Implementasi investasi logam mulia pada bisnis Gadai Syariah mega

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy)

Oleh:

AHMAD SAPUTRA NIM: 106046101585

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M


(2)

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy)

Oleh:

Ahmad Saputra NIM: 106046101585

Pembimbing

Dr. H. Yayan Sopyan, M.Ag. NIP: 150277991

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M


(3)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Univeritas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari bahwa terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Univeritas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 September 2010


(4)

Assalaamu’alaikum. Wr. Wb.

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Di antara kesempurnaannya adalah Allah karuniakan manusia pikiran dan kecerdasan. Salawat dan salam kita sanjungkan kepada pimpinan revolusioner umat Islam sedunia, tiada lain yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya yang selalu berpegang teguh pada tali agama Allah hingga akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis betul-betul menyadari adanya rintangan dan ujian, namun pada akhirnya selalu ada jalan kemudahan, tentunya tidak terlepas dari beberapa individu yang sepanjang penulisan skripsi ini banyak membantu dalam memberikan bimbingan, masukan, dan dorongan yang berharga kepada penulis guna penyempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis mengungkapkan terima kasih terutama kepada Bapak:

1. Prof. Dr. M. Amin Suma, MA, SH, MM, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum beserta staf dan jajarannya sebagai sosok dosen dan orang tua di kampus, yang telah memberikan bimbingan serta arahan, baik secara langsung atau


(5)

Konsentrasi Peradilan Agama, sekaligus sebagai dosen pembimbing yang yang bersedia meluangjan waktunya dan dengan sabar memberikan arahan, bimbingan dan masukkan yang amat berharga kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

3. H. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag., MH., Sekretaris Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyyah konsentrasi Peradilan Agama. Tiada kata yang pantas selain kata terima kasih dan doa atas kesabarannya dalam membantu proses pembelajaran di kampus dan atas nasehat-nasehatnya yang sangat menenangkan.

4. Dr. H. Yayan Sopyan, M.Ag., sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan arahan, bimbingan dan masukan yang amat berharga ke[pada penulis hingga selesainya skripsi ini. 5. Seluruh dosen konsentrasi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah

mengajarkan penulis berbagai hal, terutama ilmu yang bermanfaat, semoga semua itu menjadi amal kebajikan di dunia maupun di akhirat nanti.

6. Pimpinan perpustakaan fakultas dan perpustakaan utama serta seluruh karyawan dan stafnya yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bpk. Ari Munandar, selaku Gadai Business Support Head Bank Syariah Mega Indonesia. Tiada kata yang pantas selain kata terima kasih atas kebaikan dan


(6)

8. Teristimewa untuk ayahanda tersayang (Syafi’i H. Saaba), ibunda tercinta (Bahidjah), dan adinda (Rowiyah, Siti Munawaroh, Siti Rohmah, Ahmad Afrizal, dan Lutfi Alfa Dani) atas segala doa, kesabaran, jerih payah, pengorbanan dan nesehat serta senantiasa memberikan semangat tanpa jemu hingga ananda dapat menyelesaikan studi di jenjang Strata 1 ini. Tiada kata yang pantas selain ucapan doa, sungguh jasamau tiada tara dan tak akan pernah terbalaskan. Tak lupa pula kepada seluruh keluarga besar di Jakarta dan di Ambon, terima kasih atas segala dukungan moril dan materiil.

9. Untuk orang terdekat saya, Fitria Stephany Tahir dan keluarga, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, selalu setia menemani dan sabar dalam memberikan arahan dan masukkan yang amat bermanfaat kepada penulis hingga selesainya skripsi ini. Tiada kata yang pantas selain ucapan terima kasih.

10.Kepada seluruh teman-teman kelas Perbankan Syariah A 2006/2007, terutama sahabat-sahabat tercinta, Ahmad Rikza Nur, Ahmad Gunawan, Ahmad Syahrul, Abdul Hafid Nur, Zakky Nur Muallam, Dedy Surahman, Lukman Hakim, Ahmad Fitroh Rizqi, Ahmad Syarifuddin, Ahmad Fauzan, Suhrowardi, Hasanudin, Ahmad Faiz, Abdul Bashir, Abdul Badruddin, Ahmad Zulfikar Fauzi, Iksan Panji Y, Rico Elhando Badri, Khairunnisa,


(7)

iv

terima kasih yang mendalam atas semua waktu, pengalaman dan pelajaran yang telah dibagi bersama selama ini, semuanya sangat berarti buat penulis, semoga semua ilmu yang kita peroleh akan bermanfaat umumnya bagi masyarakat dan khususnya bagi kita sendiri.

Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya, serta menjadi amal kebaikan di sisi Allah. Amin

Wassalaamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, 27 September 2010


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah suatu sistem dan jalan hidup yang utuh dan terpadu. Islam memberikan panduan yang dinamis, lugas terhadap semua aspek kehidupan manusia disamping itu mampu menghindari dan menjawab berbagai macam permasalahan dan tantangan pada setiap zaman. Islam juga mengatur tatanan hidup dengan sempurna, baik kehidupan individu maupun masyarakat yang meliputi kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.

Islam memandang penting persoalan ekonomi, merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan, namun bukanlah tujuan akhir dari kehidupan ini melainkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Kemaslahatan merupakan salah satu tujuan dari syariat Islam. Atas dasar itu pulalah Islam menganjurkan kepada umatnya untuk saling membantu. Saling membantu dapat diwujudkan dengan hal yang berbeda-beda, baik berupa pemberian tanpa pengembalian, seperti zakat, infak, dan shadaqah, maupun berupa pinjaman yang harus dikembalikan kepada pemberi pinjaman.

Bank syariah merupakan bagian dari sistem perbankan yang memiliki kerakteristik usaha dan sistem operasional berbeda dengan bank konvensional,


(9)

maka diperlukan pengaturan yang bersifat khusus dalam sistem operasional perbankan syariah. Tujuannya untuk menjamin terpenuhinya prinsip-prinsip syariah.

Perbankan syariah adalah lembaga investasi dan perbankan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sumber dana yang didapatkan harus sesuai dengan syar’i, dan alokasi investasi yang dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi dan sosial masyarakat serta melakukan jasa-jasa perbankan yang sesuai dengan nilai-nilai syariah. Dari definisi tersebut jelas, bahwa perbankan syariah tidak hanya semata-mata mencari keuntungan dalam operasionalnya, tetapi terdapat nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan spiritualisme yang ingin dicapai.1

Disamping keunikan pada fungsinya bank syariah memiliki keragaman produk yang sangat banyak. Produk-produk ini memiliki kekhasan dan ciri-ciri yang berbeda. Produk-produk tersebut dikembangkan dari akad-akad fiqh yang ada dalam Islam. Setiap produk yang dikembangkan tersebut tidak dapat disamaratakan, masing-masing memiliki tata cara dan persyaratan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini tentunya memiliki status dan konsekuensi hukum yang berbeda pula.

Dalam setiap transaksi (mu’amalah), akad2 merupakan sesuatu hal yang sangat urgent/penting dari sebuah transaksi. Sah atau tidaknya transaksi

1

Said Sa’ad Marthon, Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2004), h. 127

2

Akad adalah pertalian antara ijab dan qabul yang dibenarkan oleh syara’ yang menimbulkan akibat hukum terhadap obyeknya.


(10)

bergantung pada akad yang dilakukan. Antara haramnya riba dan halalnya jual beli juga ditentukan oleh akad yang dilakukannya. Akad ibarat benang tipis yang memisahkan haluan kanan dan oposisinya.

Sebuah transaksi terkadang tidak hanya melibatkan satu akad melainkan beberapa akad ataupun wa’ad3 secara integral. Namun demikian ada dua kondisi yang harus dihindari dalam melakukan kombinasi antar akad, antara lain:

1. Penggunaaan dua akad dalam satu transaksi secara bersamaan.

Penggunaan dua akad secara bersamaan tidak dibenarkan secara syariah, jika memenuhi tiga kondisi berikut:

a. Menyangkut pihak yang sama b. Menyangkut obyek yang sama c. Dalam rentang waktu yang sama 2. Ta’alluq

Yaitu mengaitkan satu akad dengan akad lainnya. Misalnya peminjaman dana dapat dilakukan asalkan bersedia menikahkan puterinya.

Perkembangan produk-produk berbasis syariah kian marak di Indonesia, tidak terkecuali perbankan syariah. Perbankan syariah mengeluarkan produk berbasis syariah salah satunya yaitu yang disebut dengan gadai syariah.4 Pada dasarnya,

3

Janji yang bersifat tidak mengikat 4

Menurut kamus Bahasa Indonesia, gadai berarti barang sebagai tanggungan utang. Sedangkan dalam kamus Perbankan, gadai berarti menahan sesuatu dengan baik. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomi, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.


(11)

produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil. Sistem gadai juga pernah dilakukan pada masa Rasulullah saw. Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa ”Rasulullah Saw pernah menggadaikan baju besinya kepada orang Yahudi untuk ditukarkan dengan gandum.”

Gadai sebagai salah satu kategori dari perjanjian hutang piutang, di mana kreditur harus menggadaikan barang jaminannya kepada debitur. Perbankan syariah saat ini juga memiliki produk gadai (rahn) yang memiliki kombinasi akad didalamnya, yakni transaksi dimana satu pihak menerima pinjaman (dengan akad qardh)5 dengan jaminan tertentu. Jaminan tersebut kemudian dipelihara pihak pemberi jaminan dengan menggunakan akad ijarah,6 pihak pemelihara (murtahin) memungut keuntungan dari proses pemeliharaan.7

Di dalam perbankan syariah, terdapat produk gadai yang berbentuk gadai emas. Produk ini merupakan salah satu produk perbankan syariah yang sangat potensial untuk dikembangkan.

5

Qardh adalah akad pinjaman (penyaluran dana) kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) pada waktu yang telah disepakati oleh LKS dan nasabah.

6

Akad sewa-menyewa

7

Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), h. 23


(12)

Dalam perspektif ekonomi, gadai merupakan salah satu alternatif pendanaan yang sangat efektif karena tidak memerlukan proses dan persyaratan yang rumit. Pegadaian syariah melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai, yaitu berdasarkan pada fatwa MUI8 yang berbunyi ”bahwa pinjaman dengan meggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn diperbolehkan.” Tugas pokok dari lembaga pegadaian syariah ini adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan.

Diantara maraknya lembaga pegadaian syariah, maka salah satu perbankan yang memiliki produk gadai adalah Bank Mega Syariah, produk tersebut bernama bisnis gadai syariah mega. Gadai Syariah Mega merupakan salah satu produk unggulan Bank Mega Syariah. Dari data primer yang peneliti dapatkan pada produk gadai di Bank Mega Syariah Dalam Skala Nasional Pada Periode Januari 2010 ini memiliki pencairan pembiayaan (gadai) per hari sebesar Rp.1.204 Milyar, dan pencairan pembiayaan (gadai) per bulan sebesar Rp.43.514 Milyar. Layanan gadai emas syariah Bank Mega Syariah (BMS) mencatat pertumbuhan per januari 2010 sebesar Rp. 792 Milyar, serta memiliki total outstanding pembiayaan sebesar Rp.6.191 Milyar.9

8

NO: 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang RAHN dan fatwa MUI NO: 26/DSN-MUI/III/2002 Tentang RAHN EMAS

9


(13)

Hal yang mendorong peningkatan pembiayaan gadai emas syariah adalah bertambahnya gerai gadai dan hadirnya produk investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega. Selain itu, Untuk produk gadai (rahn), animonya cukup bagus, baik dari karyawan maupun masyarakat karena produk ini menjadi alat investasi yang bagus.

Didasari uraian diatas, penulis bermaksud untuk meninjau lebih dalam mengenai akad dan mekanisme pegadaian yang terdapat didalam perbankan khususnya di Bank Mega Syariah pada produk investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega, yang dituangkan penulis dalam skripsi dengan judul:

“IMPLEMENTASI PELAKSANAAN INVESTASI LOGAM MULIA PADA BISNIS GADAI SYARIAH MEGA”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Di dalam penulisan skripsi ini permasalahan yang akan diteliti dan juga agar tidak menyimpang terlalu jauh, maka penulis membatasi pada:

1. Membahas masalah implementasi investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega.

2. Mekanisme dalam produk investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega.

Mengingat luasnya pembicaraan mengenai implementasi dan mekanisme yang terdapat didalam perbankan khususnya pada produk gadai, maka dalam hal


(14)

ini penulis ingin merumuskan beberapa hal yang terkait dalam pembahasan skripsi ini sebagai berikut:

1. Bagaimana ketentuan dan mekanisme operasional investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega?

2. Bagaimana perkembangan gadai syariah pada produk investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega?

3. Sesuaikah prektek implemantasi investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega dalam pandangan hukum Islam?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan penulis dalam skripsi ini adalah sbb:

1. Untuk mendapatkan penjelasan mengenai konsep implementasi investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega secara komprehensif.

2. Untuk mangetahui perkembangan produk investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega.

3. Dapat mengetahui apakah praktek investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega sudah sesuai dengan syariat Islam.

D. Metode Penelitian

Untuk mencapai tujuan dari pembahasan skripsi ini, maka penulis menggunakan lima tahap dalam membahasnya. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah:

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan model penelitian kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang


(15)

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Atau mengemukakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

2. Data Yang Diperlukan

Data yang diperlukan dalam penelitian ilmiah ini adalah berupa data primer, yaitu data yang secara langsung diambil dari obyek penelitian baik perorangan maupun organisasi. Dan data skunder, yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.10

3. Alat Pengumpul Data

Beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Dokumentasi tentang gadai syariah serta mengenai investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega, serta data-data yang terkait di dalamnya.

b. Wawancara (interview) dengan pimpinan bagian pembiayaan gadai syariah di Bank Mega Syariah, serta pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Dalam penelitian ilimiah ini, maka penulis akan meneliti mengenai investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega di PT. Bank Syariah Mega Indonesia, Gedung Smesco Indonesia Lt 14, Jl.Gatot Subroto Kav.94 – Jakarta 12780.

10

Organisasi, “Klasifikasi, Jenis dan Macam Data – Pembagian Data Dalam Ilmu Eksak Sains Statistik”, artikel diakses pada 06 Juni 2010 dari http://organisasi.org/klasifikasi_jenis_dan_macam_data_pembagian_data_dalam_ilmu_eksak _sains_statistik_statistika


(16)

4. Pengelolaan Data

Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu:11

a. Reduksi data (data reduction), dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh.

b. Penyajian data (data display). Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification). Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan. Data yang di dapat kemudian disusun ulang dan dianalisis agar dapat menjadi bagian yang menyatu dari teks-teks skripsi.

5. Analisa Data

Analisis data kualitatif dibangun berdasarkan kata-kata dari hasil pengumpulan data yang dibutuhkan untuk dideskripsikan dan dirangkum dengan melihat hubungan antara berbagai tema yang diidentifikasi.

11

Atwar Banjari, “Mengolah Data Dalam Penelitian Kualitatif”, artikel diakses pada 06 Juni 2010 dari http://atwarbajari.wordpress.com/2009/04/18/mengolah-data-dalam-penelitian-kualitatif/


(17)

E. Review Studi Terdahulu

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut akan dikemukakan penelitian yang dilakukan oleh:

No Penulis Judul Isi Perbedaan

1 Eva Fatmawati Muamalat (Asuransi Syariah) 2004 Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Gadai Emas Pada Cabang ULGS Perum Pegadaian Dewi Sartika

Membahas mengenai konsep gadai, rukun dan syaratnya serta ketentuan gadai menurut hukum islam.

Membahas seputar implementasi gadai emas pada cabang ULGS Perum Pegadaian Dewi Sartika.

2 Susan Diyani Muamalat (Perbankan Syariah) 2004 Peranan Media Promosi Dalam Meningkatkan Brand Awareness Public Produk Gadai Emas Syariah (Studi Kasus di Bank Danamon Syariah)

Meliputi pengertian, fungsi, tujuan promosi dan strategi promosi, serta gambaran nyata tentang media promosi.

Meninjau secara umum mengenai konsep promosi dalam meningkatran Brand Awarness Publik produk gadai emas syariah.yang dilakukan oleh Bank Danamon Syariah


(18)

Rahmaniah Muamalat (Perbankan Syariah) 2006 Cawang Terhadap Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika sikap/respon masyarakat Cawang terhadap pegadaian syariah. pengetahuan masyarakat Cawang terhadap pegadian syariah.

4 Elis Nuryani Muamalat (Perbankan Syariah) 2006

Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Jaminan di

Pegadaian Syariah

Tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap jaminan di pegadaian syariah, serta persamaan dan

perbedaan antara hukum Islam dan hukum positif terhadap jaminan di pegadaian syariah.

Membahas jaminan di pegadaian syariah dilihat dari aspek hukum Islam dan hukum positif.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka sistematika penulisannya dibagi kedalam lima bab oleh penulis. Adapun rangkaian dari setiap bab tersebut adalah sebagai berikut:


(19)

BAB I : Pendahuluan, di dalam bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode dan teknik penulisan, dan review studi terdahulu.

BAB II : Landasan teori berisi mengenai, pengertian investasi, meliputi jenis-jenis investasi dan prinsip-prinsip umum investas syariah. Pengertian emas, meliputi sejarah emas, emas sebagai barometer keuangan dunia, macam-macam investasi emas, indikator investasi emas, serta instansi pemegang otoritas logam mulia di Indonesia. Pengertian akad, meliputi rukun akad dan hal-hal yang merusak iradah. Pengertian rahn, meliputi dasar hukum rahn, rukun dan syarat rahn, berakhirnya akad rahn, dan skema ar-rahn.

BAB III : Gambaran umum mengenai Bank Mega Syaiah Indonesia, mencakup sejarah singkat Bank Mega Syariah, Visi dan Misi Bank Mega Syariah, struktur organisasi, dan produk dan jasa Bank Mega Syariah.

BAB IV : Membahas mengenai Implementasi Pelaksanaan Investasi Logam Mulia Pada Bisnis Gadai Syariah Mega.

BAB V : Merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dari seluruh hasil penelitian yang dilakukan penulis serta saran-saran.


(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Investasi

Sebelum membahas mengenai investasi, penulis ingin menjelaskan sedikit mengenai implementasi. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi berarti: pelaksanaan; penetapan.12 Jadi implementasi investasi logam mulia adalah pelaksanaan investasi logam mulia (emas) yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah pada produk pembiayaan (financing).

Investasi adalah penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.13 Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire (memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris, disebut dengan investment. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.14

Di dalam buku hukum investasi di Indonesia, terdapat konsep teoritis mengenai investasi. Yaitu:15 “Aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan

12

Departeman Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) h.427

13

Departeman Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesi, h.441 14

Wikipedia, “investasi”, diakses pada 17 April 2010 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi 15

Salim HS., dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,, 2008) h.31-32


(21)

sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk baru dimasa yang akan datang”.

Dari definisi ini investasi dikonstruksikan sebagai sebuah kegiatan untuk: 1. Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang modal;

dan

2. Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.

Investasi selain juga dapat menambah penghasilan seseorang juga membawa risiko keuangan, bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), ketertiban hukum, dan lain-lain.

Investasi pada dasarnya mengandung tiga unsur. Pertama, pengeluaran atau pengorbanan sesuatu (sumber daya) pada saat sekarang bersifat pasti. Kedua, ketidak pastian mengenai hasil (risiko), dan; ketiga, ketidakpastian hasil atau pengembalian dimasa datang. Pengeluaran atau pengorbanan dalam investasi diartikan sebagai pengorbanan sumber daya yang bersifat tangible assets misalnya dana dan properti, maupun intangible assets seperti tenaga dan pikiran.16

Kemudian, jika kita berbicara tentang investasi syariah, ada hal lain yang turut berperan dalam investasi. Investasi syariah tidak selalu membicarakan persoalan duniawi sebagaimana yang dikemukakan para ekonom sekuler. Ada unsur lain

16

Muhamad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2009) h. 67-68


(22)

yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu investasi dimasa depan, yaitu ketentuan dan kehendak Allah Swt. Islam memadukan antara dimensi dunia dan akhirat.

Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia yang bersifat vertikal (hubungan manusia dengan Allah) maupun horizontal (hubungan manusia dengan manusia) merupakan investasi yang akan dinikmati di dunia dan akhirat. Karena perbuatan manusia dipandang sebagai investasi maka hasilnya akan ada yang beruntung dan ada pula yang merugi. Itulah yang disebut risiko.17 Islam memerintahkan umatnya untuk meraih kesuksesan dan berupaya meningkatkan hasil investasi.

1. Jenis-Jenis Investasi

Pada dasarnya, investasi dapat digolongkan berdasarkan aset, pengaruh, ekonomi, menurut sumbernya, dan cara penanamannya. Kelima hal tersebut disajikan berikut ini:18

a. Investasi berdasarkan asetnya, merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi berdasarkan assetnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1) Real asset, merupakan investasi yang berwujud 2) Financial asset.

17

Muhamad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, h. 69 18


(23)

b. Investasi berdasarkan pengaruhnya, merupakan investasi yang didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Investasi berdasarkan pengaruhnya dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Investasi autonomus (berdiri sendiri) merupakan investasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan, bersiat spekulatif. Misalnya, pembelian surat-surat berharga.

2) Investasi induced (mepengaruhi-menyebabkan) merupakan investasi yang dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan. Misalnya, penghasilan transitory, yaitu penghasilan yang didapat selain dari bekerja, seperti bunga dan sebagainya. Teori ini dikembangkan oleh Milton Friedman.

c. Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya (UU No 1 Th 1967 tentang penanaman modal asing; UU No.11 Th 1968 tentang penanaman modal dalam negeri). Merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi itu diperoleh. Investasi ini dibagi dua macam, yaitu:19

1) investasi yang bersumber dari modal asing (PMA); dan 2) investasi yang bersumber dari modal dalam negeri (PMDN).

19


(24)

d. Investasi berdasarkan bentuknya, merupakan investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi cara ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1) investasi portofolio; dan 2) investasi langsung.

2. Prinsip-Prinsip Umum Investasi Syariah a. Prinsip halal dan thayyib20

Allah SWT berfirman:

)

ﺮ ا

/

:

٨

(

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS.Al-Baqarah/ 168 : 2)

Dengan dasar ayat diatas, pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang halal, thayyib, tidak membahayakan, bermanfaat.

b. Prinsip transparansi guna menghindari kondisi yang gharar (sesuatu yang tidak diketahui pasti akan kebenarannya) dan berbau maisir.

20

Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim,2008), hal. 148


(25)

Praktik gharar dan spkulatif dalam berinvestasi akan menimbulkan kondisi keraguan yang dapat memyebabkan kerugian, karena tidak dapat memperhatikan secara transparan mengenai proses dan keuntungan yang diperoleh.

c. Prinsip keadilan dan persamaan

Islam melarang segala macam jenis usaha yang berbasis pada praktik riba, karena riba merupakan instrumen transaksi bisnis yang bersifat tidak adil, diskriminatif, dan eksploratif.

B. Emas

Emas adalah logam mulia berwarna kuning yang dapat ditempa dan dibentuk, bisa dibuat perhiasan seperti cincin, kalung.21 Selain itu emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa latin: ‘aurum’) dan nomor atom 79. Emas merupakan logam mulia yang bersifat lunak dan mudah ditempa.22

1. Sejarah Emas

Emas telah digunakan sebagai lambang kemurnian, harga (nilai), kebangsawanan, dan terutama sekali peran yang mengombinasikan semuanya. Bahkan, harga diri seseorang diperlihatkan ketika dia bisa menunjukkan semua perhiasan emasnya ketika menerima tamu.

21

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,h.259 22

Dini dan Muslik, Gold Silver Cerdas Memilih Emas dan Perak, (Bandung: Maximalis, 2008), h.18


(26)

Para arkeolog memperkirakan penggunaan emas dimulai di Timur Tengah. Sejak 2600 SM,23 huruf Hieroglyph24 Mesir kuno telah menguraikan ungkapan Raja Tusratta yang menyatakan bahwa di Mesir “emas lebih berlimpah daripada lumpur”. Mesir dan Nubia telah menggali tambang-tambang emas sejak dulu. Pada 300 SM, cincin emas pertama ditemukan pada jempol Ratu Zer dan perhiasan lengkap pertama ditemukan di tubuh Ratu Pu Abi dari kerajaan Ur di Sumeria. Emas juga disebut dalam perjanjian lama.

Pada zaman Mesir kuno, emas diberi ukiran permata (glyptic art) berbentuk jimat kumbang dan objek lain yang menyeramkan yang dikenakan sebagai atribut agama. Laki-laki dan perempuan mengenakan perhiasan sebagai perlindungan dari iblis juga sebagai symbol kekayaan dan status. Perhiasan juga dipakai oleh orang-orang kaya di Mesir pada saat itu tidak hanya ketika hidup, tetapi dikenakan juga ketika mereka mati sebagai bekal di alam berikutnya. Sayangnya, emas tersebut banyak yang hilang karena dicuri perampok kuburan.

Walaupun banyak harta yang hilang akibat para pemburu dan perampok, satu perhiasan yang berukuran kecil masih utuh dan tidak terganggu selama ribun tahun. Diantaranya adalah emas milik Firaun

23

Dini dan Muslik, Gold Silver Cerdas Memilih Emas dan Perak, h.7 24

Kata “Hieroglyph” berarti “pahatan suci”. Namanya seperti itu karena ketika orang Yunani pertama kali melihat tulisan itu, mereka yakin bahwa itu ditulis oleh pendeta untuk maksud yang suci.Tapi hieroglyph Mesir memang salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia. Beberapa dari tulisan itu berasal dari tahun 3.000 sebelum masehi, dan hieroglyph menjadi tulisan Mesir selama lebih dari 3.000 tahun.


(27)

Tutanhkamun, anak dari Amenhotep II1_ _au Akhenaten.25 Kekuasaannya yang singkat sebagai Firaun dimulai pada saat ia berusia sembilan tahun. Walaupun hanya memerintah selama sembilan tahun (1336-1327 SM), dia mampu mengumpulkan harta yang banyak. Karena begitu banyaknya, ukuran dari jangkuan kekuasaannya sangat sulit dibayangkan, diperkirakan jauh melebihi kekayaan Raja Seti I dan Ramses II.

Selain menemukan koleksi perhiasan emas kuno terbesar di dunia, para arkeolog di Mesir juga menemukan peti mati berukur emas bermutu tinggi, diperkirakan berasal dari tahun 2000 SM. Hal ini menunjukkan keahlian dan keterampilan para perajin emas di sana telah ada sejak lama.

Kerajaan Persia (Iran sekarang) menjadikan emas sebagai bagian dari ritual agama. Kerajinan emas yang paling terkenal di Persia adalah emas yang berbentuk binatang. Saat menduduki Persia, orang Arab memodifikasi dan menggantinya dengan bentuk-bentuk yang baru.

Saat dimulainya peradaban Roma modern, kota itu tertarik dengan bakat para seniman emas. Para seniman itu telah berhasil menciptakan beragam bentuk perhiasan emas yang indah. Selain itu, pemakai emas di Roma lalu memodifikasi emas tersebut menjadi perlengkapan rumah tangga seperti gelas, piring, dan mebel dari kalangan atas.

25


(28)

Pada abad ketiga, warga Roma menggunakan kalung yang berliontin koin bergambar kaisar. Ketika agama Kristen masuk ke Eropa, orang-orang Eropa memiliki kebiasaan menguburkan perhiasan yang mereka miliki bersama mereka sehingga beberapa perhiasan kuno masih bisa kita saksikan saat ini.

Kerajaan Mali di Afrika adalah daerah yang paling terkenal dengan produksi emasnya. Ada sebuah peristiwa yang paling bersejarah yang terjadi pada zaman keemasan Mali.26 Raja Mali, Mansa Musa melakukan ibadah haji ke kota Makkah pada 1324 M. Menurut sejarawan Arab. Al-Umair, Raja Mali tersebut melakukan transit di Kairo dengan caravan yang sangat besar, meliputi 100 unta yang membawa lebih dari 2 ton kalung emas dan 500 budaknya menggendong kalung emas murni untuk didermakan kepada orang miskin yang ia temui di perjalanan. Karena kemurahan hatinya, dia membuat petaka di Kairo. Harga emas disana jatuh, bahkan tidak bisa bangkit sampai 10 tahun.27 Mansa Musa berkuasa selama 25 tahun dengan membawa kesejahteraan dan kejayaan di kekaisaran Mali. Wilayah kekaisarannya membentang dari pantai Samudera Atlantik di barat hingga ke Niger di timur; dari tambang garam Taghaza di utaha hingga tambang emas Wangara di selatan.

Pada awal tahun 155-an. Raja Ferdinand dari Spanyol menetapkan prioritas kepada para penakluknya yang akan berangkat mencari dunia

26

Dini dan Muslik, Gold Silver Cerdas Memilih Emas dan Perak, h.12 27


(29)

baru. “Bawa pulang emas,” perintahnya kepada mereka. “Kalau bisa dengan semanusiawi mungkin, tapi apapun risikonya, bawalah emas. “Saat para penakluk ini datang ke Benua Amerika, penggunaan emas di benua ini telah lama dilakukan. Para penduduk Indian telah menguasai semua teknik mengolah emas. Mereka telah mahir membuat benang emas yang sangat halus. Membuat beberapa perkakas, dan menempa emas. Para penakluk ini melebur semua emas yang mereka temukan. Sebagian emas itu mereka peroleh dari menggali kuburan kuno. Emas yang meraka temukan kebanyakan berasal dari Andes dari Columbia.

Beberapa abad kemudian, demam emas semakin menggila. Pada 24 Januari 1848, di California, James W. Marshall menemukan emas di peternakan tempatnya bekerja. Beredarnya berita ini membuat seluruh laki-laki dari Amerika dan sekitarnya berbondong-bondong ke California. Tak ayal, peristiwa ini menjadikan kota-kota lain di Amerika menjadi kota mati karena hanya dihuni oleh perempuan dan anak-anak. Sekitar 100.000 orang Amerika berkumpul disana mencari peruntungan. Tak hanya penduduk Amerika, ketika berita tersebut tersebar, banyak laki-laki dari negara lain yang mencoba mengadu nasib di sana. Bahkan, banyak yang datang dari China.

Saat persaingan emas memanas, para penambang mulai berebut lahan, bahkan tak jarang mereka saling membunuh. Banyak orang Amerika yang


(30)

merasa mereka lebih berhak dengan emas yang ada di California dibandingkan dengan para pendatang dari Meksiko, Cile, Peru, dan Cina, yang mereka anggap sebagai pengganggu. Para pendatang ini banyak yang terbunuh.

Selain emas yang bisa digali dengan kekuatan cangkul habis, mulailah menggunakan alat-alat berat untuk menggali lebih dalam lagi. Banyak di antara penambang yang pulang ke daerah mereka dengan tangan hampa. Bahkan, sang penemu, James W. Marshall, hanya bisa menghasilkan sedikit emas. Pada tahun 1885, dia meninggal dalam kemiskinan. Eksploitasi emas terus berjalan. Saat ini emas di dunia diperkirakan hanya tersisa 25 pesen.28

2. Emas Sebagai Barometer Keuangan Dunia

Komoditas emas selama beberapa tahun terakhir menanjak begitu cepat karena pasar emas sesungguhnya relatif sangat kecil dibandingkan dengan pasar keuangan dunia. Seluruh emas yang ada di dunia ini konon hanya bernilai sekitar US$3,4 triliun saja-bandingkan dengan nilai saham dan obligasi yang diperdagangkan di seluruh dunia hingga mencapai miliaran dolar. Oleh karena itu, biarpun emas hanya diperdagangkan di

28


(31)

kisaran US$1.000 saat ini, bukan tidak mungkin emas bisa menembus $10.000 per troy ons dalam beberapa waktu ke depan.29

Sejarah mencatat, bahwa mereka yang menetapkan ekonomi uang yang stabil justru meraih kejayaan. Raja Alexander (Iskandar Agung) yang menggunakan uang berupa koin perak berhasil menyatukan Mediterenia dari wilayah kecil bernama Macedonia. Julius Caesar muncul dan menjadi ikon kejayaan Romawi karena menggunakan standar emas di negerinya. Alexander Hamilton dan George Washington berhasil menyatakan kemerdekaan Amerika dan menjadi peletak dasar bagi gold dollar yang kokoh dan disegani di masanya. Napoleon Bonaperte menjadi emperor Prancis setelah menerapkan standar emas. Lenin dan Mao Tse-Tung adalah contoh ikon lain yang muncul di negeri mereka karena menggunakan uang berbasis emas.30

Sayangnya, sejak tanggal 15 agustus 1971, Richard Nixon telah mengingkari perjanjian Bretton Woods tentang uang yang stabil berbasis logam mulia (emas).31 Tanpa berkonsultasi dengan Federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat) maupun State Departement terlebih dahulu, Nixon menutup “gold window” dengan menghentikan penggunaan emas

29

Nofie Iman, Investasi Emas Investasi Bijak di Masa Krisis, (Jakarta,:Daras Books, 2009). h,29-30

30

Nofie Iman, Investasi Emas Investasi Bijak di Masa Krisis, h,21 31


(32)

bagi dolar mereka. Semenjak dihapusnya pegging tersebut, pasar foreign exchange (forex) tumbuh pesat. Instrument seperti kontrak berjangka (currency futures) diperkenalkan dan memungkinkan mekanisme perdagangan (dan fluktuasi) mata uang terjadi di pasar terbuka. Siapa saja-tak hanya bank sentral- bisa membeli mata uang apapun yang diminati.

Dolar AS menjadi rentan terhadap fluktuasi (floating), destabilisasi, bahkan krisis moneter (monetary chaos) karena dalam ekonomi modern uang tidak terkait dengan logam mulia seperti halnya pada perekonomian tradisional. Dolar Amerika kemudian menjadi pengganti yang secara de facto merupakan fundamental dari sistem moneter global. Dolar Amerika menjadi mata uang primer di seluruh pelosok dunia dan sejak itu segala sesuatu yang memiliki nilai selalu diukur dan dibandingkan dengan dolar-bukan lagi dengan emas. Hal ini tentu saja membuat siapa pun yang menggunakan dolar terpaksa ikut terkena dampak dari setiap manuver dolar---termasuk menanggung utang dan defisit bangsa Amerika.

Sejarah membuktikan bahwa permintaan terhadap emas memang bertumbuh secara gradual; namun ketika terjadi krisis keuangan, harganya bisa meroket tajam. Secara historis, korelasi yang terjadi antara emas dan mata uang fiat selalu berkebalikan. Emas akan naik pamornya ketika risiko dalam memegang aset keuangan berdenomisasi mata uang tertentu naik. Ketika potensi imbalan (return) berinvestasi dalam saham atau obligasi tidak lagi menarik dan dianggap tidak mampu mengompensasi


(33)

risiko yang ada, maka investor akan mengalihkan dananya kedalam aset rill seperti logam mulia dan properti yang dianggap lebih layak dan aman (secure).

Zaman dahulu uang yang beredar merupakan hard money, yaitu uang berbasiskan logam mulia yang stabil, realibel, tetap nilainya, dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara saat ini uang yang beredar adalah soft money, yaitu uang yang dibentuk berdasarkan tujuan kebijakan jangka pendek, berbasis pada penguasa (the rule of man).32

3. Macam-macam investasi emas

Selain bisa investasi emas dalam bentuk fisik (memiliki bentuk fisik seperti emas perhiasan, emas batangan, koin emas, dll), Anda juga bisa berinvestasi pada paper asset seperti membeli saham perusahaan pertambangan emas maupun produk derivatif seperti membeli kontrak emas di bursa berjangka. Hal tersebut dapat disebutkan di bawah ini:

a. Emas Perhiasan b. Emas Batangan c. Koin Emas d. Sertifikat Emas

e. Saham Pertambangan Emas f. Kontrak Emas Berjangka

32


(34)

g. Berlian33 h. Permata

4. Indikator Investasi Emas

Banyak orang percaya bahwa emas adalah produk yang baik untuk berinvestasi. Banyak indikator mengapa harus berinvestasi emas, salah satunya adalah karena emas dapat menangkal inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Pada umumnya terdapat tiga tipe inflasi berdasarkan keparahannya, yaitu:34

a. Inflasi Moderat, yaitu apabila laju inflasi hanya berada dibawah dua digit pertahun (di bawah 10 persen).

b. Inflasi Ganas, yaitu apabila laju inflasi berada pada dua digit per tahun (10 persen – 99 persen).

c. Inflasi Hiper, yaitu apabila laju inflasi berada pada tiga digit per tahun (100 persen atau lebih).

Harga emas akan cenderung konstan jika laju inflasi rendah, bahkan cenderung sedikit menurun jika laju inflasi dibawah dua digit, jadi emas hanya akan bagus jika terjadi inflasi moderat, dan akan lebih bagus lagi jika terjadi hiper inflasi.

33

William Tanuwidjaja, Cerdas Investasi Emas, (Yogyakarta: MedPress, 2009), h. 71

34


(35)

Emas layak menjadi investasi, pertama karena karakteristiknya yang berbeda dengan komoditi lainnya. Sejak zaman dahulu dipersepsikan bernilai di seluruh dunia. Emas mempunyai supply terbatas dan permintaan yang tidak terbatas, sehingga harga emas semakin hari semakin naik. Itu alasan utamanya.

Alasan kedua, adanya ketidakdisiplinan mata uang dalam menjaga nilai, khususnya mata uang yang tidak di back up oleh emas. Ketidakdisiplinan ini menjadikan nilai mata uang selalu menurun. Hal ini menjadikan kondisi alami dalam masyarakat untuk berinisiatif melindungi asetnya dari penurunan mata uang dengan cara berinvestasi emas. Alasan ketiga, investasi emas merupakan investasi yang bisa dikelola sendiri dan tidak bergantung kepada kinerja pihak ketiga.

Selain itu, sebagaimana dikutip di dalam buku “gold silver”35, bahwa harga emas dapat dipengaruhi oleh beberapa indikator, yaitu:

a. Permintaan terhadap emas

Sesuai dengan hukum permintaan, semakin tinggi permintaan terhadap emas akan semakin tinggi pula harga yang mungkin terjadi.

b. Kurs Dolar AS

Mengingat harga emas dipasar internasional menggunakan dolar AS, maka harga emas akan sangat terkait dengan nilai tukar dolar AS.

35


(36)

c. Ketidakstabilan Ekonomi dan Politik

Ketika bursa-bursa saham mengalami kerontokan dan terjadi kepanikan seperti ketika terjadi serangan di WTC New York, harga emas akan meningkat. Ketika kita mengalami kirisis yang hebat pada 1998 pun, harga emas meningkat dengan tajam. Demikian juga ketika suku bunga saat ini kian merosot , investor pun langsung berpaling dari instrument perbankan. Hal ini dapat membuka peluang dimasukkannya emas sebagai salah satu portofolio investasi. Jika hal ini terjadi, secara otomatis permintaan terhadap emas meningkat sehingga harga emas menjadi naik.

Di dalam buku “Cerdas Investasi Emas” karya William Tanuwidjaja36, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan bahwa harga emas akan melonjak naik, yaitu diantaranya:

a. Inflasi lebih tinggi daripada yang diperkirakan semula

Harga emas mencerminkan ekspektasi (harapan) terhadap tingkat inflasi. Emas dicari pada saat-saat tidak menentu, yakni ketika uang kertas perlahan-lahan mulai kehilangan nilainya. Inflasi hanya mengikis nilai uang kertas, tetapi tidak mengurangi harga emas.

b. Terjadinya Kepanikan Finansial

36


(37)

Pada saat kita mengalami krisis yang hebat pada tahun 1998 pun harga emas meningkat dengan tajam. Tahun 2008 giliran Amerika Serikat yang terlanda krisis financial. Krisis ini menimbulkan kepanikan di seluruh dunia. Hampir semua Negara mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dunia seolah berada di tepi jurang resesi.

Akibatnya, harga emas melonjak naik. Situasi yang sama terjadi pada tahun 1980-an, ketika terjadi krisis energi karena tingginya harga minyak. Ujung-ujungnya, harga emaspun mengalami kenaikan signifikan.

c. Perkembangan Geopolitik yang Mengarah ke Krisis

Perkembangan politik juga turut menentukan harga emas, ketika politik kacau-balau, terjadilah kepanikan di bursa saham. Ketika terjadi serangan di WTC New York, bursa-bursa saham diseluruh dunia mengalami kerontokan. Terjadilah kepanikan financial. Saat itulah terjadi lonjakan harga emas.

d. Kurs Dolar AS Menguat Cukup Tajam

Naiknya kurs dolar AS membuat harga emas terkerek naik. Itu karena standar harga emas yang langsung dikaitkan dengan dolar AS. Mengamati naik-turunnya kurs dolar AS terhadap rupiah


(38)

sangatlah penting bagi investor di Indonesia yang menyimpan emas.

e. Harga Minyak Mengalami Kenaikan Signifikan37

Ketika harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan signifikan, pasti inflasi global akan meroket. Harga emas pun melonjak tinggi di pasaran dunia. Begitu harga emas di pasar dunia naik, harga di pasar domestik juga ikut naik.

f. Meningkatnya Ekspektasi dan Spekulasi Investor Dunia

Seperti halnya perdagangan saham, emas juga memiliki sentra-sentra perdagangan di seluruh dunia. Para trader di pasar-pasar emas itulah yang berperan membentuk harga emas. Harga emas di sentra-sentra perdagangan itu (misalnya pasar London, New York, Hongkong dan Zurich) menjadi acuan alias benchmark bagi pergerakan harga emas di seluruh dunia. Harga yang terbentuk disana akan menjadi patokan bagi para pedagang emas di seluruh penjuru dunia.

Kadang-kadang, dari pusat perdagangan emas itu muncul aksi spekulasi. Kalau ini terjadi, harga bukan lagi akibat dari penawaran dan permintaan. Melainkan terbentuk dari ekspektasi dan spekulasi.

g. Naiknya Permintaan Emas untuk Cadangan Devisa38

37


(39)

Biasanya kalau kurs valuta asing mengalami gonjang-ganjing, bank sentral memperkuat cadangan emasnya. Kalau bank-bank sentral manambah persediaan emasnya maka keseimbangan harga akan berubah. Apalagi jika yang bernain adalah negara-negara dengan cadangan devisa yang besar.

h. Naiknya Konsumsi Emas Dunia

Masyarakat konsumen emas juga memiliki permintaan agregat dalam jumlah yang tidak bisa diremehkan. Naiknya konsumsi emas di pasar dunia membuat harga emas nyaris tidak mungkin turun. Cina dan India merupakan dua Negara yang memiliki permintaan besar tehadap emas mengingat jumlah penduduknya yang sangat besar dan cenderung menyukai logam mulia sebagai jenis investasi mereka. Naiknya permintaan emas itu tidak diimbangi dengan kenaikan pasokan emas dunia, sehingga harga cenderung terus naik.

Namun demikian, bukannya emas tidak pernah mengalami penurunan harga. Pergerakan naik atau turunnya harga emas senantiasa terjadi. Justru pergerakan ini harus kita fahami dengan baik, sehingga kita mampu mengenali polanya. Kalau kita tahu persis polanya, kita pasti bisa memutuskan untuk membeli atau menjual pada saat yang tepat.

38


(40)

Terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi bahwa harga emas akan stagnan atau bahkan menurun, diantaranya yaitu:39

a. Inflasi Rendah dan Terkendali

Jika inflasi di negara maju relative terkandali, harga emas cenderung stabil atau turun. Begitu juga jika inflasi di negeri ini cukup rendah, makan harga emas di pasar domestik akan stabil, atau bahkan turun perlahan-lahan. Banyak investor akan menjual emas dan menggelontorkan uangnya ke bursa saham atau properti. b. Bursa Saham Mengalami Kenaikan yang Kontinu

Bursa saham adalah jenis investasi yang menarik perhatian banyak investor. Selain bersifat likuid, juga kemungkinan memperoleh untung besar dalam waktu singkat. Tapi, risikonya juga tinggi. Pada saat bursa saham mengalami peningkatan, indeks saham meningkat terus secara kontinyu, maka banyak investor yang menjual emas untuk membeli saham. Pengalohan alokasi investasi ini membuat harga emas tertekan. Permintaan di bursa saham membuat harga saham-saham terus meroket.

c. Iklim Politik Stabil

Stabilitas politik global maupun domestk biasanya membuat investor lebih “percaya diri” untuk bermain pada bidang-bidang investasi yang lebih beresiko. Termasuk saham dan transaksi

39


(41)

futures. Emas menjadi inferior yang tidak menjadi pilihan banyak investor. Karana itu, harganya cenderung merosot.

d. Kurs Dolar AS Stabil atau Cenderung Melemah

Ketika ekonomi dan politik stabil, perdagangan internasional lancar-lancar saja, cadangan devisa aman, dan inflasi terkendali-biasanya dolar AS stabil. Bahkan cenderung melemah, mengikuti keseimbangan neraca pembayaran internasional. Jika hal ini terjadi, harga emas akan stabil. Kadang-karang sedikit turun. Dalam satu tahun, kenaikan harga emas tidak melebihi kenaikan indeks saham.

e. Harga Minyak Stabil atau Turun

Ini berarti perekonomian internasional tidak dibayang-bayangi inflasi. Ekonomi domestik juga relatif aman dari ancaman inflasi, sehingga harga-harga stabil. Pada saat-saat seperti ini, uang kertas memainkan fungsinya secara sempurna sebagai alat pembayaran dan store of value. Harga emas cenderung stabil. Kalau harga minyak turun, harga emas akan mengikutinya, walaupun tidak secara seketika.

f. Aksi “Profit Taking” Para Spekulan

Biasanya, pada saat harga emas dianggap terlalu tinggi, banyak investor yang menjual emasnya. Bila banyak investor yang


(42)

melakukannya, maka harga emas akan cenderung menurun. Istliahnya, mereka melakukan aksi ambil untung (profit taking). Mereka yang melakukan aksi ini biasanya para spekulan yang menyimpan emas dalam jangka pendek, dan langsung menjualnya ketika harga sudah naik dan ia mengantongi keuntungan.

g. Bank Sentral Memutuskan Menjual Cadangan Emasnya

CBGA (Central Bank Gold Agreement) adalah perjanjian yang bertujuan untuk mengendalikan, bukan melarang penjualan emas oleh bank-bank sentral. Karena itu, pada saat tertentu bank-bank sentral mungkin saja akan menjual cadangan emasnya. Jika ini terjadi, tentu saja memberi pengaruh bagi harga emas. Besar kecilnya pengaruh tersebut ditentukan oleh besar kecilnya cadangan emas yang dilepas ke pasar bebas. Makin besar volumenya, makin besar pengaruhnya untuk menurunkan harga emas.

Menurut teori ekonomi, harga suatu komoditas ditentukan oleh keseimbangan antara supply dan demand. Jika suplai meningkat, sedangkan demand tetap, maka akan terjadi penurunan harga. Yang terjadi pada emas adalah sebaliknya; pertumbuhan suplai tidak mampu mengejar pertumbuhan permintaan. Akibatnya, harga emas cenderung naik dari waktu ke waktu.


(43)

5. Instansi Pemegang Otoritas Logam Mulia (Emas) di Indonesia

Di Indonesia, produk emas murni dengan kadar kemurnian .9999 yang diperjualbelikan adalah produk Logam Mulia-LM berikut Sertifikat bernomor register Pengujian kadar Logam (Certificate of Assay) yang berasal dari PT Antam Tbk.40

Logam Mulia didirikan oleh RT Braakensiek41, pedagang emas di sekitar tahun 1930 an, yang memulai usahanya dari usaha pengolahan dan pemurnian emas bekas “Scrap” dari satu lokasi ke berbagai lokasi daerah lainnya.

Di tahun 1937, beliau menetap di jalan Gajah Mada 84, Jakarta dan selain mengolah emas bekas, beliau memulai usaha pemurnian emas yang didapat dari pertambangan emas di Bengkulu dan Cikotok. Tahun 1949, perusahaan pengolahan yang dibangunnya itu, berkembang menjadi perusahaan terbatas (PT) dengan nama NV Essaieur en Affinage Bedrijf v/h RT Braakensiek. Kemudian di tahun 1957, perusahaannya diambil alih oleh Bank Industri Negara dan mengganti namanya menjadi PT Logam Mulia (Logam Mulia Ltd)

40

Logammulia, diakses pada 17 April 2010 dari http://www.logammulia.com/index.php

41

Goldgram, “Sekilas Logam Mulia”, diakses pada 17 April 2010 dari https://www.goldgram.co.id/sekilas_lm.php


(44)

Tanggal 1 Januari 1961 dibawah PP No.281/1961, PT Logam Mulia, menjadi perusahaan milik Negara dengan nama PN Logam Mulia. Setelah dikeluarkannya PP No.320/1974, tertanggal 31 Desember 1974, PN Logam Mulia menjadi Unit Usaha Produksi PT Aneka Tambang (Antam) dengan nama Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia “Precious Metal Refinery” dan perusahaan ini, mulai beroperasi di Pulogadung, Jakarta timur sejak 1 april 1979.

Logam Mulia- LM, menjadi anggota dari London Bullion Market Association (LBMA) setelah melalui prosedur pengujian khusus LBMA oleh badan independent dan telah mendapat akreditasi "Good Delivery List for Gold" untuk Kualitas Produk dan ISO GUIDE 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Kualitas laboratorium penguji UBPPLM (Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia).

Oleh karena itu, instansi yang berwenang mengenai logam mulia di Indonesia adalah PT ANTAM Tbk, juga nilai yang menjadi acuan harga emas adalah berdasarkan harga yang terdapat di PT ANTAM Tbk.42

C. Akad

Akad (al-‘aqd, jamaknya al-‘uqud) secara bahasa berarti al-rabth: “ikatan, mengikat”:

42

Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini, (Jakarta: Trans Media Pustaka, 2010), h, 9


(45)

و

ه

ْ

ْ

ْْ

و

ْﻮ

ه

و

ا

ه

ْ

آ

وا

ﺪة

Artinya: “Al-rabth, yaitu menghimpun atau mengumpulkan dua ujung tali dan mengikatkan salah satu pada yang lainnya hingga keduanya bersambung dan menjadi seperti seutas tali yang satu”.43

)

دإﺎ ا

:

/

(

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.”44 (QS. Al-Maidah/1 : 5)

Dalam terminologi hukum Islam akad didefinisikan sebagai berikut:

ا

ْر

طﺎ

اْ

بﺎ

ْﻮ

ل

و

ْ

ْﺮ

ْو

ع

ْ

ا

Artinya:”Akad adalah pertalian antara ijab dan qabul yang dibenarkan oleh syara’ yang menimbulkan akibat hukum terhadap obyeknya.45

Yang dimaksud dengan ijab dalam definisi akad adalah ungkapan atau pernyataan kehendak melakukan perikatan (akad) oleh suatu pihak, biasanya disebut sebagai pihak pertama. Sadang qabul adalah pernyataan atau ungkapan yang menggambrkan kehendak pihak lain, biasanya dinamakan pihak kedua, menerima atau menyetujui pernyataan ijab.

Akad seperti yang disampaikan dalam definisi di atas merupakan salah satu perbuatan atau tindakan hukum. Maksudnya akad (perserikatan) tersebut

43

Ghufron A.Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.75

44

Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya.

45


(46)

menimbulkan konsekuensi hak dan kewajiban yang mengikat pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan akad.

1. Rukun ‘Aqad46

a. ‘Aqid ialah orang yang berakad; pihak-pihak yang melakukan akad (al-‘aqidain) harus memenuhi persyaratan kecakapan bertindak hukum (mukallaf)47

b. Ma’qud ‘Alaih ialah benda-benda yang diakadkan (obyek akad) dapat menerima hukum akad, artinya pada setiap akad berlaku ketentuan-ketentuan khusus yang berkenaan dengan obyeknya, apakah dapat dikenai hukum akad atau tidak.48

c. Maudhu’ al-‘Aqd ialah tujuan atau maksud pokok mengadakan akad, artinya diizinkan oleh syara’ atau tidak.49

d. Shigat al-‘Aqd ialah ijab dan qabul, artinya akadnya sendiri harus mengandung manfaat.

2. Hal-Hal yang Merusak Iradah

46

H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 47 47

Apabila obyek yang hendak diakadkan adalah milik orang yang tidak cakap bertindak hukum, seperti orang gila, syafih (cacat mental), anak kecil yang belum mumayyiz, maka akadnya harus dilakukan oleh wali.

48

Syarat umum mengenai obyek akad adalah: (i) beebentuk harta (ii) dimiliki oleh seseorang (iii) bernilai harta dalam pandangan syara’.

49

Tujuan akad terkait erat dengan berbagai bentuk akad. Misalnya, tujuan akad jual-beli adalah pemindahan milk at-tam dengan sejumlah imbalan tertentu, tujuan akad

ijarah adalah pemindahan milk al-manfaat dengan imbalan tertentu. Tujuan akad hanya dapat diketahui berdasarkan syara’ dan tidak boleh bertentangan dengan syara’.


(47)

Yang dimaksud dengan ‘uyub al-iradah (hal-hal yang mencederai kehendak) atau ‘uyub al-rida (hal-hal yang mencederai kerelaan) adalah hal-hal yang menyertai pelaksanaan akad yang dapat menimbulkan rusaknya kehendak atau menghilangkan kerelaan.50 Adapun uraian global hal-hal yang mencederai keadaan atau kehendak adalah sebagai berikut:

a. Ikrah (paksaan)

Yang dimaksud dengan al-ikrah adalah memaksakan orang lain berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu malalui tekanan atau ancaman. Ikrah (paksaan) dibedakan menjadi dua. Pertama, al-ikrah al-tam, di mana seseorang sama sekali kehilangan kekuasaan (daya), seperti paksaan yang disertai ancaman membunuh dan melukai anggota badan. Kedua, al-ikrah al-naqish, yaitu paksaan dengan ancaman yang tidak membahayakan jiwa atau anggota badan lainnya, seperti ancaman penahanan, atau perampasan sebagian harta dan lain-lain.

Dalam pandangan Imam Syafi’i hanya ada satu jenis paksaan yakni paksaan jenis pertama, sedangkan menurut Jumhur fuqaha, selain Hanafiyah, setiap tasharruf (termasuk akad) yang disertai dengan unsur paksaan hukumnya batal.51

b. Ghalat (Salah)

50

Ghufron A.Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, h. 98 51


(48)

Ghalat, yang dimaksud adalah ghalat (kesalahan) pada obyek akad, yakni suatu kesalahan dimana terjadi ketidak sesuaian materi atau sifat tertentu dari obyek akad yang dikehendaki oleh pihak yang melakukan akad.

c. Tadlis atau Taghrir

Tadlis (menyembunyikan cacat) atau taghrir (manipulasi) adalah suatu kebohongan atau penipuan oleh pihak yang berakad yang berusaha meyakinkan pihak lainnya dengan keterangan yang berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya. Kebohongan melalui perbuatan dan perkataan lebih populer disebut sebagai taghrir atau gharar, sedangkan kebohongan dengan menyembunyikan keadaan yang sesungguhnya lebih popular disebut tadlis.

d. al-Ghabn

Al-Ghabn (secara bahasa berarti “kurang atau pengurangan”) adalah pengurangan obyek akad dengan jumlah yang tidak sesuai dengan kesepakatan akad, atau jika salah harga atau nilai harta benda yang dipertukarkan tidak seimbang yang lainnya.

D. Rahn (Gadai)

Rahn atau gadai adalah menjamin utang dengan barang, dimana uang dimungkinkan bisa dibayar dengannya, atau dari hasil penjualannya. Misalkan, si


(49)

A meminta pinjaman uang kepada si B, kemudian si B meminta si A menitipkan suatu barang kepadanya. Jika utang telah jatuh tempo dan si A tidak dapat membayar utangnya, maka utangnya diambil dari barang gadai tersebut.

Rahn dapat juga diartikan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.52

Menurut istilah syara’, yang dimaksud dengan rahn adalah:

ﺪْ

ْﻮﺿْﻮ

ْ ا

سﺎ

لﺎ

ءﺎ

ْﻜ

ا

ْْ

ءﺎ

ْ

Artinya: “Akad yang obyeknya menahan harga terhadap sesuatu hak yang mungkin diperoleh bayaran dengan sempurna darinya.”53

Dalam Ensiklopedi Indonesia, disebutkan bahwa gadai atau hak gadai adalah hak atas benda terhadap benda bergerak milik si berhutang yang diserahkan ke tangan si pemiutang sebagai jaminan pelunasan hutang si berhutang tersebut tadi (pasal 1150-1160 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata). Jaminan dengan benda tak bergerak disebut hipotek (hak benda terhadap sesuatu benda tak bergerak yang memberi hak preferensi kepada seseorang yang berpiutang/pemegang hipotek untuk memungut piutangnya dari hasil penjualan tersebut).54

52

.Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, h. 187 53

Hasbi Ash-Shiddiqy, Pengantar Fiqh Muamalah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h.86-87 54

M.Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 253


(50)

Menurut Hery Sudarsono, SE.55, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah suatu hak diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai hutang atau orang lain atas nama orang yang mempunyai hutang. Seseorang yang berhutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi hutang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Sedangkan menurut ketentuan hukum adat pengertian gadai yaitu menyerahkan tanah untuk menerima pembayaran sejumlah uang secara tunai, dengan ketentuan si penjual (penggadai) tetap berhak atas pengembalian tabahnya dengan jalan menebusnya.56

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian gadai emas syariah adalah menahan atas salah satu harta milik si peminjam dalam hal ini objek gadai yaitu “logam mulia (emas)” sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya sesuai konsep dan ketentuan gadai emas di perbankan syariah.

1. Dasar Hukum Rahn a. Dalil Al-Qur’an

55

Heri Sudarso, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), h.153 56

Abdul Ghofur Anshori, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Citra Media, 2006), h.76


(51)

Sebagai landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan adalah firman Allah SWT:

)

ﺮ ا

/

:

٨

(

Artinya:Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang57 (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al.Baqarah/283 : 2)

b. Hadits

ْ

ﺔ إ

:

ىﺮ ْ ا

لْﻮ ر

ﷲا

ْﷲا

ْ

و

ْ

يدْﻮﻬ

ﺎ ﺎ

و

هر

ﺎ ْرد

ْ

ﺪْﺪ

)

اور

(

Artinya: “Dari Aisyah R.A, bahwa Rasulullah SAW pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan pembayaran yang ditangguhkan,

57


(52)

2. Rukun dan Syarat Gadai

Gadai atau pinjaman dengan jaminan suatu benda memiliki beberapa rukun, antara lain:59

a. Akad ijab dan Kabul

b. Aqid, yaitu orang yang menggadaikan (rahin) dan yang menerima gadai (murtahin). Adapun syarat bagi orang yang berakad adalah ahli tasharuf,60 yaitu mampu membelanjakan harta dan dalam hal ini memahami persoalan-persoalan yang berkaitan dengan gadai. c. Obyak yang digadaikan (marhun), syarat pada benda yang

dijadikan obyek gadai adalah keadaan barang itu tidak rusak sebelum janji utang harus dibayar.

d. Ada utang, disyaratkan keadaan utang telah tetap. 3. Berakhirnya Akad Rahn

Sebuah perjanjian atau akad tidak akan berlaku selamanya, ia dibatasi oleh jangka waktu. Di samping itu, terkadang dengan adanya kejadian tertentu dapat memberhentikan akad atau perjanjian yang bersangkutan

58

Imam Abi Husain Muslim ibn Hajjaji ibn Muslim Qusyairy Naisaburi, Sahih Muslim, (Riyadh:: Darussalam, 1998 M/1419H), h.679. lihat juga Imam Bukhari, Shahih al-Bukhari, nomor hadis 1954, V. 7, h. 277.

59

H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah , h. 107-108 60

Tasarruf adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang berdasarkan iradah (kehendak)-nya dan syara’ menetapkan atasnya beberapa konsekuensi yang berkaitan dengan hak.


(53)

sebelum masa berlakunya habis. Menurut ketentuan hukum syariat bahwa, apabila masa yang telah diperjanjikan untuk pembayaran utang telah terlewati maka si berhutang punya kewajiban untuk membayar hutangnya. Namun seandainya si berhutang tidak punya kemauan dan atau kemampuan mengembalikan pinjamannya hendaklah ia memberi izin kepada pemegang gadai untuk menjual barang yang ia jadikan sebagai jaminan tersebut.

Dari hasil penjualan setelah diambil uang sebesar utang pokok yang ada, maka apabila terjadi sisa harus dikembalikan kepada pemberi gadai. Akan tetapi apabila terdapat kekurangan, maka pihak pemberi gadai masih mempunyai kewajiban untuk membayar kekurangannya.61

Akan lebih baik jika, pada saat pembuatan perjanjian dibuat klausula yang memberikan hak kepada pemegang gadai untuk menjual barang gadai setelah jangka waktu jatuh tempo terlewati. Dengan melakukan hal ini diharapkan akan meminimalisir terjadinya sengketa di kemudian hari.

Dengan demikian secara singkat dapat diputuskan bahwa akad rahn berakhir dengan hal-hal sebagai berikut:62

a. Barang yang diserahkan kepada pemiliknya. b. Rahin membayar utangnya.

61

.Abdul Ghofur Anshori, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, h.80 62

Djumadi, Hukum Perburuhan: Perjanjian Kerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 23 (edisi revisi)


(54)

c. Dijual dengan perintah hakim atas perintah rahn.

d. Pembebasan utang dengan cara apapun, meskipun tidak ada persetujuan dari pihak rahin.

4. Skema Ar-Rahn63

2. Pemberi Hutang Marhun Bih (Hutang)

1. Akad Transaksi Murtahin Rahin

3. Penyerahan Marhun Marhun (Barang)

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria:64 a. Milik nasabah sendiri.

b. Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai rill pasar.

c. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan dengan tidak mengurangin nilai dan merusak barang

63

Sunarti Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, h. 28 64


(55)

yang digadaikan. Rusak atau cacat, maka nasabah harus bertanggung jawab.

d. Apabila nasabah wanprestasi, bank dapat melakukan penjualan barang yang digadaikan atas perintah hakim. Apabila hasil penjualan melebihi kewajibannya, maka kelebihan tersebut menjadi milik nasabah. Namun, apabila hasil penjualan tersebut lebih kecil dari kewajibannya, maka nasabah wajib melunasi sisa hutang yang belum terbayar.

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH

A. Sejarah Singkat Bank Mega Syariah65

Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama), kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan

65

Bank Mega Syariah, “Sejarah”, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Profil-SekilasBSMI.php


(56)

beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia.

Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki semboyan "untuk kita semua" tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Syariah Mega Indonesia selalu berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, PT. Bank Syariah Mega Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki 15 jaringan kerja yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau Jawa dan di luar Jawa.


(57)

Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang keuangan, PT Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerjasama dengan PT Arthajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama serta PT. Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima dan Prima Debit. Ini dilakukan agar nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan lebih efisien, praktis, dan nyaman.

B. Visi dan Misi Bank Mega Syariah66

1. Visi : Bank Syariah Kebanggaan Bangsa.

2. Misi : Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.

C. Struktur Organisasi Bank Mega Syariah67

66

Bank Mega Syariah, “Visi dan Misi”, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Profil-VisiMisi.php

67

Bank Mega Syariah, “Struktur Organisasi”, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Profil-StrukturOrganisasi.php


(58)

1. Dewan Komisaris68

a. Komisaris Utama: MARIE MUHAMMAD b. Komisaris: ARI PRABOWO

c. Komisaris: DEDDY KUSDEDI 2. Dewan Pengawas Syariah69

a. Ketua Dewan Pengawas Syariah: KH. MA'RUF AMIN

b. Anggota Dewan Pengawa Syariah: DR. H. ACHMAD SATORI ISMAIL

68

Bank Mega Syariah, “Dewan Komisaris”, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Profil-DewanKomisaris.php

69

Bank Mega Syariah, “Dewan Pengawas Syariah”, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Profil-DewanPengawasSyariah.php


(59)

c. Anggota Dewan Pengawas Syariah: KANNY HIDAYA Y 3. Dewan Direksi70

a. Direktur Utama: BENY WITJAKSONO b. Direktur Bisnis: ANI MURDIATI

c. Direktur Kepatuhan & HCM: HARYANTO BUDI PURNOMO d. Direktur Operasi: MARJANA

4. Pemegang Saham71

a. PT Para Global Investindo b. PT Para Rekan Investama D. Produk dan Jasa Bank Mega Syariah

1. Produk Pendanaan a. Tabungan Utama iB72

Adalah simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan. b. Fleksi iB73

70

Bank Mega Syariah, “Dewan Direksi”, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Profil-DewanDireksi.php

71

Bank Mega Syariah, “Pemegang Saham”, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Profil-PemegangSaham.php

72

Bank Mega Syariah, “Tabungan Utama iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-TAMA.php

73

Bank Mega Syariah, “Fleksi iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-FLEKSI.php


(60)

Simpanan Fleksibel Sesuai Syariah adalah simpanan dengan konsep syariah titipan (wadiah) yang dapat Anda manfaatkan untuk berinvestasi dalam waktu yang lebih leluasa.

c. Tabungan Pendidikan Plus iB74

Perencanaan Dana Pendidikan Sesuai Syariah. d. Tabungan Umrah Plus iB75

Untuk memudahkan Anda mempersiapkan biaya perjalanan umrah dengan simpanan terencana sesua syariah, Bank Mega Syariah menawarkan Tabungan Umrah Plus iB.

e. Giro Utama iB76

Adalah rekening koran wadiah yang kemungkinan Anda mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.

f. Deposito Plus iB77

74

Bank Mega Syariah, “Tabungan Pendidikan Plus iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-PENDIDIKAN.php

75

Bank Mega Syariah, “Tabungan Umrah Plus iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-UMRAH.php

76

Bank Mega Syariah, “Giro Utama iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-GIRO.php

77

Bank Mega Syariah, “Depositi Plus iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-DEPO.php


(61)

Simpanan berjangka mudharabah yang bukan hanya memberikan nisbah bagi hasil yang relatif tinggi, tetapi juga dapat dijadikan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan Anda.

2. Produk Pembiayaan a. KPR Utama IB78

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

b. KPM Utama IB, Pembiayaan Kepemilikan Mobil Sesuai Syariah79

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

c. Multi Guna IB, Pembiayaan Multi Guna Sesuai Syariah80

78

Bank Mega Syariah, “KPR Utama iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_kpr.php

79

Bank Mega Syariah, “KPM Utama iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_kpm.php

80

Bank Mega Syariah, “Multi Guna iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_multiguna.php


(62)

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

d. Multi Jasa IB, Pembiayaan Paket Jasa Umroh dan Pendiikan Sesuai Syariah81

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah ijarah dengan angsuran sewa sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) sewa bagi nasabah.

e. Pembiayaan Bisnis Investasi IB82

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

81

Bank Mega Syariah, “Multi Jasa iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_multijasa.php

82

Bank Mega Syariah, “Pembiayaan Bisnis Investasi iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_investasi.php


(63)

f. Pembiayaaan Bisnis Modal Kerja IB, Pembiayaan Usaha Produktif Sesuai Syariah83

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah mudharabah dan musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati antara bank dan nasabah.

g. Gadai Syariah IB, Pinjaman Dana dengan Gadai Sesuai Syariah84

Adalah fasilitas pinjaman dana dengan menggadaikan barang berharga termasuk fasilitas penyimpanannya tanpa adanya tambahan pada saat pengembalian pinjaman dengan menggunakan konsep syariah qardh yaitu pinjaman tanpa tambahan dan konsep syariah Ijarah yaitu perjanjian sewa tempat penyimpanan barang berharga.

h. Bank Garansi IB, Penjaminan Pembayaran Usaha Produktif Sesuai Syariah85

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah kafalah yaitu akad penjaminan yang diberikan oleh Bank Mega Syariah kepada pihak penerima jaminan (nasabah) atas permintaan pihak terjamin.

83

Bank Mega Syariah, “Pembiayaan Bisnis Modal Kerja iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_modal.php

84

Bank Mega Syariah, “Gadai Syariah iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_gadai.php

85

Bank Mega Syariah, “Bank Garansi iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_garansi.php


(64)

i. PRK Syariah IB, Pembiayaan Modal Kerja Usaha Produktif dengan Line Facility Sesuai Syariah86

Adalah fasilitas pembiayaan dengan line facility dimana penarikan dana nya dapat dilakukan sewaktu-waktu melalui penggunaan rekening koran/giro berdasarkan kebutuhan usaha nasabah yang telah disepakati menggunakan konsep syariah musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang disepakati antara bank dan nasabah.

3. Jasa dan Layanan a. Mega Syariah Card87

MegaSyariah CARD merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai pada seluruh ATM berlogo ATM Bersama.

b. Mega Syariah Save Deposit Box88

Mega Syariah SAFE DEPOSIT BOX adalah fasilitas penyimpanan barang berharga dengan berbagai ukuran dan harga hemat.

86

Bank Mega Syariah, “PRK Syariah iB”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/produk_prk.php

87

Bank Mega Syariah, “Mega Syariah Card”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-CARD.php

88

Bank Mega Syariah, “Mega Syariah Save Deposit Box”, artikel diakses pada 15 Maret 2010 dari http://www.bsmi.co.id/Produk-MegaSyariah-SAFEBOX.php


(65)

BAB IV

IMPLEMENTASI INVESTASI LOGAM MULIA PADA BISNIS GADAI SYARIAH MEGA

Bisnis gadai syariah mega merupakan produk pada salah satu departemen dalam bidang pembiayaan di Bank Mega Syariah. Gadai di Bank Mega Syariah, merupakan fasilitas pinjaman dana dengan menggadaikan barang berharga, termasuk fasilitas


(66)

penyimpanannya tanpa adanya tambahan pada saat pengembalian pinjaman dengan menggunakan konsep syariah qardh, yaitu pinjaman tanpa tambahan dan konsep syariah Ijarah yaitu perjanjian sewa tempat penyimpanan barang berharga.

Pada dasarnya investasi logam mulia yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah adalah sama seperti dengan gadai emas biasanya.89 Dinamakan investasi logam mulia dikarenakan logam mulia merupakan barang yang dapat naik harganya yang tidak tergerus oleh inflasi. Oleh karena itu, emas sangat cocok bagi investor pemula karena emas merupakan objek berinvestasi yang aman.

Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega.

A. Ketentuan dan Mekanisme Operasional Investasi Logam Mulia Pada Bisnis Gadai Syariah Mega

Berangkat dari adanya sistem gadai dalam Islam, khususnya gadai emas dan bagaimana aplikasinya dalam lembaga perbankan serta beberapa persoalan yang ada pada bagian ini, akan dipaparkan mengenai ketentuan dan mekanisme operasional investasi logam mulia/emas pada bisnis gadai syariah mega.

1. Ketentuan Operasional Investasi Logam Mulia Pada Bisnis Gadai Syariah Mega

Logam mulia/ emas merupakan salah satu jenis barang yang dapat dimanfaatkan dan ada hasilnya. Ketentuan yang berkaitan dengan operasional investasi emas antara lain:

89


(67)

a. Kategori Barang gadai

Kategori barang yang digadaikan dalam akad ini adalah emas, dalam bentuk batangan maupun perhiasan.

b. Jangka Waktu Pinjaman

Jangka waktu pinjaman terhitung sesudah dilakukannya akad. Rahin (nasabah) dapat memanfaatkan pinjaman sampai jangka waktu (masa tenor) selama 4 bulan90 dan untuk pembayarnnya dapat dengan dicicil. Apabila nasabah dapat melunasi utangnya sebelum jatuh tempo, maka nasabah akan mendapatkan potongan (diskon) sesuai ketentuan yang diberikan oleh pihak bank. Namun apabila setelah jatuh tempo untuk pelunasan dan nasabah tidak mampu membayar, maka cara kedua yang diambil adalah dengan memberikan tenggang waktu kembali 15 hari setelah jatuh tempo91, dan kalau akhirnya nasabah tidak mampu membayar, maka sebagai alternatif terakhir pihak bank mengeksekusi barang gadai harus dijual guna menebus utang yang menjadi jaminan. Sebelum dilakukan penjualan, nasabah diberitahukan terlebih dahulu mangenai barang yang digadaikannya akan dijual.

90

Wawancara Pribadi dengan Ari Munandar. Jakarta, 17 Mei 2010 91


(1)

DAFTAR WAWANCARA

Nama Narasumber : Bpk. Ari Munandar

Jabatan : Gadai Business Support Head Bank Mega Syariah Hari/Tanggal : Senin, 17 Mei 2010

1. Bagaimana konsep investasi logam mulia (emas) pada bisnis gadai syariah mega dan kapan diluncurkannya produk tersebut?

2. Akad apa sajakah yang terdapat di dalam produk investasi logam mulia (emas) pada bisnis gadai syariah mega?

3. Berapa standarisasi pinjaman yang diberikan kepada nasabah?

4. Bagaimana cara penaksir menetapkan jumlah taksiran yang pada emas yang ingin digadaikan?

5. Berapa tarif jasa simpan/ijarah yang dikenakan bank kepada nasabah?

6. Berapa lama jangka waktu yang diberlakukan kepada nasabah atas pinjaman yang diberikan oleh Bank Mega?

7. Berapa batas minimal emas yang digadaikan pada gadai syariah mega?

8. Sebelum dilakukan penjualan atas barang gadai apakah ada dispensasi pelunasan bagi nasabah untuk memperpanjang waktu pelunasan?


(2)

9. Apakah harga emas yang disepakati adalah harga pada saat adanya uang muka (di awal transaksi) atau pada saat terjadi pelunasan? Perlu diketahui bahwa harga emas dapat berubah-ubah setiap saat.

10. Bagaimana perkembangan produk investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega?


(3)

JAWABAN WAWANCARA

Nama Narasumber : Bpk. Ari Munandar

Jabatan : Gadai Business Support Head Bank Mega Syariah Hari/Tanggal : Senin, 17 Mei 2010

1. Bagaimana konsep investasi logam mulia (emas) pada bisnis gadai syariah mega dan kapan diluncurkannya produk tersebut?

Sebenarnya konsep investasi logam mulia gadai syariah mega pada prinsipnya sama dengan gadai biasa. Akan tetapi yang membedakan adalah pada obyek/barang yang dijadikan barang jaminan yaitu berupa logam mulia/emas. 2. Akad apa sajakah yang terdapat di dalam produk investasi logam mulia (emas)

pada bisnis gadai syariah mega?

Akad yang terdapat di dalam produk ini adalah akad rahn dan sewa atau ijarah. 3. Berapa standarisasi pinjaman yang diberikan kepada nasabah?

Standarisasi pinjaman yang diberikan oleh gadai syariah mega terdapat dua kriteria, yaitu:

a. Logam Mulia bersertifikat, rasio pinjaman yang diberikan maksimal adalah 93% dari nilai taksiran.

b. Perhiasan dengan harga > 20 juta, rasio pinjaman yang diberikan maksimal adalah 93% dari nilai taksiran.


(4)

c. Perhiasan dengan harga < 20 juta, rasio pinjaman yang diberikan maksimal adalah 91% dari nilai taksiran. .

4. Bagaimana cara penaksir menetapkan jumlah taksiran yang pada emas yang ingin digadaikan?

Pada awalnya, tim penaksir melihat harga emas pada Harga Pasar Utama (HPU) yaitu harga berdasarkan ANTAM, kemudian penaksir melihat harga emas pada Harga Pasar Pusat (HPP) yaitu harga yang berlaku di pasaran, sehingga tim penaksir dapat menganalisis harga emas, ini berguna untuk mengurangi tingkat resiko yang diterima oleh bank. Kemudian setelah dianalisis barulah tim penaksir menetapkan Standar Taksiran Logam Emas (STLE), hal ini berguna sebagai acuan pada saat proses penaksiran barang gadaian yang dilakukan. 5. Berapa tarif jasa simpan/ijarah yang dikenakan bank kepada nasabah?

Tarif jasa simpan yang diberikan pihak bank kepada nasabah bermacam-macam tergantung dari barang yang digadaikan. Pada gadai mega syariah, diantaranya yaitu untuk Logam Mulia setara dengan 1,58% dari nilai taksiran. Sedangkan perhiasan dengan harga < 20 juta, maka biaya sewa setara dengan 2,18%, dan perhiasan dengan harga > 20 juta, maka biaya sewa yang dikenakan adalah sebesar 1,67%. Namun untuk logam mulia non sertifikat maka biaya sewa yang dikenakan sama dengan perhiasan 24 karat.

6. Berapa lama jangka waktu yang diberlakukan kepada nasabah atas pinjaman yang diberikan oleh Bank Mega?


(5)

Jangka waktu yang diberikan untuk pelunasan gadai yaitu 4 bulan dan dapat diperpanjang.

7. Berapa batas minimal emas yang digadaikan pada gadai syariah mega? Batas minimal emas yang dapat digadaikan adalah 1 gram 16 karat

8. Sebelum dilakukan penjualan atas barang gadai apakah ada dispensasi pelunasan bagi nasabah untuk memperpanjang waktu pelunasan?

Apabila setelah 4 bulan atau pada saat jatuh tempo nasabah tidak dapat melunasi hutangnya atas pembiayaan yang telah diberikan, maka bank akan memberikan dispensasi perpanjangan waktu yaitu selama 15 hari setelah jatuh tempo. Dalam rentang waktu selama 15 hari tersebut, nasabah akan diberikan surat pemberitahuan lelang apabila nasabah tidak dapat melunasi hutangnya. 9. Apakah harga emas yang disepakati adalah harga pada saat adanya uang muka

(di awal transaksi) atau pada saat terjadi pelunasan pada ? Perlu diketahui bahwa harga emas dapat berubah-ubah setiap saat.

Ya, harga emas yang disepakati adalah awal atau harga pada saat proses penaksiran yang dilakukan oleh petugas penaksir.

10. Bagaimana perkembangan produk investasi logam mulia pada bisnis gadai syariah mega?

Perkembangan produk ini per 25 februari 2010 yaitu, untuk total outstanding sebesar Rp.148.043.140.526, Number of Account (NOA) keseluruhan atau jumlah transaksi yang aktif sebanyak 6.931, CIF atau jumlah nasabah sebanyak


(6)

2.327, kemudian Pencairan dana per tanggal 25 februari 2010 sebesar Rp.1.143.303.320, NOA per tanggal 25 februari 2010 sebanyak 189 account, dan Pertumbuhan sebesar Rp.276.988.004

Jakarta, 17 Mei 2010 Gadai Business Support Head