Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share (TPS) Pada Konsep Hidrokarbon : Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di SMA Islamiyah Sawangan Depok

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR I(IMIA SISWA
DENGAN METODE PEMBELAJARANKOOPERATIF
TEKNIK TruNK-PAIR-SHARE (TPS)
PADA KONSEP HIDROKARBON

Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di SMA Islamiyah SawanganDepok

.
c:

Mセ
PIERPUSTA({fti"lN UTAMA
UIN SY/\HID JAKARTA
_..
L⦅N⦅MセMMセM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA


2009

-.-

LEMBAR ャ|ェh sZゥigセep
Skripsi yang berjudul: "Upaya Meningkatkan HasH

Kimia Siswa dengan

Metode Pembelajaran Kooperatif Telmik

(TPS) pada Konsep

Hidrokarbon" diajukan kepada Fakultas Ilmu TO"'hi'"oh dan KegUluan (FITK) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dinyatakan lulus

Ujian Munaqasah pada

tanggal 7 Janum'i 2009 di hadapan dewan


Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang

Kimia.
Jakarta, Maret 2009

Panitia Ujian MunaClas£lh!
Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)
Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si
NIP.150222933

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Baig Hana Susanti, M.Si
NIP. 150299475

NZセ


Penguji I
If. Mahmud M. Siregar, M.Si
NIP. 150222933

- :;'008

Penguji II
Dedi Irwandi, M.Si
NIP. 150299937
Mengetahui,
Dekan,

d⦅セイ

セjO

............

ᆪ|セ


セ⦅

"

ABSTRACT
VERA APNIA HANDAYANI. An Effort to iImprove: Learning Product of
Student in Chemical Subject Using Cooperative Learning Approach of ThinkPair-Share Technique in the Topic of Hidrocarbon. Paper, Majoring in natural
Science, Chemical Education Study Program, Facu\ty of Teacher and Pedagogy,
State Islamic University ofSyarifHidayatullall Jakarta, November 2008.
This research is aims to improve the chemistry student learning result
using cooperative larning approach of Think-Pair-Share teehnique. It was held
Islamiyall Senior High School Sawangan Depok in March to June 2008. The
research method in use is Classroom Action Research with consist of two cycles,
action, evaluation, and
and each cycles consists of four activities: Lァョゥセ。ャー
reflection. Cycle I was conducted in two sessions in studi of carbon atom
specification, and kinds of carbon atom based on tlJ,e amount of the tied carbon
atom. Cycle II was conducted in three sessions in stUdy of alkana, alkena, alkuna,
isomer and hydrocarbon fisis, and hydrocarbon cownpound QG\セ。」エゥッョN

,The instrument that use in this research is the' test of study, the
questionnaire of student response of the study activij:y using the Thibk-Pair-Share
technique, observation sheet and the chemistry teacher is note and also interview
with the involved teacher and student in this research.
j The research finding proves that this research has reached the successful
indicator criteria, which is showed by increasing of chemistry student everage that
is 9,03 point, from 66,0 at cycle I to 75,05 at cycle II. There is also the percentage
increasing of questionare of student is response of the study activity using the
Think-Pair-Share technique in all aspect from cycle I to cycle: II.
This research proves that cooperative learning appmach of Think-PairShare technique has given positive impact to student in teclling-Iearning process.
Thin research finding can serve as input for educators in selecting proper teching
methode to improve the quality of teaching-learning 'process.
Key Words : Learning Product, Cooperative Learning of Think-Pair-Share
Technique

ABSTRAK

VERA APNIA HANDAYANI. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Kimia Siswa dengan Metode Pembelqiaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share
pada Pokok Bahasan Hidrokarbon. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam, Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Taibiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, November 2008.
Penelitian ini bertujuan lmtuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa
dengan metode pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share. Penelitian iui
dilaksanakan di SMA Islamiyah Sawangan Depok pada bulan Maret sampai
dengan Jooi 2008. Metode penelitian yang digooakim adala'h penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) yang terdiri idari dua siklus, dan setiap
siklusnya terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan, tindakan, evaluasi,. dan
refleksi. SikIus I dilakukan scbanyak dua kali pertemuan pada bahan kajian
kekhasan atom karbon, dan macam-macam atom karbon berdasarkanjumlah atom
karbon yang diikatnya. Siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan pada
bahan kajian allcana, alkena, alkuna, isomer dan sifat fisis hidrokarbon, dan reaksi
pada senyawa hidrokarbon.
Instmmen yang digtmakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar,
lembar kuesioner respon siswa terhadap aktivitas pembelajaran dengan teknik
fhink-Pair-Share, lembar observasi dan catatan lapangan guru bidang studi kimia
serta wawancara dengan gum dan siswa yang terlibat dalam penelitian.
Dad penelitian ini diperoleh hasil bahwa penelitian ini telah mencapai
penelitian yang ditunjukan
kriteria yang menjadi batasan indikator ォ・「イィ。ウゥャセョ

oleh peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kimia sebesar 9,03 angka yaitu dad
66,0 pada siklus I menjadi 75,03 pada siklus II. Dcmikian pula pada kuesioner
respon siswa terhadap aktivitas belajar guru dan siswa saat pembelqiaran kimia
dengan metode pembelqiaran kooperatif Think-Pair-Share menunjukan
peningkatan persentase pada seliaI' pemyataan yangl menunjukan aktivitas belajar
gum dan siswa dari siklus I ke sildus II.
Penelitian ini membuktikan bahwa metode pembelajaran kooperatif teknik
Think-Pair-Share memberikan dampak positif bagi siswa dalam proses belajat
mengajar terutama dalam peningkatan hasil belajari kimia dan aktivitas guru dan
siswa dalam proses pembelajarml. Dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
masukan bagi para pendidik dalam memilih metode mengajm' yang tepat untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang diharapkan.
I

Kata Kunci : Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share.

KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda kita Nabi

Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabatdan mudah-mudahan sampai
kepada kita selaku umatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi iui masih banyak
kekurangan dan keterbatasan dalam hal wawasan, pengalaman, dan sebagainya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang
bersifat membangtm.
Pada kesempatan ini penlllis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku DekanFakllltas Ilmll Tarbiyah dan

Kegllruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ir. Mahmlld M. Siregar, M.Si, selaku Ketua Jlllus:m Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Sekretaris
Jllrusan Pendidikan Ilmu Pengetahllan Alam (IPA) DIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Dr. Zurinal Z, MA,

seialm dosen pembimbing I yang telah meIuangkan

waktu, tenaga dan pikiran di sela-sela kesibllkarmya untuk memberikan
nasehat, bimbingan, motivasi, dan pengarallan sehingga penulisan skripsi iui

dapat terselesaikan.
4. Munasprianto Ramli, M.A, Selakll dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran di sela-sela kesibukmmya untuk
memberikan nasehat, motivasi, bimbingan dan ョ。ィイァセー

dengan sabar, teliti

dan bijaksana dalam pembuatan skripsi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.

5. Dedi Irwandi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia DIN
、ッウセョ

Syarif Hidayatullah Jakarta beserta para

Jurusan Pendidikan IPA

Program Studi Pendidikan Kimia yang telah menyumbangkan ilmunya dan
telah memberikan bekaI ilmu pengetahuan ウセャ。ュ


belajar mengajar serta

dosen pendidikan IPA lainya yang tidak peneliti sebutkal1 satu persatu namun
tidak mengurangi rasa honnat peneliti.
6. Dosesn Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

ョ。オイ Zセ・k

(FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bqkaI ilmu pengetahuan selama
proses perkuliahan.
7. Drs. Iman, selaku kepala sekolah SMA Islamiyah Sawangan Depok beserta
dewan gum atas kesempatan penelitian yang diberikan kepada penulis.
8. Rahmah, S.Pd, selaku guru bidang studi kimia SMA Islamiyah Sawangan
Depok yang telah memberikan kesempatan penelitian dan bimbingan selama
penelitian.
9. Perpustakaau UIN Syarif I-Iidayatullah Jakarta dan

pGセイーオウエ。ォ ョ


Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang telah melayarri dan meminjamkan
seperangkat buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas
daIam skripsi inL
10. Kepada Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan do' a, motivasi,
perhatian dan kasih sayangnya untuk pennlis dan segenap keluarga kaIcak dan
adikku yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
II. Seluruh rekan dan sahabat sepeljuangan Jurusan Pendidikan IPA program
Studi Pendidikan Kimia angkatan 2003 yang telah memotivasi dan membantu
daIam penyelesaian skripsi inL
12. Seluruh pihaIc yang penulis tidak sebutkan satu persatu tetapi tidak
mengnrangi rasa terima kasih dan hormat penulis.

Hanya do'a dan harapan yang dapat pellUl:is sampaikan, semoga semua
pihak yang telah bekerja sama dan membantu

proses penyelesaian skripsi

ini mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat

dari Allah SWT. Amin.

Akhirnya penulis berharap semoga

ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, November 2008
Penulis

DAFTARISI
ADSTARAK

..

KA'U PENGANTAR

iii

DAFTAR lSI

vi

DAFTARGAMBAR

ix

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR LAMPIRAN

xi

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

.. .. .. .

... .. .. ..

B. Identifikasi Masalah

6

C. Pembatasan MasaIah

6

D. Perumusan MasaIah

6

E. Tujuan Penelitian

.•. .. .... ...

............

6

7

F. Manfaat PeneHtian

BAD II

I

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teod Area dan Fokus yang DiteHti

8

B. Acuan Teor! Rancangan-rancangan AlternatifIntervensi
Tindakan yang Dipilih

8

I. Pembelajaran Kooperatif

8

a. Pengertian pembelajaran kooperatif..................

8

b. Landasan teorl pembelajaran kooperatif.... ,. .. .

10

c. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif

12

d. Pembelajaran kooperatif

teknik Think-Pair-Share

(TPS)
2. Hasil Bel!Uar

14
18

a. Pengertian belajar

18

b. Pengertian hasil belajar

20

c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

21

3. lImu Kimia

2]

4. Hidrokarbon...................

..

23

5. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BABHI

29

C. HasH Penelitian yang Relevan

3]

D. Pengajuan Konseptual Perencanaal1 Tindakan

32

E. Kerangka Berfikir

34

F. Hipotesis Penelitian Tindakan

35

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian

37

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian.................. 37
C. Subjek/Partisipan yang Tcrlibat dilianl Penelitian

43

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

43

E. Tahap Intervensi Tindakan

43

F. HasH Intervensi Tindakan yang Diharapkan

44

G. Data dan Smnber Data

44

H. Instrmnen Pengmnpulan Data

44

I.

Teknik Pengumpulan Data...................................

1. Telmik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

45

1. Validitas....................

45

2. Reliabilitas.... .. .... .. ... .. .

BABIV

45

..

..

..

46

3. Pengujian tarafkesukaran

47

4. Daya pembeda

47

K. Analisis Data dan Interpretasi HasH Analisis

48

L. Tindak Lanjut/Pengembangan p・セョ」。

49

Tindakan

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data

.. ..

.

1. Tindakan yang dilakukan

.. ..

50
50

a. Penelitian pendalmluan

50

b. Siklus I

23

c. Siklus II...... . .. .. ..

..

.. .. .. ..

23

B. Pemeriksaan Keabsahan Data
C. Analisis Data

74
.,...............

1. Tes hasil belajar sikIus I

75

2. Tes hasil belajar siklus II

76

D. Bahasan Temuan Penelitian
BAB V

75

77

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan......................... ...
B. Saran

...

......

80
80

DAFTAR PUSTAKA

82

LAMPIRAN

84

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

30

Gambar 2. Bagan Kerangka Berfikir

36

Gambar 3. Prosedur Penelitian

42

DAFTARTABEL
Tabel 1.

Peng!\iuan Konseptual Perencanaan Tindakan

32

Tabel 2.

Teknik Pengolaban Data

Tabel 3.

HasH Kuisioner Siswa Siklus I

60

Tabel 4.

Hasil Kuisioner Siswa Siklus II

72

Tabel 5.

Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

75

Tabel 6.

Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Bel!\iar Siklus II

76

Tabel7.

Silabus

85

Tabel 8.

K.isi-kisi InstlUmen Tes Hasil Belajar Siklus I

105

Tabel9.

Kisi-kisi InstlUIDen Tes HasH Belajar SHdus II

114

1............................. 45

Tabel 10. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus I

134

Tabel 11. Uji TarafKesukaran Tes HasH Belajar Siklus I

136

Tabel 12. Uji Daya Beda Tes HasH Belajar Siklus I!

137

Tabel 13. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes HasH Bel!\iar Siklus II

138

Tabel 14. Uji Taraf Kesukaran Tes HasH Belajar Siklus II

140

Tabel15. Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar Siklus II

141

Tabel 16. Daftar Nilai Tes HasH Belajar Siswa Sikll'ls I dan II

150

Tabel 17. Lembar Kuesioner Tangapan Siswa Padaj Proses Pembelajaran Siklus I
dan II

153

Tabel 18. Daftar Hasil Kuesioner Siswa Siklus I dan II

157

Tabel 19. Hasil Observasi Proses Pembelajaran .. .

157

Tabel20. Catatan Lapangan Siklus I

184

Tabel21. Catatan Lapangan Siklus II

187

DAFTAR LAJMp1IRA.N
1. Silabus dan sistem penilaian

85

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

87

3. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I

105

4. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II

114

5. Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I

124

6. Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus JI

128

7. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I dan II

133

8. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus I

136

9. Uji TarafKesukaran Tes Hasil Belajar Sildus I...............................

137

10. Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar Siklus I

137

11. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus II

138

12. Uji TarafKesukaran Tes Hasil Belajar Siklus II

140

13. Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar Siklus II

141

14. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Si,kJus I

142

15. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus I

145

16. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Sjklus II

146

17. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda SikJus II

149

18. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

150

19. Perhitungan Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar SikJus I

151

20. Perhitungan Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belaja Siklus JI

152

21. Kuisioner Tanggapan Siswa Pada Proses Pembelajaran
SikJus I dan II

153

22. Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa Pada Proses Pembelajaran
Sildus I

155

23. Hasil Observasi Proses Pembelajaran
24. Hasil Wawancam Guru Pm Penelitian
25. Hasil Wawancara Siswa Pra Penelitian

157
,......................

177
180

26. Hasil Wawancara GUlU pada Akhir Siklus I

II

183

27. Catatan Lapangan Siklus I

184

28. Catatan Lapangan Siklus II

187

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab
Peningkatan kualitas sumbel' daya manusia merupakan keharusan bagi
bangsa Indonesia agar dapat bersaing di era globalisasi. Bidang pendidikan
baik formal maupun nonformal memegang peranan yang sangat penting
karena merupakan salah satu wahana untuJ;. menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pempangunall sektor pendidikall di
Indonesia harus menjadi prioritas utama yang harns dHakukan oleh
pemerintah.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuJ;. memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian did, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
dan keterampilan yang diperlukan dil'inya, masyarakat bangsa dan
negara. 1
Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya pot,msi peserta didik agar
menjadi manusia yang bed man dan bertakwa kepada Tuhan Yang
cakap, kreatif, mandiri dan
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, Lャセゥイ・「
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab?
Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan membantu siswa
untuk

tumbuh dan berkembang secara optilnal dari segi kepribadiannya.

Melalui pendidikan akan membentuk dan menambah pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mencapai kesejahteraan hidup manusi21 dan dapat membantu
perkembangan Hmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berguna untuk
mengubah keadaan suatu bangsa menjadi Ilebih baik, oleh karena itu
pemerintah harus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan' perlu diperhatikan komponenkomponen

yang

terlibat

langsung,

yaitu

bahan

pelajaran,

metode

Undang-undang SISDlKNAS Bab I Ketentuan lImum Pasalll, b. 34
lIndang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistern Pendidakan Nasional
(SlSDlKNAS), Bandung: Citra lImbara, 2003), h. 7
1

2

2

pembelajaran, lingkungan belajar, gum dan siswa. Kelima komponen tersebut
hams saling melengkapi agar interaksi belajar

ュ・ョァ。セ イ

dapat berlangsung

efektif dan efisien. Bila salah satu dad komponen tersebut terganggu maka
hasil dari proses belajar mengajar tidak maksimal.
Pandangan masyarakat yang berkembang tentang dunia pendidikan
bahwa sudah tugas gum untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatanmuatan evaluasi dan pengetahuan. Bahkan. siswa hanya lebih mengenal
gurunya sebagai orang yang maha tahu, seakan hanya kepada gum saja
sumber ilmu. Jika hal ini terus dibiasakan rnaka akan berpengaruh pada
rendahnya hasil belajar siswa. Selama ini siswa dipandang sebagai botol
kosong yang siap diisi air. Siswa di sekolah diharuskan untuk duduk, diam,
dengar, dan hafal. Kurang adanya interaksi dengan rekannya, walaupun ada
hanya sedikit sekali dalam kelompok diskusi yang prosesnya kurang efektif
karena terjadi satu arah artinya hanya orang tertentu yang mampu
menyelesaikan tugas, sementara anggota yang lainnya hanya mengandalkan
ternan yang lain untuk menyelesaikan tugas kelompok t,'!'Sebut. Interaksi yang
berlangsung

satu

arah

akan

melljadikan· alur proses

belajar yang

membosankan. Keadaan ini tidak sesuai dengall prinsip bell\iar ilmu
pengetahuan alam yang mencakup kegiatan eksplorasi potensi keterampilan
siswa dalam memecahkan sebuah masalah.
Sains mempakan kumpulall pellgetahuan yang diperoleh tidak hanya
produk tetapi mencakup pengetahuan keterampilan, keingintahuan, keteguhan
hati, dan juga keterampilan alam melakukan penyelidikan ilmiah. Kimia
sebagai salah satu ilmu sains atau Hmu pengetahulln alam yang telah
berkembang pesat. Melalui belajar kimia dapat.dibentuk pola berfikir ilmiah,
sehingga kimia sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah sangat diperlukan.
Akan tetapi fenomena yang teljadi di kalangan siswa saat ini bahwa pelajaran
kimia adlliah salah satu pelajaran yang sulit dan dianggap menyeramkall,
membuat jenuh bagi siswa yang kurang menyukai pelajaran ini. Ditambah lagi
dengan objeknya yang sebagian abstrsk membuat siswa semakin malas dan

3

tidak tennotivasi untuk belajar kimia. Jika keadaan ini hertahan dalam waktu
yang panjang, maka akan berpengaruh terhadaplmotivasi siswa untuk belajar
kimia. Hal ini juga akan berpengaruh pada hasil belajar kimia siswa sehingga
tujuan pendidikan sulit dicapai.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pelajaran IPA khususnya
bidang studi kimia lebih menekankan pada pendekatan keterampilan proses
sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori dan
sikap i1miah di pihak siswa yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas
maupaun produk pendidikan. Oleh karena itll perlu dikembangkan strategi
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa I secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran lIntlik menemukan dan menerapkan ide..ide mereka sehingga
tumbuh sikap tanggung jawab terhadap hasil belajar pada diri siswa itu
sendiri.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa
SMA Islamiyah yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2008, diperoleh
infOimasi sebagai bcrikut:
I. Tidak adanya persiapan dari siswa ketika akan memulai pelajaran bahkan
setelah guru masuk kelas masih banyak siswa yang エャセイ。ュ「

masuk kelas.

2. Kllrangnya perhatian siswa dalam menerima materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
3. Siswa kurang memiliki semangat daIam, belajar karena penyampaian
materi yang digunakan guru menggunakan Ipetode ekspositori.
4. Keaktifan kelas yang masih dinilai kllrang. Hanya beberapa orang yang
terlihat menjawab pertanyaan guru dan mengajukan pertanyaan.
5. Sliasana kelas yang kurang kompetitif.
6. Nilai rata-rata kelas yang dinilai masih rel1dah yaitu 5,23 dengan standar
KKM60.
Selain itu berdasa"kan hasil wawancara dengan beberapa siswa
diperoleh infonnasi bahwa sebagian besar proses ーLセュ「・ャ。ェイョ

di kelas

tersebut menggunakan metode ceramah. Siswa hanya mendengar dan
mengerjakan tugas yang diberikan guru bidang studi tanpa diberikan

4

kesempatan untuk berdiskusi tukar pendapat dengan temannya. Hal ini
berdampak pada keengganan mereka untuk bertanya kepada guru dan ini
berdampak pada rendahnya hasil bel!\iar kimia siswa karena kurangnya sikap
tanggung jawab terhadap hasil belajar kimia pada siswa itu sendiri. Selain itu
kondisi kelas yang dekat dengan jalan raya yang mengakibatkan siswa tidak
konsentrasi terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Meskipun pembelajaran kooperatif pemah digunakan dalam proses
belajar kimia tapi kondisinya kurang efektiL Hanya beberapa siswa yang
mengerjakan tugas kelompok tersebut yang diberikan oleh guru. kondisi inilah
yang mengakibatkan siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan oleh guru.
Dari keadaan di atas maka perlu adanya pembaharuan paradigma
menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru. Sistem
pembelajaran selayaknya memberikan kesempatan bagi anak didik untuk
bekeIja sama dengan sesama siswa dalam tugas terstruktur. Sistem
pembelajaran ini disebut cooperatif learning (pembelajaran kelompak),
dimana siswa belajar, bekerja, dan berinteraksi di dalam kelompok-kelompok
keeil, sehingga siswa dapat bekerja sama, saling membantu, berdiskusi dalam
memahami suatu pel!\iaran ataupun dalam mengerjakan tugas kelompok.
Salah satu aspek penting pembelajaran koopt:ratif adalah bahwa
disamping tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik di antara
siswa, pembelajaran kooperatif seeara bersamaan membantu siswa dalam
pembelajaran akademis mereka.
Selain itu ャ・セッュ

pembelajaran kooperatif dikembangkan dalam usaha

untuk meningkatkan aktivitas bersama sejumlalJ siswa dalam satu kelompok
selama

proses

belajar

mengajar.

Aktivitas

pembelajaran

kooperatif

menekankan pada kesadaran bahwa siswa perlll 'belajar berfikir, memecahkan
masalah dan belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
tersebut kepada siswa yang membutuhkan. Setiap siswa merasa senang
menyumbangkan pengetahuannya kepada anggota lain dalam kelompolmya.

5

Ada beberapa metode pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran di kelas. Salah satu pembelajaran kooperatif yang
dapat diterapkan

di

kelas adalah teknik i 111ink-Pair-Share (berfikir-

berpasangan-berbagi). Penerapan model pembelajaran ini erat kaitannya
dengan usaha untuk memotivai siswa untuk berfikir, meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran I kooperatif teknik Think-Pair-

Share ini menitikberatkan pada pelibatan siswa dalam mengemukakan
pendapat terhadap masalah yang diajukan: oleh guru. Siswa diberikan
kesempatan untuk berfikir menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan
tujuan untuk melatih kemampuan individu sebelum

berbagi dengan

pasangannya. Pada proses berpasangan dan I berbagi dengan pasangannya
inilah siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan
memberikan kebebasan untuk diskusi terhapap permasalah yang belum
dimengerti.
Dalam penelitian ini peneliti memfqkuskan pada pokok bahasan
hidrokarbon. Pokok bahasan hidrokarbon ini myrupakan materi yang memiliki
konsep yang cukup sulit untuk dipahami oleh 'siswa keias X khususnya pada
materi tata nama senyawa hidrokarbon, apalagi siswa yang barn mendapatkan
ilmu kimia. Untuk itu diperlukan teknik penyampaian meteri yang mampu
memberikan motivasi belajar dan mampu mehingkatkan hasil belajar kimia
siswa.
Dari latar belakang itulah maIm diharapkan dengan digunakannya
metode

pembelajaran

kooperatif

teknik

Think·Pair-Share

mampu

meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas, X SMA lslamiyah Sawangan
pada pokok bahasan hidrokarbon.

6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diurailcan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

l. Apakah pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh
siswa?
2. Apakah ketika proses belajar mengajar siswa lebih suka bertanya dengan
temannya?
3. Apakah konsep hidrokarbon merupakan materi yang dianggap sulit oleh
dipahami oleh siswa kelas X-I?
C. Pembatasan Masalab
Agar masalah ini dapat dibahas dengall jelas daa tidak meluas, maka
masalah ini harus dibatasi. Dalam penelitian ini pendekatan pembelajaran
kooperatifyang digunakan adalah pembelajaran kooperaitifteknik Think-Pair-

Share. Sedangkan hasil belajar yang dimakslld dalam penelitian ini adalah
hasil belajar kimia siswa kelas X-I SMA Islamiyah Sawangan Depok tahun
ajaran 2007-2008 dalam mempelajari konsep hidrokarbon.
I),

Perumusan Masalab
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: "Apakah
penerapan

pembelajaran

kooperatif teknik

Think-Pair-Share

dapat

meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada kollsep hidrokarbon?"
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujllan untllk:
I. Melihat apakah dengan penerapanmetode pembelajaran kooperatifteknik

Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasii belajar kimia siswa pada
konsep hidrokarbon.
2. Melihat apakah metode pembelajaran kooPllratif teknik Think-Pair-Share
dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran
kimia.

7

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak:
I. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia, dengan
demikian prestasi belajarnya akan meningkat.
2. Bagi guru diharapkan dapat mengetahui alternatif metode pembelajaran
kimia yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas, sehingga i permasalahan yang dihadapi
siswa dapat diselesaikan dengan baik. Guru dapat mel1jadikan penelitian
ini sebagai salah satu contoh untuk menyeH:saikan masalah-masalah yang
ada.
3. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan
pengalaman peneliti mengenai cara menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan pembelajaran kimia di sekolah.
4. Bagi sekolah dihardpkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran kimia di sekolah.

RARII
KAJIAN TEORITIK DAN PEI'lTG,'l.J

KONSEPTUAL

INfERVENSI

A. Acnan Teori Area dan Fokns yang Diteliti
Pembelajaran kooperatif merupakan metode belajar yang digunakan
untuk

meningkatkan

partisipasi

siswa,

memfasililasi

siswa

dengan

pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputllsan dalam kelompok
serta memberikan kesempalan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar
bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang dan pfllstasinya.
Dalam penelitian ini fokus yang diteliti adalah tentang meningkatkan
hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif teknik Think-Pair-Share pada Konsep hidrokarbon di SMA
Islamiyah Sawangan Depok.
B. Acuan Teod Rancangan-rancangan

aャエ・イョ。セゥヲ

Intervensi Tindakan yang

Dipilih
1. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian pembelajaran Iwoperatif
Kooperatif adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris
dengan kala kerja to cooperate yang ai"tinya bekerja bersama-sama.
Sedangkan kata kooperatif dalam kamus besar bahasa Indonesia
mempunyai arti kerja sama alau berkelonjpok. Pembelajaran kooperatif
adalah suatu bentuk kelompok belajar aktif dimana siswa dituntut untuk
beketja sama dengan suatu kelompok' kecil dalam menyelaraskan
pendapat bersama. 1
Pembelajaran kooperatif menurut Trianto (2007), merupakan
metode belajar kelompok untuk saling membantu mernecahkan masalahmasalah yang kompleks yang hakikat ウッゥセQ

dan penggunaan kelompok

1 Frank Lyman, What is Cooperative Learning?,http://c1te.asu.edu/aetive/rnainde,htm, 15 April
2008

9

sejawat menjadi

aspek

utama dalam

Pembelajaran kooperatif akan muncul

ゥイセ、

pembelajaran

kooperatif.

2

konsep bahwa siswa akan

lebih mudah menemukan dan memeahmi, konsep yang sulit jika mereka
saling berdiskusi dengan temannya
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pengajaran
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha
untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan
pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam
kelompok serta memberikan kesempatalt pada siswa untuk berinteraksi
dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latat belakangnya.J
Jadi dalam pembeljaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu
sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekmja secara kolaboratif
untuk mencapai tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan
keterampilanberhubungan dengan sesame manusia yang akan sagat
belmanfaat di lingkungan luar sekolah.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran
yang berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi belajar dengan sejl.1mlah siswa sebagai anggota
kelompok kecil yang tingkat kemampuant)ya berbeda.4
Dalam

menyelesaikan

tugas

kelompoknya,

setiap

anggota

kelompok harus saling bekerja sama Idan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam belajar kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai
bahan pelajaran.
Pembelajaran kooperatif dapat memberikan pengaruh positif
terhadap peningkatan prestasi akademik. Berdasarkan hasil penelitian

Trianlo, Model-model Pembelajaran InovalifBerorientasi Konslmktivislik, (Jakarta: Prestasi ,
Pustaka, 2007), h. 41
3 Robert E. Slavin, CooperalifLearning, (Bandung: !'lusa Media, 2008), h. 8
'Yusuf.Diskus; Hosil Penelitian http://www.damandirLor.idlt\le/vusufunshab2.pdf. 15 April 2008
2

10

menunjukan bahwa pembell\iaran kooperatif memberikan banyak
pengaruh terhadap pengalaman dalam meningkatkan prestasi akademik
dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan secara individu. 5
b. Landasan teori pembelajaran kooperatif
Landasan teori yang melandasi dan mendukung pembelajaran
kooperatif yaitu teori motivasi dan teori kognitif. Pembahasan teori-teori
tersebut adalah sebagai berikut: 6
I)

Teori Motivasi
Motivasi

belajar merupakan

motor penggerak yang

mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri dalam belajar. Sebagai
motor penggerak, motivasi memegang peranan penting dalam
memberikan gairah dan semangat
kuat memiliki energi yang

「。ョケセォ

セ・ャ。ェ イN

Siswa yang bermotivasi
untuk melakukan kegiatan

belajar.
Perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif
terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan
dimana siswa bekerja. Deutsch (1949) mengidentifikasikan tiga
struktur tujuan: kooperatif, yaitu usaha dari tmp individu memberi
kontribusi

pada

pencapaian

tUjuan

anggota

yang

lain;

kompetitif,yaitu usaha dari tiap indjvidu menghalangi pencapaian
anggota lairmya; dan individualistik, yaitu usaha dari tiap individu
tidak memiliki konsekuensi apapun lJagi capaian anggota lairmya.
Dari perspektif motivasional tersebut, struktur tujuan
kooperatif menciptakan sebuah

ウゥエセ。

dimana satu-satunya cara

anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka jika
kelompok mereka bisa sukses. Oleh karena itu, tmtnk meraih
tujuan personal mereka, anggota kelompok harus membantu teman
satu timnya untuk melakukan apapu\l guna membuat kelompoknya
Barbara J. and Milli, The Cooperative Learning Centre at the University ofMinnesota
http://www.co=operatjon.org, 2t Mei 2008
6 Robert E. Slavin, CooperatifLearning, ..., h.34

5

11

berhasil dan mendorong anggota kelompokl1ya untuk melakukan
usaha yang maksimal.
Beberapa kajian telah menemukan bahwa ketika para siswa
bekerja bersama-sama untuk meraih tujuan sebuah kelompok,
membuat mereka mengekspresikan nonna-norma yang baik dalam
melakukan apapun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok.
Dalam kelompok kooperatif, pembell\iaran menjadi sebuah
aktivitas yang bisa membuat parasiswa lebih unggul di antara
ternan-ternan sebayanya. Dalam pembelajamn kooperatif, ikatan
kelja sarna dalam suatu kelompok mengandullg daya motivasi yang
kuat. Masing-masing anggota kelompok saling melibatkan diri
untuk mencapai sasarall, karena mereka yakin bahwa tujuall belajar
hallya dapat dicapai dengan kerja sama.
2)

Teori kognitif
Teori kognitif menekallkan pada pengaruh dari kerja sama
itu selldiri. Ada dua katagori utami,i y,lI1g m

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENGAJARAN STRUKTUR ATOM.

0 4 18

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 3 24