Latar Penelitian Desain Penelitian

Lisda , 2014 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING REACT UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, jenis data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, serta tahapan penelitian.

3.1 Latar Penelitian

3.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IX SMP Negeri 29 Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20142015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan pelaksanaan penelitiannya akan disesuaikan dengan jampelajaran IPS pada kelas yang digunakan sebagai obyek penelitian. 3.1.2 Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX- K SMP Negeri 29 Bandung yang terdiri dari 36 orang peserta didik, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Objek penlitian ini adalah penerapan pembelajaran strategi REACT.

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Strategi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PenelitianTindakan Kelas PTK yang dalam bahasa Inggris, PTK disebut Classroom Action Research CAR. PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karenapenellitian Lisda , 2014 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING REACT UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu diadakan dalam kelas dan lebih dipusatkan pada masalah –masalahyang terjadi di dalam kelas atau pada proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas menurut Zainal Aqib 2009, hlm. 12 berasal dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Berikut penjelasannya: 1 Penelitian, diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi penelitian. 2 Tindakan, diartikan sebagai suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan 3 Kelas, diartikan sebagai sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru Menurut Suharsimi Arikunto 2002, hlm. 82, penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain. Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut; 1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar- benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan. Lisda , 2014 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING REACT UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Kegiatan penelitian, baik inferensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama. 3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga. 4. Metodologi yang digunalkan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya. 5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan on-going, mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu Arikunto, Suharsimi, 2002, hlm. 82. Sesuai dengan jenis rancangan penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam Arikunto, Suharsimi, 2002, hlm. 83, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning rencana, action tindakan, observasi pengamatan dan reflection refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Lisda , 2014 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING REACT UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart dalam Arikunto, Suharsimi,2006, hlm.74 Lisda , 2014 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING REACT UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Berikut adalah pemaparan secara lengkap mengenai tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart sebagai berikut: 1. Perencanaan planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan dimana,oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Arikunto Suharsimi,hlm. 17. Menurut Sanjaya, 2012, proses perencanaan yang dilakukan peneliti berupa aktiftas tinjauan lapangan, diagnosis masalah, penentuan pemilihan penanganan masalah, pemilihan materi yang akan digunakan untuk penerapan strategi, penentuan waktu pelaksanaan siklus penanganan masalah, pencarian observer sebagai tenaga bantuan selama peneliti menerapkan tindakan, dan perencanaan instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk mendukung proses tindakan. 2. Tindakan action Tahapan tindakan ini merupakan tahapan penerapan strategi yang dipilih untuk penanganan masalah.Pemaparan strategi pembelajaran sudah tersusun rapi dalam Rancangan Proses Pembelajaran.Strategi yang menjadi tindakan penanganan adalah strategi REACT untuk menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif dalam pembelajaran IPS. Tindakan ini diterapkan selama waktu dan materi yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Tindakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang tiap siklusnya terdiri dari 2 sampai 4 Jam Pelajaran JP. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan strategi REACT yang dipilih peneliti. Di tahap ini peran observer sangat diperlukan. Mereka bertugas mencatat secara detail proses pembelajaran di kelas dan menilai kinerja guru yang sedang menerapkan strategi. Lisda , 2014 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING REACT UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Pelaksanan tindakan dilakukan sangat bergantung terhadap hasil yang didapat di setiap tindakan. Pelaksanaan tindakan akan selalu berjalan terus bilamana permasalahan di kelas masih ada. Hal tersebut membuat peneliti tidak bisa merencanakan jumlah tindakan atau siklus yang akan dilakukan. 3. Pengamatan observing Tahapan pengamatan merupakan kajian deskripsi dan analisis pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.Dalam tahap ini catatan dari para observer dijadikan salah satu data yang digunakan untuk menganalisis tindakan. Pengamatan ini menggunakan catatan-catatan mengenai apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan tindakan yang sedang peneliti terapkan. Catatan-catatan tersebut berupa lembar observasi tindakan, rekaman audio maupun audio visual. Pelaksanaan pengamatan dan pelaksanaan tindakan harus dilakukan secara bersama, karena pelaksanaan tindakan lah yang sedang diamati. Catatan-catatan dari hasil pengamatan ini yang berupa data akurat menjadikan bahan untuk analisis tindakan yang berguna untuk menganalisis dan perbaikan tindakan dalam siklus berikutnya. Data yang dihasilkan dari tahap pengamatan ini berupa hasil dari strategi yang diterapkan oleh peneliti. Data tersebut berupa ketercapaian tujuan penelitian dengan penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan. Maka dari itu, hasil data dari tahapan ini berguna untuk proses berikutnya yaitu refleksi. 4. Refleksi Reflection Tahapan berikutnya adalah refleksi yakni, kegiatan mengemukakan atau menyampaikan kembali tindakan-tindakan yang telah dilakukan. Peneliti beserta observer mendiskusikan hasil dari pengamatan proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan dari instrumen pengamatan. Lisda , 2014 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING REACT UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Pengamatan yang dilakukan refleksi mulai dari deskripsi dan penilaian pelaksanan tindakan, hasil tindakan yang dalam penelitian ini berupa hasil perubahan keterampilan berfikir kreatif yang dimiliki siswa, dan aktifitas pembelajaran di kelas secara keseluruhan. Kelebihan yang terdapat dalam pembelajaran siklus pertama akan dijadikan acuan peneliti atau guru dalam melakukan siklus berikutnya, dan kekurangan yang masih terdapat dalam pembelajaran akan didiskusikan bersama cara penyelesaiannya, sehingga peneliti dapat menentukan perbaikan pembelajaran sebagai bahan menyusun tindakan pada siklus berikutnya. Tahapan refleksi ini juga merupakan tahapan penganalisisan hasil tindakan yang dilakukan dengan teori-teori terkait yang digunakan oleh peneliti. Dengan demikian peneliti melihat keterhubungan antara teori-teori yang digunakan dengan kondisi nyata melalui proses tindakan kelas yang diterapkan.

3.3 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING

0 3 22

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi.

6 32 35

PENGARUH STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) TERHADAP SIKAP DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

0 4 27

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA.

0 0 10

PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERING).

0 3 72

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM MATA PELAJARAN TIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 6 50

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG : Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas v b sdn 1 cibodas kecamatan lembang kabupaten bandung barat tahu

1 2 11

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG.

1 3 38

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Melalui Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring).

0 0 47

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V-3 SD Negeri Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta Tahun Aja

0 3 30