Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

Nurhayati, 2015 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Asumsi Klasik

Untuk uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan beberapa pengujian seperti, uji normalitas, uji linearitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : 1 Uji Normalitas Uji normalitas memiliki tujuan apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali 2013:160 ada dua cara untuk melakukan uji normalitas yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik. a Analisis Grafik Analisis grafik merupakan cara termudah untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun, kekurangannya adalah grafik histogram dapat menimbulkan ketidakpastian khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Oleh karena itu, ada metode lain yang lebih handal yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika data berdistribusi normal maka akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Sehingga, distribusi data residual normal dapat ditunjukkan dengan garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. b Analisis Statistik Jika tidak diamati secara hati-hati maka uji normalitas dengan grafik dapat memiliki kesalahan. Oleh sebab itu, disamping uji grafik dianjurkan pula menggunakan uji statistik. Menurut Ghozali 2013:164 bahwa “uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov- Nurhayati, 2015 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Smirnov K- S”. Uji normalitas digunakan untuk menentukan jenis statistika yang akan digunakan. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistik paramterik sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik non-parametrik. Adapun pengambilan keputusannya dalah sebagai berikut : - Jika probabilitas 0,05, maka H diterima, artinya data berdistribusi normal - Jika probabilitas 0,05, maka H ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan bantuan program IBM SPSS Versi 21. 2 Uji Linearitas Menurut Ghozali 2013:166 bahwa “uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model sebaiknya linier, kuadrat atau kubik”. Adapun salah satu uji linearitas yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan uji Durbin Watson. Selanjutnya adalah membandingkan hasil Durbin Watson dengan dL nya. Apabila nilai Durbin Watson lebih besar daripada dL maka variabel tersebut memiliki hubungan yang linier. Pengujian linearitas dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson dibantu dengan menggunakan program IBM SPSS Versi 21. 3 Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali 2013:105 bahwa “uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”. Dalam uji multikolonieritas, model regresi sebaiknya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi di Nurhayati, 2015 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu antara variabel independen maka nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam suatu model regresi menurut Ghozali 2013:105 adalah sebagai berikut: a Multikolonieritas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. 4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisi tas menurut Ghozali 2013:139 bahwa “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.” Heteroskedastisitas dapat terjadi jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, namun jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain sama maka disebut Homoskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen dengan nilai residual. Dasar analisisnya menurut Ghozali 2013:139 adalah sebagai berikut : a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Uji Hipotesis