yang digunakan dengan cara mencocokkan ciri-ciri morfologi tanaman dengan kunci determinasi, sehingga dapat diketahui tanaman yang digunakan
Kadar kolesterol total diukur pada minggu pertama dan kedua setelah perlakuan.
Analisis Hasil. kelompok V
Diberi PTU 12,5mghari,ekstrak
etanol daun murbei dosis 400mgKgBB
yang dikombinasi dengan simvastatin
0,72 mghari200 gram BBsecara oral.
kelompok IV Diberi PTU
12,5mghari dan ekstrak
etanol daun murbei dosis
400mgKgBB, secara oral.
Kelompok III Diberi PTU
12,5mghari dan
simvastatin 0,72
mghari200 gramBB secara
oral. Kelompok 1
Kontrol Normal
Diberi pakan standar dan
aquadest. Kelompok II
Kontrol Negatif
Diberi PTU 12,5mghari
secara oral. 20 ekor hewan uji diberi pakan diet tinggi lemak dan
PTU selama 14 hari.
Semua hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok dan diberi pakan diet tinggi lemak, kecuali kontrol normal yang sebelumnya
tidak diinduksi dengan PTU dan pakan diet tinggi lemak, Semua hewan uji dipuasakan selama 16-18 jam,
kemudian diukur kadar kolesterol totalnya Post PTU
8
benar-benar tanaman yang diinginkan. Dengan demikian kesalahan dalam pengumpulan bahan yang akan diteliti dapat dihindari. Hasil determinasi yang mengacu pada literatur
Flora of Java Backer et al., 1968, Flora Van Stennis, 2005, dan Taksonomi
Tumbuhan Spermatophyta Tjitrosoepomo, 2007 adalah sebagai berikut:
1b,2b,3b,4b,6b,7b,9b,10b,11b,12b,13b,14b,15b,109b,119b,120a,121b,124a, ... Familia
: Moraceae
1b, 2b, 4b, 6b, 8b, 9a, 10a, 11b, 12b, ... Genus : Morus
1b, ... Spesies :
Morus indica Auct
Hasil determinasi di atas menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah Morus indica
Auct Sinonim : Morus alba L.
B. Ekstraksi Daun Murbei
Daun murbei diekstraksi dengan metode maserasi perendaman. Maserasi adalah proses mengekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa pengadukan atau
pengocokan pada suhu ruangan kamar Depkes RI, 2000. Selama maserasi atau proses perendaman dilakukan pengocokan berulang-ulang, hal ini dilakukan untuk
menjamin keseimbangan konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat didalam cairan.Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, maka akan
semakin besar hasil rendemen yang diperoleh Voight, 1994. Tetapi pada penelitian ini hasil ekstraksi 1 Kg daun murbei dengan menggunakan pelarut etanol 90 sebanyak 7
liter diperoleh rendemen 10,57dengan ekstrak kental 105,7 gram. Hasil ini mungkin disebabkan karena tidak dilakukannya remaserasi, sehingga senyawa aktif yang
terkandung dalam simplisia belum tersari secara sempurna.
C. Induksi Hiperkolesterolemia