Daerah Gawang Daerah penalty

Bali United Football Academy 12

f. Gawang

 Gawang harus ditempatkan pada bagian tengan masing-masing garis gawang.  Gawang terdiri dari dua buah tiang tegak lurus yang sama jaraknya dari riang bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar atau palang gawang ketanah adalah 2.44 m 8 yard.  Lebar kedua tiang gawang dan mistar sama, tidak lebih dari 12 cm 5 inci. Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mistar.  Jaring gawang dikaitkan ketiang gawang, mistar dan tanah bagian belakang gawang. Dengan syarat bahwa jaring gawang tersebut tersanggah dengan baik dan tidak menggangu penjaga gawang. Tiang gawang dan mistar gawang harus berwarna putih. Gambar 2.3 : Gawang Sepakbola Sumber : http:www.fifa.com

g. Kualitas dan Ukuran Bola

Bola adalah sebuah benda bulat yang dipakai sebagi alat olahraga atau permainan lihat Gambar 2.3. Umumnya bola yang dipakai untuk permainan sepakbola harus memenuhi kriteria seperti berikut :  Berbentuk bundarbulat.  Terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai.  beratnya tidak lebih dari 450 g 16 oz dan tidak kurang dari 410 g 14 oz berat di awal pertandingan.  dari tekanan sebesar 0,6-1,1 atmosfer 600 - 1.100 g cm2 di laut tingkat £ 8,5 sq di - £ 15,6 sq in Bali United Football Academy 13 Gambar 2.4. : Bola Sepakbola Sumber : http:www.sfcacademy.com

2.3 Pengertian Akademi Sepakbola

Kata akademi berasal dari bahasa Yunani. Filosof ternama, Plato yang bernama asli Aristokles, saat mendirikan sekolah menamakannya akademi. Ia mengambil nama tersebut karena terinspirasi dari keberanian, kebaikan dan kecerdasan seorang pahlawan yunani kuno bernama Academus. Plato menginginkan sekolahnya mampu membentuk manusia-manusia seperti Academus. Sampai sekarang istilah akademi, akademik, akademisi, termasuk akademi sepakbola masih digunakan. Di dunia sepakbola tujuan akademi adalah membentuk karakter dan pendidikan pemain, bukan hanya mementingkan perkembangan pemain sebagai seorang pesepakbola saja. Akademi besar maupun kecil, apabila berkelas, pasti mementingkan pendidikan formal dan pengembangan karakter pemain. Tidak semua siswa bisa menjadi pemain sepakbola professional. Walaupun bisa menjadi pemain professional, mereka bisa cedera. Walaupun bisa menjadi pemain professional dan tidak cedera, mereka harus disiapkan untuk kehidupan setelah masa aktif mereka sebagai pesepakbola. Pengurus dan pelatih akademi juga sadar bahwa untuk bisa meraih sukses sebagai pemain sepakbola atau sebagai apapun karakter sangat menentukan. Karena itu akademi tidak selalu mengajarkan soal sepakbola saja Scheunemann, 2014.