Bali United Football Academy
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY
Pada  bab  ini  membahas  mengenai  pengetian  jalur  pendidikan  seperti pendidikan  Formal,  Nonformal,  Informal  dan  mengenai  definisi  sepakbola,
sejarah sepakbola, teori latihan, kelompok usia pembinaan, kurikulum pendidikan sepakbola dan pengertian tentang proyek.
2.1  Pendidikan Formal, Nonformal, Informal
Kriteria  ini  berkaitan  dengan  pengertian  definisi  pendidikan  sehingga terdapat  perbedaan  yang  jelas  antara  pendidikan  formal  termasuk  pula  di
dalamnya  pendidikan  yang  program-programnya  bersifat  nonformal  dan pendidikan  yang  program-programnya  bersifat  informal  dengan  pendidikan
formal  yang  program-programnya  bersifat  formal  Sujana,  2007.  Sehubungan
dengan hal tersebut, pegertian tiga jenis pendidikan dibagi menjadi 3, yaitu :
Bali United Football Academy
8 a.  Pendidikan  formal  adalah  kegiatan  yang  sistematis,  berstruktur,  bertingkat,
berjenjang,  dimulai  dari  sekolah  dasar  sampai  dengan  perguruan  tinggi  yang setaraf  dengannya;  termasuk  ke  dalamnya  ialah  kegiatan  studi  yang
berorientasi  akademis  dan  umum,  program  spesialisasi,  dan  latihan professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
b.  Pendidikan  informal adalah proses  yang  berlangsung  sepanjang usia sehingga setiap  orang  memperoleh  nilai,  sikap,  keterampilan,  dan  pengetahuan  yang
bersumber  dari  pengalaman  hidup  sehari-hari,  pengaruh  lingkungan  termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga,
lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa. c.  Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar
sistem  persekolahan  yang  mapan,  dilakukan  secara  mandiri  atau  merupakan bagian  penting  dari  kegiatan  yang  lebih  luas,  yang  sengaja  dilakukan  untuk
melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya. Ketiga  pengertian  tersebut  diatas  dapat  dugunakan  sebagai  acuan  jalur
pendidikan akademi sepakbola yang dipilih.
2.2 Pengertian Umum Sepakbola
Sepakbola adalah permainan yang terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari sebelas pemain. Pemain dapat  menyentuh bola dengan seluruh anggota tubuhnya
kecuali  tangan  dan  lengan  mereka,  untuk  mencoba  mencetak  gol  ke  gawang lawan. Hanya kiper yang diperbolehkan menyentuh bola menggunakan tangan di
area penalti sekitar gawang guna menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. Tim
yang unggul jumlah gol dinyatakan sebagai pemenang dalam pertandingan. 2.2.1  Sejarah Sepakbola
Cikal-bakal sepakbola sangat kuno. Lebih 2000 tahun yang lalu, peradaban Cina,  Jepang,  Yunani  dan  Romawi  semuanya  menunjukkan  adanya  permainan
dimana para pemain menendang atau membawa bola ke suatu sasaran. Kemudian di  Abad  pertengahan,  pertandingan  yang  keras  diantara  dua  tim  dengan  jumlah
pemain yang tak terbatas sering diadakan dijalanan kota dan desa. Kandung kemih dari babi atau kulit binatang  yang diisi dijadikan sebagai  bola. Pada tahun 1800-
an,  sepakbola  menjadi  teratur  dengan  adanya  berbagai  peraturan    resmi.  Pada
Bali United Football Academy
9 akhir  abad  ke  20,  permainan  ini  telah  berkembang  menjadi  permainan  yang
kurang lebih sama dengan permainan sepakbola modern Gifford, 2003.
2.2.2  Modul Pelatihan Sepakbola
Pada pendidikan sepakbola usia muda, seorang pelatih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemain melalui jaringan orang tua dan iklan di media. Sangat
penting  untuk  menjelaskan  tujuan-tujuan  sekolah  sepakbola  yang  akan  dikelola dan keuntungan dalam keikutsertaan dalam program sepakbola.
Klub-klub di brazil memiliki aturan tidak resmi tentang jumlah ideal pemain yang  direkrut  sebagai  bagian  dari  tim  junior  utama  di  tiap  kelompok  umur.
Idealnya, jumlah pemain disetiap kelompok umur adalah sekitar 28 orang. Hal ini berarti dapat menimbulkan persaingan ketat antar siswa jika ada pemain yang baru
dengan  kualitas  lebih  baik.  Upaya  mengembangkan  pemain  muda  dalam  sistem ini memiliki resiko yang cukup besar jika pelatihan tidak dilakukan dengan benar
karena adanya tekanan yang tak terhindarkan keatas para pemain muda ini untuk mencapai  keberhasilan  Susanto,  2012.  Maka  dari  itu  pelatih  harus  benar-benar
teliti  dalam  menyeleksi  pemain  yang  patut  bergabung  dengan  klub.  Berikut jabaran  mengenai  hal-hal  yang  perlu  di  perhatikan  dalam  menyeleksi  calon
pemain sepakbola :
a.  Tryout
Sangatlah  penting  bagi  pelatih  untuk  berhati-hati  agar  tidak  mengacaukan kesatuan  tim.  Rotasi  pemain  yang  berkali-kali  akan  menimbulkan  kelemahan
pengembangan konsep taktik.
b. Tektik
Kemampuann  untuk  melakukan  keterampilan  secara  benar,  mengambil keputusan yang tepat dibawah tekanan.
  Dalam proses pengembangan   Harus  memiliki  kemampuan  untuk  melakukannya  dalam  berbagai
situsasi tekanan.   Harus  mampu  untuk  menunjukkan  kinerjanya  dalam  berbagai  situasi
tekanan.
c.  Kepemimpinan